Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Roy
"Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji mengenai ada tidaknya penerapan Akuntansi Lingkungan, suatu perkembangan bare dalam ilmu akuntansi, khususnya di Indonesia. Pengkajian terutama difokuskan terhadap isi pengungkapan-pengungkapan tentang lingkungan yang dibuat dalam laporan tahunan perusahaan untuk tahun 94/95 khususnya perusahaan-perusahaan yang telah go public dan yang mempunyai potensi pencemaran terhadap lingkungan. Pengungkapan dikategorikan dalam dua kategori yaitu: keterangan mengenai masalah lingkungan dan bentuk pelaporan dan sejauh mana hal-hal mengenai keuangan dan non keuangan diungkapkan. Metode penelitian yang akan digunakan ialah metode Content Analysis. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil yaitu adanya penerapan akuntansi lingkungan di Indonesia tetapi masih pada tingkat dini karena belum semua perusahaan mengungkapkan. Terbukti dan beberapa sampel yang telah memberikan pengungkapan tentang usaha-usaha perusahaan terhadap lingkungan yang dibuat dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Jika dalam laporan keuangan dilaporkan tentang segi keuangan maka dalam catatan atas laporan keuangan dapat diketahui tentang kegiatan perusahaan terhadap lingkungan baik itu mengenai kebijakan perusahaan maupun dan segi teknis dalam kegiatan produksi. Penelitian ini juga menyarankan agar di masa yang akan datang kualitas pengungkapan ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Eka Nuryanto A.
"Penelitian ini bermaksud untuk melakukan analisa biaya untuk memperoleh harga pokok jasa pelayanan kesehatan cuci darah di Unit Hemodialisa Rumah Sakit "X". Tujuan akhir yang hendak dicapai dari analisa biaya yang dilakukan adalah untuk membantu penetapan tarif jasa pelayanan kesehatan cuci darah di Unit Hemodialisa Rumah Sakit "X" sehingga penetapan tarif jasa pelayanan kesehatan cuci darah dapat dilakukan dengan lebih baik. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi langsung di lapangan. Yang menjadi objek penelitian dari penulisan ini adalah Unit Hemodialisa di Rumah Sakit "X". Tarif jasa pelayanan kesehatan cuci darah di Unit Hemodialisa selama ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Penulis melakukan analisa biaya volume laba atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan untuk membantu penetapan tarif yang lebih baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis menyimpulkan bahwa penetapan tarif jasa pelayanan kesehatan cuci darah di Unit Hemodialisa selama ini kurang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya, dimana penetapan tarif tersebut kurang memperhatikan biaya untuk menghasilkan jasa tersebut. Penulis menyarankan agar pihak manajemen dalam mengusulkan penetapan tarif jasa pelayan cuci darah memperhatikan dengan baik besarnya biaya operasi Unit Hemodialisa sehingga tidak mengalami kerugian dalam operasinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuslina
"Dalam era globalisasi dibutuhkan akuntansi keuangan yang andal. Agar informasi keuangan yang dihasilkan standar akuntansi keuangan tersebut dapat diandalkan harus ada suatu landasan dalam menyusun standar akuntansi keuangan. Suatu kerangka dasar akan meningkatkan mutu penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan. Standar akuntansi keuangan yang dihasilkan terjaga kekonsistenannya, lebih dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan kerangka dasar juga dapat menjadi senjata pamungkas untuk menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok mereka saja. Ada beberapa alternatif pendekatan yang dapat digunakan untuk mengusahakan suatu kerangka dasar, bisa dengan menyusun sendiri atau mengacu pada kerangka dasar yang telah dibuat badan lain. Pengalaman dari negara-negara yang telah mencoba menyusun kerangka dasar mengajarkan bahwa usaha penyusunan kerangka dasar hukanlah suatu usaha yang mudah. Untuk menyusun kerangka dasar dihutuhkan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit. Namun ada beherapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menyusun sendiri. Kerangka dasar yang dihasilkan bisa jadi adalah kerangka dasar yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi, karena penyusunnya akrab dengan situasi dan kondisi tersebut. Dan pengalaman dalam menyusun kerangka dasar akan memperluas pemahaman penyusunannya akan konsep-konsep dalam akuntansi. Pendekatan yang kedua, mengacu pada kerangka dasar badan lain, paling tepat untuk negara berkembang yang profesinya tidak semaju profesi di negara maju. Dari kerangka dasar badan atau komite di negara lain, negara yang belum memiliki kerangka dapat memperolehnya dengan can mengadopsi langsung atau menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Dulu badan atau komite yang seringkali menjadi sumbu acuan adalah FASB di Amerika Serikat, karena Amerika Serikat adalah negara adi kuasa dengan segala keterbukaannya. Sekarang dengan adanya badan akuntansi Internasional, sumbu acuan beralih ke IASC (International Accounting Standans Commitee). Dengan mengadopsi dan IASC berarti ikut mendukung penyebaran informasi secara global melalui harmonisasi standar akuntansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprison
"Terjadinya inflasi mempunyai dampak antara lain menyebabkan terjadinya distorsi terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan yang selama ini dicatat berdasarkan nilai historis dianggap tidak lagi menyajikan nilai-nilai keuangan secara realistic yang selanjutnya akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih baik. Untuk melihat persepsi para pengguna laporan keuangan terhadap laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi maka penelitian kemudian dilakukan dengan cara penelitian lapangan di camping studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari dan memahami berbagai metode yang bisa digunakan untuk merubah laporan keuangan historis menjadi laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Studi lapangan dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada 21 kelompok pengguna laporan keuangan. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan selanjutnya diuji secara statistik dengan menggunakan uji statistik Kolmogory Smirnov dengan program statistik komputer yang dikenal dengan nama Program Statistik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Statistical Program for Social Sciences). Dari hasil uji statistik yang dilakukan dapatlah diketahui bahwa para pengguna laporan keuangan mendukung penggunaan laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Dukungan diberikan karena laporan keuangan yang ba' tersebut dianggap mampu memberikan manfaat dalam pengambilan dan hasil keputusan yang lebih baik. Kesimpulan yang bisa diperoleh adalah bahwa dengan terjadinya perubahan harga maka laporan keuangan yang disusun berdasarkan nilai historis telah mengalami distorsi karena tidak lagi mencerminkan nilai-nilai keuangan secara realistis. Terjadinya distorsi tersebut bisa memberikan dampak pada pengambilan dan hasil keputusan yang salah oleh para pengguna laporan keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dipertimbangkan penggunaan laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Agar penerapannya lebih bermanfaat maka perlu diperhatikan peningkatan pemahaman dan pengetahuan para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang telah memperhitungkan inflasi ini untuk sementara disajikan sebagai laporan keuangan tambahan yang tidak diaudit. Demi keseragaman dasar pelaporan seperti halnya dalam laporan keuangan dengan dasar nilai historis maka penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengingat belum adanya standar akuntansi yang mengatur secara khusus mengenai pengukuran, pengakuan, dan penyajian laporan keuangan yang baru tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Budi Astuti
"Pengukuran dan penilaian kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena melalui pengukuran kinerja perusahaan dapat menilai dinilai sampai seberapa jauh tujuan perusahaan telah tercapai. Penelitian ini bertujuan mengtahui hasil pengukuran kinerja dengan metode konvensional dan dengan konsep Economic Value Added. Selain itu, penelitian ini bertujuan memberikan alternatif pengukuran dan penilaian kinerja yang lebih baik kepada manajemen. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian literatur dan penelitian lapangan, untuk memperoleh landasan teori dan data yang memadai. Hasil pengukuran metode konvensional menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT X baik dilihat dari analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Hasil pengukuran kinerja PT X dengan konsep Economic Value Added mendukung hasil pengukuran metode konvensional, dimana PT X memiliki kinerja operasional ekonomis yang baik. Ini terlihat dari nilai EVA yang positif. Kelebihan pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Eva adalah is dapat berdiri sendiri dan langsung dapat diberikan penilaian. Jika EVA lebih besar dari nol (EVA > 0) maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan. Sementara EVA sama dengan nol (EVA = 0) menunjukkan posisi impas perusahaan. Sebaliknya kondisi EVA kurang dari nol (EVA< 0) menunjukkan tidak terjadinya proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan penyandang dana (investor dan kreditur). Sedangkan kelemahan EVA adalah sulit menghitung cost of equity bila perusahaan tidak memiliki analis keuangan. EVA dapat dijadikan alternatif pengukuran dan penilaian kinerja PT X. Pengalaman beberapa perusahaan di luar negeri menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki EVA positif cenderung harga sahamnya meningkat. PT X beberapa waktu ini harga sahamnya cenderung menurun bahkan dibawah harga perdana. Dengan adanya alternatif pengukuran kinerja menggunakan konsep EVA diharapkan harga saham PT X kembali meningkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuma Sanjaya Maris
"Aktivitas jasa di dalam perekonomian semakin lama menjadi faktor penting dalam proses bisnis. Aktifitas tersebut mengambil bentuk kompetensi perusahaan untuk melakukan penelitian pasar, perancangan produk, membuatnya, mendistribusikannya, serta pelayanan puma jual. Singkat kata, memberikan nilai tambah sedemikian rupa, sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pembeli masa sekarang dan kebutuhan baru yang akan timbul di masa yang akan datang, sehingga pada akhirnya pembeli selalu kembali kepadanya dalam memenuhi kebutuhannya. Perusahaan-perusahaan ini didasari bukan semata atas manajemen finansial atau aktiva berwujudnya, melainkan atas manajemen dan penggalian potensi yang terkandung di dalam kemampuan, pengetahuan & informasi organisasinya. Sumber daya ini terkandung di dalam sistematika kerja, hubungan dengan pihak luar dan dalam serta di dalam angkatan kerjanya. Semakin pentingnya aktivitas jasa di dalam rantai nilai perusahaan, serta input utamanya kemampuan, pengetahuan dan informasi, mendorong berbagai perusahaan untuk mengukur dan melaporkan secara eksplisit Knowledge Assets atau Intellectual Capital ini. Akan tetapi pengukuran sumber daya dan aset yang dibangun di atasnya, secara terpisah di dalam kerangka pelaporan akuntansi yang ada sekarang sulit sekali, bila tidak ingin dikatakan mustahil. Argumentasi utama adalah kerangka akuntansi yang dipergunakan sekarang tidak dapat menglcapitalisasi transaksi-transaksi yang pada dasarnya merupakan penciptaan dan perawatan atas Intellectual Capital dan aset-aset yang dibangun di atasnya (yang kebanyakan berupa aktiva tak berwujud). Sebagai contoh adalah pengeluaran dalam pelatihan, pengiklanan, riset pasar, sistem perusahaan dan sebagainya. Pengeluaran-pengeluaran ini diyakini memiliki manfaat meliputi beberapa periode pelaporan bagi sebuah perusahaan, dan bukan hanya satu periode pelaporan raja, seperti bila dilaporkan sebagai biaya di dalam kerangka pelaporan yang dipergunakan sekarang. Permasalahannya adalah pelaporan yang dipergunakan sekarang dikhawatirkan semakin lama semakin tidak merepresentasikan realita ekonomis sumber daya perusahaan yang dilaporkan. Perhitungan laba, aktiva dan ekuitas perusahaan dapat terpengaruh, dan dengan demikian, di dalam jangka pendek dan kemungkinan jangka panjang, menggambarkan posisi yang sulit bagi perusahaan yang memiliki investasi yang semakin lama semakin tergantung kepada aktiva-aktiva tak berwujud tersebut. Untuk dapat mengukur sumber daya perusahaan secara keseluruhan, yang semakin lama semakin tergantung pada kemampuannya mencermati Intellectual Capital-nya, dibutuhkan model pelaporan yang dapat mengukur dan memberikan indikator yang mengimbangi indikator yang dilaporkan di dalam laporan keuangan konvensional. Mengapa? Penyusunan laporan keuangan konvensional didasarkan atas pelaporan apa yang telah terjadi, dan bukan potensi yang telah dibangun dan akan dicapai. Hal inilah sebenarnya yang merupakan esensi dari pengeluaran suatu perusahaan untuk memperoleh suatu aset: yakni manfaat yang diyakini terkandung di dalamnya dan pada akhirnya diharapkan akan berhasil menambah keuntungan perusahaan. Hal inilah yang belum digambarkan secara jelas oleh model pelaporan yang dipergunakan sekarang dan alasan mengapa Intellectual Capital dan aktiva tak berwujud yang dibangun di atasnya sulit dilaporkan. Melaporkan sesuatu yang tidak memiliki wujud nyata secara fisik atau legal dan tidak diperoleh di dalam transaksi yang jelas kurang andal untuk dapat dilaporkan di dalam kerangka pelaporan yang dipergunakan sekarang. Akan tetapi bisa saja sangat relevan bagi pengambilan keputusan. Hal inilah yang berusaha dianalisa di dalam penulisan ini dan penulis akan berusaha mengajukan argumentasi dan akhirnya saran yang jelas untuk meningkatkan model pelaporan akuntansi yang berguna bagi pengguna laporan keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarta Yoto S.
"Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting bagi perusahaan karena faktor manusia sangat menentukan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya lain yang dimiliki perusahaan, yang ditunjukkan dalam kinerja perusahaan. Perkembangan dunia usaha sekarang menunjukkan makin besarnya kontribusi dan ketergantungan perusahaan pada sumber daya manusia. Makin besarnya peranan sumber daya manusia ini memunculkan suatu pendekatan baru dalam akuntansi untuk sumber daya manusia yaitu Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM). ASDM diharapkan mampu memberikan cara pandang yang lebih baik mengenai sumber daya manusia dengan menyediakan informasi yang lebih baik mengenai sumber daya ini, dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif, bagi pihak-pihak intern dan ekstern. Bagi pihak intern, ASDM diharapkan mampu membantu pihak intern untuk mengelola sumber daya manusia dengan lebih optimal karena informasi yang dihasilkan ASDM diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh informasi yang dihasilkan ASDM pada keputusan manajerial. Secara terperinci ada tiga hal yang ingin diketahui, yaitu persepsi mengenai pemikiran yang mendasari ASDM, persepsi mengenai peranan informasi ASDM pada keputusan manajerial, dan apakah pencantuman informasi ASDM menimbulkan perbedaan preferensi keputusan manajerial. Penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan dan survai, dan data yang diperoleh dalam survai diolah dengan peralatan statistik sehingga didapat suatu kesimpulan. Kesimpulan yang didapat menunjukkan secara keseluruhan hipotesa penelitian yang diajukan disetujui oleh responden penelitian. Semoga hasil penelitian yang dituangkan dalam karya tulis ini dapat berguna bagi pihak lain yang membutuhkan, sebagai acuan untuk penyusunan dan pelaksanaan penelitian lain yang lebih baik di masa datang untuk perkembangan dunia akuntansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Ratna Ayu Perwita Ratri
"Penetapan sumber daya manusia (SDM) sebagai aktiva yang menambah produktivitas perusahaan, belum dapat diterima secara menyeluruh. Dikarenakan ketidakstabilan nilai dan kepemilikan sumber daya yang tidak 100% dimiliki perusahaan. Skripsi ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh nilai aktiva sumber daya manusia dapat diukur sehingga dapat diterima sebagai suatu aktiva. Pengakuan SDM sebagai aktiva dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan SDM, yang dalam akuntansi tradisional diakui sebagai biaya, dapat dikapitalisasikan dan menambah nilai aktiva perusahaan. Disini SDM diakui sebagai aktiva tetap dan dicatat dalam nilai netto dikurangi dengan amortisasinya. Metode pengukuran aktiva SDM terdiri dari dua metode pendekatan yaitu value based dan cost based. PT Bank "X" selama ini rnasih menggunakan akuntansi tradisional dalam menilai SDMnya dikarenakan belum ada standar akuntansi SDM yang baku untuk sektor perbankan. Pennlis melakukan penilaian kembali aktiva SDM dengan menggunakan metode cost based dengan melihat berbagai kendala seperti minimnya data keuangan dan besarnya jumlah pegawai. Bila perusahaan tidak yakin akan nilai SDMnya, maka nilai SDM dapat dilaporkan dalam suatu laporan tersendiri yang menyatakan nilai serta pengurangan atau penurunan nilai SDM. Dengan ASDM diharapkan perusahaan dapat menilai prestasi semua pekerja (terutama untuk key personnel) secara lebih akurat. Dan dan pihak ahli akuntansi diharapkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut akan standar ASDM yang sesuai dengan iklim perekonomian di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S18879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novilya
"Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pencatatan aktiva sumber daya manusia dan mengkomunikasikannya sehingga berguna untuk pengambilan keputusan. Adanya konsep ASDM menyebabkan perubahan posisi dalam laporan keuangan berupa naiknya aktiva dan laba bersih perusahaan. Perubahan ini akan membawa dampak dalam rasio keuangan konvensional perusahaan dan membawa rasio baru untuk analisa laporan keuangan. Sejak tahun 1970-an sampai dengan sekarang penerapan ASDM untuk laporan keuangan eksternal masih terus dipertentangkan, karena secara sifat ASDM dapat dikapitalisasi, namun sulit dalam penerapannya. Kendala yang utama adalah biaya-biaya apa yang harus dikapitalisasi dan tidak boleh dikapitalisasi masih menjadi pertanyaan, berapa lama umur manfaat aktiva tersebut mengingat perusahaan tidak dapat menguasai secara mutlak sumber daya manusia. Selain itu juga banyak perusahaan yang tidak mau menerapkan konsep ASDM karena tidak diwajibkan oleh peraturan (SAK dan pajak) yang ada. Terlepas dari pertentangan tersebut, kapitalisasi SDM berguna bagi manajemen dalam menjalankan fungsinya. Kapitalisasi SDM membawa dampak pada rasio keuangan konvensional yang terdiri dari rasio likuiditas, aktifitas, profitabilitas, dan solvabilitas. Kapitalisasi SDM juga membawa rasio-rasio baru yang berguna bagi pemakai laporan keuangan, khusunya manajemen perusahaan, antara lain: rasio penjualan terhadap investasi SDM, rasio laba bersih terhadap investasi SDM, rasio investasi SDM terhadap total aktiva, rasio biaya amortisasi SDM terhadap total biaya, rasio investasi SDM terhadap aktiva tetap, dan rasio investasi SDM terhadap peralatan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library