Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pencatatan aktiva sumber daya manusia dan mengkomunikasikannya sehingga berguna untuk pengambilan keputusan. Adanya konsep ASDM menyebabkan perubahan posisi dalam laporan keuangan berupa naiknya aktiva dan laba bersih perusahaan. Perubahan ini akan membawa dampak dalam rasio keuangan konvensional perusahaan dan membawa rasio baru untuk analisa laporan keuangan. Sejak tahun 1970-an sampai dengan sekarang penerapan ASDM untuk laporan keuangan eksternal masih terus dipertentangkan, karena secara sifat ASDM dapat dikapitalisasi, namun sulit dalam penerapannya. Kendala yang utama adalah biaya-biaya apa yang harus dikapitalisasi dan tidak boleh dikapitalisasi masih menjadi pertanyaan, berapa lama umur manfaat aktiva tersebut mengingat perusahaan tidak dapat menguasai secara mutlak sumber daya manusia. Selain itu juga banyak perusahaan yang tidak mau menerapkan konsep ASDM karena tidak diwajibkan oleh peraturan (SAK dan pajak) yang ada. Terlepas dari pertentangan tersebut, kapitalisasi SDM berguna bagi manajemen dalam menjalankan fungsinya. Kapitalisasi SDM membawa dampak pada rasio keuangan konvensional yang terdiri dari rasio likuiditas, aktifitas, profitabilitas, dan solvabilitas. Kapitalisasi SDM juga membawa rasio-rasio baru yang berguna bagi pemakai laporan keuangan, khusunya manajemen perusahaan, antara lain: rasio penjualan terhadap investasi SDM, rasio laba bersih terhadap investasi SDM, rasio investasi SDM terhadap total aktiva, rasio biaya amortisasi SDM terhadap total biaya, rasio investasi SDM terhadap aktiva tetap, dan rasio investasi SDM terhadap peralatan.