Ditemukan 162215 dokumen yang sesuai dengan query
Nadia Ananda
"Pentingnya menjaga kualitas obat dan alat kesehatan selama distribusi adalah prioritas utama dalam industri farmasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas produk adalah suhu di ruang pengemasan. Pemetaan suhu, proses yang digunakan untuk memahami fluktuasi suhu, adalah langkah kunci dalam memastikan produk farmasi tetap stabil. Penelitian ini difokuskan pada pemetaan suhu di ruang pengemasan dingin (15-25°C) di gudang B PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Pemetaan suhu dilakukan dengan menggunakan Thermometer Data Logger. Hasil pemetaan suhu menunjukkan bahwa ruang pengemasan dingin gudang B tidak memenuhi standar suhu yang diharuskan dengan suhu tertinggi melebihi 25°C. Dalam pemetaan suhu ruang pengemasan dingin gudang B, ditemukan bahwa suhu tertinggi terletak pada posisi thermometer 1 dan 4, yaitu 29.40°C. Oleh karena itu, data ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan untuk pemantauan suhu. Perlu dilakukan pemetaan suhu ulang dengan pendingin ruangan (AC) yang aktif selama 3x24 jam, serta pemetaan secara berkala dan kalibrasi thermometer secara teratur untuk memastikan akurasi dan konsistensi pengukuran. Tindakan ini diperlukan untuk menjaga stabilitas produk selama penyimpanan dan distribusi.
The importance of maintaining the quality of pharmaceuticals and medical devices during distribution is a top priority in the pharmaceutical industry. One crucial factor that affects product quality is the temperature within the packaging area. Temperature mapping, a process used to understand temperature fluctuations, is a key step in ensuring the stability of pharmaceutical products. This research focuses on temperature mapping in the cold packaging area (15-25°C) at Warehouse B of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Temperature mapping was carried out using a Thermometer Data Logger. The results of temperature mapping showed that the cold packaging area in Warehouse B did not meet the required temperature standards, with the highest temperature exceeding 25°C. In the temperature mapping of the cold packaging area in Warehouse B, it was found that the highest temperature was recorded at positions of thermometers 1 and 4, which were 29.40°C. Therefore, this data cannot be used as a reference for temperature monitoring. It is necessary to conduct a re-mapping of the temperature with active room cooling (AC) for 3x24 hours, as well as periodic temperature mapping and regular thermometer calibration to ensure measurement accuracy and consistency. These actions are required to maintain product stability during storage and distribution."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadia Ananda
"Pentingnya menjaga kualitas obat dan alat kesehatan selama distribusi adalah prioritas utama dalam industri farmasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas produk adalah suhu di ruang pengemasan. Pemetaan suhu, proses yang digunakan untuk memahami fluktuasi suhu, adalah langkah kunci dalam memastikan produk farmasi tetap stabil. Penelitian ini difokuskan pada pemetaan suhu di ruang pengemasan dingin (15-25°C) di gudang B PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Pemetaan suhu dilakukan dengan menggunakan Thermometer Data Logger. Hasil pemetaan suhu menunjukkan bahwa ruang pengemasan dingin gudang B tidak memenuhi standar suhu yang diharuskan dengan suhu tertinggi melebihi 25°C. Dalam pemetaan suhu ruang pengemasan dingin gudang B, ditemukan bahwa suhu tertinggi terletak pada posisi thermometer 1 dan 4, yaitu 29.40°C. Oleh karena itu, data ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan untuk pemantauan suhu. Perlu dilakukan pemetaan suhu ulang dengan pendingin ruangan (AC) yang aktif selama 3x24 jam, serta pemetaan secara berkala dan kalibrasi thermometer secara teratur untuk memastikan akurasi dan konsistensi pengukuran. Tindakan ini diperlukan untuk menjaga stabilitas produk selama penyimpanan dan distribusi.
The importance of maintaining the quality of pharmaceuticals and medical devices during distribution is a top priority in the pharmaceutical industry. One crucial factor that affects product quality is the temperature within the packaging area. Temperature mapping, a process used to understand temperature fluctuations, is a key step in ensuring the stability of pharmaceutical products. This research focuses on temperature mapping in the cold packaging area (15-25°C) at Warehouse B of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Temperature mapping was carried out using a Thermometer Data Logger. The results of temperature mapping showed that the cold packaging area in Warehouse B did not meet the required temperature standards, with the highest temperature exceeding 25°C. In the temperature mapping of the cold packaging area in Warehouse B, it was found that the highest temperature was recorded at positions of thermometers 1 and 4, which were 29.40°C. Therefore, this data cannot be used as a reference for temperature monitoring. It is necessary to conduct a re-mapping of the temperature with active room cooling (AC) for 3x24 hours, as well as periodic temperature mapping and regular thermometer calibration to ensure measurement accuracy and consistency. These actions are required to maintain product stability during storage and distribution."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Sakinah Qur`ani
"Setiap fasilitas distribusi memiliki kewajiban untuk menjaga mutu obat. Proses penyimpanan yang tidak sesuai dan tidak efisien dapat mempengaruhi mutu obat serta menimbulkan kerugian untuk Pedagang Besar Farmasi. Salah satu kegiatan pemantauan yang dapat dilakukan oleh fasilitas distribusi adalah melakukan pemetaan suhu pada area penyimpanan. Oleh karena itu, pada tugas khusus ini bertujuan untuk memastikan distribusi suhu penyimpanan produk diarea penyimpanan cool room (15-25°C) dan mengidentifikasi titik terpanas pada area penyimpanan cool room yang akan digunakan sebagai acuan titik pemantauan suhu area penyimpanan. Metode yang digunakan pada tugas khusus ini adalah observasi dan pengolahan data terhadap proses pemetaan suhu area penyimpanan cool room. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa area penyimpanan cool room PT. Enseval Putera Megatrading cabang Jakarta 1 memenuhi persyaratan suhu penyimpanan produk obat pada semua rak penyimpanan dengan catatan pada rak penyimpanan N hanya diperbolehkan menyimpan produk obat dengan suhu diatas 25°C. Selain itu, diperoleh hasil suhu titik tertinggi, rata-rata tertinggi, dan MKT tertinggi terletak pada XH203E. Penentuan titik tertinggi ini digunakan sebagai pemantauan suhu rutin.
Every distribution facility has a responsibility to maintain the quality of drugs. Improper and inefficient storage processes can affect the quality of drugs and result in losses for Pharmaceutical Wholesalers. One of the monitoring activities that can be conducted by distribution facilities is temperature mapping in the storage area. Therefore, the specific objective of this study is to ensure the distribution of storage temperature in the cool room area (15-25°C) and identify the hottest points in the cool room storage area to be used as reference points for temperature monitoring in the storage area. The method used for this study includes observation and data processing of the temperature mapping process in the cool room storage area. Based on the data processing, it can be concluded that the cool room storage area at PT. Enseval Putera Megatrading Branch Jakarta 1 meets the temperature requirements for storing drug products on all storage racks, with the exception that storage rack N is only allowed to store drug products with temperatures above 25°C. Additionally, the highest temperature point, highest average, and highest MKT (Mean Kinetic Temperature) were found at XH203E. This highest point determination is used for routine temperature monitoring."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Suhu penyimpanan adalah salah satu faktor terpenting dalam mengendalikan sifat fisikokimia produk yang mudah rusak dalam rantai distribusi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan dan penentuan titik kritis dari suhu penyimpanan obat sehingga mutu obat tetap terjaga selama proses penyimpanan. Kegiatan pemantauan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemetaan suhu untuk mengetahui rentang suhu pada ruangan gudang penyimpanan obat, serta mengetahui keberagaman suhu pada masingmasing titik di ruangan gudang penyimpanan obat. Pemetaan atau mapping suhu gudang penyimpanan merupakan salah satu kegiatan yang dipersyaratkan untuk dilakukan oleh setiap fasilitas distribusi sesuai tercantum dalam Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pemetaan suhu bertujuan untuk memastikan distribusi suhu penyimpanan produk di Coolroom (15°C -25°C) pada kondisi aktivitas normal memenuhi persyaratan dan mengidentifikasi titik terpanas pada Coolroom (15°C-25°C) yang akan digunakan sebagai acuan titik pemantauan suhu Gudang. Pemetaan suhu merupakan identifikasi penyebaran temperature/suhu dalam suatu area tertentu sehingga bisa diketahui lokasi mana yang mengalami fluktuasi suhu tinggi atau rendah. Pemetaan suhu dapat mengidentifikasi kemungkinan titik dingin (atau titik panas) dan membantu menentukan apakah tindakan perbaikan diperlukan atau tidak. Melalui pemetaan suhu, dapat dilakukan validasi terhadap area tersebut untuk memastikan produk yang sensitif terhadap suhu seperti makanan yang mudah rusak dan barang farmasi disimpan dengan baik dalam suhu idealnya.
Storage temperature is one of the most important factors in controlling the physicochemical properties of perishable products in the distribution chain. Therefore, it is necessary to monitor and determine the critical point of drug storage temperature so that the quality of the drug is maintained during the storage process. Monitoring activities that can be carried out are by carrying out temperature mapping to determine the temperature range in the medicine storage room, as well as knowing the temperature diversity at each point in the medicine storage room. Mapping or temperature mapping of storage warehouses is one of the activities required to be carried out by each distribution facility as stated in the Guidelines for Good Medicine Distribution Methods (CDOB). Temperature mapping aims to ensure that the product storage temperature distribution in the Coolroom (15°C -25°C) under normal activity conditions meets the requirements and identifies the hottest point in the Coolroom (15°C-25°C) which will be used as a reference point for Warehouse temperature monitoring . Temperature mapping is the identification of the temperature distribution in a certain area so that it can be seen which locations experience high or low temperature fluctuations. Temperature mapping can identify possible cold spots (or hot spots) and help determine whether or not remedial action is necessary. Through temperature mapping, validation of these areas can be carried out to ensure that temperature-sensitive products such as perishable food and pharmaceutical goods are stored properly at their ideal temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ririn Edwatri Maulia
"Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Salah satu kegiatan pemantauan yang dapat dilakukan oleh fasilitas distribusi farmasi adalah dengan pemetaan atau mapping suhu gudang penyimpanan. Untuk memastikan bahwa distribusi suhu penyimpanan produk di gudang chiller pharma (2-8°C) memenuhi persyaratan dan,mengidentifikasi titik terpanas dan titik terdingin yang akan digunakan sebagai acuan titik pemantauan suhu gudang, perlu dibuat protokol pemetaan suhu sebagai acuan dalam melakukan pengujian pemetaan suhu. Protokol pemetaan suhu dibuat untuk memastikan proses pelaksanaan pemetaan suhu yang dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Penyusunan protokol pemetaan suhu pada gudang Chiller Pharma dengan rentang suhu 2-8°C membutuhkan 14 data logger yang masih terkalibrasi menggunakan alat termometer Testo 174-T. Penempatan titik thermometer pada bagian bawah 0,5 m dari lantai, bagian tengah 1,15 m dari lantai, dan bagian atas 1,8 m dari lantai. Jarak termometer pada bagian rak seluruhnya terdapat 3 titik (1, 3, dan 6 m). Uji pemetaan dilakukan selama 3 hari kalender.
Storage and handling of drugs and/or drug ingredients must comply with laws and regulations. One of the monitoring activities that can be carried out by pharmaceutical distribution facilities is by mapping the temperature of the storage warehouse. To ensure that the distribution of product storage temperatures in the pharma chiller warehouse (2-8°C) meets the requirements and identifies the hottest and coldest points that will be used as a reference for warehouse temperature monitoring points, a temperature mapping protocol needs to be created as a reference in conducting temperature mapping tests. The temperature mapping protocol is created to ensure that the temperature mapping process is carried out in accordance with applicable regulations. The preparation of a temperature mapping protocol in the Chiller warehouse with a temperature range of 2-8°C requires 14 data loggers that are still being calibrated using a Testo 174-T thermometer. The placement of thermometer point at the bottom is 0.5 m from the floor, the middle is 1.15 m from the floor, and the top is 1.8 m from the floor. The distance between the thermometers on the shelves is 3 points in total (1, 3, and 6 m). The mapping test was done for 3 calendar days."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gayatri Indah Pramesti
"Kalibrasi perangkat pemantau suhu otomatis sangat penting dalam industri farmasi untuk memastikan kondisi penyimpanan obat tetap optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan suhu pada ruang penyimpanan produk di Gudang A PT. Enseval Putera Megatrading sesuai dengan standar yang ditetapkan dan menganalisis hasil kalibrasi Data Logger Testo Saveris sebagai pemantau suhu otomatis. Penelitian dilakukan dengan metode kalibrasi menggunakan perangkat Testo 735-2 pada berbagai titik penyimpanan di gudang, termasuk Chiller FA, Chiller FB, Chiller FD, dan Cool Room A. Data suhu yang diperoleh dibandingkan dengan standar acuan yang telah dikalibrasi. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa Data Logger Testo Saveris mampu memberikan pembacaan suhu yang akurat dan konsisten pada semua titik penyimpanan yang diuji. Perangkat ini efektif dalam memantau dan menjaga suhu sesuai dengan parameter yang ditetapkan. Implementasi Data Logger Testo Saveris di Gudang A PT. Enseval Putera Megatrading terbukti dapat meningkatkan kualitas pengelolaan distribusi farmasi, mengurangi risiko kerusakan produk akibat suhu yang tidak sesuai, dan memastikan produk tetap aman hingga diterima oleh konsumen. Kalibrasi berkala disarankan untuk mempertahankan akurasi perangkat.
Calibration of automatic temperature monitoring devices is crucial in the pharmaceutical industry to ensure optimal drug storage conditions. This study aims to ensure that the storage temperature of products in Warehouse A of PT. Enseval Putera Megatrading meets established standards and to analyze the calibration results of the Testo Saveris Data Logger as an automatic temperature monitor. The study was conducted using the Testo 735-2 device for calibration at various storage points in the warehouse, including Chiller FA, Chiller FB, Chiller FD, and Cool Room A. The obtained temperature data were compared with calibrated reference standards. The calibration results show that the Testo Saveris Data Logger provides accurate and consistent temperature readings at all tested storage points. This device is effective in monitoring and maintaining temperatures according to the set parameters. Implementing the Testo Saveris Data Logger in Warehouse A of PT. Enseval Putera Megatrading has proven to enhance the quality of pharmaceutical distribution management, reduce the risk of product damage due to incorrect temperatures, and ensure product safety until it reaches consumers. Periodic calibration is recommended to maintain the accuracy of the device."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Indah Putriana
"Obat merupakan produk farmasi dengan kestabilannya harus dipertahankan sebagai upaya untuk menjaga khasiat, mutu dan efikasi dari masing-masing obat. Ketidakpatuhan terhadap kondisi penyimpanan merupakan salah satu pelanggaran yang paling sering ditemukan pada fasilitas gudang penyimpanan obat baik di saranan industri farmasi maupun sarana distribusi obat jadi. PBF adalah salah satu dari fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi yang memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung proses operasional distribusi atau penyaluran sediaan farmasi. Cara Distribusi Obat yang Baik adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Pemetaan suhu dapat mengidentifikasi kemungkinan titik dingin (atau titik panas) dan membantu menentukan apakah tindakan perbaikan diperlukan atau tidak. Melalui pemetaan suhu, dapat dilakukan validasi terhadap area tersebut untuk memastikan produk yang sensitif terhadap suhu seperti makanan yang mudah rusak dan barang farmasi disimpan dengan baik dalam suhu idealnya. Temprature Mapping of Storage Area bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengkontrol perbedaan suhu pada area penyimpanan obat. Dalam pemetaan suhu terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil perekaman seperti kondisi beban penyimpanan yang berbeda, frekuensi akses, kondisi pemadaman listrik, kalibrasi instrument terkait, suhu atau kelembaban ekstrem, pemeliharaan alat.
Medicines are pharmaceutical products whose stability must be maintained as an effort to maintain the efficacy, quality and efficacy of each drug. Non-compliance with storage conditions is one of the violations most frequently found in drug storage facilities, both in pharmaceutical industry facilities and finished drug distribution facilities. PBF is one of the distribution or distribution facilities for pharmaceutical preparations that has the facilities and infrastructure to support the operational process of distribution or distribution of pharmaceutical preparations. Good Medicine Distribution Method is a method of distributing/distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution/distribution route according to the requirements and intended use. Temperature mapping can identify possible cold spots (or hot spots) and help determine whether or not remedial action is necessary. Through temperature mapping, validation of these areas can be carried out to ensure temperature-sensitive products such as perishable food and pharmaceutical goods are stored properly at their ideal temperature. Temperature Mapping of Storage Area aims to document and control temperature differences in drug storage areas. In temperature mapping there are many factors that can influence recording results such as different storage load conditions, access frequency, power outage conditions, related instrument calibration, extreme temperature or humidity, equipment maintenance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Ainun Nisa
"Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas terkait pemetaan suhu container chiller di PT Enseval Putera Megatrading Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak suhu tertinggi dan suhu terendah serta titik kritis suhu pada container chiller yang dicek dengan menaruh temperature data logger di berbagai titik dan melihat apakah container chiller yang tersedia memenuhi persyaratan dan standar untuk penyimpanan produk rantai dingin atau tidak. Penelitian ini dilakukan secara observasional selama 3 hari merekam data suhu dengan temperature data logger tiap 10 menit, kemudian menarik data dari thermometer data logger mengunakan aplikasi Testo Comfort Software Basic 5.0. Dari penelitian ini dihasilkan Container chiller 1 dan 2 PT Enseval Putera Megatrading cabang Bekasi memenuhi persyaratan suhu yakni diantara 2-8o C dan titik kritisnya berada pada posisi terpanas dan terdingin di container chiller 1 terletak pada titik 3 dan 19, sedangkan pada container chiller 2 titik terpanas dan terdingin terletak pada titik 10 dan 5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut sebaiknya limit suhu diatur pada suhu atas 7o C dan bawah 3oC untuk penanggulangan lebih cepat jika suhu berada diluar standar dan sebaiknya dalam proses penyimpanan dan pengiriman sediaan-sediaan cold chain product perlu dipantau dengan baik, terutama pada vaksin-vaksin yang memiliki indikator VVM yang mempermudah pengecekkan kestabilan obat.
This Pharmacist Professional Work Practices Report discusses temperature mapping of chiller containers at PT Enseval Putera Megatrading Bekasi. This research aims to determine the location of the highest and lowest temperatures as well as critical temperature points in chiller containers which are checked by placing temperature data loggers at various points and seeing whether the available chiller containers meet the requirements and standards for storing cold chain products or not. This research was carried out observationally for 3 days, recording temperature data with a temperature data logger every 10 minutes, and then pulling data from the thermometer data logger using the Testo Comfort Software Basic 5.0 application. From this research it was produced that Container chiller 1 and 2 of PT Enseval Putera Megatrading Bekasi branch met the temperature requirements, namely between 2-8o C and the critical points were at the hottest and coldest positions. Container chiller 1 was at points 3 and 19, while container chiller 2 was at point The hottest and coldest are located at points 10 and 5. Based on the results of this research, the temperature limit should be set at an upper temperature of 7o C and a lower temperature of 3o C for quicker response if the temperature is outside the standard and it is best to monitor the process of storing and sending cold chain products. Well, especially for vaccines that have a VVM indicator which makes it easier to check drug stability."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nabila Meuthia Arifin
"Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) mengatur 12 aspek yang harus dipenuhi persyaratannya oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF), salah satunya adalah tentang bangunan dan peralatan. Suatu perusahaan PBF harus memperhatikan kondisi bangunan dan peralatannya untuk memastikan kualitas produk terjaga dengan baik dan dapat melindungi produk dari kerusakan. Dalam aspek tersebut, diatur juga mengenai kondisi suhu dan pengendaliannya. Pemantauan suhu ruangan penyimpanan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa produk disimpan sesuai temperatur yang dipersyaratkan. Jika suhu tidak dipantau secara berkala, dapat terjadi penyimpangan suhu terlalu tinggi, terutama untuk ruangan penyimpanan biasa, dimana persyaratan suhu < 30oC. Laporan praktik kerja ini bertujuan untuk melakukan pemantauan suhu mingguan pada ambient room PT. Enseval Putera Megatrading DC – 3 Cikarang untuk memastikan suhu pada ambient room sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan mengetahui suhu terendah dan tertinggi pada ambient room saat pemantauan mingguan. Hasil pemantauan suhu menunjukkan ambient room memiliki rata – rata suhu 28,92oC di titik tertinggi dan 28,56oC di titik terendah, dimana suhu minimum dan maksimum masing - masing titik adalah 26,60 dan 32,30oC di titik tertinggi dan 26,90 dan 31,20oC di terendah.
The Good Distribution Practice regulates 12 aspects that must be met by pharmaceutical wholesalers (PBF), one of which is about buildings and equipment. A PBF company must pay attention to the condition of its buildings and equipment to ensure product quality is well maintained and can protect products from damage. In this aspect, it also regulates the temperature conditions and its control. Monitoring of storage room temperature is necessary to ensure that products are stored at the required temperature. If the temperature is not monitored regularly, a temperature deviation may occur, especially for ordinary storage rooms, where the temperature requirement is < 30oC. This work practice report aims to conduct weekly temperature monitoring in the ambient room of PT. Enseval Putera Megatrading DC - 3 Cikarang to ensure that the temperature in the ambient room is in accordance with predetermined requirements and to determine the lowest and highest temperatures in the ambient room during weekly monitoring. The temperature monitoring results show that the ambient room has an average temperature of 28.92oC at the highest point and 28.56oC at the lowest point, where the minimum and maximum temperatures at each point are 26.60 and 32.30oC at the highest point and 26.90 and 31.20oC at the lowest."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Shellinna Kurniawati
"Sarana distribusi harus menjamin mutu produk obat dan/atau bahan obat, serta menjaga keutuhan rantai distribusi selama proses distribusi yang dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). PT Enseval Putera Megatrading merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian obat dan alat kesehatan yang meliputi pengadaan, penyimpanan, serta pendistribusian obat dan alat kesehatan dalam jumlah besar. Suhu ruangan merupakan salah satu faktor penting dalam penyimpanan obat dan alat kesehatan lainnya. Suhu ruangan harus dipantau secara rutin (minimal 3 kali sehari) dan melakukan pemetaan suhu ruangan untuk mengetahui titik suhu terendah, titik suhu tertinggi, dan Mean Kinetic Temperature di dalam suatu ruangan. PT Enseval Putera Megatrading Cabang Jakarta 3 memiliki 10 lorong dari lorong AA hingga lorong JJ dimana ambient room memiliki suhu penyimpanan ≤30°C. Metode yang digunakan adalah metode prospektif berupa data kualifikasi suhu gudang ambient di Cabang Jakarta 3. Suhu terendah adalah 24,8°C, sedangkan suhu tertinggi yang didapatkan adalah 34,2°C. Penyimpangan suhu pada semua titik terjadi mulai pukul 07.40 hingga 16.10 WIB dan suhu tertinggi pada semua titik terjadi pada rentang waktu 12.30 hingga 13.30 WIB. Hasil Mean Kinetic Temperature (MKT) terendah yang didapatkan adalah 30,6°C yang terletak dekat dengan cool room, sedangkan MKT tertinggi yang didapatkan adalah 31,5°C. Titik worst case terletak di titik 19 dengan penyimpangan selama 7 jam 50 menit dimulai dari pukul 08.20 hingga 16.10 WIB. Berdasarkan nilai MKT yang didapat, gudang ambient PT Enseval Putera Megatrading Cabang Jakarta 3 tidak memenuhi persyaratan kualifikasi suhu MKT dengan suhu ≤30°C.
Distribution facilities must guarantee the quality of drug products and/or drug ingredients, also maintain the integrity of the distribution chain during the process carried out by pharmaceutical wholesalers. PT Enseval Putera Megatrading is a company engaged in the distribution of drugs and medical devices which includes procurement, storage, and distribution of drugs and medical devices in large quantities. Room temperature is an important factor in storing medicines and other medical devices. Room temperature must be monitored regularly, at least 3 times a day, and mapped to find out the lowest temperature point, the highest temperature point, and the Mean Kinetic Temperature. PT Enseval Putera Megatrading Jakarta 3 has 10 aisles from aisle AA to aisle JJ where the ambient room temperature must be maintained ≤30°C. The method used is prospective method in the form of ambient room temperature qualification data. The lowest temperature is 24.8°C, while the highest temperature obtained is 34.2°C. Temperature deviations occurred at all points from 07.40 to 16.10 WIB and the highest temperature occurred at all points from 12.30 to 13.30 WIB. The lowest Mean Kinetic Temperature (MKT) obtained was 30.6°C and located close to the cool room, while the highest MKT obtained was 31.5°C. The worst case point is located at point 19 with a deviation of 7 hours 50 minutes starting from 08.20 to 16.10 WIB. Based on the MKT value, the ambient room of PT Enseval Putera Megatrading Jakarta 3 Branch does not meet the MKT temperature requirements with a temperature of ≤30°C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library