Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perawat merupakan tenaga terbesar di rumah sakit yang memberikan pelayanan
keperawatan selama 24 jam kepada pasien dan keluarga. Kepuasan kerja perawat dapat
mempengaruhi pelayanan keperawatan yang diberikan. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian kepuasan kerja perawat di RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading,
untuk mengetahui gambaran kepuasan kenja perawat dan karakteristik perawat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan alat ukur kuesioner.
Porter (1961) menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap pekeljaanya tergantung
dari perbedaan atau ketidaksesuaian antar apa yang diinginkan dengan apa yang
diperoleh. Penelitian ini mendapatl-can kepuasan kerja perawat dimana lebih dari separuh
perawat merasa puas yaitu sebesar 72,2 %. Perawat yang tidak puas sebesar 27,8 %.
Ketidakpuasan terjadi karena sistim penghargaan dan peningkatan jenjang karir yang
belum memenuhi harapan perawat. Oleh sebab itu rumah sakit hendaknya menentukan
sistim dan rnekanisme yang tepat dan konsisten pada semua perawat, sehingga kepuasan
kerja perawat dapat dicapai."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5499
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Faonasa Natalius
"Kepuasan kerja adalah kombinasi keadaan psikologis, fisiologis dan lingkungan yang menyebabkan orang jujur dan mengatakan saya puas dengan pekerjaan saya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriftif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pendekatan manajemen (p=0,024), sistem pemberian asuhan keperawatan (p=0,027) dengan kepuasan kerja perawat setelah di kontrol oleh karakteristik perawat.

Job satisfaction is a combination of psychological state, physiological and environmental causes people to be honest and say I am satisfied with my work. The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional approach, with the aim to determine the association between implementation of professional nursing practice model (PNPM) with nurses job satisfaction in the inpatient hospital room MMC Jakarta Hospital in 2015. The sample in this research were 113 nurses. Methods of data collection using the questionnaire. The results in this study showed a significant relationship between management approach (p= 0,024), a system of nursing care (p = 0,026) with the job satisfaction of nurses after the control by nurse characteristics."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makkie Mubarak
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II MOh. Ridwan Meuraksa pada bulan Mei 2015 dengan sampel berjumlah 77 orang. Analisis hubungan menggunakan uji fisher exact dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan gaji, hubungan teman kerja, persepsi, kebijakan mempunyai hubungan signifikan dengan kepuasan kerja perawat. Instalasi Rawat Inap RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa harus memperhatikan serta meningkatkan kepuasan para perawat sehingga mutu pelayanan menjadi meningkat.

This study aims to determine the relationship between the Characteristics of nurses and job satisfaction at the Hospital Moh. Ridwan Meuraksa. This type of quantitative research with cross sectional method using questionnaires. The study was conducted at Hospital Moh. Ridwan Meuraksa in May 2015, with a sample totaling 77 nurses. Analysis of the relationship using fisher exact test and logistic regression.
The results showed the part of characteristic such as salary, the relationship between nurses, perception and the last is wisdom and job satisfaction has a significant relationship. The Hospital should care and improve the nurses job satisfaction and job satisfaction in order to increase quality of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sahuri
"ABSTRAK
Motivasi dan kepuasan kerja perawat masih menjadi tantangan yang harus disikapi oleh profesi keperawatan. Alternatif solusi untuk menjaga dan mempertahanakan motivasi dan kepuasan kerja perawat salah satunya melalui supervisi berjenjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan supervisi berjenjang dengan motivasi dan kepuasan kerja perawat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode convinience sampling di dua rumah sakit dengan 157 perawat pelaksana sebagai responden. Hasil analisis menyatakan bahwa supervisi berjenjang berpengaruh signifikan terhadap motivasi (p<0,001), dengan tingkat keeratan yang sedang (r=0,494). Namun hasil analisis antara supervisi berjenjang dengan kepuasan kerja didapatkan p > 0,05. Karakteristik tidak berhubungan dengan motivasi dan kepuasan kerja (p>0,05), sedangkan efikasi diri berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja (p= 0,011). Supervisi berjenjang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan untuk meningkatkan motivasi kerja perawat.

ABSTRACT
Motivation and nurse job satisfaction is still a challenge that must be addressed by the nursing profession. Unoptimal supervision can decrease the motivation and job satisfaction of nurses. Alternatives to maintain and reinforce the motivation and job satisfaction of nurses one through tiered supervision. This study aims to identify the relationship of tiered supervision with motivation and nurse job satisfaction. This study used cross sectional design with convinience sampling method in two hospitals with 157 nurses as respondents. The result of analysis that tiered supervision has significant effect on motivation (p<0,001), with moderate level of closeness (r=0,494). However, the result of the analysis between tiered supervision and job satisfaction is obtained p=0,918. Tiered supervision needs to be carried out consistently and continuously to improve motivation of nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simalango, Antonius
"Kualitas layanan rumah sakit perlu dijaga, salah satunya dengan manajemen Sumber Daya Manusia(SDM) yang baik. Kepuasan kerja dapat menjadi indikator dalam evaluasi manajemen SDM, terutama terkait kinerja dan juga dalam perencanaan kebutuhan SDM. SDM terbesar yang penting dan jumlahnya besar di rumah sakit adalah perawat. RSU X adalah rumah sakit rujukan di Jawa Barat yang memiliki tugas dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pertumbuhan jumlah layanan semakin bertambah, mengharuskan rumah sakit untuk selalu melakukan evaluasi layanannya, dan tak ketinggalan melakukan evaluasi manajemen SDM. Penelitian ini hendak melihat dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja di Instalasi Gawat Darurat, Bedah Sentral, Rawat Intensif dan Hemodialisis RSU X tersebut.
Jenis penelitian non ekperimental dengan pendekatan studi kuantitatif dan desain cross sectional. Populasi dan sampel adalah perawat perawat IGD, IBS, ICU dan HD tahun 2020, yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel yang menunjukkan ada 3 variabel yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dan secara bersama-sama dengan faktor kepuasan kerja, yaitu kesempatan pengembangan karir kesempatan peningkatan kompetensi dan keamanan kerja yang merupakan bagian dari pekerjaan/organisasi. Disarankan untuk membuat perbaikan pengelolaan/perencanaan manajemen pengembangan SDM, peningkatan kompetensi dan juga keamanan kerja pada critical unit.

Quality of hospital services needs to be maintained, one of them is with good human resources management. Job satisfaction can be used as an indicator in the evaluation of human resources management, especially related to performance and also in the planning of human resources needs. The largest human resources that are important and have large numbers in hospitals are nurses. RSU X is a referral hospital in West Java that has a duty in terms of public health services. The increasing of heatlh services requiring hospitals to always evaluate their services, and the human resources management. This study was about to analyze factors related to job satisfaction in the Emergency, Central Surgery, Intensive Care and Hemodialysis unit at RSU X Public Hospital.
This is a non-ekperimental research with quantitative study approach and cross sectional design. The population and sample are emergency unit, central surgery, intensive care and hemodialysis nurses in 2020, who meet inclusion and exclusion criteria.
The results showed that the variables showed that there are three variables that show a relationship, partial and together with the job satisfaction factors. They are career development, opportunities for increased competency and job . It is recommended to make improvements to the human resources anagement, competency improvement and also job security in special/critical unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinur Firdaus
"Sektor kesehatan di Indonesia sedang dihadapkan pandemi COVID-19 sehingga pemenuhan jumlah dan jenis SDM menjadi kunci terjaganya mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Kepuasan kerja menjadi penting bagi karyawan non-PNS dengan berbagai tantangan tupoksinya selama pandemi COVID-19. Kabupaten Bogor merupakan salah satu lokus peningkatan kepuasan kerja yang masih di bawah 75% untuk tingkat kepuasan yang tinggi di tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan determinan kepuasan kerja pada pegawai non-PNS di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode penelitian kuantitatif pada 141 pegawai non-PNS pada primary healthcare di Kabupaten Bogor sebagai responden penelitian. Alat yang digunakan adalah kuesioner kepuasan kerja yang memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,940. Hasil yang dicapai tingkat kepuasan kerja yang rendah sebesar 78% dan kepuasan kerja yang tinggi sebesar 22% yang didominasi oleh faktor intrinsik yang memiliki kisaran yang lebih rendah dalam memberikan tingkat kepuasan yang tinggi dibandingkan dengan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yang dimaksud adalah penghargaan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, keahlian dan jenjang karier. Faktor ekstrinsik yang dimaksud adalah kebijakan organisasi, pengawasan, pendapatan, hubungan interpersonal, kondisi kerja dan keamanan kerja. Determinan dominan yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja adalah kondisi tempat kerja (OR= 2.818), pengawasan (OR=2.596), dan pekerjaan itu sendiri (OR=2.479). Variabel penentu yang dikendalikan adalah pengakuan, dan hubungan interpersonal rekan kerja. Berdasarkan penelitian ini skor kepuasan kerja secara signifikan berhubungan dengan faktor intrinsik dan ekstrinsik yang terdiri dari tiga determinan dominan utama dan dikendalikan oleh dua determinan lain untuk perawatan kesehatan primer non-PNS di Kabupaten Bogor.

The health sector in Indonesia is facing the COVID-19 pandemic so that the fulfilment of the number and type of human resources is the key to maintaining the quality of health services in primary healthcare. Job satisfaction has become important for non-civil servants with their various challenges during the COVID-19 pandemic. Bogor Regency is one of the loci of increasing job satisfaction which is still below 75% for high satisfaction levels in 2017. This study used a cross-sectional design with quantitative research methods on 141 non-civil servant employees at primary healthcare in Bogor Regency as research respondents. The tool used is a job satisfaction questionnaire which has a reliability value of 0.940. This study achieved were a low job satisfaction rate of 78% and high job satisfaction of 22% which was dominated by intrinsic factors that had a lower range in providing a high level of satisfaction compared to extrinsic factors. The intrinsic factors in question are reward, recognition, work itself, responsibility, expertise and career path. Extrinsic factors in question are organizational policy, supervision, income, interpersonal relationships, working conditions and job security. The dominant determinants that have a relationship with job satisfaction are workplace conditions (OR= 2,818), supervision (OR=2,596), and the work itself (OR=2,479). The controlled determinant variables are recognition, and co-worker interpersonal relationship. Based on this study the score of job satisfaction is significantly in relationship with intrinsic and extrinsic factor which consist of three main dominant determinants and being controlled by two other determinants for non-civil servants’ primary health care in Bogor Regency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milza Syafira Chairani
"Angka turnover perawat di RS X di Kota Depok pada tahun 2021-2023 dikatakan tinggi karena melebihi standar ideal angka turnover pertahun, yaitu 5-10%. Turnover intention merupakan langkah awal dari terjadinya turnover yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan konsekuensi yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh workload, job insecurity, dan job satisfaction terhadap turnover intention perawat di RS X di Kota Depok Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional, dengan menggunakan data primer yang berasal dari hasil penyebaran kuesioner kepada perawat di Rumah Sakit X di Kota Depok yang dilakukan dari bulan April-Mei 2024, dengan jumlah sampel sebanyak 128 orang perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh signifikan dari workload, job insecurity, dan job satisfaction terhadap turnover intention perawat di Rumah Sakit X dengan nilai p value < α (0.05), yaitu variabel workload (p value = 0.013 dan 0.000), variabel job insecurity (p value = 0.000), dan variabel job satisfaction (p value = 0.000). Selain itu, dari hasil analisis yang dilakukan terhadap turnover intention diperoleh bahwa 64 (50%) perawat memiliki keinginan kuat terhadap turnover intention dan 64 (50%) perawat lainnya memiliki keinginan lemah terhadap turnover intention. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti memberikan saran kepada RS X untuk menjadikan turnover intention perawat sebagai fokus bagi RS X untuk meminimalkan risiko turnover yang sebenarnya, melakukan survei untuk mengukur tingkat turnover intention dan kepuasan kerja secara berkala kepada seluruh perawatnya, mengevaluasi kebutuhan perawat secara berkala, mendistribusikan beban kerja dan jam kerja secara merata dan adil antar perawat, menyediakan program konseling dan dukungan untuk membantu perawat mengatasi stres dan kelelahan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan lebih jelas dan rinci mengenai peran, tugas, tanggung jawab, dan ekspektasi kerja perawat. melakukan pengembangan pengetahuan dan kompetensi perawat secara berkala, melakukan peninjauan kembali terkait sistem pemberian gaji, serta menjadikan kesejahteraan perawat sebagai hal penting untuk diperhatikan.

Nurse turnover rate at Hospital X in Depok City is considered high from 2021 to 2023, exceeding the ideal annual turnover standard of 5-10%. Turnover intention is the initial step towards actual turnover, which if not managed properly, it can lead to detrimental consequences. This study aims to determine the influence of workload, job insecurity, and job satisfaction on nurse turnover intention in Hospital X in Depok City in 2024. The study employs a quantitative approach with a cross-sectional design, utilizing primary data from the results of questionnaires distributed to nurses at Hospital X, Depok City, conducted from April-May 2024, with a sample size of 128 nurses. The results of this study indicate that there is a statistically significant effect of workload, job insecurity, and job satisfaction on nurses' turnover intention at Hospital X with a p value < α (0.05), include the workload variable (p value = 0.013 and 0.000), the job insecurity variable (p value = 0.000), and the job satisfaction variable (p value = 0.000). In addition, the analysis of turnover intention indicates that 64 (50%) nurses have a strong intention to leave, while the remaining 64 (50%) nurses have a weak intention to leave. Based on these results, the researcher provides advice to Hospital X to make nurse turnover intention a focus for RS X to minimize the actual risk of turnover, conduct regular surveys to measure turnover intention and job satisfaction among all nurses, periodically evaluate nurses' needs, distribute workload and working hours fairly and equitably among nurses, provide counselling and support programs to help nurses cope with stress and fatigue, evaluate and communicate more clearly and in detail about the roles, duties, responsibilities, and work expectations of nurses, conduct regular training and development programs to enhance nurses' knowledge and competencies, review the salary system, and make nurses' welfare an important thing to consider."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hutami
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veenda Herlyna Pertiwi
"Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, Rumah Sakit senantiasa dituntut untuk meningkatkan efektifitasnya. Hal itu mencakup kemampuan Rumah Sakit dalam mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan. Caranya memanfaatkan sumber daya internal secara optimal. Ini penting mengingat, di era globalisasi keunggulan kompelitif dikedepankan dari pada keunggulan komparatif, sehingga Rumah Sakit harus dapat lokal dan berpikir global.
Salah satu bagian dari mata rantai pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit, unluk itu Rumah Sakit melakukan upaya-upaya kesehatan yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tersendiri dengan fungsi utama adalah penyembuhan dan pemulihan penderita, selain itu diharapkan juga Rumah Sakit dapat memberikan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat.
Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi yang unik dan komplek. Untuk mendapatkan organisasi yang baik dan dapat berkembang dengan cepat dan sukses salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan adalah faktor martabat manusia, faktor ini harus mendapatkan perhatian penuh terutama terhadap kebutuhan para pekerja dalam mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>