Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Hakam
"Tenaga listrik telah menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan bagi sebagian besar masyarakat den bisa dikatak an rnenguasai hajat hidup orang banyak, oleh karena itu Pemerintah yang diwakili Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) harus menyediakan dalam jumlah yang cukup, kehandalan dan mum yang balk, dan harga yang tepat. Harga yang tepat di sini berarti memenuhi kriteria yang ditetapkan undang-undang den sekaligus rnemungkinkan PLN untuk menghasilkan laba. Dengan demikian, penetapan tarif dalam perusahaan ini menjadi sangat komplek dan menjadi masalah yang sangat penting. .Berdasarkan observasi dan studi kepustakaan, penulis berusaha menyusun skripsi mengenai masalah ini. Proses penetapan tarif pada perusahaan kelistrikan bisa dibagi dalam dua tahap yaitu menentukan harga pokok pelayanen (cart of service/ yang ekuivalen dengan pendapatan yang dibutuhkan, kemudian merancang struktur tarif yang akan memenuhi pendapatan tersebut dengan memperhatikan kriteria yang ditetapkan pemerintah. Dalam tahap pertarna perusahaan harus memperhatikan kontribusi masing-masing pelanggan terhadap biaya yang ditanggung perusahaan yang bisa dibagi dalam tiga kelompok yaitu karakteristik permintaart, jumlah pemakaian, dan karakteristik pelayanan dari masing-masing pelanggan. Sedangkan dalam tahap kedua, faktor yang paling menentukan adalah judgement PLN melakukan tahap pertama dengan menghitung harga pokok penjualan untuk tiap jenis tegangan yang disalurkan dan harga pokok untuk suatu golongan pelanggan ditentukan sesuai dengan tegangan yang dimintanya. Jadi PLN mengalokasikan biaya bukan kepada pelanggan akan tetapi kepada jenis tegangan. Di sini berarti PLN tidak memperhatikan faktor yang menyebabkan biaya (cost driver) dalam mengalokasikan biaya kepada pelanggan sehingga menyebabkan alokasi biaya yang tidak adil. Di samping itu, perhitungan PLN ini menghasilkan HPP hanya per kWh yang mana hal ini tidak konsisten dengan tarif yang ditetapkannya yaitu per kVA (biaya beban) dan per kwh (biaya pemakaian). Sedangkan pada tahap kedua, PLN telah mempertimbangkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, dalam proses penetapan tarif ini, PLN perlu meninjau kembali metode perhitungan harga pokok penjualan yang dipakainya. Mengingat masalah ini cukup penting dan juga rumit, PLN perlu membentuk bagian tersendiri dalam struktur organisasinya untuk melaksanakan tugas ini. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumantri Widjajadi Hussin
"PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) merupakan institusi baru dalam pasar modal di Indonesia. PT KDEI merupakan satusatunya perusahaan di Indonesia yang memiliki Izin Usaha sebagai Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP). Hal ini menarik minat penulis untuk menelaah masalah pengakuan atas pendapatan usaha PT KDEI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pendapatan usaha PT KDEI dari segi timing pengakuan, cara menghitung, perlakuan akuntansi, dan penyajiannya dalam laporan keuangan. Untuk itu penulis melakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan pada PT KDEI. Penelitian adalah pada pendapatan dari jasa yang telah secara aktual diberikan PT KDEI yaitu dari jasa kliring dan penyelesaian transaksi efek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan usaha PT KDEI tidak dapat lepas dari Peraturan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Efek. PT KDEI menganut dasar akrual (accrual bLlsis) di mana pendapatan diakui pada saat PT KDEI mulai memberikan jasanya, yaitu pada hari terjadinya transaksi (T+0). Besarnya pendapatan PT KDEI dari jasa Kliring dan Penyelesaian Transaksi Efek merupakan bagian dari Biaya Transaksi Efek (trim action Tee) yang dibayar oleh Anggota Bursa kepada PT Bursa Efek Jakarta (PT BEJ). Perlakuan akuntansi PT KDEI atas pendapatan usaha ialah dengan mendebet perkiraan Piutang Usaha dan mengkredit perkiraan Pendapatan Jasa Kliring dan Penyelesaian Transaksi Efek serta mengkredit perkiraan Hutang PPN. Penyajian pendapatan jasa Kliring dan Penyelesaian Transaksi Efek dalam laporan keuangan ialah sebagai Pendapatan Usaha dalam Laporan Rugi-Laba. Dan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa sehubungan dengan pendapatan atas jasa Kliring dan Penyelesaian Transaksi Efek PT Kliring Deposit Efek Indonesia telah menerapkan baik teori akuntansi maupun Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 secara tepat. Pencatatan atas pendapatan usaha PT KDEI tidak memerlukan perlakuan akuntansi yang khusus atau pun Baru tetapi cukup dengan perlakuan akuntansi yang sudah lazim. Cara menghitung pendapatan usaha PT KDEI adalah mudah artinya tidak memerlukan perhitungan yang rumit. Penulis memberi saran agar PT Kliring Deposit Efek Indonesia bersiap diri menghadapi tahun 1995. Pada 1 Januari 1995 mulai berlaku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pengganti Prinsip Akuntansi Indonesia 1984. Pada tahun 1995 PT KDEI juga mulai memberikan jasa depository Tujuan bersiap diri ini khususnya ialah agar PT KDEI tetap dapat mengakui pendapatan atas jasa-jasanya secara tepat dan konsisten sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Nelly Margaretha
"Perusahaan yang berkembang dengan pesat dan menjadi kompleks membutuhkan suatu fungsi pengawasan yang dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi pengawasan ini dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh badan internal audit. Penulisan dimaksudkan untuk mendapat pemahaman sejauh mana peran internal audit pada bidang produksi sebuah perusahaan manufaktur dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pekerjaan internal audit pada proses produksi perusahaan kabel PT Terang Kita. Data-data diperoleh melalui penyebaran daftar pertanyaan. Studi kepustakaan yang dilakukan adalah dengan menggunakan berbagai macam literatur buku teks, majalah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah internal audit. Pekerjaan internal audit dilakukan dengan mengadakan survey pendahuluan dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh. Langkah selanjutnya adalah menyusun program audit agar pekerjaan yang dilakukan terencana dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Pekerjaan kemudian dilakukan dengan pelaksanaan audit itu sendiri yaitu dengan mengadakan penelitian yang lebih mendalam terhadap hal-hal tertentu. Temuan yang didapatkan beserta saran-saran yang diusulkan oleh internal auditor didiskusikan dengan pihak-pihak yang terkait dan kemudian dibuat suatu laporan kepada pihak manajemen perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa fungsi internal audit pada PT Terang Kita sangat berperan dalam menemukan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada proses produksi dan saran-saran perbaikan yang diajukan internal auditor memberikan masukan yang berarti bagi manajemen untuk terus memperbaiki kinerja perusahaan sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan efisien dan efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasir
"Kompleksnya aktivitas usaha dalam masa-masa belakangan ini, perkembangan pasar modal dan berkembangnya kebutuhan akan ukuran-ukuran prestasi (performance measurement) untuk melakukan analisa laporan keuangan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, sehingga lebih memudahkan bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai prestasi perusahaan, mendorong banyak pengguna laporan keuangan (terutama sekali investor di pasar modal) untuk menggunakan informasi tentang laba per saham (Earnings Per Share - EPS) sebagai salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam berinvestasi di pasar modal, disamping informasi lainnya seperti kekayaan per saham (Net Asset Per Share - NAPS). Dalam pandangan banyak investor, harga pasar saham berkaitan erat dengan EPS. Misalkan saja seorang investor yang ingin menilai "kelayakan° harga suatu saham biasanya menghitung Price Earnings Ratio yang merupakan hasil bagi antara EPS dengan harga pasar per saham, atau dividend payout percentage, yang merupakan hasil bagi antara EPS dengan dividen per saham. Dalam prakteknya, perhitungan EPS berkembang menjadi semakin kompleks antara lain akibat seringnya terjadi mutasi modal saham perusahaan, transfer pemilikan yang relatif cepat, semakin kompleksnya struktur modal perusahaan, dan belum adanya prinsip akuntansi tentang metode perhitungan dan penyajian EPS di Indonesia. Pengamatan terhadap praktek pengungkapan EPS oleh 30 (tiga puluh) emiten dalam laporan keuangan antara periode 1990 hingga 1993 memperlihatkan adanya perbedaan-perbedaan tehnik perhitungan dan penyajian EPS. Perbedaan-perbedaan tersebut tentu saja mengurangi kualitas daya-banding informasi EPS yang disajikan. Akan tetapi, penurunan kualitas daya-banding ter sebut dapat dikurangi karena semua emiten melakukan pengungkapan dasar perhitungan secara cukup jelas sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya intrepretasi yang salah. Akan tetapi, kondisi tersebut diatas hendaknya memacu profesi akuntansi di Indonesia untuk memikirkan perlunya menerbitkan prinsip akuntansi yang mengatur praktek pengungkapan EPS sehingga dapat memberikan manual bagi profesi dalam menjalankan tugasnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitta Dumasari Hendy
"Dengan semakin ketatnya persaingan industri sebagai implikasi dari keadaan ekonomi yang semangkin berkembang, menyebabkan semakin besar ruang lingkup kegiatan suatu perusahaan. Keadaan ini mengakibatkan pimpinan perusahaan tidak mampu lagi untuk mengendalikan secara langsung kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pelaksanaan manajemen audit yang biasanya dilakukan oleh pemeriksa intern dalam rangka mencapai tujuan organisasi/perusahaan secara optimal. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan dilakukan dengan meneliti aspek-aspek keuangan, khususnya anggota yang dimiliki oleh perusahaan PT ABC Indonesia; mulai dari penyusunan sampai dengan hasil pelaksanaan dari anggota. Sedangkan penelitian studi kepustakaan dilakukan melalui telaah kepustakaan dengan mempelajari bahan-bahan bacaan yang ada di buku-buku, artikel-artikel, surat kabar dan majalah. Pelaksanaan manajemen audit atas anggota perusahaan, berdasarkan atas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh komite pemeriksa dibentuk oleh Company Management Accountant. Survei pendahuluan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melaksanakan manajemen audit pada anggaran PT ABC Indonesia. Setelah survei pendahuluan dilakukan, kemudian disusunlah memoranda survei yang akan menentukan perlunya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap objek yang akan diaudit. Selanjutnya dibuatlah suatu program audit, kemudian dilaksanakan kerja lapangan. Berdasarkan pelaksanaan kerja lapangan tadi, ditemukanlah kelemahankelemahan yang ada di perusahaan. Selanjutnya dihasilkan laporan pemeriksaan yang menyajikan hasil temuan pemeriksaan, diuraikan secara jelas dan sederhana, didukung dengan kesimpulan dan bukti-bukti yang relevan dan akurat, serta diusulkan rekomendasi-rekomendasi perbaikan yang diperlukan yang akan segera dilaporkan kepada Company Management Accountant. Peranan manajemen audit terhadap pelaksanaan pengendalian anggaran pada PT ABC Indonesia sangatlah besar. Karena sangat membantu manajemen perusahaan dalam memaksimalkan tercapainya tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan sesuai yang diharapkan. Namun disamping itu masih ditemukan adanya kelemahan dalam perusahaan ini. Saran-saran yang dikemukakan untuk memperbaiki pelaksanaan manajemen audit dalam mendukung tercapainya pengendalian manajemen melalui anggaran pada perusahaan ini adalah: Sebaiknya dalam stuktur organisasi/bagan organisasi dilukiskan adanya kedudukan yang tepat dari pemeriksaan intern dalam perusahaan yang memiliki kekuatan dan pengaruh penuh, dengan dibentuknya departemen manajemen audit. Sebaiknya laporan aktual atas anggaran yang disusun juga mencerminkan seberapa jauh setiap bagian atau sub-sub unit yang ada dalam perusahan telah mencapai targetnya sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Perlu ditingkatkan adanya pemberian penghargaan atau insentif bagi karyawan yang telah menghasilkan kinerja yang menguntungkan bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Andhika
"Dengan semakin kompetitifnya dunia usaha dewasa ini, suatu perusahaan, agar tetap bisa bertahan, perlu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk yang dihasilkan ataupun mengembangkan produk yang sudah ada. Badan yang melakukan inovasi-inovasi dan pengembangan di suatu perusahaan biasanya disebut sebagai Departemen Research & Development (R&D). Biaya R&D bagi perusahaan yang menjalankan fungsi R&D merupakan bagian yang signifikan dari total biaya keseluruhan. Suatu proyek R&D biasanya memakan waktu yang cukup lama untuk penyelesaiannya, sehingga ada resiko sasaran yang diinginkan tidak tercapai. Kombinasi dart perlunya kegiatan R&D, besarnya biaya R&D dan resiko yang cukup besar, menuntut adanya perencanaan dan pengendalian yang baik atas proyek-proyek R&D yang dijalankan agar efektivitasnya meningkat. Berdasarkan argumentasi tersebut di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk meneliti praktek yang dilakukan suatu perusahaa dalam melakukan perencanaan dan pengendalian proyek-proyek R&D. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan di Divisi R&D PT. National Gobel penghasil produk elektronika. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara umum proses perencanaan dan pengendalian yang dilakukan R&D National Gobel sama dengan teori-teori dan praktek perusahaan di negara maju. Hanya saja teknik yang digunakan masih sederhana. Disamping itu aktivitas R&D-nya baru mencapai tahap desain sehingga belum melakukan riset dan pengembangan yang sebenarnya. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, sebaiknya di masa yang akan datang, R&D National Gobel berusaha untuk meningkatkan aktivitasnya ke tahap riset dan pengembangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bama Suroso Hadi
"Perkembangan dunia industri, kemajuan tekhnologi dan globalisasi pasar internasional menuntut pihak manajemen suatu perusahaaan untuk lebih dapat memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimilikinya agar dapat digunakan secara efisien dan efektif. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi mengenai aktivitas operasi perusahaan yang akan dilaporkan kepada pihak manajemen. Laporan ini tertuang dalam laporan keuangan periodik yang umumnya dibuat oleh pihak akuntansi secara tahunan, terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan-laporan pelengkap lainnya. Salah satu bagian dari unsur laporan keuangan adalah aktiva tetap, merupakan perkiraan yang sering mempengaruhi aktivitas perusahaan. Erat kaitannya dengan masalah aktiva tetap adalah praktek pembebanan depresiasi. Praktek pembebanan depresiasi yang tepat akan mencerminkan tingkat penggunaan aktiva yang layak dan jumlah laba yang lebih tepat untuk dilaporkan. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode studi literatur dan studi lapangan/observasi. Metode pertama merupakan telaah kepustakaan untuk mendapatkan dasar teori dan pengetahuan mengenai topik yang disajikan. Metode kedua dilakukan untuk mendukung metode pertama dengan cara wawancara kepada pihak-pihak yang berkaitan. Dengan melihat dan menganalisa penerapan perlakuan depresiasi aktiva tetap pada PT Telkom, penelitian ini diharapkan dapat melihat sejauh mana kelayakan perlakuan tersebut dibandingkan dengan teori dan prosedur yang berlaku saat ini. Penetapan konsep, metode dan aturan-aturan depresiasi lainnya sangatlah berpengaruh terhadap praktek pembebanan yang dilakukan. Perlakuan-perlakuan depresiasi yang layak dan wajar akan menghasilkan pembebanan depresiasi yang akurat. Hal ini pada akhirnya akan memberikan informasi mengenai tingkat efisiensi dan efektivitas pemakaian aktiva serta ketepatan jumlah laba yang dilaporkan, yang merupakan salah satu dasar bagi pihak manajemen untuk proses pengambilan keputusan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"Dengan semakin besarnya peranan telekomunikasi dalam era globalisasi ini, menyebabkan semakin meningkatnya permintaan terhadap jasa penyelenggaraan telekomunikasi. Keadaan ini mengakibatkan semakin besar peranan fungsi pemasaran dalam perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pelaksanaan pemeriksaan operasional yang dilakukan oleh pemeriksa intern dalam rangka penilaian efisiensi dan efektifitas pemasaran tersebut. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan karyawan terkait dengan bidang pembahasan, penelitian catatan-catatan perusahaan, dan pengamatan langsung jalannya kegiatan selama beberapa waktu. Sedangkan penelitian studi kepustakaan dilakukan melalui telaah kepustakaan dengan mempelajari bahan-bahan bacaan yang ada di buku-buku, artikel-artikel, dan majalah. Dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional perusahaan diadakan evaluasi sistem pengendalian intern dengan tujuan untuk menentukan sampai sejauh mana sistem itu dapat diandalkan. Sebagai alat pengendalian digunakan beberapa kebijakan dan prosedur. Penilaian efektifitas fungsi pemasaran perusahaan tersebut dilakukan dengan cara membandingkan antara target penjualan dan penjualan aktual setiap tahunnya. Penilaian efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan antara biaya pemasaran dengan hasil penjualan setiap tahunnya. Pelaksanaan pemeriksaan operasional pada PT.X telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada dan berdasarkan analisa hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa PT.X cukup efektif dan efisien dalam kegiatan operasinya. Hal, ini ditunjukkan dengan tercapainya target yang telah ditetapkan dan semakin menurunnya biaya pemasaran yang terjadi dengan tanpa adanya penurunan penjualannya. Dan dampak pelaksanaan pemeriksaan operasional pada penilaian efisiensi dan efektifitas pemasaran PT.X sangatlah besar. Karena dengan adanya pemeriksaan operasional mengakibatkan peningkatan efisiensi dan efektifitas fungsi pemasaran perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Emma Maria
"Fungsi pemasaran pada industri jasa lebih luas dari fungsi pemasaran pada industri manufakturing. Fungsi pemasaran jasa meliputi fungsi pemasaran tradisional (pada industri manufakturing dikenal dengan 4P) dan fungsi pemasaran interaktif. Fungsi pemasaran, interaktif meliputi seluruh aktivitas yang timbul saat terjadi interaksi antara pembeli dengan penjual jasa. Untuk fungsi pemasaran jasa sistem biaya yang didasarkan atas aktivitas (Sistem ABC) lebih tepat digunakan mengingat banykanya aktivitas yang terlibat. Sistem ABC dapat menghasilkan informasi biaya pemasaran jasa yang lebih akurat dibandingkan sistem biaya tradisional. Informasi biaya yang akurat sangat diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan biaya pemasaran jasa yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja fungsi pemasaran jasa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Sunantio
"Selama ini, kegiatan sehubungan dengan manajemen lingkungan masih terpusat pada aktivitas pasca produksi, seperti pengolahan limbah dan daur ulang, sehingga manfaat yang diperoleh belum maksimal. Apabila pada tahap perencanaan manajemen telah memasukan aspek lingkungan yang akan terjadi selama masa produksi, maka masalah lingkungan yang akan timbul dapat diantisipasi dan dikendalikan dengan biaya yang lebih rendah daripada aktivitas pasca produksi. Untuk itu diperlukan metode biaya yang dapat mengakomodir aspek lingkungan tersebut. Metode penulisan yang digunakan didasarkan pada telaah kepustakaan terhadap berbagai pandangan konsep dan prosedur Biaya daur hidup, dan pengintegrasian aspek lingkungan ke dalam metode tersebut. Biaya Daur Hidup (Life-Cycle Costing) merupakan salah satu alat bantu pengambilan keputusan, dengan cara memperhitungkan seluruh biaya termasuk biaya lingkungan yang akan terjadi selama daur hidup dari produk tersebut. Dengan demikian pengambil keputusan dapat memperoleh informasi yang lebih balk dalam tindakan yang akan diambilnya. Metode Biaya daur hidup merupakan metode akuntansi yang dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan manajemen. Metode ini lebih baik dalam mengantisipasi timbulnya biaya lingkungan, karena penekanannya pada keseluruhan biaya yang terjadi, sehingga keseluruhan aspek yang terkait dapat ditelusuri sejauh dan sedini mungkin. Biaya lingkungan terbesar yang terjadi pada tahap operasional dan tahap disposal, dapat terjangkau dengan baik. Dengan demikian metode ini merupakan alternatif yang baik untuk menginternalisasi aspek lingkungan dalam perusahaan. Manfaat selanjutnya adalah total biaya yang timbul dapat diketahui, sehingga dapat dibebankan pada produk yang dihasilkan (product costing). Potensi penggunaan metode ini di Indonesia cukup cerah mengingat semakin kerasnya isu lingkungan belakangan ini. Untuk itu pemerintah perlu memperketat peraturan perundang-undangan, terutama yang berhubungan dengan lingkungan. Selama ini pemerintah baru menetapkan peraturan terhadap limbah cair dan limbah B3. Oleh karena itu perlu diperlengkap lagi peraturan lingkungan agar dapat mencakup polusi udara, suara bising, limbah padat, kerusakan tanah, kondisi flora & fauna, dan faktor estetika."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>