Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mayla Primanda Olivianti
"Evaluasi ini dilakukan untuk menilai pelaksanaan program bantuan pendidikan dan pemberdayaan anak yang dilaksanakan oleh Indonesian Street Children Organization (ISCO Foundation) untuk anak ekonomi rendah di Sanggar Gege. Model evaluasi dalam studi ini adalah Main Analytical Categories dan Analisis SWOT dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan penerima pemanfaat dan pelaksana program. Peneliti melakukan evaluasi pada tiga program utama ISCO Foundation yaitu Bantuan Pendidikan, Sanggar Kegiatan Anak, serta Nutrisi Tambahan dan Kesehatan. Studi ini menunjukkan bahwa ketiga program ISCO Foundation memiliki relevansi yang baik. Program yang memberikan banyak manfaat adalah Bantuan Pendidikan dan Sanggar Kegiatan Anak, kedua program ini memiliki efektivitas dan impact yang baik serta dapat dirasakan penerima progam. Implementasi program Nutrisi Tambahan dan Kesehatan perlu ditingkatkan karena penilaian dimensi impact belum dirasakan dan efektivitasnya perlu ditingkatkan lagi. Partisipasi penerima program pada tahap pelaksaan sudah baik sehingga dapat meningkatkan capacity building anak dampingan yaitu peningkatan IQ dan EQ, serta dapat meningkatkan capacity building orang tua dampingan dalam mengasuh anak. Berdasarkan analisis SWOT, secara internal ISCO memiliki kemampuan organisasional yang baik namun kurang memaksimalkan partisipasi penerima program dalam meningkatkan implementasi program. Secara eksternal ISCO terbuka dengan kerja sama pihak ketiga, namun memiliki ancaman lingkungan yang rawan banjir dan pandemi. Melalui evaluasi ini, peneliti merekomendasikan untuk memaksimalkan partisipasi penerima program dalam memberikan sumbangan ide saat evaluasi dan memanfaatkan media digital dalam berkomunikasi di masa pandemi. Sebaiknya ISCO membuat indikator keberhasilan yang rinci untuk setiap programnya untuk mengukur keberhasilan program.

This evaluation was carried out to assess the implementation of the educational assistance and child empowerment program by Indonesian Street Children Organization Foundation (ISCO Foundation) for low-income children in Sanggar Gege. The main model for the evaluation is Main Analytical Categories and SWOT Analysis by using qualitative method with in-depth interviews with beneficiaries and program implementers. Researcher conduct an evaluation on ISCO’s three main programs, which are Children Educational Support, Children's Activities Center, also Health and Nutrition. This study shows that the three ISCO Foundation programs have good relevance. Program that provides many benefits are Children Educational Support and Children's Activities Center, these two programs have good effectiveness and impact that can be felt by the program recipients. Implementation of Health and Nutrition program need to be further enhanced because the impact dimension assessment has not been felt and its effectiveness needs to be improved. The participation of program recipients at the implementation stage is good so that it can increase the assisted children’s capacity, i.e. IQ and EQ, and also increase the capacity of assisted parents in raising children. According to SWOT analysis, internally ISCO has good organizational capacity but doesn’t maximize the participation of program recipients in improving program implementation. Externally ISCO open with cooperation with third parties, but has environmental threats that are flood-prone and pandemic. Through this evaluation, researchers recommend to maximize the participation of the recipient program in contributing ideas during the evaluation and utilizing digital media in communicating during the pandemic. ISCO would better make key performance indicator for its program to measure the success of the program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Almah Aliuddin
"Penelitian dilatarbelakangi oleh peran perempuan terhadap ekonomi nasional pasca krisis ekonomi tahun 1997. Besarnya peran perempuan tersebut kemudian mendorong pengelola program untuk melakukan upaya pemberdayaan perempuan usaha kecil. Meski demikian hingga saat ini program pemberdayaan yang ada belum berhasil mengembangkan dan mengatasi permasalahan seputar usaha kecil perempuan. Kegagalan program ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman pengelola dalam melihat akar permasalahan yang dihadapi oleh perempuan. Selain itu juga kurang diperhatikannya modal sosial sebagai salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program.
Untuk mengetahui hubungan antara modal sosial, maka penelitian ini dilakukan pada Proyek PPEPUK didua kelompok berhasil yakni melati dan lestari di kelurahan Jelambar Baru. Dari latar belakang persoalan seperti di atas, maka pertanyaan yang diajukan seputar, bagaimana peran modal sosial terhadap keberhasilan Proyek PPEPUK didua kelompok berhasil yakni melati dan lestari. Untuk menjawab rumusan pertanyaan dan tujuan penelitian, maka penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan agar bisa menggambarkan peran modal sosial didua kelompok sekaligus mengidentifikasikan modal sosial yang berkembang dan menopang keberhasilan Proyek PPEPUK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa- dalam dinamika kelompok lestari dan melati ditemukan adanya unsur-unsur modal sosial dalam pelaksanaan kegiatan Proyek PPEPUK seperti kepercayaan, solidaritas, kerjasama dan kedermawanan. Unsur-unsur modal sosial inilah yang kemudian menopang pelaksanaan Proyek PPEPUK di kelompok, sehingga saat ini kelompok usaha masih tetap berjalan. Namun yang menjadi kendala adalah tujuan dan strategi Business Development Service dalam Proyek PPEPUK tidak sesuai dengan karakter kelompok dampingan yang mayoritas ibu rumah tangga dan tidak memiliki pengalaman usaha, sehingga tidak sesuai dengan kondisi kelompok. Selain itu kegiatan Proyek PPEPUK tidak responsif gender karena hanya menekankan pada kebutuhan praktis semata yakni kebutuhan ekonomi, padahal permasalahan yang dihadapi oleh kelompok dampingan tidak semata permasalahan ekonomi tetapi juga permasalahan jender yang menyebabkan kendala dalam menjalankan usaha secara maksimal.
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah dengan menawarkan kegiatan altematif yang responsif jender, dengan mengacu pada alur kerja Gender Analysis Pathway (GAO). Alur kerja GAD terdiri dari tiga tahap yakni tahap anatisis dengan melakukan analisis terhadap kesejangan jender yang terjadi dalam Proyek PPEPUK , Tahap reformulasi yakni tahap yang melakukan perubahan pada tujuan dan strategi pendekatan dari strategi BDS ke strategi community organizing dengan titik tekan pada membangun kesadaran kritis jender dalam kegiatan, selanjutnya adalah tahap rencana aksi yakni tahap kegiatan yang bentuk kegiatan tidak hanya pada kegiatan ekonomi tetapi juga kegiatan penyadaran gender dalam bentuk usaha. Ketiga tahap ini dilakukan dengan memanfaatkan modal sosial didalam kelompok agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan Proyek PPEPUK."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Kustiasari
"Penelitian mengangkat tema mengenai peran dari PAUD dalam memberikan sosialisasi terhadap anak berusia dini. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan mengenai dampak dari peranan PAUD tersebut terhadap sosialisasi yang terjadi di dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi dan data sekunder. Penelitian ini membatasi lingkup PAUD dengan melihat kasus di PAUD Kasih Ibu dan keluarga anak didiknya. Berdasarkan hasil temuan lapangan, keberadaan PAUD dipandang secara positif bagi keluarga yang menyekolahkan anaknya di PAUD. PAUD memiliki banyak manfaat, baik bagi anak dan keluarga. PAUD telah menanamkan nilai-nilai yang nantinya akan berpengaruh pada perkembangan mereka. Dampak yang dirasakan dalam memberikan sosialisasi setelah anaknya di masukkan ke dalam PAUD, ternyata turut dipengaruhi oleh latar belakang kelas sosial keluarga. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa dengan latar belakang yang berbeda akan menghasilkan pandangan dan dampak yang berbeda pula.

The research studied about the PAUD contribution's toward socialization for early age children. Apart from that, the research also discuss the effects of the PAUD's contribution to the children. The research used qualitative method, in this case, in-depth interview, observation and secondary data. This research is limited only in PAUD kasih ibu and its students. Based on the field research, the presence of PAUD is viewed positively for those who want to send their children to PAUD. The PAUD has plenty of benefits for children and their family. PAUD grows values which will give impact towards children's development. The impact given in socialization after entering the PAUD, also determined by different social classes background of the family. During the research, it is found that different social class results in different perspective as well as impact."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nicko Arie Prasadana
"Motivasi berprestasi adalah hal yang sangat penting dimiliki seorang pelajar khususnya mereka yang berada pada kelas 12 SMA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan motivasi berprestasi siswa kelas 12 di kota Depok yang diwakili oleh dua SMA dan pengaruh dukungan sosial orang tua, peer group serta status sosial ekonomi yang mereka miliki. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik sampel stratified quota random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki kecenderungan motivasi berprestasi yang sedang atau cukup baik. Selain itu ditemukan bahwa ketiga faktor sosial yang telah ditentukan berpengaruh secara positif terhadap motivasi berprestasi para siswa dengan pengaruh orang tua menjadi faktor paling signifikan mempengharuhi dibanding kedua faktor lainnya.

Achievement Motivation is indeed an important element a student must possess, especially those in 12 grade. This study aims to look at the tendency of achievement motivation of 12 grade in Depok that represented by two selected high schools as well as the influence from parents and peer group social support and their economic social class. Trough a quantitative approach, researcher using a stratified quota random sampling technique.
Results of this study shows that students have moderate tendency in achievement motivation. Moreover it is found that the social supports give a positive influence in relating to achievement motivation, with the social support from parents as the most significant factor compared to other factorsSocial Support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Meinar Sari
"ABSTRAK
Anak sebagai penerus bangsa hingga saat ini masih berada pada kondisi
memprihatinkan. Anak perlu disosialisasikan haknya agar mampu menyuarakan
aspirasi berkaitan dengan kepentingan dan kebutuhan mereka. World Vision
Indonesia (WVI) sebagai NGO yang fokus pada anak telah melakukan sosialisasi
hak anak melalui program anak sebagai wadah transfer nilai hak partisipasi.
Program yang dilakukan adalah kegiatan kelompok minat dan bakat (tari, futsal,
musik), pertemuan rutin Forum Anak, penyuluhan dan perayaan. Penelitian
kuantitatif ini dilakukan terhadap 94 anak dampingan WVI ADP Kebon Pala,
Jakarta Timur. Terdiri atas 50 anak yang mengikuti program WVI dan 44 anak
yang tidak mengikutinya dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Tujuannya untuk
mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan hak partisipasi dan partisipasi
dalam keluarga terhadap kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan hak partisipasi berbeda signifikan secara statistik pada α=0.05 (pvalue=
0.005) antara mengikuti program WVI dengan yang tidak mengikutinya.
Tingkat pengetahuan hak partisipasi yang mengikuti program WVI lebih tinggi
(76%) daripada yang tidak mengikutinya (48%). Partisipasi dalam keluarga
terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada α=0.05 (p-value=0.025)
dimana partisipasi dalam keluarga yang mengikuti program WVI lebih tinggi
(64%) daripada yang tidak mengikutinya (41%). Hal ini menunjukkan perlunya
untuk menfasilitasi forum anak menjadi wadah sosialisasi hak anak termasuk hak
partisipasi.

ABSTRACT
As the next generation, children until now are still in poor condition. Children
need to be socialized to be able to express the aspirations of their rights related to
their interests and needs. World Vision Indonesia (WVI) as an NGO that focuses
on children had socialized child rights through program which transfer
participation rights values. The program is a interests and talent group (such as
dance, indoor soccer, music), Children's Forum regular meetings, education and
celebration. Quantitative research was conducted on 94 children assisted WVI
ADP Kebon Pala, East Jakarta. It consists of 50 children who attend the program
WVI and 44 children who did not follow within the past year. The goal is to
determine whether there are differences in knowledge and participation rights of
participation in the family of the two groups. The results showed different levels
of knowledge of the rights of participation are statistically significant at α = 0.05
level (p-value = 0.005) between children who attend the WVI program and
children that does not follow. The level of knowledge of rights WVI program
participation is higher (76%) than those not followed (48%). Participation in the
family show that there is a statistically significant difference at α = 0.05 level (pvalue
= 0.025) where participation in the family who attend the program WVI
higher (64%) than those not followed (41%). This suggests the need for a forum
to facilitate the child into socialization container children's rights including the
right of participation"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Rona Drati Selon
"ABSTRAK
Tujuan penelitian model pemberdayaan lansia ini menganalisis bentuk
dukungan sosial dari keluarga, teman, tetangga, masyarakat, pihak swasta,
yayasan, dan pemerintah didalam upaya pemberdayaan lansia. Selanjutnya
menganalisis model pemberdayaan yang bersifat self-help dengan dukungan sosial
dilakukan oleh komunitas lansia dahlia senja. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif. Dengan metode kualitatif penulis melakukan
wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, merekam, dan mencatat
informasi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa model pemberdayaan pada
komunitas lansia dahlia senja dengan pendekatan bottom-up, karena
pemberdayaannya bersifat self-help bersinergi dengan dukungan sosial. Dengan
kekuatan self-help yang dimiliki komunitas lansia dahlia senja, lansia memperoleh
dukungan sosial diantaranya datang dari keluarga, teman, tetangga, donatur, pihak
swasta, yayasan, dan unsur pemerintah. Dukungan tersebut berupa dukungan
emosional, informasi, dukungan instrument (barang dan jasa), dan
penilaian/appraisal. Model pemberdayaan lansia melalui kegiatan produktif pada
komunitas lansia dahlia senja adalah kombinasi dari pemberdayaan Self-help dan
Social Support dengan individual-kelompok. Di setiap kegiatannya individu lansia
terinspirasi dari peran ketua komunitasnya. Produk-produk yang dihasilkan lansia
didalam pendampingan pemberdayaan didalam kegiatan produktif komunitas ini
dapat memotivasi lansia lain.

ABSTRACT
The purpose of this elderly empowerment model study is to analyze the
form of social support from family, friends, neighbors, community, private
parties, foundations, and government in empowering elderly. Next analyze the
self-help empowerment model with social support done by elderly community
dahlia senja. The method used in this research is qualitative. With qualitative
methods the authors conducted in-depth interviews, observation, documentation,
record, and record information.
The results of this study show that the empowerment model in elderly
community dahlia senja with bottom-up approach, because the empowerment is
self-help synergize with social support. With the power of self-help that belongs
to the elderly community of dahlia senja, the elderly obtain social support among
others coming from family, friends, neighbors, donors, private parties,
foundations, and government elements. Support is in the form of emotional
support, information, support instruments (goods and services), and assessment /
appraisal. The elderly empowerment model through productive activities in the
elderly community of dahlia senja is a combination of self-help empowerment and
Social Support with individual-groups. In every activity the elderly are inspired by
the role of community leader. The products produced by the elderly in the
assistance of empowerment in the productive activities of this community can
motivate other elderly."
2018
T49625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eizar Aswad
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas hubungan modal sosial terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa di Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta pada periode pembinaan tahun 2016-2018. Pentingnya penelitian ini didasari pada temuan studi sebelumnya mengenai peran modal sosial dalam meningkatkan kesejahteraan dalam pembangunan sumber daya manusia. Teknik pengumpulan data menggunakan survei kepada 37 responden yang dipilih melalui total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara modal sosial terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa di Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 yang artinya terdapat hubungan antar variabel, dengan kekuatan hubungan positif sedang yakni 0,440 . Terdapat 2 dimensi modal sosial yang berhubungan positif, pertama karena tingkat kepercayaan pada Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta cukup tinggi dengan nilai signifikansi 0,045 serta dimensi kelompok dengan nilai signifikansi 0,004.

ABSTRACT
This study discusses the relationship of social capital to increase student competence in Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta in the period of coaching in 2016 2018. The importance of this study is based on the findings of previous studies on the role of social capital in improving welfare in human resource development. Data collection techniques used a survey of 37 respondents selected through total sampling. The results showed that there is a relationship between social capital to increase student competence in Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta with a significance value of 0,006 which means there is a relationship between variables, with the power of moderate relationships positive is 0,440 . There are 2 dimensions of social capital that are positively related, first because of the degree of confidence Trust in Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta high enough with significance value 0,045 as well as group dimension with significance value 0,004."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik dramaturgi yang dilakukan melalui presentasi diri oleh pengguna aplikasi kencan daring Bumble. Studi-studi terdahulu mengatakan bahwa praktik dramaturgi dan presentasi diri pada aplikasi kencan daring merupakan bentuk dari penciptaan kesan yang dilakukan dengan hanya menampilkan sisi terbaik individu sebagai wujud pribadi yang ideal, sehingga pengguna seperti memiliki dua kehidupan yang berbeda. Namun, peneliti melihat bahwa studi-studi terdahulu masih kurang dalam membahas proses dramaturgi melalui presentasi diri yang dilakukan secara dinamis, serta berusaha menyesuaikan diri mereka sebagai pasangan ideal di kalangan pengguna aplikasi kencan daring. Argumen yang dibawakan oleh penelitian ini adalah bahwa praktik dramaturgi sebagai strategi presentasi diri dilakukan secara terus menerus oleh pengguna aplikasi kencan daring untuk mengkonstruksikan dirinya sebagai pasangan ideal dalam masyarakat kontemporer di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian virtual ethnography untuk mengamati secara deskriptif penggunaan dan interaksi yang terjadi dalam aplikasi Bumble. Metode penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi kencan daring Bumble yang tergolong ke dalam usia 18-29 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik dramaturgi pada aplikasi Bumble dilakukan melalui foto, deskripsi bio, serta ruang percakapan. Beberapa bentuk kesan yang diciptakan oleh individu adalah sosok yang ramah dan berpendidikan, memiliki gaya hidup sehat, penggunaan foto profil yang cantik, hingga memanipulasi status perkawinan. Terdapat strategi Ingratiation dan Self-Promotion pada praktik dramaturgi yang diterapkan individu untuk mendapatkan pasangan. Kesan tersebut memiliki kesinambungan dengan pandangan pengguna terhadap pandangan pasangan ideal, diantaranya meliputi aspek sikap, fisik, keselarasan hidup, hingga pekerjaan.

This study aims to look at dramaturgical practices carried out through self-presentation by users of the online dating application Bumble. Previous studies say that the practice of dramaturgy and self-presentation on online dating applications is a form of creating an impression that is done by presenting only the best side of the individual as an ideal personal form, so that users seem to have two different lives. However, the researchers saw that previous studies were lacking in discussing dramaturgical processes through dynamic self-presentation, as well as trying to adapt themselves as ideal partners among online dating application users. The argument presented by this study is that the practice of dramaturgy as a self-presentation strategy is carried out continuously by online dating application users to construct themselves as ideal partners in contemporary society in Indonesia. This study uses a qualitative approach to 1 the type of research virtual ethnography to observe descriptively the use and interactions that occur in the Bumble application. This research method was conducted using participatory observation data collection techniques and indepth interviews. The informants in this study were users of the online dating application Bumble who were aged 18- 29 years. The results of this study indicate that dramaturgy practices in the Bumble application are carried out through photos, bio descriptions, and conversation spaces. Some forms of impression created by individuals are those who are friendly and educated, have a healthy lifestyle, use beautiful profile photos, and manipulate marital status. There is a strategy Ingratiation and Self-Promotion on dramaturgical practices applied by individuals to get a partner. This impression has continuity with the user's view of the ideal partner, including aspects of attitude, physique, life harmony, and work."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Amelia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan korelasi antara sikap mengenai perkawinan dengan kualitas perkawinan orang tua pada kaum muda. Studi-studi terdahulu yang membahas sikap mengenai perkawinan menemukan korelasi yang signifikan, tetapi hanya berfokus satu aspek dalam perkawinan orang tua (seperti kebahagiaan atau konflik) yang dapat memengaruhi sikap tersebut. Dengan demikian, penelitian ini hendak mengembangkan studi sebelumnya dengan menggunakan konsep kualitas perkawinan orang tua yang mencakup beberapa aspek, yaitu happiness, interaction, conflict, dan divorce proneness. Sikap mengenai perkawinan juga dianalisis, serta dilihat korelasi antara sikap tersebut dengan kualitas perkawinan orang tua berdasarkan jenis kelamin. Penelitian terdahulu menemukan kecenderungan perempuan untuk menyikapi perkawinan secara lebih positif. Namun, jika dikaitkan dengan perkawinan orang tua, sikap mengenai perkawinan pada laki-laki cenderung lebih positif yang mengindikasikan bahwa laki-laki tidak terlalu terpengaruh sikapnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring pada kaum muda berstatus belum menikah yang berusia 18-30 tahun, di area Jabodetabek. Selain itu, dilakukan wawancara mendalam kepada lima responden yang dipilih berdasarkan positif atau negatifnya sikap mengenai perkawinan dan tinggi atau rendahnya kualitas perkawinan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kualitas perkawinan orang tua dan sikap kaum muda mengenai perkawinan dengan arah korelasi yang positif, tetapi dengan kekuatan korelasi yang lemah. Kemudian, ditemukan bahwa korelasi positif antara kualitas perkawinan orang tua dan sikap mengenai perkawinan lebih signifikan pada perempuan.

This research aimed to explain the correlation between parental marital quality and marital attitudes among youth. Previous studies on marital attitudes found significant correlation, yet only focused on one aspect of parents’ marriage which could affect the marital attitudes, such as happiness or interparental conflict. Thus, this study took a step further by using parental marital quality concept which encompasses multiple aspects, namely happiness, interaction, conflict, and divorce proneness. The marital attitudes and its correlation to parental marital quality were also analyzed by gender. Earlier studies found that females tend to have a more positive outlook on marriage than males. However, if marital attitudes are linked with parents’ marriage, males tend to have a more positive marital attitude, indicating that males are barely affected by it. This study used a quantitative approach through an online survey to youth aged 18-30, not yet married, and were living in Jabodetabek area. Furthermore, in-depth interviews were conducted with five respondents who were selected based on their positive or negative marital attitudes and the degree of their parental marital quality. This study found a positive correlation between parents’ marital quality and marital attitude amongst youth, but the strength of correlation between the two variables was weak. However, this study showed that the correlation between the two variables was more significant among women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Tama Sintaria
"Studi mengenai pemilihan pasangan hidup di kalangan pemuda perkotaan menujukkan terjadinya perubahan tren. Saat ini, pemilihan pasangan cenderung didasarkan pada faktor inklusif yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi serta penampilan fisik dibandingkan dengan kesamaan etnisitas. Berbeda dengan pemuda suku Batak perkotaan, disamping faktor inklusif terdapat pula faktor eksklusif yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pasangan. Faktor eksklusif yang dimaksud adalah kesamaan etnisitas yang berasal dari dorongan keluarga luas. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pandangan pemuda suku Batak perkotaan terhadap pemilihan pasangan hidup yang bersifat inklusif dan eksklusif. Dalam mengkaji fenomena ini, penulis menggunakan pendekatan pertukaran. Pemuda suku Batak perkotaan terbagi menjadi dua tipologi dalam pemilihan pasangan. Pertama, memilih pasangan berdasarkan faktor inklusif dan eksklusif. Kedua, pemilihan pasangan berdasarkan faktor inklusif saja. Artikel ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara mendalam.

The study of the mate selection among urban youths shows a shift in trends. The current selection of mates tends to be based on inclusive factors such as age, education, employment, socio-economic status, and physical appeareance compared to the similarity of ethnicity. In contrast to the urban Batak youth, in addition to the inclusive factor there is also an exclusive factor that needs to be considered in the selection of mate. The exclusive factor in this article is the common ethnicity derived from the family’s encouragement. This article discusses how the views of urban Batak youth against the inclusive and exclusive factors on mate selection. Urban Batak youth is divided into two typologies in the selection of mate. First, choose a mate based on inclusive and exclusive factors. Second, choose a mate based on inclusive factor only. In examining this phenomenon, the author uses exchange theory as an approach. This article uses qualitative method, colletected data obtained thorugh in-depth interviews.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>