Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Happy Herawati
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan memerikan penggunaan verba da_lam buku ajar bahasa Prancis Archipeel 1 yang tidak terda_pat dalam Le Francais Fondamental ler Degre.
Penelitian dilakukan melalui pustaka, dengan cara me_milih verba di Archipel 1 yang tidak terdapat dalam Le Francais Fondamental ler Degre.
Teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori leksikologi, semantik dan sosiolinguistik.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa Archipel 1 lebih banyak menampilkan verba yang tidak terdapat dalam Le Francais Fondamental ler Degre daripada verba yang terda_pat dalam Le Francais Fondamental ler Degre.
Lebih dari separuh jumlah seluruh verba tampil satu kali. Hal ini dapat dimengerti jika diingat ketakterdapatan verba tersebut dalam Le Francais Fondamental ler Degre, dan terdapatnya lima buah verba yang muncul lebih dari se_puluh kali disebabkan oleh kebutuhan tema teks.
Dilihat dari sudut pandang bentuk, janis dan makna tidak banyak variasi yang ditampilkan.
Selain itu, Archipel 1 menampilkan verba yang berasal dari ragnm akrab. Hal ini menunjang. pengajaran bahasa Prancis yang mengutamakan kemampuan berbahasa Prancis.

"
1990
S14350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitia Muzhar
"Dalam menetapkan ujaran yang hendak digunakan, penutur suatu bahasa tentu mempertimbangkan berbagai faktor. Penutur harus melihat tempatnya berada untuk menataakan gaya bahasa yang sesuai, kepada siapa berbicara, dan ba-gaimana cara menyampaikan ujaran (Halliday 1968: 152). Semua faktor tersebut diperhatikan karena tiap penutur ba-hasa hidup dan bergerak dalam sejumlah lingkungan masya-rakat yang adat istiadat atau tata cara pergaulannya ber-beda (Moeliono 1979: 19). Perbedaan tersebut tercermin da-lam pemakaian bahasa, karena suatu ujaran yang mungkin sesuai untuk suatu situasi kurang taat untuk situasi lain (Platt & Platt, 1975: 2).
Perbedaan bahasa itu tercermin baik dalam bahasa li_san maupun tulisan. Fungsi pembentuk kalimat bahasa tulisan harus jelas dan cermat, karena ujaran bahasa tulisan tidak disertai gerakan anggota tubuh yang dapat memperjelas pesan penulis. Ujaran dalam bahasa lisan dapat disertai ge_rak isyarat , tatapan, atau menggunakan yang menandakan pene_gasan dari pihak penutur atau pemahaman dipihak pendengar (Moeliono 1979: 21)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sita damajanti
"ABSTRAK
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap kata-kata pinjaman asal BP yang sudah menjadi kosa kata BI, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Sebagitn dari kata-kata pinjaman asal BP yang sudah menjadi kosa kata BI memang mengalami perubahan makna. Perubahan maknanya berupa penyempitan,perluasan dan perubahan makna seluruhnya.Kata-kata pinjaman BI asal BP yang mengalami perubahan makna lebih banyak jumlahnya dibandingkan kata-kata pinjaman BI asal BP yang tidak mengalami perubahan makna. Hal ini terlihat dari persentase jumlah yang tercantum di bawah ini. Kata-kata yang tidak mengalami perubahan makna persentasenya 42,19 % dan kata-kata yang mengalami perubahan makna persentasenya 57,81 %. Kata-kata pinjaman yang mengalami perubahan makna persentasenya sebagai berikut: penyempitan (75,68 %), perluasan

"
1984
S14518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Cecilia Hegi
"ABSTRAK
Setiap bahasa bersifat universal dan sekaligus bersifat unik. Yang dimaksud dengan universal adalah bahwa setiap bahasa memiliki sifat-sifat umum yang ada pada bahasa lain. Sedangkan yang dimaksud dengan unik adalah bahwa setiap bahasa memiliki sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. Itu sebabnya bahasa yang satu berbeda dengan bahasa yang lain. Tetapi, selain ada perbedaan di antara dua bahasa, terdapat persamaan. Misalnya, leksem bahasa Francis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas yang memiliki kemiripan dalam hal bentuk dan bunyinya. Secara umum, leksem-leksem yang memiliki kemiripan bentuk dan bunyi, seperti acceptabilite-akseptabilitas, faulte-fakultas, musicalite-musikalitas dan sebagainya, dianggap memiliki makna yang sama. Ternyata, makna dari leksem acceptabilite berbeda dengan makna dari leksem akseptabilitas. Untuk melihat persamaan dan perbedaan makna dari leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas, digunakan anal isis komponen makna.
Dari perbandingan makna dari leksem-leksem tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Tidak semua leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te memiliki makna yang sama dengan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya _tas walaupun memiliki kemiripan bentuk dan bunyinya. Leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas bersifat monosemis atau polisemis. Pada umumnya, leksem bahasa Prancis memiliki makna yang lebih banyak (polisemis) dibandingkan dengan leksem bahasa Indonesia. Ada beberapa leksem yang maknanya berbeda sama sekaii.

"
1990
S14430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiryanti
"Ce m_moire r_dig_ en vue de l'obtention du dipl_me de Sarjana Sastra a pour titre 'De la traduction des noms des personnages d'Ast_rix'. Cette _tude a pour but de donner une image globale de la traduction en indonesien des noms des personnages des aventures d'Ast_rix ayant une signification, et de d_montrer si oui ou non le message et le style contenu dans la langue source est transmis ade_quatement dans la langue receptrice. La m_thode d'analyse appliqu_e darts ce memoire est la methode s_mantique et de traduction, qui se limite a une comparaison des noms des personnages des textes francais et indonesiens. Chaque unite du corpus, qui se base sur les aventures d'Ast_rix deja traduites en indonesiens, a _t_ examin_ par le biais d'une analyse semique. Et pour ceux dont le sens n'a pas d'_quivalent dans la traduction en indonesien, une tentative de retranscription a _t_ faite ceci dans le but de d_montrer si oui ou non un _quivalent indonesien existe. D'apr_s analyse _ffectu_e sur les aventures d'Ast_rix d_j_ traduites en indonesien, on peut constater que dans 1'ensemble des noms des personnages ayant une signification, le nombre de nom de personnage qui n'ont pas _t_ traduit (44) est _ peu pr_s _quivalent _ celui de nom de personnage qui a _t_ traduit (46). Ce qui signifie de 49% du message contenu clans les noms des personnages n'a pas ete transmis en langue indonesienne. Seulement 10% du sens des noms des personnages ont un equivalent ad_quate en indonesien.Aucun des sens connotatives en francais n'a _t_ retransmi.s en indonesien. De plus il faut voter que la traduction des noms des personnages en indonesien varie selon chaque titre. En conclusion, nous pouvons dire que les significations intras_ques contenu dans les noms des personnages des aventures d'Ast_rix qui font partie integrante de chaque personnage n'a pas _t_ traduite de facon satisfaisante en indonesien. Cela est sans doute du fait d'une part que les traducteurs des aventures d'Ast_rix, qui refl_tent profondemment 1es particularisme de la culture francais, n'ont qu'une connaissance limite de la culture francaise."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvana Marunduri
"Pokok masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah keberterimaan kata-kata pungutan dari bahasa Inggris yang memiliki sinonim dalam bahasa Perancis dalam masyarakat bahasa Perancis. Kerangka teori bertumpu pada wawasan sosiolinguistik, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagai jalan keluar dari permasalahan skripsi dan sesuai dengan kerangka teori serta metode yang digunakan, diadakan penelitian lapangan. Penelitian diadakan langsunng pada masyarakat bahasa Perancis, yang dalam hal ini digunakan percontoh populasi, yaitu masyarakat bahasa Perancis yang berada di Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa masyarakat bahasa Perancis di Indonesia mewakili masyarakat bahasa Perancis di Perancis karena keadaan responden tersebut tidak mempengaruhi keberterimaan kata pungutan. Kata pungutan dari bahasa Inggris yang memiliki sinonim dalam bahasa Perancis cenderung berterima. Kata pungutan yang berterima sebagian besar adalah kata sehari-hari, sedangkan istilah khusus yang berterima cenderung istilah yang digunakan dalam berbagai bidang sekaligus."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully F. Sukarno
"
ABSTRAK
Sistem tanda baca suatu bahasa bisa berbeda antara satu bahasa dan lainnya. Ini bisa menimbulkan masalah dalam penerjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk memerikan padanan TBTD BP dalam BI. Masalah yang diteliti adalah bagaimana fungsi TBTD BP dial ihkan ke BI ditinjau dari konteks dan makna, pergeseran yang terjadi, dan probabilitas perpadanannya.
Sumber data berupa dua buah karya sastra berbahasa Prancis dan terjemahannya. Teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori-teori penerjemahan, yang meeliputi konsep perpadanan dalam penerjemahan, pergeseran, serta probabilitas perpadanan; teori mengenai konteks; serta konsep mengenai fungsi TBTD dan tanda baca lainnya dalarn BP dan BI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S14417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library