Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Dewi Novita
"Makalah ini akan membahas aktualisasi diri seorang perempuan yang berada dalam lingkungan masyarakat patriarki berdasarkan sebuah novel The Attack karya penulis Yasmine Khadra (2006). Masyarakat patriarki menciptakan stereotype akan bagaimana perempuan seharusnya bertindak di dalam masyarakat tersebut dan juga menetapkan status sosial di dalam tatanan masyarakat. Kemudian, masyarakat patriarki juga menciptakan batasan-batasan mengenai perbedaan status dan peranan perempuan dan laki-laki. Batasan-batasan ini kemudian berbenturan dengan kebutuhan seorang perempuan. Beberapa perempuan memilih untuk tetap dalam batasan tersebut, atau memilih memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka. Sihem adalah salah satu perempuan yang keluar dari batasan tersebut untuk kemudian mencari apa yang menjadi kebutuhannya dan melakukan aktualisasi diri. Makalah ini menyimpulkan bahwa seorang perempuan dapat memperoleh kebutuhan mereka meskipun adanya batasan-batasan di dalam masyarakat itu sendiri.

This paper examines the self actualization of a woman who lives in a patriarchy society based on The Attack by Yasmine Khadra(2006). Patriarchy society creates the stereotypes of how a woman should act and the social status of a woman. The society creates some rules and boundaries regarding the difference between the women and men. These rules and boundaries happen to clash with the women needs. However, some women can decide to follow the rules and boundaries or find their needs. Sihem is one of the women who can break the rules and boundaries and then go for the self actualization. The paper concludes that a woman can obtain their needs even though there are some barriers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sajida Alvi
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang perbandingan konflik internal dan eksternal pada saudara kandung dalam masyarakat distopia dengan menganalisis Katniss dan Tris sebagai tokoh utama sedangkan Prim dan Caleb sebagai tokoh pendukung dalam film The Hunger Games (2012) karya Gary Ross dan film Insurgent (2015) karya Robert Schwentke. Kedua film ini dipilih karena film The Hunger Games (2012) dan Insurgent (2015) sebagian besar menggambarkan isu konflik kakak-beradik pada masyarakat saat ini dengan menggunakan masyarakat distopia. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks. Tulisan ini menjelaskan tentang baik konflik internal dan eksternal pada saudara kandung di kedua film tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perbandingan konflik yang harus dihadapi oleh kakak-beradik dalam film-film tersebut dan bagaimana hubungan mereka memengaruhi cara pandang mereka dalam menghadapi konflik di masyarakat baru. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa persamaan dan perbedaan dari konflik-konflik yang harus dihadapi oleh kakak-beradik tersebut.

ABSTRACT
This study examined the comparison of internal and external conflicts on siblings in a dystopian society by analysing Katniss and Tris as the main characters while Prim and Caleb as secondary characters in Gary Ross’s The Hunger Games (2012) and Robert Schwentke’s Insurgent (2015) movies. Both of these movies are chosen because The Hunger Games (2012) and Insurgent (2015) predominantly illustrates the issue of conflicts on siblings in today’s society by using a dystopian society. This research uses textual analysis method. The paper explains about both internal and external conflicts on siblings in both movies. The objective of this research is to examine the comparison of the conflicts that the siblings in each movie have to deal with and how their relation affects their perspectives in dealing with conflicts in a new society. This study reveals that there are some similarities and differences of the conflicts that the siblings have to deal with.;"
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lontoh, Jason
"ABSTRAK
Berserk adalah adaptasi Macbeth yang dalam beberapa hal berbeda dari Macbeth orisinil karena ia mengadaptasi 5 babak drama Macbeth menjadi sesuatu yang lebih panjang. Kesuksesan Throne of Blood sebagai adaptasi Macbeth mendorong orang-orang di Asia Timur untuk membuat adaptasi Macbeth mereka sendiri. Kentaro Miura memutuskan untuk membuat manga dari Macbeth Shakespeare. Bagaimana tragedi Shakespeare Macbeth diadaptasi ke dalam komik jepang/manga? Lebih penting, apakah manga itu mengikuti ciri-ciri tragic heroes Shakespeare atau tragic heroes Jepang? Atau apakah menggabungkan keduanya? Esai ini memeriksa Berserk sebagai adaptasi Macbeth dan membahas dorongan etnografi mereka.

ABSTRACT
Berserk is a Macbeth rsquo s adaptation that in some ways is different from the original Macbeth as it adapts the original five acts into something longer. Throne of Blood 39 s success as Macbeth rsquo s adaptation encourages people in East Asia to make Macbeth rsquo s adaptation of their own. Kentaro Miura decided to make a manga out of Shakespeare rsquo s Macbeth. How is a Shakespearean tragedy Macbeth adapted into a Japanese comic manga More importantly, does it follow Shakespeare rsquo s tragic heroes or Japanese tragic heroes rsquo characteristics regarding the two main characters Or does it incorporate both This essay examines Berserk as Macbeth rsquo s adaptation and addresses their ethnographic impulses. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia
"ABSTRAK
Jurnal ini meneliti ideologi media dalam tiga media internasional, yaitu The Jakarta Post 2015 , The Guardian 2015 , dan The New York Times 2015 lewat teori orientalisme Said dalam Patrick Wolfe 1997 . Artikel berita yang dipilih dari masing-masing media menyoal pembatalan mata acara Ubud Writers and Readers Festival UWRF 2015, secara urut berjudul Being Silenced in Ubud , Indonesian writers 39; festival forced to cancel events linked to 1965 massacre , dan At a Bali Festival, Indonesia Enforces Silence About Its Bloody Past , dikaji menggunakan metode analisis wacana kritis komparatif dari Fairclough 2015 . Penelitian ini, menitikberatkan pada analisis representasi, dibagi menjadi tiga bagian analisis, yaitu analisis komparatif pada representasi proses, representasi aktor sosial, dan representasi ruang-waktu dalam tiap artikel berita. Temuan pertama adalah bahwa The Jakarta Post, sebagai media timur, membawa politik yang spesifik dan lokal dengan menarasikan masyarakat sipil Indonesia sebagai protagonis dan panitia penyelenggara festival sebagai antagonis, tetapi dengan fokalisasi yang lemah. Kedua, The Guardian, sebagai media barat, membawa politik yang umum dan global dengan menarasikan pemerintahan global sebagai protagonis dan pemerintah nasional yang otoriter sebagai antagonis dengan memfokalisasi sentimen pemerintah nasional terhadap bangsa asing. Terakhir, The New York Times, sebagai media barat, mirip dengan The Guardian, tetapi dengan fokalisasi yang berbeda - artikel berita The New York Times merepresentasikan keterlibatan Amerika Serikat AS sebagai protagonis dan narasi sejarah tragedi 1965 terkait pembatalan mata acara UWRF 2015.

ABSTRACT
This research analyzes the media ideology incorporated in three different international media, namely The Jakarta Post 2015 , The Guardian 2015 , and The New York Times 2015 in the framework of Said rsquo s in Patrick Wolfe 1997 orientalism. The news reports chosen from each media are of the cancellation in Ubud Writers and Readers Festival UWRF 2015, orderly entitled ldquo Being Silenced in Ubud rdquo , ldquo Indonesian writers rsquo festival forced to cancel events linked to 1965 massacre rdquo , and ldquo At a Bali Festival, Indonesia Enforces Silence About Its Bloody Past rdquo , dissected with Fairclough rsquo s 2015 comparative critical discourse analysis. The research, emphasizing on the representation analysis, is divided into three parts of analysis, which are the comparative analysis on the representation of process, the representation of social actors, and the representation of space time in each news reports. The first finding is that The Jakarta Post, as the Orient media, carries specific and local politics by framing Indonesian national civil society as the protagonist and the festival organizers as the antagonist, yet with weak focalization. Second, The Guardian, as the West media, carries generic and global politics by framing the international governance as the protagonist and the authoritarian national governance as the antagonist with focalization on the national governance rsquo s sentiment towards the foreign. Lastly, The New York Times, as the West media, is similar to The Guardian, yet with different focalization ndash it represents the United States of America rsquo s involvement as the protagonist and the narrative history of the 1965 tragedy in accordance to the cancellation in UWRF 2015."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Avi Amanda
"ABSTRAK
Kehamilan remaja sering digambarkan secara negatif di media. Melihat dari beberapa film Hollywood tentang kehamilan remaja, ibu remaja cenderung terlihat tidak dewasa dan tidak mengerti ketika membuat keputusan dan berurusan dengan bayinya. Hal ini disebabkan pengaruh orang tuanya dan lingkungan mereka. Film Juno 2007 merupakan film yang menampilkan perlawanan terhadap stereotip ibu remaja di masyarakat. Dalam film, Juno, remaja yang hamil di usia 16 tahun, memilih untuk menjaga bayinya dan menempatkannya untuk diadopsi. Menggunakan analisis tekstual agensi seorang perempuan mdash;ibu remaja mdash;melalui film, penelitian ini menunjukkan bahwa Juno mewakili kedewasaan di luar usianya ketika dia sedang dalam proses pengambilan keputusan. Melalui ideologi pro-kehidupan dan pro-pilihan yang ditampilkan dalam beberapa karakter dalam film, Juno menunjukkan agensinya yang mengarahkan dirinya pada keputusan akhir.

ABSTRACT
Teenage pregnancy is often portrayed negatively in the media. Looking from some Hollywood movies about teen pregnancy, teenage mothers tend to be seen as immature and clueless in dealing and making decision of the baby since they often make decision based on their parents and surroundings. Juno 2007 somehow counters the stereotypes of teenage mothers in the society and media nowadays through the character of Juno, a 16 year-old pregnant teenager, who chooses to keep her baby and place it for an adoption. Using a textual analysis of female agency of teenage mother in the film, this research shows that Juno represents maturity beyond her age when she is in the process of making decision. Through the ideologies of pro-life and pro-choice which are represented in some characters in the film, Juno shows her agency that makes her come to the final decision."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habib Akbar
"Domestikasi adalah salah satu teknik penerjemahan yang memiliki fungsi untuk membuat pembaca mudah memahami teks target dengan menghilangkan kesulitan yang disebabkan oleh istilah budaya dalam teks sumber. The Land of Five Towers adalah novel versi bahasa Inggris dari Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi yang menceritakan kisah tentang seorang remaja laki-laki yang belajar di pesantren atau pesantren. Studi ini meneliti teknik domestikasi yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan istilah budaya pesantren yang ditemukan di Tanah Lima Menara Ahmad Fuadi. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teori domestikasi Venuti 1995 dan konsekuensinya terhadap representasi identitas dalam istilah budaya pesantren yang diklasifikasikan menjadi dua teknik; Persamaan fungsional Nida 1995 dan kelalaian. Analisis data menunjukkan bahwa semua istilah pesantren dalam novel ditandai dengan italisasi. Hasilnya menunjukkan bahwa terjemahan dari ST ke TT mengurangi identitas budaya melalui teknik domestikasi yang diterapkan.

Domestication is the one of translation techniques which has a function to make the reader easily understand the target text by removing the difficulty caused by cultural terms in the source text. The Land of Five Towers is an English-version novel from Ahmad Fuadi rsquo;s Negeri 5 Menara which tells a story about a teenage boy who studied in Islamic boarding school or pesantren. This study examines the domestication technique which is applied by the translator in translating the pesantren cultural terms found in Ahmad Fuadi rsquo;s The Land of Five Towers. The data are collected and analyzed using Venuti rsquo;s theory of domestication 1995 and its consequence towards identity representation in pesantren cultural terms which are classified into two techniques; Nida rsquo;s functional equivalence 1995 and omission. The data analysis shows that all pesantren terms in novel are marked with italicization. The result shows that the translation from ST into TT reduces cultural identity through domestication techniques which are applied in the translation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rofi Ulwan
"Stereotip terhadap ras atau etnis tertentu sering ditemukan di serial televisi sebagai contoh adalah Sense8 2015-2017 di Netflix. Meskipun tampaknya Sense8 ingin menyajikan sebuah acara yang memiliki keragaman dari berbagai macam ras dan etnis, stereotip dapat ditemukan pada salah satu karakter dalam acara tersebut yaitu Kala, seorang wanita Asia Selatan. Representasi Kala sebagai wanita India dalam acara tersebut adalah perjodohannya, sikap submissivenya, dan bagaimana ia harus diselamatkan oleh pria kulit putih. Tulisan ini juga mencoba untuk menganalisis patriarki dari ayah Kala. Dengan menggunakan metode tekstual analisis, tulisan ini berharap dapat mengetahui bagaimana sebuah acara televisi dapat mendukung stereotip untuk menggambarkan karakter-karakter di dalamnya.

Stereotypes of certain race or ethnicity are often found in television series, for example, in Netflix rsquo;s Sense8 2015-2017 . Even though the show intends to present diversity, stereotypes can be found in one of the characters, Kala, a South Asian woman. The representations of Kala as an Indian woman in the show are arranged marriage, her submissiveness, and how she needs to be saved by a white male. This paper will also try to analyze Kala rsquo;s father rsquo;s patriarchy. Using textual analysis, this paper aims to achieve how a television series could reinforce stereotypes to portray their own characters.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Endramari
"Selain sebagai hiburan, film juga beperan sebagai media yang merepresentasikan dan menyebarkan ideologi. Penelitian ini akan fokus membahas Hacksaw Ridge (2016) sebagai representasi film aksi peperang Hollywood yang menawarkan penggambaran baru maskulinitas hegemoni, khususnya pada lingkungan militer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode strukturalis, khususnya teori semiotika Barthes, analisis karakterisasi berdasarkan teori Boggs dan Petrie, serta studi pustaka lebih lanjut terkait maskulinitas hegemoni. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan (1) bagaimana film Hacksaw Ridge memanfaatkan beberapa aspek sinematik, seperti teknik pengambilan gambar dan pemilihan aktor, untuk menggambarkan maskulinitas hegemoni dan (2) bagaimana karakter utama film, Desmond Doss, memberikan perspektif baru terhadap apa yang dianggap maskulin.

Other than a part of entertainment, a movie is also a suitable medium to represent and disperse ideology. This research will focus on highlighting Hacksaw Ridge (2016) as a representation of a war movie that offers a fresh portrayal of hegemonic military masculinity. The methods used will be the structuralist approach, specifically Barthes’s theory of semiotics, characterization analysis based on Boggs and Petrie, and further library research related to hegemonic masculinity. This research is expected to make a point on (1) how the movie uses several cinematic aspects, including camera work and choice of actors or casting, to portray hegemonic masculinity and (2) how the main character, Desmond Doss, gives a new perspective on what is considered masculinity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Maura Aprilia D`Yona
"Film dapat menjadi sebuah media yang membantu penontonnya mengatasi ketakutan mereka terhadap kematian, juga meminimalisasi stigmatisasi negatif terkait topik tersebut. Penulis mengusulkan bahwa film dan kemampuannya untuk menceritakan sesuatu dapat mengubah kematian menjadi sebuah subyek yang dapat dibicarakan secara terbuka. Penulis melihat bahwa dua film Tim Burton, Corpse Bride (2005) dan Frankenweenie (2012), telah berdiskusi tentang kematian secara kasual. Tulisan ini membandingkan bagaimana kedua film membahas kematian. Tulisan ini juga meneliti bagaimana film Burton menggunakan latar spesifik dan aliansi antara karakter yang hidup dan mati untuk menormalisasi topik kematian. Dengan menggunakan metode analisis teks kualitatif, tulisan ini berusaha membuktikan bahwa film tersebut menormalisasi isu kematian dalam film dengan menggambarkan kematian secara tidak realistis dan berusaha mendorong dibukanya ruang diskusi tentang kematian yang kasual dengan mengulang konflik yang sama di kedua film. Film-film tersebut juga menormalisasi topik kematian dengan menciptakan dunia fiksi yang menerima keberadaan makhluk yang sudah mati dan hubungan mereka dengan makhluk hidup. Terakhir, tulisan ini membahas karakter yang diasingkan dari masyarakat yang digambarkan sebagai pahlawan karena mau menerima keberadaan makhluk yang sudah mati.

Films can be a method to help people cope with their fear of death and minimize the negative stigmatizations surrounding the topic. The writer proposes that film and its ability to tell a story is capable of making death a subject that can openly be talked about. The writer notices two of Tim Burton’s movies, Corpse Bride (2005) and Frankenweenie (2012), are discussing death casually. The article compares how the two movies discuss death. The article also examines why Burton’s films use specific settings and the alliance between the living and the dead characters to normalize death. Using qualitative textual analysis as a method, this article argues that the movies normalize the issues by portraying death unrealistically and encouraging to talk about death casually by using the same conflict in the two movies. The films also try to normalize death by creating a fictional world that is accepting of dead creatures and their contact with the living. Lastly, the article discusses that the characters alienated in their society are portrayed as the hero for accepting dead creatures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Valentino
"Penelitian yang berjudul "Resistensi Regal: Menilai Kembali Monarki dalam Kampanye Nasionalistik Dublinn Arknights," mengeksplorasi narasi rumit dari Dublinn, sebuah faksi dalam permainan mobile Arknights. Arknights adalah RPG taktis yang dikenal dengan cerita yang kaya dan gameplay strategis, menjadikannya subjek analisis yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas penggambaran dan pembenaran monarki dalam alam semesta fiksi ini dengan memeriksa narasi dalam permainan, elemen tematik, interaksi karakter, dan inspirasi historis Dublinn, terutama Pemberontakan Irlandia 1916. Berfokus pada perjuangan nasionalistik Dublinn, studi ini menyelidiki bagaimana faksi ini menantang norma konvensional dengan mendukung pemulihan monarki untuk mencapai kemerdekaan Taran. Dibentuk tujuh tahun yang lalu menurut cerita Arknights (sebelum peristiwa Episode 9 di tahun 1091), Dublinn muncul sebagai gerakan untuk menghidupkan kembali budaya Taran dan menegaskan penentuan nasib sendiri, menentang penindasan Victoria dan menjadi faksi yang kuat dan terorganisir dengan baik. Melalui aliansi dengan bangsa Taran dan pasukan Victoria yang bersimpati, Dublinn menghadapi tirani yang dianggap berasal dari dinasti Aslan, dengan tujuan mengembalikan monarki Draco untuk masyarakat Taran yang adil dan makmur. Makalah ini menilai kembali peran monarki dalam upaya patriotik Dublinn, mengeksplorasi kompleksitas dan dampak dari aspirasi yang tidak konvensional ini. Penelitian ini mendalami hubungan Dublinn dengan para pendukung monarki pro-Draco, akuisisi persenjataan militer, dan penggunaan operasi rahasia secara strategis. "Resistensi Regal" memperluas pemahaman kita tentang bagaimana narasi fiksi merusak dan menafsirkan kembali konsep-konsep yang sudah mapan tentang identitas nasional dan pemerintahan. Temuan ini memberikan wawasan tentang sifat beragam dari tujuan Dublinn, memberikan perspektif yang mendalam tentang keterkaitan antara monarki, nasionalisme, dan politik identitas di alam fiksi Arknights.

The study, titled "Regal Resistance: Reassessing Monarchy in Arknights’ Dublinn Nationalistic Campaign,'' explores the intricate narrative of Dublinn, a faction within the mobile game Arknights. Arknights is a tactical RPG known for its rich lore and strategic gameplay, making it a compelling subject for analysis. The research aims to clarify the portrayal and justification of monarchy within this fictional universe by examining in-game narratives, thematic elements, character interactions, and Dublinn's historical inspirations, notably the 1916 Irish Rebellion. Focusing on Dublinn's nationalistic struggle, the study investigates how this faction challenges conventional norms by advocating for the reinstatement of a monarchy to achieve Taran independence. Founded seven years ago according to Arknights lore (prior to the events of Episode 9 in 1091), Dublinn emerged as a movement to revive Taran culture and assert self-determination, opposing Victorian oppression and becoming a formidable, well-organized faction. Through alliances with Tarans and sympathetic Victorians, Dublinn confronts the perceived tyranny of the Aslan dynasty, aiming to restore the Draco monarchy for a just and prosperous Taran society. This paper reassesses the role of monarchy in Dublinn’s patriotic endeavors, exploring the complexity and ramifications of this unconventional aspiration. It delves into Dublinn's relationships with pro-Draco monarchists, its acquisition of military-grade weaponry, and its strategic use of covert operations. "Regal Resistance'' expands our understanding of how fictional narratives undermine and reinterpret established concepts of national identity and governance. The findings shed light on the varied nature of Dublinn's objectives, providing a nuanced perspective on the interplay of monarchy, nationalism, and identity politics in the fictitious realm of Arknights."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>