Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toha Saleh
"Pencemaran air tanah akibat aktivitas manusia sudah cukup merugikan kehidupan manusia itu sendiri, namun seberapa jauh pencemaran dan konsentrasi pencemar tersebut mempengaruhi air tanah, sukar untuk dilihat langsung oleh mata kita. Untuk dapat melihat besamya pengaruh tersebut maka diperlukan suatu alat bantu yang mudah dan cepat agar dapat dilakukan tindakan-tindakan pengawasan dan pencegahan yang diperlukan.
Alat bantu yang dapat menjadi alternatif di sini adalah suatu model numerik yang dapat mensimulasikan penyebaran polutan (pencemar) serta konsentrasi polutan tersebut. Model numerik ini menggunakan suatu metode beda hingga yang akan dikembangkan dan dituliskan ke dalam program komputer dengan rnenggunakan software visual basic for microsofr excel 7.0.
Sebagai argumentasi bahwa model yang diprogram adalah dapat diandalkan untuk tujuan di atas, maka dilakukan pengujian terhadap konsistensi program yang dilinjau darl sudut kesetimbangan massa terhadap pengaruh variasi data-data parameter pembentuknya. Kemudian dari pengujian tersebut dibuat suatu analisa singkat dan menyeluruh dari setiap data parameter yang di uji.
Pengujian ini ternyata memberikan hasil yang baik sehingga program yang dibuat dapat dikatakan konsisten dan dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan kita. Semoga skripsi ini dapat memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita_ Amin.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Eka Prasetya
"Pekerjaan konstruksi memerlukan perencanaan yang cukup matang, sebab pekerjaan tersebut melibatkan banyak aspek dan tenaga kerja. salah satu hal yang harus diperhitungkan dengan matang adalah keselamatan dan kesehatan kerja, sebab dalam pekerjaan konstruksi resiko terjadinya kecelakaan pada tenaga kerja dan lainnya cukup besar. Kecelakaan tersebut dapat terjadi pada pekerjaan yang berskala kecil hingga yang berskala besar. Kecelakaan yang terjadi dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar baik dari segi biaya maupun dari segi tenaga kerja. Dalam pelaksanaan umumnya para perusahaan konstruksi mengacu pada Program K3 untuk diterapkan pada pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. Namun ada standarisasi yang lebih baik yaitu Sertifikasi OHSAS 18001:1999 yang berlaku di dunia. Sertifikasi tersebut memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam hal standarisasi dibandingkan dengan pelaksanaan Program K3. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Sertifikasi OHSAS 18001:1999 yang berlaku dan juga mempelajari proses-proses sertifikasi yang dilakukan pada perusahaan konstruksi terutama yang terkait dengan kendala dan manfaat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dimana studi kasus dilakukan untuk mengetahui proses-proses yang dilakukan perusahaan konstruksi dalam rangka permohonan sertifikasi OHSAS 18001:1999. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara melihat riwayat pekerjaan konstruksi yang dilakukan dan juga dengan teknik wawanara semi terkonstruksi. Dari hasil pengumpulan data tersebut dengan studi literatur yang ada. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan proses sertifikasi masih ditemukan kendala seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman dari berbagai pihak, namun dapat dipecahkan dengan cara mengadakan pelatihan yang akan diikuti oleh semua pihak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Angka M. Yusuf
"Limbah konstruksi merupakan konsekuensi dari berkernbangnya industri konstruksi di Indonesia Dengan adanya limbah konstruksi maka dalam suatu proyek perlu mengeluarkan biaya pengelolaan. Sehingga Iimbah konstruksi selain dapat menurunkan kualitas lingkungan di dalam proyek maupun di sekitar proyek, juga dapat menambah biaya tidak perlu yang menjadi beban kontraktor.
Penerapan strategi minimisasi limbah konstruksi dapat menangani masalah limbah konstruksi. Strategi minimisasi limbah konstruksi dapat diterapkau dalam 4 area konstruksi yaitu: perencanaan pengelolaan proyek, pra konstruksi, kegiatan luar Iokasi proyek, kegiatan di dalam Iokasi proyek. Dengan studi kasus yang dilakukan dapat diketahui sejauh mana penerapan yang telah dilakukan kontraktor dan manfaat dari penerapan strategi minimisasi limbah konstruksi pada area perencanaan pengelolaan proyek dan kegiatan di dalam lokasi proyek konstruksi bagi kontraktor.
Penerapan strategi minimisasi limbah konstruksi pada proyek berbeda-beda tergantung dari kebijakan kontraktor itu sendiri. Melalui penelitian ini telah diketahui bahwa penerapan strategi minimasi limbah konstruksi yang dilaksanakan beberapa kontraktor BUMN sudah baik. Namun strategi minirnasi limbah konstruksi akan dapat berjalan lebih baik lagi apabila didukung oleh suatu sistim manajemen khusus, seperti housekeeping management pada PT PP dan environmental management system pada PT WASKITA. Karena dengan penerapan strategi minimasi yang baik dapat mengurangi total biaya pengelolaan limbah di proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Salah satu permasalahan penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi, tetapi kurang mendapat perhatian adalah masalah limbah konstruksi. Yang dimaksud dengan limbah konstruksi adalah hasil buangan yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan konstruksi rumah, gedung, dam, jalan, jembatan, dan struktur lainnya. Limbah konstruksi dapat berupa material seperti kayu, logam, kabel, kaleng, beton, gypsum, dan lainnya. Pengelolaan limbah konstruksi memerlukan suatu manajemen yang dinamakan menejemen limbah konstruksi. Manajemen limbah konstruksi dapat diartikan sebagai suatu proses penggunaan sumber daya yang ada secara efektif untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan konstruksi. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen limbah konstruksi baik dalam kegiatan penyimpanan, kegiatan penanganan dan distribusi, reuse dan recycling, serta disposal dalam sebuah multiple project. Terutama dalam hal manajemen materialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus : yaitu pada kontraktor swasta yang bekerja di bidang pembangunan rumah pribadi dan bangunan setipe rumah lainnya, yang bemama PT Civil Work Craft. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kontraktor telah melakukan manajemen yang cukup baik (dan bisa dijadikan contoh bagi kontrktor skala kecil lain) dalam kegiatan penyimpanan, kegiatan penanganan dan distribusi, manajemen lokasi, penerapan reuse dan manajemen dalam pembuangan (disposal).

Construction waste is one of many important issues in implementation of construction project; unfortunately, it does not catch a lot of attention. By definition, construction waste is excess materials that produce by series of construction activities such as houses, high-rise buildings, dam, streets, bridges, and other structures buildings. Construction wastes include material stuffs like woods, metals, cables, cans, concretes, gypsum, and many others. Construction wastes treatment needs a management that called construction wastes management. Construction wastes management definition is a process of using all kind of sources in an effective way to treat the waste that produced by series of construction activities. The goal of this paper is to investigate the implementation of construction wastes management in storage activity, handling and distribution activity, reuse and recycling, and disposal in a multiple projects. Especially in their material management. Investigate method that chosen is study case at private cotractor that works in private houses projects and other typical house projects. Data collection done by interviews and observations. The result is the contractor has done a quite good management (can be as an example for other small contractors) in storage activity, handling and distribution activity, reuse, and disposal activity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Susanto
"Air hujan adalah sumber air alternatif, yang apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah ketersediaan air. Salah satu bentuk pemanfaatan air hujan adalah panen air hujan sistem cistern. Panen air hujan sistem cistern adalah penangkapan air hujan yang jatuh ke suatu daerah tangkapan untuk kemudian ditampung di cistern (tangki penyimpan). Terkait hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan analisa perbandingan efektivitas antara dua jenis cistern, yaitu cistern atas dan cistern bawah permukaan tanah, yang direncanakan diterapkan di wilayah studi.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di asrama mahasiswa UI depok dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem cistern di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan membandingkan efektivitas kedua jenis cistern tersebut secara teoritis. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat ditentukan cistern jenis mana yang lebih efektif untuk diterapkan di wilayah studi dalam rangka upaya mengurangi konsumsi air tanah.

Rainwater is an alternative water source, which if well managed can be used to assist to solve availability of water issues. One of form exploiting of rainwater is rainwater harvesting cistern system. Rainwater harvesting cistern system is capture of rainwater which fall to a catchment area to was later then stored in a cistern (storage tank). Related with that matters, in this final assignment, will be analyze a comparison of effectivity between two kind of cistern, above and underground cistern which planned in study region.
This paper describes an analyze of rainfall run-off that happens in University of Indonesia dormitory and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting cistern system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and compare effectivity both type of cistern theoretically. Expected from the analysis result, can be determined which type cistern is more effective to be applied in study region for the agenda of effort lessen ground water consumption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desrizal
"Limbah hasil industri merupakan persoalan yang penting, karena keberadaannya baik langsung atau tidak langsung mempengaruhi lingkungan. Lalu salah satu penyelesaian dari masalah ini adalah memanfaatkan limbah dari hasil industri. Penelitian ini diadakan untuk mencegah limbah tersebut mencemari lingkungan. Analisis yang dilakukan adalah memanfaatkan limbah industri hasil pencetakan sebagai bahan pengisi dalam campuran aspal dan meneliti pengaruh limbah industri tersebut terhadap stabilitas campuran aspal, sehingga didapat campuran aspal dengan menggunakan limbah industri hasil pencetakan yang memiliki nilai stabilitas yang minimal sama dengan campuran aspal normal dan tidak mencemari lingkungan. Limbah yang digunakan berupa debu dari proses pencetakan sebagai bahan pengisi pada campuran aspal. Pengujian yang dilakukan terhadap campuran aspal berupa tes stabilitas dengan marshall test dan pengujian pengaruh limbah terhadap lingkungan berupa uji leachability test. Dari hasil penelitian didapat bahwa campuran aspal dengan menggunakan limbah memiliki nilai stabilitas yang bervariasi antara lebih besar ataupun dibawah nilai stabilitas campuran aspal normal.

Industrial waste is an important thing, because its appearence direct or indirect influence the environment. Then the solution of this problem is to reuse the industrial waste. This research purposes to prevent the waste soiling the environment. The analysis is to reuse industrial waste from molding process as filler on asphalt mixing and to research the influence of usage the waste to asphalt mixing stability, with the result that asphalt mixing with usage the waste has minimum stability value with normal asphalt mixing and not soiling the environment. The waste that reuse is in ash form from molding process as filler on asphalt mixing. Examination of the asphalt mixing objects in are stability test with marshall test and examination the influence of usage the waste to the environment in the form of examination of leachability test. The result from this research can conlude that asphalt mixing with usage of the waste has stability value higher or lower than lower compressive strength than normal asphalt mixing stability value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurisa
"Beton bertulang merupakan bahan yang sangat umum digunakan pada sistem-sistem konstruksi. Seiring dengan meningkatkannya kebutuhan manusia dan peningkatan laju pertumbuhan populasi serta kemajuan teknologi, menuntut ketersediaan lahan yang memadai untuk pembangunan infrastruktur tersebut. Pada umumnya, struktur suatu bangunan direncanakan dapat berfungsi selama masa layan tertentu. Namun, selama masa layan ini, bangunan beton bertulang rentan terhadap kerusakan akibat berbagai hal seperti korosi terutama jika bangunan berada pada lingkungan agresif. Korosi baja tulangan merupakan penyebab utama turunnya umur layan struktur beton bertulang. Volume senyawa hasil reaksi korosi baja tulangan dapat menempati 3 kali volume baja yang terkorosi sehingga menyebabkan tekanan pada beton. Kerugian akibat korosi di Indonesia diperkirakan mencapai angka trilyun rupiah. Inhibitor dalam jumlah optimum dapat ditambahkan sebagai substansi kimia yang sangat efektif dalam mengurangi laju korosi baja tulangan. Metode yang digunakan untuk mengukur laju korosi dalam penelitian adalah weight loss of metal dan polarisasi. Berdasarkan metode weight loss of metal, diketahui laju korosi menurun hingga 92,07 % pada hari ke-120 dengan penambahan inhibitor Phosphate 90 ppm pada air laut konsentrasi normal dan 93,06 % dengan penambahan inhibitor Phosphate 60 ppm pada air laut konsentrasi tinggi. Berdasarkan metode polarisasi, diketahui laju korosi menurun sebanyak 70 % pada hari ke-90 dengan penambahan inhibitor Phosphate 60 ppm pada air laut konsentrasi normal dan 72,53 % pada air laut konsentrasi tinggi dengan penambahan inhibitor Phosphate 90 ppm. Sehingga, umur layan beton meningkat hingga dua kali lipat dari umur layan beton tanpa inhibitor. Laju korosi menurun sebesar 50 % pada air laut dengan konsentrasi Cl- sebanyak 11 ? 14 % dari volume air laut dibandingkan dengan air laut dengan konsentrasi Cl- sebanyak 1 ? 1,4 % dari volume air laut.

Reinforced concretes are material that generally used in construction systems. As the increase of human needs, population number and technologies, demand sufficient site procurement to build those structures. This condition forces civil engineer to build structure on unqualified or corrosive area, like sea water environment. Usually, a structure plans to be used in certain durability. But, this durability fragile from damage that caused by several things such as corrosion, specially if the structure build on aggresive environment. Corrosion of steel in concrete is the main cause of durability degradation of the reinforced concrete structure. Corrosion product volume will be three times bigger than steel volume which causing longitudinal crack to the concrete and reduce steel?s diameter. Corrosion loss in Indonesia cost billion of rupiahs. Inhibitor in sufficient volume can be added as chemical mixture and will reduce the corrosion rate. Inhibitor that used in this research are Phosphate and Nitrite. Measuring corrosion rate method that used in this research are weight loss of metal dan polarization. The research shows that the use of Phosphate as inhibitor is more effective than Nitrite and consider that Nitrite is chemically danger to environment. Based on weight loss of metal corrosion measuring methods, corrosion rate decrease until 92,07 % in day-120 with Phosphate 90 ppm addition in normal sea water and 93,06 % in day-120 with Phosphate 60 ppm addition in high concentration sea water. Based on polarization corrosion measuring methods, corrosion rate decrease until 70 % in day-90 with Phosphate 60 ppm addition in normal sea water and 72,53 % in day-90 with Phosphate 90 ppm addition in high concentration sea water. Those inhibitor increase durability of reinforced concrete structure two times higher than the structure without using inhibitor. Research also shows that Cl- added as much as 11 ? 14 % of sea water volume cause decrease of corrosion rate until 50 % compared with normal Cl- concentration 1,1 ? 1,4 % of sea water volume."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uraifah
"Korosi pada tulangan beton dapat terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan. Air laut merupakan salah satu lingkungan yang mempunyai dampak buruk terhadap beton bertulang. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam memperlambat laju korosi pada tulangan beton adalah dengan menambahkan zat inhibitor dalam komposisi beton yang membungkus tulangan. Akan tetapi penambahan inhibitor ini tentu akan berpengaruh terhadap mutu beton dan laju korosi. Kondisi inilah yang melatarbelakangi penelitian terhadap pengaruh inhibitor terhadap laju korosi dan mutu beton ekspos di air laut.
Inhibitor yang diteliti pada penelitian ini adalah senyawa Nitrite dalam tiga konsentrasi, yaitu 70 ppm, 100 ppm, dan 130 ppm. Hal yang ditinjau dalam penelitian ini adalah kekuatan tekan beton dan laju korosinya. Pengkondisian perlakuan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merendam beton pada laut yang sebenarnya, dalam hal ini di Pelabuhan Kalijafat 5. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada kubus beton berukuran 15 x 15 x 15 cm3 pada umur 30, 60, 90 dan 180 hari. Pengujian laju korosi dilakukan pada beton silinder diameter 5 cm dan tinggi 15 cm pada umur 0 dan 90 hari.
Dari penelitian ini didapatkan hasil kuat tekan beton di air laut pada umur 30, 60, 90 dan 180 hari, yaitu 70 ppm : 365,105 kg/cm2, 351,888 kg/cm2, 342,442 kg/cm2 dan 310,6 kg/cm2; 100 ppm : 360,29 kg/cm2, 322,927 kg/cm2, 296,906 kg/cm2 dan 281,15 kg/cm2; 130 ppm : 343,04 kg/cm2, 342,339 kg/cm2, 343,305 kg/cm2. Kuat tekan beton tanpa Inhibitor : 382,013 kg/cm2, 399,312 kg/cm2, 411,861 kg/cm2 dan 424,917 kg/cm2. Konsentrasi optimum inhibitor nitrtite adalah 130 ppm. Laju Korosi yang diperoleh pada penelitian ini di hari ke-0 dan 90 yaitu, beton normal : 0,26 mpy dan 0,352 mpy; tanpa inhibitor : 0,105 mpy dan 0,024 mpy; 70 ppm : 0,096 mpy dan 0,312 mpy; 130 ppm : 1,12 mpy dan 6,67 mpy.

Corrosion in reinforced concrete occur as result of many factor, such as environment. Sea water in marine environment has destructive effect to reinforced concrete. Adding inhibitor as admixture in reinforced concrete is an action to reduce corrosion rate occur in steel reinforcement. However, use of inhibitor as admixture must influence the strength of concrete itself and corrosion rate. This condition appear as background in research of the effect of inhibitor to corrosion rate and exposed concrete at marine environment.
Inhibitor that used in this research is nitrite at three concentration, which are 70 ppm, 100 ppm, and 130 ppm. Object of this research is the compressive strength of concrete and corrosion rate. The way of treating concretes in this researchis by placing the concrete in actual marine environment which is placed in Kalijafat 5 Harbour. The compression test is done to cubical concrete dimension : 15 x 15 x 15 cm3 at 30, 60, 90 and 180 days age of concrete. Corrosion rate test is done to cylindrical concrete 5 cm of diameter and 15 cm of height at 0 and 90 days age.
The result of this research is compressive strength of concrete that exposed to sea water at age 30, 60, 90 and 180 days, which are 70 ppm : 365,105 kg/cm2, 351,888 kg/cm2, 342,442 kg/cm2 and 310,6 kg/cm2; 100 ppm : 360,29 kg/cm2, 322,927 kg/cm2, 296,906 kg/cm2 and 281,15 kg/cm2; 130 ppm : 343,04 kg/cm2, 342,339 kg/cm2, 343,305 kg/cm2. Without inhibitor : 382,013 kg/cm2, 399,312 kg/cm2, 411,861 kg/cm2 and 424,917 kg/cm2. Optimum concentration of inhibitor nitrite is 130 ppm. The result of this research is corrosion rate at age 0 and 90 days, which are normal concrete : 0,26 mpy and 0,352 mpy; without inhibitor : 0,105 mpy and 0,024 mpy; 70 ppm : 0,096 mpy and 0,312 mpy; 130 ppm : 1,12 mpy and 6,67 mpy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Fahmi
"Limbah industri adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang berpotensi menimbulkan masalah terutama menyangkut dampak kandungan B3 pada lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu penelitian mengenai konsep pencegahan pencemaran untuk mengurangi volume limbah serta kemungkinan pemanfaatan limbah tersebut dalam bidang lain seperti halnya dalam bidang jasa konstruksi, dimana limbah padat tersebut dikomposisikan sebagai filler pada campuran aspal.
Analisis yang dilakukan adalah mempelajari sejauh mana pengaruh pencampuran material limbah padat terhadap properti aspal, Pada bagian ini dilakukan penelitian mengenai komposisi material penyusunnya untuk mengetahui cara mengkomposisikan material tersebut sehingga diperoleh komposisi campuran terbaik. Adapun pengaruh pencampuran tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan stabilitas terhadap kelelehan plastis ( Marshall Test ), Hal ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan terhadap kelelehan plastis dari campuran aspal. Selain itu, dianalisis pula kelarutan senyawa B3 yang kemungkinan terkandung dalam material limbah padat dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).
Analisa dengan tes Marshall menunjukkan bahwa limbah padat yang dikomposisikan pada campuran aspal tersebut memenuhi standar untuk kadar aspal 6,5 % dengan komposisi filler antara 0 % - 75 % limbah, sedangkan tes AAS menunjukkan bahwa kandungan B3 pada limbah padat berupa unsur Cr tidak larut dalam air.

Industrial disposal is discard yielded from an production process which have the potency to generate problem especially concerning obstetrical impact of B3 at environment. To overcome the problem, a research hit concept of prevention of contamination is needed to lessen volume of waste and also the possibility of exploiting of waste of mentioned in other area just as in area of construction service, where the solid waste is composited as filler at mixture pave.
Analyse taken is learning how far influence of mixing material of solid waste to the properti of pave, At this shares is conducted by a research hit composition material of its compiler to know the way of composition of the material so that obtained by composition of best mixture. As for influence of the mixing knowable through inspection of stability to discharge ( Marshall Test ), This Matter is intended to determine resilience to discharge from mixture pave. Others, analysed also condensation of compound of B3 which is the possibility of implied ining material of solid waste with Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method.
Marshall test indicate that solid waste which composited at mixture of the asphalt fulfill the standard with pave rate at 6,5 % with composition of filler around 0 % - 75 % waste, while AAS test indicate that the content of B3 at solid waste in the form of Cr element is insoluble in water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>