Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Dewi Subandiyah
"ABSTRAK
Nama : Ika Dewi SubandiyahProgram Studi : Magister EpidemilogiJudul : Hubungan antara Kepatuhan Minum ARV dan OAT dengan ProgresivitasTB Paru pada Koinfeksi TB HIV di Jakarta Selatan th 2015-2017Pembimbing : dr.Mondastri Korib Sudaryo MS,DScKata kunci : koinfeksi TB HIV, Kepatuhan OAT dan ARV, Progresivitas, Survival,HazardPengobatan TB- HIV memerlukan pengobatan sekaligus yakni OAT dan ARV untukmencegah progresivitas TB. Penelitian sebelumnya, kepatuhan terhadap kedua pengobatanmasih kurang. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum OAT danARV dengan progresivitas TB paru pada koinfeksi TB-HIV di Jakarta Selatan. Desain yangdigunakan adalah Kohort Retrospektif dengan menggunakan data yang berasal dari kartupengobatan TB dan ikhtisar perawatan HIV yang dimiliki pasien TB-HIV di puskesmas danRSUD di Jakarta Selatan tahun 2015-2017. Hasilnya adalah responden yang patuh minumkedua obat 56,8 , patuh ARV 13,5 ,patuh OAT 14,2 dan tidak patuh keduanya 15,5 .29,7 penderita koinfeksi TB HIV menunjukkan progresivitas sedangkan 70,3 tidak.Analisis cox regresi menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan dengan progresivitasTB paru pada koinfeksi TB-HIV p.0.000 .Probabilitas survival pada responden yang tidakpatuh minum keduanya 17.4 , patuh minum ARV saja 30,6 ,patuh OAT saja 69,7 danpatuh keduanya 88,4 . Resiko untuk progresif pada responden yang tidak patuh minum keduaobat adalah 24 kali HR 24.56;95 CI 9.49-63.53 . Resiko responden yang patuh minum ARVsaja 8,6 kali HR 8,59; 95 CI 3.15-23.42 dan resiko yang patuh minum OAT saja 3,3 kali HR3.3; 95 CI 1.01-10.97 .ABSTRACT
Name Ika Dewi SubandiyahStudy Program Master of EpidemiologyTitle Association Of Arv And Anti Tb Drugs Adherence To Pulmonary TbProgression In Tb Hiv Co Infection In South Jakarta 2015 2017Counsellor dr.Mondastri Korib Sudaryo MS,DScKey words TB HIV coinfection, adherence, progression,survival,hazardTB HIV requires both ARV and anti TB drugs treatment at the same time to prevent theprogression of TB. Previous research, adherence to both treatments is unsufficient.The aims ofthis study is to determine the association of ARV and anti ndash TB drugs adherence to theprogression of pulmonary TB in TB HIV co infection in South Jakarta. The design used wasRetrospective Cohort using data derived from TB treatment cards and HIV care overviews ofTB HIV patients at puskesmas and Government District Hospital in South Jakarta 2015 2017.The result is the respondents who adherently drank both drugs 56.8 , adhered to ARV 13.5 ,adhered to anti TB drugs 14.2 and non adhered to both 15.5 . 29.7 of HIV coinfected TBpatients showed progressivity while 70.3 did not.Cox regression analysis showed that therewas a correlation between adherence and pulmonary tuberculosis progression in TB HIVcoinfection p.0.00 .Probability of survival in non adherent respondents was 17.4 , only ARVadherence 30.6 ,only Anti TB drugs adherence 69,7 and adhered to both 88.4 . The riskfor progressive in non adherence respondents was 24 higher than adherence to both HR 24.56 95 CI 9.49 63.53 . While the risk in adherence to ARV alone was 8.6 HR 8.59 95 CI 3.15 23.42 and adherence to Anti TB drugs alone was 3.3 HR 3.3 95 CI 1.01 10.97 ."
2018
T50052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octoviana Carolina
"Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda gizi, baik kelebihan maupun kekurangan gizi Prevalensi stunting Provinsi DKI Jakarta dari 27,5% (tahun 2013) menjadi 17,7 % (tahun 2018), wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara 0,59% (tahun 2018) dan 0,5% (tahun 2019) menjadi 3,35% (tahun 2020), dan Wilayah Kecamatan Pademangan 0,7% (tahun 2018)dan 0,4% (tahun 2019) menjadi 6,42% (tahun 2020). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting di wilayah kerja puskesmas kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment prosedur ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam serta FGD dan data sekunder yang berasal dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan belum optimalnya perencanaan dan penganggaran, kerjasama lintas sektoral serta pembagian kewenangan pada jajararan pemerintahan yang dapat menjadi potensi penghambat pada percepatan pencegahan stunting di wilayah kecamatan Pademangan terutama pada kualitas pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting yang dilaksanakan di puskesmas Kecamatan Pademangan. Pada komponen input, perencanaan dan pengganggaran serta kerjasama lintas sektor dan pembagian kewenangan belum di laksanakan dengan implementasi langsung terkait integrasi stunting . Pada komponen proses, yaitu pelayanan yang di lakukan terhadap sasaran prioritas sudah di lakukan tetapi secara kualitas yaitu pengetahuan mengenai gizi berimbang dan kebiasaaan hidup sehat masih belum di laksanakan terutama oleh ibu menyusui dan remaja putri. Pada komponen output, kualitas pelayanan terutama pada Ibu memberikan asi eksklusif dan remaja putri mendapatkan tablet tambah darah masih belum tercapai. Peran dari keterlibatan lintas sektor serta edukasi dari tenaga kesehatan untuk menggiatkan para ibu guna memberikan asi eksklusif serta para remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah perlu ditingkatkan dan didukung penuh.

The 2016 Global Nutrition Report noted that the prevalence of stunting in Indonesia was ranked 108 out of 132 countries. In a previous report, Indonesia was listed as one of 17 countries that experienced a double burden of nutrition, both excess and malnutrition. The stunting prevalence of DKI Jakarta Province from 27.5% (in 2013) to 17.7% (in 2018), the City of Administration area North Jakarta 0.59% (in 2018) and 0.5% (in 2019) to 3.35% (in 2020), and the District of Pademangan 0.7% (in 2018) and 0.4% (in 2019) to 6.42% (in 2020). This study aims to analyze the specific stunting integrative nutrition intervention service in the working area of ​​the Puskesmas Pademangan sub-district, North Jakarta. This qualitative research with rapid assessment procedure design uses primary data from in-depth interviews and FGDs and secondary data from document review. The results showed that planning and budgeting was not optimal, cross-sectoral cooperation and division of authority in government ranks which could be a potential obstacle to the acceleration of stunting prevention in the Pademangan sub-district, especially in the quality of stunting integrative specific nutrition intervention services carried out at the Pademangan District Health Center. In the input component, planning and budgeting as well as cross-sectoral cooperation and division of authority have not been carried out with direct implementation related to stunting integration. In the process component, namely services that are carried out on priority targets, they have been carried out but in terms of quality, namely knowledge about balanced nutrition and healthy living habits, it is still not implemented, especially by breastfeeding mothers and young women. In the output component, the quality of service, especially for mothers who provide exclusive breastfeeding and young women who receive blood-added tablets, has not yet been achieved. The role of cross-sectoral involvement and education from health workers to encourage mothers to provide exclusive breastfeeding and young women to regularly consume blood-added tablets need to be improved and fully supported."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library