Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muliadi Ramli
"Katalis nikel (20% dan 10%) yang disangga pada 1-alumina telah dapar diprepamsi dengan metode impregnasi dan presipitasi. Luas permukaan karalis Ni/y-A1203 hasil preparasi dengan metode impregnasi setelah direduksi pada 400 °C naman 120 m2/g untuk 20%-Ni dm 129 mz/g untuk10%-Ni. Dedangkan hasil prcparasi mctodc pfcnpimi adalah 127 mz/g untuk 2o%~Ni dan 129 mz/g untuk 10% Ni. Setelah reduksi ditemukxm adanya punmk nike) yang tajam untuk setiap katalis yang mmgandlmg 20%-nikel, sedangkan llllfllk 10%-Ni puncak nike! yang terbenlnk tidak tajam. Katalis Ni/1-A1203 hnsil preparasi tersebllt telah diuji aktivitas tahadap reaksi hidrogenasi benzena. Hasil uji aktivitas menunjuldum bahwa aktivitas kntalis Ni/1-A1203 yang diprepamsi dengan metode impnegnasi lebih baik dalipada metodc presipitasi.

Study of catalyst nickel (20 % and 10%) support on 1-alumina was made by impregnation and precipitation method Reduction of the catalysts of Ni/7-A|2O3 at 400 °C produced by impregnation has a specific surface area of 120 m2/g for 2o%Ni and 129 mz/gfor 10%-Ni. which me catalysts produced by precipitation has a specific surface ar of 127 ml/g for 20%-Ni and 129 m2/gfor 10%-Ni. XRD spectra of 20%-Ni contented catalysts are sharpest than 10% Ni contented catalysts at nickel peak. The catalyst Ni/y-A1103 are succeeded to catalysis reaction hydrogenation of benzene. The result of catalysts activity testing shows that catalyst Ni/y-A1203 prepared by impregnation method is better than precipitation."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T6371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan
"Montmorillonite berpilar aluminium (MBA) dan modifikasinya oleh surfaktan kationik dihasilkan dengan mereaksikan montmorillonite terhadap larutan aluminium chlorohydrate atau dengan penambahan larutan cetyl trimethyl ammonium bromide (CTABr). Kondisi untuk menghasilkan montmorillonite berpilar aluminium dan modifikasinya oleh CTABr adalah sebagai berikut: perbandingan OH / Al sebesar 2,2; rasio Al / montmorillonite divariasikan pada 5, 10, 20 mmol / gr dan perbandingan CTABr / montmorillonite 2 (w/w). Montmorillonite berpilar aluminum mempunyai basal spacing sekitar 17,5? dan 2 luas permukaannya di atas 200 m / gr. Montmorillonite berpilar aluminum yang dimodifikasi oleh CTABr (MBAc) menunjukkan lebar basal spacing yang lebih rendah menjadi 13,3?. Luas permukaan spesifik dari MBAc menjadi lebih rendah daripada MBA ataupun montmorillonite (M) awal. Ukuran diameter pori rata-rata yang didapat lebih besar dari 20? akibat hilangya spesi organik oleh kalsinasi. Sifat adsorpsi surfaktan kationik pada struktur multilayer montmorillonite ataupun interlamellar space juga dipelajari melalui spektra IR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yussy Amalia Mardiwiyanti
"ABSTRAK
Peranan katalis dalam kehidupan manusia semakin luas seiring
dengan kemajuan teknologi. Di Indonesia banyak tersedia bahan alam yang
dapat dijadikan sebagai bahan baku katalis, salah satunya adalah bentonit.
Komposisi utama bentonit sekitar 85% terdiri dari montmorillonit yang
terbentuk dari dekomposisi abu vulkanik. Beberapa tahun ini montmorillonit
muncul sebagai katalis yang efisien dalam berbagai reaksi organik.
Pengembangan lebih lanjut katalis montmorillonit berpilar oksida besi terus
dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalisnya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan, yaitu pilarisasi, sulfatasi,
karakterisasi katalis dan uji aktivitas katalis. Pada karakterisasi katalis
dilakukan analisis X-ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive X-ray (EDX). Dalam uji aktivitas katalis, katalis
digunakan dalam reaksi esterifikasi asam stearat dengan etanol. Hasil
pengujian aktivitas katalis montmorillonit berpilar besi tanpa dan dengan
perlakuan dalam larutan amonium sulfat dalam esterifikasi asam stearat
dengan etanol terlihat bahwa sasaran yang diinginkan tidak tercapai.
Montmorillonit berpilar oksida besi dengan perlakuan dalam larutan amonium
sulfat memiliki aktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa
perlakuan dalam larutan ammonium sulfat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adel Fisli
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliadi Ramli
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T40188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
"Nikel (6%) yang disangga dengan TiO2 Al203, dan campuran TiO2:Al203 (1:9) digunakan sebagai katalis untuk mengkonversi karbondioksida menjadi metana. Luas permukaan spesifik (BET) katalis setelah reduksi pada suhu 300 °C adalah 39, 120, dan 113 m2/g, sedangkan pada suhu reduksi 400 °C adalah 42, 135, dan 120 m2Ig untuk katalis Ni/TiO2, Al203, dan TiO2:Al203 secara berturut-turut. Setelah reduksi, pada katalis Ni/TiO2 dan Ni/TiO2-Al203 ditemukan peak karakteristik Ni pada difraktogram XRD, sedangkan pada katalis Ni/Al203, tidak ditemukan adanya peak Ni. Berdasarkan tingginya laju metana yang terbentuk (ml/g Nl/detik) pada suhu reduksi 300 °C, urut-urutan katalis adalah Ni/TiO2 > Ni/TiO2-AI203 > Ni/Al203, sedangkan pada suhu reduksi 400 °C urut-urutan katalis adalah NifTiO2-A1203 > NifTi02 > NiIAI203.
Berdasarkan persen konversi CO2 pada kondisi stabil, urut-urutan katalis adalah Ni/AI203 > Ni/TiO2-Al203 > Ni/Ti02 secara berturut-turut, baik pada suhu reduksi 300 °C maupun pada suhu reduksi 400 °C. Pemulihan aktivitas katalis bekas pada katalis Ni/Al203 dipengaruhi oleh lama reduksi, sedangkan pada katalis Ni/TiO2:Al203 dipengaruhi baik oleh lama reduksi maupun oleh lama kalsinasi. Pada katalis regenerasi NifTi02 terjadi kenaikan aktivitas dibandingkan dengan katalis segarnya.

Nickel (6%) which supported by TiO2 y-Al203, and the mixture of TiO2-y-Al2O (1:9) are used as catalyst for convertion of CO2 to methane. The specific surface area of catalysts after reduction at 300 °C are 39, 120, and 113 m21g, whereas after reduction temperature at 400 °C are 42, 135, and 120 m21g, for catalyst NifTi02, Ni/Al2O3, and Ni/TiO2-Al203 respectively. After reduction, the characteristic peak of Ni° were detected on the Ni/TiO2 and NifTiO2-AI203, while not detected at Ni/Al2O3 difractogram. According to methane production, at reduction temperature of 400 °C, the catalyst activity decrease in the order Ni/TiO2,Ni/Ti02-Al203>Ni/Al2O3, while at reduction temperature of 400 °C, the catalyst activity decrease in the order NifTiO2-Al203>Ni/TiO2>Ni/Al2O3.
According to CO2 convertion at steady state, the catalyst activity decrease in the order Ni/A12O3>Ni/Ti02-AI203>Ni1TiO2 for both reduction temperature. The recovery of activity of used catalyst for Ni/Al2O 3 was influenced by long of reduction, for Ni/TiO2-Al203 was influenced by long of reduction and long of calcination. For Ni/TiO2 catalyst, the used catalyst more active than the fresh catalyst."
2001
T9573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Reka Reo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghidrodearomatisasi senyawa naftalena pada fraksi gas oil dengan menggunakan katalis NiMo-P/γ-Al2O3 tersulfidasi. Pada katalis dilakukan variasi penambahan fosfor dengan kadar 0,5% dan 2,0% untuk melihat efek fosfor terhadap reaksi hidrodearomatisasi dan proses sulfidasi untuk mengganti oksida logam menjadi sulfida logam. Karakterisasi dilakukan terhadap katalis NiMo-P/γ-Al2O3 [P:0,5%] (C5P05) dan Katalis NiMo-P/γ-Al2O3 [P:2,0%] (C5P20). Karakterisasi dilakukan berdasarkan 4 parameter uji, yaitu analisa luas permukaan, volume dan diameter pori, kekuatan mekanik, fasa kristalitas, dan kadar logam yang terkandung pada katalis. Katalis C5P20 memiliki luas permukaan sebesar 184,8 m2/g yang lebih rendah dibandingkan C5P05 sebesar 188,3 m2/g, C5P20 memiliki volume pori 0,4422 cm3/g yang lebih besar dari C5P05 yaitu 0,4198 cm3/g, dan C5P20 memiliki diameter pori sebesar 9,57 nm yang lebih besar dibandingkan Katalis C5P05 yaitu 8,917 nm. Katalis C5P05 memiliki kekuatan mekanik yang lebih besar dibandingkan C5P20, nilainya berturut-turut 9,43 kg/mm dan 7,45 kg/mm. Analisa fasa kristalitas Katalis C5P05 dan C5P20 menunjukkan kristal γ-Al2O3. Analisa kadar logam terhadap katalis C5P05 dan C5P20 menunjukkan C5P05 memiliki kadar fosfor yang terikat sebesar 0,36% dan C5P20 sebesar 1,09%. Hasil aktivitas katalitik C5P05 dan C5P20 ditunjukkan berdasarkan energi aktivasi (Ea) yang didapat dari masing-masing katalis, nilai Ea berturut-turut 124,90 kJ/mol dan 92,63 kJ/mol. Pada reaksi hidrodearomatisasi menggunakan katalis C5P05 dan C5P20 tidak menunjukkan pergeseran titik didih yang signifikan antara umpan dan produk yang menandakan tidak terjadi perengkahan hidrokarbon dari hasil reaksi hidrodearomatisasi.

ABSTRACT
This study aims to hydrodearomatization naphthalene compound on gas oil fraction by using catalyst NiMo-P/γ-Al2O3 sulphided. Phosphorus addition to the catalyst with variations levels of 0,5% and 2,0% to see the effects of phosphorus to the hydrodearomatization reaction and sulfidation process to replace the metal oxides into metal sulphides. Catalyst characterization carried out on the NiMo-P/γ-Al2O3 [P : 0,5%] (C5P05) and NiMo-P/γ-Al2O3 [P : 2,0%] (C5P20). Characterization conducted by four parameter tests, analysis of surface area, volume and pore diameter, mechanical strength, cristalline phase, and the metal content in the catalyst. C5P20 has a surface area of 184,8 m2/g lower than C5P05 is 188,3 m2/g, C5P20 has a pore diameter of 9,57 nm higher than C5P05 is 8,917 nm. C5P05 has higher mechanical strength than C5P20, respectively 9,43 kg/mm and 7,45 kg/mm. Analysis of cristalline phase on the C5P05 and C5P20 showed crystals formed γ-Al2O3. Analysis of the metal content on the C5P05 and C5P20 showed phosporus content on C5P05 is 0,36% and C5P20 is 1,09%. The result of catalytic activity C5P05 and C5P20 indicated by the activation energy (Ea) that obtained from each catalyst, the value of Ea respectively 124,9 kJ/mol and 92,63 kJ/mol. In the hydrodearomatization reaction using catalysts C5P05 and C5P20 did not show a significant shift in boiling point between the feed and product that indicates cracking of hydrocarbons is not occur from the hydrodearomatization."
2016
S64104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Barlianti
"Pencemaran lingkungan karena tumpahan minyak dapat menjadi masalah, tidak hanya dalam konteks lingkungan, tetapi juga dampak ekonomi, dan persepsi publik. Salah satu jenis senyawa yang terdapat di dalam minyak bumi yang memberi efek negatif terhadap lingkungan dan kesehatan adalah PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbon). Salah satu metode alternatif untuk menangani cemaran PAH dalam air adalah metode adsorpsi. Dalam literatur telah banyak disebutkan bahwa PDMS (Polydimethylsiloxane) memiliki kapasitas adsorpsi yang baik terhadap beberapa senyawa organik hidrofobik, salah satunya adalah PAH.
Penelitian ini bertujuan memperoleh material alternatif untuk mengatasi masalah pencemaran PAH dalam air, yaitu suatu komposit antara silika dan oksida besi yang permukaannya direkayasa dan diaktifkan (fungsionalisasi) dengan penambahan senyawa silan. Ruang lingkup penelitian meliputi pembentukan komposit silika dan oksida besi, fungsionalisasi komposit oksida besi pada silika dengan senyawa silan, dan uji adsorpsi PAH pada material komposit terfungsionalisasi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa proses fungsionalisasi pada adsorben yang terbuat dari komposit oksida besi pada silika berhasil membentuk ikatan Si-O-Si dan Fe-O-Si yang berperan dalam penyisihan phenanthrene dalam air, dan memberikan luas permukaan yang cukup besar, yaitu 116,43 m²/g. Luas permukaan tersebut memberikan kapasitas adsorpsi maksimum terhadap phenanthrene sebesar 11,53 mg phenanthrene/g adsorben.

Environmental pollution caused by oil spill can be a serious problem in environmental context, economic impact, and public perception. PAHs is the compounds in crude oil that give negative effects to the environment. An alternative method to treat the PAHs is using adsorbent materials. Some literatures mentioned that poly (dimethylsiloxane) has good adsorption capacity of some hydrophobic organic compounds, e.g. PAHs.
This research wants to get an alternative material as the adsorbent to remove PAH in water, That materials is iron oxide-silica composite that functionalized by silane compound. Area coverage of this research involves forming of iron oxide-silica composite, functionalization of the composite with silane compound, and adsorption test of PAH onto functionalized composite.
The result showed that functionalization of iron oxide onto silica composite can form Si-O-Si and Fe-O-Si bonding that played an important role in phenanthrene removal. Specific surface area and maximum adsorption capacity of this adsorbent are 116,43 m²/g and 11,53 mg phenanthrene/g adsorbent respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Kurniawan
"Mineral liat seperti montmoriilonit, sauconit, dan saponit merupakan
mineral yang meiimpah dan telah banyak diteliti. Di alam mineral tersebut
terkandung dalam bentonit, bahkan sekitar 80% komposisi bentonit
didominasi oleh montmoriilonit, sisanya berupa sauconit, saponit, dan Iainlain.
Bentonit (montmoriilonit) terdiri dari lapisan-lapisan T-G-T, (Tetrahedral-
Gktahedral-Tetrahedral). Antar lapisan terdapat ruang antar kisi yang dapat
mengembang (swelling) ketika terisi cairan (umumnya berisi air). ). Secara
alamiah terjadi ion exchange dari dan ke ruang antar lapisan dengan
lingkungannya.
Pilarisasi berarti menempatkan substansi tertentu baik berupa logam,
senyawaan organic, polioksokation dan lain sebagainya pada ruang antar kisi
yang akan menyangga ruang tersebut. Pemilihan perkursor tergantung ,
kebutuhan dan kegunaan fungsional dari bentonit tersebut nantinya Reaksi-reaksi esterifikasi umumnya menggunakan katalis cair, seperti
H2S04dan lain sebagainya. Katalisi] cair ini tidak dapat digunakan untuk
reaksi-reaksi esterifikasi yang menggunakan alkohol-aikohDl sakarida
(sorbitol) sebagai reaktan. Hal ini karena asam sulfat akan mengoksidasi -
OH pada gugus-gugus sakarida tersebut, mengubah sakarida menjadi
karamel, oleh sebab itu dibutuhkan katalis lain yang memiliki sifat asam,
mampu mempercepat reaksi, tetapi tidak "merusak" reaktan. Katalis padat
secara teoritis menjawab tuntutan itu. Katalis-katalis seperti bentonit dan
zeolit memiliki sisi aktif asam yang cukup baik dan telah b&nyak
dikembangkan untuk keperluan industri yang menggunakan bahan
hidrokarbon, baik sebagai pengelantang, katalis hidrogenasi, perengkah
minyak dan Iain-Iain."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rukhaniati Ulya
"Bentonit berpilar-AI sebagai salah satu bentuk modifikasi tanah liat
dibuat melalui proses pilarisasi bentonif dengan [Ahs]^"". Agen pemilar
berupa polikation aluminium dibuat dari larutan AlCls/NaOH dengan perkiraan
rasio molar OH/AI 2,2. Polikation yang dihasilkan adalah polikation Al jenis
Keggin [Ali304(0H)24(H20)i2]^"'yang selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang
antar-lembaran bentonit menghasilkan suatu bahan dengan jarak ruang basal
dan luas permukaan yang lebih besar dari kondisi awalnya. Perlakuan pada
bentonit berpilar-AI berupa sulfatasi menyebabkan penurunan jarak ruang
basal dan luas permukaan, namun menghasilkan sifat asam yang lebih
moderat. Proses pilarisasi membangkitkan pusat-pusat sisi asam Lewis dan
asam Br0nsted yang dapat digunakan sebagai katalis asam. Salah satu
reaksi yang menggunakan katalis asam adalah reaksi esterifikasi yang dalam
penelitian ini menggunakan asam stearat sebagai pereaksinya. Asam stearat
sebagaimana diketahui merupakan molekul yang cukup besar, sehingga laju
esterifikasinya akan terhambat. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa produk ester dihasilkan cukup tinggi hingga 60% konversi ester untuk
katalis bentonit berpilar jenis KBS ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>