Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Jabbar
"Penggunaan karbon aktif sebagai adsorben pada metode adsorpsi dalam menyisihkan fenol telah lazim digunakan. Akan tetapi untuk mengembalikan keaktifan karbon aktif yang telah jenuh ke keadaan semula, memerlukan proses yang kurang ekonomis. Diharapkan dengan mengkombinasikan adsorben dan fotokatalis, proses penyisihan polutan organik dapat berlangsung lebih efektif. Penelitian ini merupakan usaha untuk mendapatkan kondisi proses yang efektif dalam melakukan proses penyisihan fenol menggunakan material adsorben-fotokatalis terintegrasi (Ti/AC) sehingga diharapkan dapat diaplikasikan untuk simulasi dan scaleup dalam pengolahan limbah fenol pada skala yang lebih besar.
Dalam penelitian ini, proses penyisihan fenol secara fotokatalitik dilakukan dengan karbon aktif granular dan fotokatalis komersial TiO2 Degussa P25. Tahapan penelitian meliputi proses preparasi Ti/AC, uji kinerja dari Ti/AC, sampai dengan uji kinerja pada skala pilot (scale-up proses). Penelitian ini menggunakan reaktor Turbular-V-Collector (TVC) dengan sistem kontinu dan terbuka. Parameter yang divariasi: treatment awal karbon aktif, loading TiO2, skenario proses, jenis dan intensitas sinar UV serta scale-up proses dari hasil yang telah didapatkan. Perubahan konsentrasi fenol dalam percobaan dianalisis dengan menggunakan UV-VIS spectrophotometer.
Hasil percobaan menunjukkan penyisihan fenol menggunakan Ti/AC didominasi oleh mekanisme adsorpsi, terutama selama satu hari pertama. Kemampuan adsorpsi karbon aktif dapat ditingkatkan dengan meningkatkan temperatur pengeringan pada proses treatment awal. Penggunaan UV pada proses penyisihan akan mengaktifkan proses penyisihan secara fotokatalisis, baik yang berasal dari lampu black light lamp maupun dari sinar matahari. Terdapat perbedaan sebesar _5 ppm setiap proses penyisihan dihentikan, yang merupakan hasil dari fotokatalis TiO2. Peningkatan loading TiO2 pada katalis sampai harga tertentu dapat meningkatkan aktivitas fotokatalitik. Nilai penyisihan optimum didapatkan pada katalis dengan loading TiO2 sebanyak 7,5% wt. Dengan rasio jumlah tube dan laju alir yang tetap (waktu tinggal tetap 4,27 menit), semakin banyak jumlah tube digunakan maka semakin stabil Ti/AC dalam menyisihkan fenol dan menjaga tetap di bawah ambang batas baku mutu. Dengan kondisi proses yang telah dilakukan, hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk simulasi dan scale-up dalam pengolahan limbah fenol pada skala yang lebih besar.

Activated carbon application as an adsorbent in adsorption method to remove phenol is being use commonly. However, its need an uneconomic process to reactivate the activated carbon from saturated condition. It is expected that the degradation process of organic pollutant could be effective if there is a combination of adsorbent and photocatalyst. This study is concentrate to get the effective operating condition in the phenol treatment with integrated adsorbent-photocatalyst material (Ti/AC). So, it can be applied for the simulation and scale-up in the large scale phenol waste treatment.
In this study, photocatalysis phenol treatment process is operated by granular activated carbon and commercial photocatalyst TiO2 Degussa P25. Step of the process included preparation of Ti/AC, performance testing of Ti/AC, and performance testing on the pilot scale (scale-up process). The Turbular-V-Collector (TVC) reactor is operated with the continued and open system. Varied parameters in this study are: activated carbon pretreatment, TiO2 loading, process scenario, type and intensity of UV, and scale-up process of the result. Phenol sample analyzed with UV-VIS spectrophotometer.
The results show that phenol treatment using Ti/Ac dominated by adsorption mechanism, especially in first day. Quality of the activated carbon adsorption could be increased by drying temperature rising in the pretreatment process. The adsorption and photocatalyst mechanism could be combined to get a better result. The using of UV can activate the treatment process by photocatalyst process, both with the black light lamp or sun light. There is _5 ppm increment in the end of the process, caused by performance of photocatalyst TiO2. The increase of TiO2 loading can raise the photocatalyst activity. The optimum result showed by 7.5% wt TiO2 loading. With constant ratio of number of tube and flow rate (4.27 minutes retention time), the number of tube addition can stabilized Ti/AC of the removal phenol and keep the low concentration of threshold limit. With the achieved operating condition of this study, it can be applied for the simulation and scale-up in the large scale phenol waste treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Josia
"Dinitrogen Monoksida (N2O) merupakan emisi dari proses industri dan kegiatan pertanian. Gas tersebut merupakan gas polutan berbahaya dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius seperti pemanasan global. Sebelumnya, teknologi kontrol tradisional seperti selective catalytic reduction (SCR) dan selective non-catalytic reduction (SNCR) digunakan untuk mengontrol emisi N2O pada kegiatan-kegiatan industri. Akan tetapi, kedua proses ini membutuhkan suhu yang tinggi dan penggunaan katalis. Selain itu, proses ini membutuhkan biaya instalasi dan operasi yang tinggi, serta menghasilkan produk buangan dalam jumlah cukup besar sehingga mengharuskan pemilik pabrik untuk membayar biaya pembersihan dan pembuangan. Adanya masalah dari segi ekonomi dan teknis memotivasi peneliti untuk mengembangkan teknologi baru yang lebih murah dan efisien untuk menghilangkan N2O dari gas buangan. Pengolahan N2O secara biologis adalah salah satu alternatif yang digunakan dalam penghilangan sampah industri dan ramah lingkungan. Sistem pengolahan biologis bisa beroperasi pada suhu ambien dengan menggunakan inokula mikroba yang murah. Pada skripsi ini, penulis akan menyelidiki pengaruh parameter operasional seperti panjang kolom, laju alir terhadap efisiensi penghilangan N2O. Biofilter yang digunakan dalam penelitian ini merupakan peralatan dalam skala kecil. Sumber gas N2O yang berasal dari tabung gas N2O dalam udara yang dilewatkan ke dalam kolom biofilter dengan panjang 50 cm dan diresirkulasi dengan pompa peristaltik. Kolom biofilter tersebut berisi media filter berupa pupuk kompos dengan panjang tertentu. Proses resirkulasi gas beroperasi selama 6 jam dalam satu hari yang kemudian akan dianalisa konsentrasinya pada setiap jam. Analisa konsentrasi gas dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas jenis TCD. Hasil dari analisa gas tersebut kemudian akan dilaporkan dalam skripsi ini sesuai dengan parameter operasional yang dipilih sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi gas N2O yang terbaik didapatkan pada panjang kolom biofilter dan laju alir gas N2O tertinggi yakni pada 50 cm dan 200 cc/menit dengan hasil pengurangan sebesar 70.22%. Nilai efisiensi reduksi ini telah diteliti dengan memvariasikan panjang biofilter setinggi 10, 15, 25, 45, dan 50 cm. Hasil terbaik pada variasi panjang biofilter kemudian divariasikan pada laju alir 25, 32.14, 50, 100, 200 cc/menit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa efisiensi reduksi gas N2O dapat dioptimalkan dengan penambahan nutrisi pada panjang kolom dan laju alir gas N2O terbaik sehingga efisiensi reduksi gas N2O mencapai 91.49%. Penelitian dapat dimodelkan dalam adsorpsi isotermis Langmuir. K Langmuir yang didapatkan pada penelitian ini adalah 16.006 liter/mol.

Nitrous oxide (N2O) is mostly emitted from various industrial processes and agricultural activities. This gas causes serious environmental problems such as global warming and is considered as a dangerous pollutant. In the past, traditional control technologies, such as selective catalytic reduction (SCR) and selective non catalytic reduction (SNCR), were applied to control N2O emissions in some industries. However, these two processes required high temperatures and the use of catalysts, involving high installation and operation costs as well as generating a large quantity of secondary waste. Economic and technical constraints in SCR and SNCR methods motivated researchers to develop new, cost-effective processes to remove N2O. Biofiltration is an emerging technology that offers a number of advantages over traditional methods of air pollution control. Besides of its highly efficient removal of pollutants and low operating cost, it does not generate undesirable byproducts and it degrades many organic and inorganic compund into harmless oxidation products. In this paper, effects of operational parameters such as column length, gas flow rate, and usage of nutrition towards N2O reduction efficiency will be observed. The biofilter used in this research is a laboratory scaled instrument. The N2O gas is fed from the top of the column under the length of 50 cm and is recirculated using peristaltic pump for 6 hours a day. The packing material used in this research is compost from cow manure and is filled under a certain column height. The N2O concentration in the off-gas is monitored using GC TCD (Gas Chromatography Thermal Conductivity Detector), which was pre-adjusted and calibrated before the experiments were conducted. The result from the gas analysis detected by GC will be further reported in this paper accordingly with the operational parameters chosen before. The result of this research shows that the highest N2O gas reduction efficiency is obtained at the highest biofilter length and N2O gas flowrate, under biofilter length= 50 cm and gas flow rate = 200 cc/min conditions, 70.22% of removal efficiency was achieved. This is observed by varying biofilter lengthset at 10, 15, 25, 45, and 50 cm. The highest removal efficiency from this variation will further served as a baseline for gas flow rate variation set at 25, 32.14, 50, 100, 200 cc/min. The result also shows that N2O gas removal efficiency could be optimized by adding nutritional supplement, hence 91.49% of removal efficiency was achieved under the highest biofilter length and N2O gas flowrate. This research can be modelled into Langmuir adsorption isotherm formula whereas the K obtained in this research is 16.006 liter/mol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbar
"Masalah kelangkaan energi dan semakin mahalnya energi fosil di dunia membuat produk energi alternatif seperti biodiesel menjadi semakin menarik dan diperlukan. Hal ini telah mendorong dilakukannya banyak penelitian untuk mempelajari proses produksi biodiesel dan hal-hal lain yang melingkupinya. Biodiesel diproduksi terutama lewat proses transesterifikasi, yaitu reaksi antara minyak nabati dan alkohol dengan menggunakan katalis alkali, asam, ataupun enzim.
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mempelajari variabel - variabel yang mempengaruhi jalannya reaksi transesterifikasi, tetapi usaha untuk memodelkan reaksi ini secara kinetika belum banyak tersentuh. Karena itu dalam penelitian ini akan coba dibuat suatu model kinetika reaksi transesterifikasi menggunakan mekanisme reaksi kimia bertingkat. Beberapa usaha pemodelan reaksi transesterifikasi yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan metode yang spesifik terhadap jenis katalis reaksi yang digunakan. Sementara model reaksi bertingkat ini bersifat umum dan dapat diterapkan pada berbagai kondisi reaksi. Kevalidan model ini akan diuji lewat penerapan pada beberapa data penelitian transesterifikasi yang telah dipublikasikan sebelumnya di beberapa jurnal ilmiah.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa mekanisme reaksi bertingkat mampu untuk memodelkan reaksi transesterifikasi tetapi dengan tingkat keakuratan yang tidak terlalu baik. Dengan demikian, sepertinya model ini masih perlu disempurnakan lagi.

The energy scarcity problem and the raising price of fuel from fossil has made the need for an alternative energy product like biodiesel becomes greater. This need has motivated many scientist to do a research on biodiesel production. Biodiesel is produced through transesterification process where the vegetable oil and alcohol is reacted by means of alkali, acid, or enzyme catalyst.
There have been many researches conducted to study the variables which influence the transesterification process, but not so many efforts has been done to put this process kinetically into a model. For that reason, on this research, a kinetic model of the transesterification process is to be made using stepwise chemical reaction mechanism. The validity of this model will be tested through application of a couple of series of transesterification researches data which have already been published on some scientific journals before.
The result of the modeling shows that stepwise reaction mechanism is able to predict and model the transesterification reaction but not in fine accuracy. Thus, this stepwise model needs to be perfected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49689
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmed Syarif
"Permasalahan pangan menjadi isu yang penting belakangan ini. Rendahnya nutrisi yang dikonsumsi oleh sebagian penduduk menyebabkan banyaknya terjangkit penyakit. Salah satu zat makanan yang bersumber dari alam serta sarat akan nutrisi berasal dari ganggang hijau Chlorella vulgaris. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Chlorella vulgaris mengandung vitamin A (betakaroten), protein (diatas 53%), dan CGF (Chlorella Growth Factor). Dengan meningkatkan jumlah biomassa Chlorella Vulgaris ini diharapkan akan menghasilkan sumber pangan alternatif yang kaya akan nutrisi.
Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya telah didapatkan bahwa pengembangan Chlorella Vulgaris dengan pencahayaan alterasi akan menghasilkan biomassa yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pencahayaan lainnya. Saat kepadatan dalam fotobioreaktor meningkat maka akan terjadi penutupan intensitas cahaya oleh sel-sel yang ada di bagian depan (efek shading). Hal ini menyebabkan tidak meratanya jumlah intensitas cahaya yang diterima oleh sel. Sel yang kekurangan cahaya akan mengalami kematian. Maka perlu dilakukannya peningkatan intensitas cahaya yang disesuaikan dengan banyaknya sel dalam fotobioreaktor. Efek penutupan cahaya ini juga dapat ditanggulangi dengan pengurangan kepadatan sel dalam fotobioreaktor melalui proses filtrasi yang dilakukan secara periodik.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapatkan bahwa penggunaan pencahayaan aterasi dan penggunaan filter pada fotobioreaktor dapat meningkatkan perolehan biomassa sebesar 1,26 kali lebih baik dari pada pencahayaan alterasi tanpa proses filtrasi dan 1,35 kali lebih baik jika dibandingkan dengan proses filtrasi dengan pencahayaan kontinu. Proses altersi yang dilengkapi dengan filtrasi ini juga mampu meningkatkan efisiensi energi hingga mencapai 3,772% sedangkan proses filtresi dengan pencahayaan kontinu hanya memiliki efisiensi energi sebesar 0,762%.

Now a day, problem that related with food to be vary important. Low nutrition consumption with some people makes them infected by some disease. Chlorella vulgaris is one of chlorophyta that can supply us some nutrition like vitamin A (betakaroten), protein, and CGF (Chlorella Growth Factor). With increasing the production of biomass, it hopeful will be prepared the high nutrition food for us.
In previous research, we know that increasing Chlorella vulgaris Production by alteration lightening would be more effective than continue lightening. When the concentration in fotobioreactor increases, it will cause the shading effect. Based from that, we need to increase the light intensity in line with the number of cell in fotobioreactor. This shading effect also can be solved by decreasing the concentration of cell with filtrate the cell periodically.
In this research we get that alteration lightening with filtration treatment in fotobioreactor can increase the production of cell more effective 26% than the only alteration lightening. And more effective 35% than the continue lightening with filtration treatment. This process is also have the highest efficiency (3.722%) if we compare with continue lightening (0.672%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49650
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmad Priasmoro
"Reaksi esterifikasi antara gliserol dengan asam laurat dilakukan dengan katalis lipase terimmobilisasi di perforated rotating disc bioreactor untuk menghasilkan agen pengemulsi berupa dilaurin. Hasil analisis dengan tegangan permukaan menunjukkan bahwa putaran piringan optimum didapat pada 400 rpm yang mampu menurunkan tegangan permukaan air hingga 30,75 mN/m. Sedangkan laju alir optimum didapatkan pada laju alir 10 ml/min dengan nilai 30,75 mN/m. Kadar dilaurin pada sampel dengan laju alir 10 ml/min dianalisis dengan GC/MS didapatkan konsentrasi sebesar 32,28 %.

Esterification between glycerol and lauric acid performed by an immobilized lipase in perforated rotating disc bioreactor to produce emulsifier which is dilaurin. The analysis with surface tension test shows that optimum agitation rate of 400 rpm can decrease the surface tension of water until 30,75 mN/m and optimum recirculation rate at 10 ml/min can decrease the surface tension of water until 30,75 mN/m. Concentration of dilaurin at recirculation rate 10 ml/min analyzed with GC/MS. The result show that dilaurin concentration 32,28 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Wafa
"Metil asetat sebagai pensuplai gugus alkil direaksikan dengan trigliserida dari minyak nabati dalam reaktor packed bed. Pada penelitian dilakukan uji aktivitas dengan memvariasikan laju alir dan uji satbalitas dengan memvariasikan jenis minyak. HPLC digunakan untuk menganalisa reaktan dan produk.
Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa pada laju alir 2 ml/jam diperoleh konversi biodiesel terbesar yaitu 28,65%, sedangkan untuk uji stabilitas konversi terbesar diperoleh dari minyak kelapa sawit yaitu 27,12%. Uji stabilitas menunjukkan bahwa biokatalis terimobilisasi ini masih memiliki aktivitas setalah 50 jam reaksi. Model kinetika uniresponse dan multiresponse yang menggambarkan reaksi ini adalah model B. Hal ini dengan ditandai hasil fitting yang cukup memuaskan dengan data hasil eksperimen.
In this reaction, methyl acetate is reacted with triglyceride from fried palm oil in packed bed reactor. This research was done by variation of flow rate for activity test and variation of oil for stability test. The reactants and products were analyzed using HPLC.
The maximum biodiesel conversion for activity test was 28,65% at 2 ml/hour flow rate and the maximum biodiesel conversion for stability test was 27,12% gained from palm oil. Stability test indicate that the activity of the immobilized biocatalyst still remain after 50 hour reaction. Uniresponse and multiresponse kinetic model suitable for this reaction was B model with comparing experiment data result to fitting data result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Febry Rizqiardihatno
"Biomassa merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Biomassa dapat dijadikan bahan bakar yang antara lain: kayu, arang, kotoran hewan, dan limbah pertanian. Untuk kebutuhan domestik di Indonesia, pemakaiannya lebih sebagai bahan bakar kompor masak dengan kayu yang dibakar langsung. Permasalahan yang sering timbul yaitu efisiensi termal yang rendah sehingga menghabiskan banyak bahan bakar yang dapat memperparah deforestasi, tingginya tingkat emisi CO, hidrokarbon, dan partikulat yang dapat menyebabkan polusi udara.
Penelitian ini dilaksanakan untuk merancang, membuat, dan menguji suatu kompor biomassa berbasis bahan bakar serbuk kayu yang dipeletasi, dengan menitikberatkan pada pengambilan kembali panas yang terbuang pada cerobong asap agar menghasilkan efisiensi termal yang cukup tinggi dan emisi zat berbahaya yang rendah. Dengan tahap penelitian yang diawali perancangan, meliputi perhitungan dan desain dimensi kompor. Tahap fabrikasi, membuat kompor dengan bahan, komponen, dan ukuran sesuai rancangan.
Tahap pengujian, memvariasikan kondisi start-up, jarak garangan dan laju masuk udara untuk menguji efisiensi termal menggunakan metode Water Boiling Test, lalu melakukan uji emisi CO dengan parameter zat polutan menggunakan alat CO Detector 7701. Hasil yang didapatkan dari desain adalah kompor berdiameter dalam 300 mm dan luar 400 mm serta tinggi keseluruhan kompor 700 mm. Untuk sistem perpipaan menggunakan pipa 1.5 inci dan pipa 3 inci. Untuk kinerja kompor, efisiensi termal kompor antara 33-38 % dan emisi CO sebanyak 19-51 ppm yang lebih baik dibandingkan kompor biomassa yang sudah ada.

Biomass is one of Renewable Energy resources. Kinds of biomass which can be used as a fuel are: wood, char, dung and agricultural waste. For Indonesian domestic needs, biomass usually used as a cook stove fuel by burning the wood directly but, the thermal efficiency for direct use process is low and emission of carbon monoxide, hydrocarbon, and particulate matters is high. This research's goal are designing, fabricating and testing a pellet biomass cookstove which focus on extracting flue gas heat from exhaust chimney for giving high thermal efficiency and depositioning dangerous emission.
Step of this research start from designing step, covering calculation and designing stove dimension. Fabrication step is making the stove with material, component and dimension appropriate with the design. Testing step is varying start up condition, distance of grate, and air flow velocity to observe the influence of those parameters to thermal efficiency and CO emission.
Thermal efficiency testing was done using Water Boiling Test method and CO Detector 7701 device for CO emission testing. The results of designing step are ID = 300 mm, OD = 400 mm and total height = 700 mm. For piping system, using 1.5 inch (37.5 mm) pipe as an air inlet pipe and 3 inch (75 mm) pipe as an outlet flue gas pipe. Thermal efficiency of this cookstove is approximately 33-38% with 19-51 ppm CO emission, which better than existing biomass cookstove."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Yudistira
"Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang terbuat dari minyak nabati dan minyak hewani yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbarui. Akhir-akhir ini, telah dilakukan penelitian sintesis biodiesel dari minyak goreng melalui rute non-alkohol menggunakan biokatalis lipase Candida rugosa yang terimobilisasi pada reaktor packed bed.
Pada studi kali ini akan dibangun suatu model matematika yang dapat menggambarkan perilaku reaksi sintesis biodiesel melalui rute non-alkohol. Karakteristik kinetika reaksi yang terjadi merupakan kinetika uniresponse dan mengikuti mekanisme Ping Pong Bi Bi. Tahapan pada penelitian ini meliputi penurunan persamaan laju, penentuan parameter reaksi, validasi melalui fitting kurva, serta simulasi sintesis biodiesel secara enzimatis.
Hasil dari penelitian ini adalah konstanta laju reaksi dari setiap reaksi. Fitting kurva dilakukan menggunakan metode Runge-Kutta-Fehlberg. Hasil fitting terbaik menggunakan data eksperimen dengan bahan baku minyak goreng bekas mendapatkan parameter kinetika ?1 = 0,6485 dan ?2 = 20,3453 dengan error sebesar 0,0001145. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa konstanta yang dihasilkan memiliki sensitivitas yang baik dengan deviasi terkecil sebesar 24,64%.

Biodiesel has became an alternative and environmental-friendly fuel made from vegetable and animal oils derived from renewable resources. Recently, a research of synthesis of biodiesel from used cooking oil through a non-alcoholic route using an immobilized Candida rugosa lipase biocatalyst in a packed bed reactor has been carried out.
In this study, a mathematical model is built to describe the behavior of biodiesel synthesis reaction through a non-alcoholic route. Characteristics of the reaction is uniresponse kinetics and follows the Ping Pong Bi Bi mechanism. Stages in this study include derivation of reaction rate equation, determination of reaction parameters, validation through curve fitting, and simulation of the synthesis of biodiesel.
The results of this study is the reaction rate constants. The best fitting using experimental data of used cooking oil resulting kinetics parameter ?1 = 0.6485 dan ?2 = 20.3453 with the error of 0.0001145. Sensitivity analysis showed that the resulting constants have good sensitivity with the smallest deviation is 24.64%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52176
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darmaji Setiawan
"Pemanfaatan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia harus dibarengi dengan peningkatan nilai jualnya. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber bahan bakar alternatif yaitu biodiesel (metil ester). Metil ester berbasis minyak kelapa sawit sudah banyak dikembangkan pada lingkup dunia maupun regional. Akan tetapi aplikasi bioteknologi belum dikembangkan terutama untuk skala produksi yang besar.
Reaksi biokatalisis sintesis biodiesel dengan rute non alkohol menggunakan enzim lipase dalam skala penelitian telah menunjukkan potensi pengembangan bioteknologi dalam skala industri. Oleh karena itu dalam studi ini akan dilakukan analisa tekno-ekonomi produksi biodiesel secara biokatalisis melalui rute non alkohol dengan bahan baku minyak kelapa sawit (CPO). Teknologi produksi biodiesel yang dilakukan adalah reaksi interesterifikasi trigliserida dengan katalis Candida rugosa yang dilangsungkan pada reaktor unggun tetap. Hasil studi ini akan memberikan saran kelayakan pembangunan pabrik biodiesel ini di Indonesia secara ekonomi.

Utilization of palm oil as one of the leading Indonesian commodities should be accompanied by increasing their salvage value. It can be done by use of palm oil as alternatif fuel that is biodiesel (methyl ester). Methyl ester-based Crude Palm Oil has been widely developed in the world and regional scope. However, biotechnology application in the production of methyl ester has not been developed especially for large scale production.
Experiments of non alcohol route of synthesis biodiesel biocatalyst reaction using enzim lipase have been demonstrated the potential for technological development in industrial biotechnology. Therefore in this study will be carried out techno-economic analysis of non alcohol biodiesel production based Crude Palm Oil (CPO). Technology of biodiesel production is done triglyceride interesterification reaction catalyzed by Candida rugosa held in packed bed reactor. The result of this study will give advice if the construction of this biodiesel plant in Indonesia is economically feasible or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51928
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Firdaus Muttaqi
"Minyak diasilgliserol (DAG) merupakan minyak yang terbukti klinis dapat mencegah obesitas. Minyak DAG telah diproduksi di Jepang dan Amerika, namun harga yang dijual masih terlalu mahal. Untuk itu perlu adanya produksi minyak DAG yang murah dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Pada penelitian sebelumnya minyak DAG yang terbentuk dari hasil reaksi, mengalami penjenuhan menjadi endapan putih, sehingga perlu adanya proses pemisahan.
Pada penelitian ini akan dilakukan sintesis diasilgliserol secara enzimatis melalui reaksi seri hidrolisis-esterifikasi dalam hollow fiber membrane reaktor berserta proses pemisahannya. Hal yang akan dilakukan yaitu mengetahui pengaruh konfigurasi sistem reaksi, pengaruh komposisi enzim, pengaruh waktu tinggal, uji stabilitas reaksi serta dilakukan proses pemisahan minyak DAG yang telah jenuh.
Konsentrasi DAG yang tertinggi di dapat dengan kondisi operasi suhu 37 °C , laju alir 0,05 ml/s, komposisi enzim Candida rugosa lipase (3) : Porcine pancreatic lipase (1), serta konfigurasi sistem reaksi dimana minyak berada di bagian lumen sedangkan buffer dan gliserol berada di bagian shell reaktor menghasilkan konsentrasi DAG sebesar 71,65 %. Proses pemisahan minyak DAG dilakukan dengan menggunakan prinsip pembekuan untuk mempercepat penjenuhan dan proses sentrifugasi untuk mempercepat proses pengendapan.

Diacylgliserol oil (DAG), clinicly can prevent fat accumulation and obesity. DAG oil has been produced in Japan and America, but the price is too high. In previous studies, DAG oil which formed from the reaction, has been saturated into white precipitate, so that must be separation.
This research will be synthesis of diacylglicerol by enzymatic hydrolysis-esterification series reaction in hollow fiber membrane reactor with separation proses. In this reaseach will be done of influence of the reaction system configuration, influence the composition of the enzyme, influence of residence time, stability test reaction, and separation process of saturated DAD oil.
The higest concentration of DAG be obtained with operation conditon using temperature 37 °C, flow rate 0,05 ml/s, the compotition of enzyme 3 (Candida rugosa lipase) : 1 (Porcine pancreatic lipase), the reaction system configuration where the oil is in the lumen side while buffer and glycerol was in the shell side of reactor to produce DAG with concentration achieve 71.65 %. DAG oil separation process, be done by using freezing principle to accelerate the saturation process and centrifugation process to accelerate precipitate process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51886
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>