Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy Alatas
"Telah di desain pesawat bertekanan dengan perangkat oksigen yang baik. Pesawat terbang militer mempunyai wilayah terbang ketinggian 18.000-30.000 kaki bahkan lebih. Bila peralatan tersebut mengalami kegagalan atau gangguan dalam kabin, akan mengalami hipoksia. Kemampuan penglihatan binokular tunggal salah satunya adalah kemampuan fusi yang sangat ditentukan oleh keseimbangan otot-otot ekstrinsik mata, yang dipengaruhi oleh kondisi hipoksia, sebab kemampuan fusi sangat dibutuhkan selama fase pendaratan pesawat dan terbang formasi. Mengingat pentingnya hal ini, maka perlu diketahui dan diteliti.
Metodologi : Desain pada penelitian ini adalah studi eksperimental "pre dan post test desain" yaitu dengan memajankan sebanyak 94 calon siswa penerbang PSDP TNI AU sebagai subyek dalam ruang udara bertekanan rendah (RUBR) setara ketinggian 18.000 kaki. Untuk analisis data digunakan uji T berpasangan, analisis korelasi dan regresi linear multivariate.
Hasil : Hasil uji T berpasangan dari saturasi oksigen, nadi, heteroforia jenis eksoforia di "ground level" dan di ketinggian 18.000 kaki terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05). Hubungan heteroforia jenis eksoforia di "ground level" dan variabel-variabel, didapatkan faktor yang berkorelasi positif dan bermakna adalah gula darah (r = 0,21 p = 0,03). Faktor yang berkorelasi positif bermakna dengan heteroforia jenis eksoforia setara ketinggian 18.000 kaki adalah gula darah (r = 0,21 p = 0,04), Variabel sistolik berkorelasi positif dan bermakna (r = 0,17 SigT = 0,04) terhadap heteroforia jenis eksoforia di "ground level". Faktor-faktor yang mempengaruhi heteroforia jenis eksoforia di "ground level" dan ketinggian 18.000 kaki terdiri dari tekanan sistolik dan kadar gula darah.
Kesimpulan : Sebagai kesimpulan dengan mengetahui tekanan sistolik dan kadar gula darah dapat diprediksi kemungkinan terjadinya heteroforia jenis eksoforia pada ketinggian 18.000 kaki."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aris Umar
"Fixed-wing merupakan salah satu wahana udara tanpa awak. Fixed wing dapat digunakan untuk beberapa jenis misi seperti misi pencarian dan penyelematan ataupun misi pengamatan. Namun, penerbangan fixed-wing tanpa awak memiliki risiko yang tinggi apabila tidak terkendali dengan baik. Mencari pengendali dengan hardware membutuhkan waktu dan cost yang tinggi sehingga dibutuhkan media simulasi yang memiliki sistem sesuai dengan aslinya.
Pada penelitian ini, simulasi wahana Fixed-wing akan dilakukan dengan menggunakan ROS dan simulator Gazebo. Simulator Gazebo dapat menyediakan simulasi dengan kondisi fisika asli model hardware sehingga tidak membutuhkan perubahan yang besar dari simulasi ke hardware. Pada penelitian sebelumnya, pengujian sistem kendali sudah dilakukan dengan menggunakan 3 jenis trayektori sederhana yaitu trayektori linear, trayektori zigzag dan trayektori lingkaran. Selain itu, penelitian sebelumnya pun sudah menguji kendali untuk ketinggian dengan trayektori sigmoid.
Pada penelitian ini, trayektori yang lebih panjang akan digunakan dengan menggunakan lingkar dalam Universitas Indonesia. Pengujian dibagi menjadi dua yaitu trayektori lingkar dalam Universitas Indonesia dengan ketinggian yang tetap dan dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian dataran pada kondisi nyata. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa sistem pengendalian fixed-wing sudah dapat mengikuti trayektori lingkar dalam UI baik dengan ketinggian yang tetap ataupun dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian dataran.

Fixed wing is one of the unmanned aerial vehicles. Fixed wings can be used for several types of missions such as search and rescue missions or observation missions. However, unmanned fixed wing flights have a high risk if not well controlled. Tuning a controller with hardware takes time and high cost so a simulation that has the system in accordance with the real condition is needed.
In this study, Fixed wing vehicle simulations will be performed using ROS and Gazebo simulator. Gazebo provide simulation with real physics condition of real hardware so it does not require a big change from simulation to hardware implementation. In previous research, control system testing has been done by using 3 types of simple trajectory such as linear trajectory, zigzag trajectory and circle trajectory. In addition, previous studies have also tested control for altitude with sigmoid trajectories.
In this study, longer trajectories will be used using the inner circle of the Universitas Indonesia. Testing is divided into two the inner circle trajectory of the Universitas Indonesia with fixed altitude and with altitude corresponding to the altitude of the terrain in real conditions. From the test results can be seen that the fixed wing control system has been able to follow the trajectory either with a fixed altitude or with altitude corresponding to the height of the terrain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allansyah Putra Dewantoro
"Perlombaan FSAE merupakan perlombaan balap mobil formula tingkat mahasiswa yang memiliki tipe track yang terdiri dari banyak tikungan dan lintasan lurus yang pendek. Semua tim yang berpartisipasi dibebaskan untuk membuat strategi mereka sendiri mengenai bagaimana cara untuk memaksimalkan catatan waktu mereka selama masih sesuai dengan rulebook yang berisi regulasi mobil dalam perlombaan tersebut. Salah satu cara untuk memaksimalkan catatan waktu ketika balap adalah dengan menggunakan aerodynamic devices. Aerodynamic devices merupakan berbagai part mobil yang dapat merekayasa jalannya fluida angin sehingga mobil dapat bergerak dengan lebih cepat. Dalam perlombaan ini, aerodynamic devices yang bekerja maksimal akan memberikan down force yang dapat membuat ban memiliki grip lebih besar sehingga mobil dapat berjalan di tikungan dengan lebih cepat. Komponen tersebut terdiri dari front wing dan rear wing. Penelitian ini melakukan variasi angle of attack untuk mendapatkan nilai Cl/Cd optimal. Analisis aerodynamic devices dilakukan menggunakan metode computational fluid dynamics (CFD) dengan kecepatan 23 m/s. Hasil penelitian didapatkan bahwa sudut optimal front wing adalah 2° dan 14° sedangkan untuk rear wing adalah 2° dan 18°.

The FSAE competition is a student-level formula car race that has a track type consisting of many bends and short straights. All participating teams are free to make their own strategy regarding how to maximize their time records as long as they are in accordance with the rulebook which contains car regulations in the race. One way to maximize time records when racing is to use aerodynamic devices. Aerodynamic devices are various car parts that can engineer the flow of wind fluid so that the car can move faster. In this race, aerodynamic devices that work optimally will provide down force which can make the tires have more grip so that the car can go around corners more quickly. These components consist of the front wing and rear wing. This study varied the angle of attack to obtain optimal Cl/Cd values. Aerodynamic device analysis was carried out using the computational fluid dynamics (CFD) method with a speed of 23 m/s. The results showed that the optimal angle for the front wing is 2° and 14° while for the rear wing is 2° and 18°"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Hiksas
"Kolaborasi antara dua kultur yang berbeda tidak hanya pada bahasa tetapi juga pada etos kerja merupakan sebuah penyatuan yang memerlukan proses penyamaan visi, transfer pengetahuan dan juga prilaku kerja. PT. Wing Indonesia, sebuah perusahaan yang dimiliki secara penuh oieh Jepang, namun mempunyai karyawan seluruhnya orang Indonesia telah menerapkan sebuah konsep manajemen "The Knowledge Creating? dalam kesehariaan manajemennya. Penerapan ini diharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi produktivitas kerja perusahaan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan pada akhirnya kesejahteraan karyawannya.
Konsep yang mengutamakan bentuk partisipatif karyawan terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan telah berhasil dengan baik dilakukan pada PT. Wing Indonesia. Tesis mengkhususkan penelitiannya pada periode 1999 - 2002, dengan responder yang diambil secara keseluruhan dari satu divisi produk yang bernama divisi "East Wing Production". Penelitian yang dilakukan dengan melihat indikator-indikator yang berada pada konsep "The Knowledge Creating", yang meliputi proses konversi pengetahuan, adaptasi manajemen "middle-up-down", interaksi komunikasi yang berlangsung, fungsionalisasi organisasi hypertext dan jaringan kerja yang dimiliki. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data pendukung yaitu berupa data produksi yang dihasilkan dan umpan balik dari konsumen.
Dari hasil penelitian ini, penulis memperoieh beberapa kesimpulan bahwa penerapan konsep manajemen knowledge creating company pada PT. Wing Indonesia berjalan baik. Dari beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini, secara keseluruhan menunjukan tingkat pencapaian penerapan yang baik. Salah satu hal yang dapat dilihat secara nyata adalah tingkat produksi inovasi molding yang semakin meningkat dan tingkat kesalahan serta keluhan dari konsumen yang semakin menipis (mendekati angka nol).
Dalam era yang lebih kompetitif dan trend globalisasi yang berlangsung, PT. Wing Indonesia telah mempersiapkan sumber daya manusianya melalui proses pembelajaran dan sosialisasi kultur etos kerja yang positif, inovasi-inovasi produk telah berjalan, hal ini dapat dilihat pada perkembangan produksi dua tahun terakhir ini. Ini merupakan tujuan antara yang akan mempengaruhi keuntungan perusahaan, sehingga akan memberikan implikasi pada kesejahteraan karyawan.
Studi penelitian, ini merekomendasikan bahwa penerapan sebuah konsep tidak selalu harus berangkat dari dunia barat, tetapi dapat juga dilakukan dari lingkungan Asia sendiri. Penerapan konsep "Knowledge creating company' pada PT. Wing Indonesia membuktikan bahwa konsep ini dapat berjalan dengan baik dan juga memberikan, implikasi yang sangat baik pada peningkatan produktivitas perusahaan. Penerapan konsep "Knowledge creating" tidak harus selalu dilakukan pada perusahaan multi nasional saja, tetapi juga dapat diterapkan pada perusahaan-perusahaan lokal, sehingga dapat mendorong daya saing dan kompetisi perusahaan tokal pada era pasar global saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vediantoro
"Hovercraft ringan Proto X-2 yang dirancang untuk enam penumpang dan berbobot 1250 kg,unjuk kerjanya didukung oleh mesin dengan daya maksimal 126 HP yang memutar dua buah fan pada sistem gabungan (integrated system).
Dengan menggunakan sistem gabungan ini diharapkan fan dapat digunakan sebagai gaya dorong sekaligus gaya angkat Hovercraft yang pada penerapannya dilakukan penyekatan aliran pada sisi keluaran fan. Sehingga secara tidaklangsung fan memegang peranan penting didalam unjuk kerja hovercraft.
Fan yang digunakan adalah Multi-Wing fan dengan tipe ®900I12l5Z, fan ini adalah jenis fan industri yang dipakai pada putaran kerja 1450 m1p dan mempunyai kekuatan tip 150 mfs. Pemakaian fan ini untuk hovercraft masih harus dilakukan pengujian ulang terhadap unjuk kerja fan ini sendiri, dikaranakan tidak adanya data-data yang Iengkap untuk fan pada putaran lebih dari 1450 rpm. Dengan melakukan anatisa secara numeris pada satu bladenya yang berupa data-data geometri, data sudut pemasangan sudu dan data dimensi fan itu aendiri, diharapkan dapat mengoptimalisasikan fan guna penerapannya.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Using the quantum approaching, the nuclear control rod wing shape optimization method based an
control theory in nuclear structure have been intensively developed especially in Canadian Deuterium
Uranium (CANDU) nuclear research reactor. The control rod blade dimensions include 5 meters length, 0.80
meters diameter, and 0. ll) meters thickness and it has the wing for thermal neutron reaction controlling at the
Cerenkov's radiation coming up. Moving on normally with 76 mm/second velocity. The floating of U particle
in 2. l .r l05 currie/mm thermal neutron flux is one problem in nuclear control rod wing manufacturing. Based
on quantum approaching in transuranium nuclear chain control theory, the structural and thermal neutron
flux flow is the best optimization technique for 450 tesla magnetic field weight and 45.7 MW adjusted power.
This research purposed for new shape of nuclear control rod wing by several mathematical formulations have
been modeled by Euler equations and build the miniature of control rod wing, then the angle has expected
around 37.6° until 421° based on Sr20 matrix as the primer material and DUO; loading is the nuclear
chamber:
"
Jurnal Teknologi, Vol. 19 (1) Maret 2005 : 38-47, 2005
JUTE-19-1-Mar2005-38
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Riffat Muntaz Heidir
"Performa aerodinamis mobil balap sangat penting dalam kompetisi Formula Student, dimana optimalisasi setiap komponen sangatlah penting. Elemen kuncinya adalah rear wing, yang secara signifikan berdampak pada downforce dan drag. Studi ini menyelidiki dampak wingtip vortex pada berbagai desain endplate untuk meningkatkan performa aerodinamis rear wing mobil balap Formula Student. Dengan menggunakan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) dan pengujian wind tunnel, penelitian ini mengidentifikasi profil endplate yang paling efektif untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis. Metodologinya mencakup simulasi CFD dan validasi melalui uji wind tunnel pada model berskala pada kecepatan 20 km/jam. Hasilnya menunjukkan bahwa desain rear cut-out menghasilkan downforce tertinggi, meskipun konsekuensinya lebih banyak drag, dan CL/CD tertinggi. Dalam CFD, desain tersebut memiliki downforce 3,34% lebih banyak, drag 0,9% lebih banyak, dan CL/CD 2,44% lebih banyak. Pengujian wind tunnel menunjukkan tren serupa, meskipun hasilnya memiliki beberapa penyimpangan, dengan downforce lebih besar 13,3% dan drag lebih besar 18,69%, karena beberapa faktor yang menyebabkan penyimpangan tersebut, CL/CD cut-out belakang pada pengujian wind tunnel adalah 6,61% lebih kecil dari baseline design.

The aerodynamic performance of race cars is crucial in Formula Student competitions, where optimizing each component is essential. A key element is the rear wing, which significantly impacts downforce and drag. This study investigates the impact of wingtip vortices on various endplate designs to enhance the aerodynamic performance of a Formula Student race car's rear wing. Using Computational Fluid Dynamics (CFD) simulations and wind tunnel testing, the research identifies the most effective endplate profile for improving aerodynamic efficiency. The methodology includes CFD simulations and validation through wind tunnel tests on a 1:5 scaled model at 30 m/s. Results reveal that the rear cut-out design achieves the highest downforce, though more drag as a consequence, and highest CL/CD. In CFD, it has 3.34% more downforce, 0.9% more drag, and 2.44% more CL/CD. The wind tunnel test shows similar trend, although the result has some deviations, with 13.3% more downforce and 18.69% more drag, due to some factors that causes the deviations, the CL/CD of the rear cut-out on the wind tunnel test is 6.61% less than the baseline design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianus Gerry Wijaya
"Williams FW42 adalah mobil balap Formula Satu yang dirancang oleh Paddy Lowe untuk tim ROKiT Williams Racing, untuk bersaing di Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA 2019. Mobil tersebut memulai debutnya di Grand Prix Australia 2019, dikemudikan oleh Juara Formula 2 FIA 2018 George Russell yang melakukan debutnya di Formula Satu; dan Robert Kubica, dengan desain mobil yang mengalami banyak kemunduran, studi sayap depan dan hubungannya dengan gaya traksi dapat dilihat dengan menerapkan dinamika fluida komputasi dan menggunakan beberapa rumus. Dengan CFD, pengujian dilakukan menggunakan model CAD skala penuh dari mobil yang dibuat di Solidwork, disambungkan ke 7 juta sel menggunakan STAR CCM. Sementara simulasinya sendiri menggunakan pemecah model turbulensi K-Ɛ untuk menemukan nilai lift dan drag. Performa mobil diperkirakan menggunakan rekaman video telemetri, dari mana rasio roda gigi dan torsi yang tersedia diperoleh. Mobil ini dimodelkan untuk berjalan di Autodromo Jose Carlos Pace. Sirkuit yang terletak di Brasil. Terakhir, dari studi tersebut, terlihat bahwa sayap depan memberikan kontribusi sebesar 19,5% dari total downforce yang dihasilkan, 20,7% peningkatan kecepatan sudut pembatas, dan 12% dari gaya drag. Semua ini menghasilkan waktu lap lebih cepat setidaknya 3,756 detik untuk mobil yang dilengkapi sayap depan.

The Williams FW42 is a Formula One racing car designed by Paddy Lowe for the ROKiT Williams Racing team, to compete in the 2019 FIA Formula One World Championship. The car made its debut at the 2019 Australian Grand Prix, driven by 2018 FIA Formula 2 Champion George Russell who made his Formula One début; and Robert Kubica, with the design of the car set to many setbacks, the study of Front wing and its relation to traction force can be seen by implementing computational fluid dynamics and using some formula. With CFD, testing was conducted using a full scale CAD model of the car created in Solidwork, meshed to 7 million cells using STAR CCM. While The simulation itself is using K-Ɛ turbulence model solver to find the lift and drag values. The car’s performance was approximated using telemetry video footage, from which gear ratios and available torque was derived. The car is modeled to run on the Autodromo Jose Carlos Pace. A circuit located in Brazil. Finally,from the study, it can be seen that the front wing contributes to 19.5% of the total downforce generated, 20.7% increase in limiting corner velocity, and 12% of the drag force. All of this results in at least 3.756 seconds faster lap times for the car equipped with the front wing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rotua Elisabeth
"Tesis ini membahas tentang fenomena kekerasan rasial yang dilakukan oleh kelompok Neonazi ektrem kanan, Nationalsozialistischer Untergrund NSU .Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan serta peningkatan jumlah imigran asing terkhusus imigran Turki di Jerman tanpa disadari telah menjadi pemicu tindakan kekerasan serta teror pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok Nationalsozialistischer Untergrund NSU . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan koran online der Spiegel sebagai korpus penelitian.Berdasarkan studi kasus kelompok Nationalsozialistischer Untergrund NSU dalam der Spiegel, kelalaian Dewan Perlindungan Konstitusi Jerman sejogyanya tidak terulang kembali di kemudian. Untuk itu pemerintah Jerman beserta masyarakat perlu secara cermat menyikapi situasi yang mengarah kepada racial discrimination dan hate crime.

The focus of this study is about racial discrimination and hate crime conducted by Neonazi right wing group, Nasionalsozialistischer Untergrund NSU .The result of this research showed that the presence and the increasing number of foreign immigrants especially Turkish immigrants in Germany unwittingly triggered the violent acts of terror and murder commited by Nasionalsozialistischer Untergrund NSU . This study is a qualitative study using German online newspaper, der Spiegel as research corpus.Based on case studies of Nasionalsozialistischer Untergrund NSU in der Spiegel, the negligence of German federal officer for the protection of the constitution Verfassungsschutz should not happen again in the future. German government and citizens need to look carefully at the situations that can lead to racial discrimination and hate crime.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Beberapa variabel psikologi ditemukan menjadi faktor disposisi yang mempengaruhi ideologi politik misalnya motivasi epistemik, right wing authoritarianism dan social dominance orientation. Selain faktor psikologi, faktor agama diprediksikan dapat menjadi faktor disposisi ideologi politik karena agama dan politik mempunyai akar kebutuhan psikologi yang sama. Sifat multiinterpretatif ajaran Islam tidak bisa melihat Islam secara monolitik sehingga Muslim akan berbeda-beda dalam bersikap politik. Penelitian ini bertujuan melihat peran agama dan faktor psikologis dalam memetakan tipologi ideologi politik Muslim di Indonesia. Studi pendahuluan dilakukan dengan mewawancarai 12 partisipan dari organisasi Islam untuk menggambarkan perbedaan sikap politik dan perbedaan interpetasi dalam memahami ajaran Islam. Beberapa Muslim digambarkan meyakini dan memahami ajaran Islam sebagai pedoman menyeluruh (total) dalam semua aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan bernegara.
Totalitas dalam Islam tersebut diduga menjadi prediktor terhadap ideologi politik Muslim. Untuk itu perlu dilakukan adaptasi dan analisis struktur skala totalisme Islam (studi 1a) dengan partisipan sebanyak 653 muslim. Selanjutnya menguji korelasi dan regresi dengan variabel yang terkait dengan ideologi (1b) dengan partisipan sebanyak 376 mahasiswa muslim. Selanjutnya studi 2 menggunakan survei sebanyak 1208 muslim dari beberapa provinsi dengan karakteristik tertentu yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis utama yaitu keberagaman ideologi politik Muslim di Indonesia. Hasilnya terdapat 6 kelompok ideologi politik dengan perbedaan karakteristik pada motivasi epsitemik, right wing authoritarianism, social dominance orientaiton dan totalisme Islam.

Some psychological variables are found as the disposition factors that influence to political ideology such as epistemic motivation, right wing authoritarianism and social dominance orientation. Besides psychological factors, the religious factors are predicted to be a disposition factor for political ideology because religion and politics have the similar root in psychological needs. The multi-interpretative nature of Islamic teachings cannot be seen Islam as monolithically interpretation, so Muslims will be different in their political behavior. This study aims to analyze the role of religion and psychological factors in mapping the typology of Muslim political ideology in Indonesia. A preliminary study was conducted by interviewing 12 participants from Islamic organizations to illustrate differences in political attitudes and differences in interpretation in understanding Islamic teachings. Some Muslims are depicted as believing and understanding the teachings of Islam as an absolute guidance (total) in all aspects of life including political and state life.
Totality in Islam is thought to be a predictor of Muslim political ideology. For this reason, it is necessary to adapt and analyze the structure of the Islamic totalism scale (study 1a) with 653 Muslim participants and test correlation and regression with variables related to ideology (1b) with a total of 376 Muslim student participants. Furthermore Study 2 focused on a survey to 1208 Muslims from several provinces with certain characteristics aimed at proving the main hypothesis of the diversity of Muslim political ideologies in Indonesia. The result is that there are 6 groups of political ideologies with different characteristics in epistemic motivation, right wing authoritarianism, social dominance orientation and Islamic totalism.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>