Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hermawan
"Penggunaan jalan yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada kontruksi jalan oleh karena itu perlunya suatu penanganan yang baik dalam pembangunannya. Suatu kontruksi jalan yang baik dapat terwujud apabila daya dukung tanahnya sesuai dengan standar mutu, dan pada saat Pembangunan mengikuti prosedur-prosedur dari kerangka acuan kerja yang telah disepakati Parameter untuk menguji sifat fisik dan mekanik dari jalan angkut adalah dengan melakukan pengujian CBR (California Bearing Ratio) dengan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer). Dengan pengujian ini maka dapat diketahui nilai CBR tersebut apakah memenuhi standar untuk jalan atau tidak. Lapisan tanah dasar yang memiliki nilai CBR < 6 % termasuk kategori tanah yang buruk, maka perlu adanya peningkatan nilai CBR dengan cara mengganti tanah tersebut dengan tanah urugan yang mempunyai nilai CBR lebih tinggi. Karena kekuatan dan keawetan kontruksi perkerasan tergantung dari sifat-sifat daya dukung tanah tersebut. Bahan Subgrade akan berpengaruh terhadap daya dukung tanah tersebut.

Continuous use of roads can cause damage to road construction, therefore there is a need for good handling in its construction. A good road construction can be realized if the carrying capacity of the soil is in accordance with quality standards, and during construction it follows the procedures of the agreed terms of reference. The parameter for testing the physical and mechanical properties of haul roads is to carry out CBR (California Bearing Ratio) testing with a DCP (Dynamic Cone Penetrometer). With this test, you can find out whether the CBR value meets road standards or not. Subgrade soil that has a CBR value of <6% is included in the poor soil category, so it is necessary to increase the CBR value by replacing the soil with fill soil that has a higher CBR value. Because the strength and durability of pavement construction depends on the properties of the soil's bearing capacity. Subgrade material will affect the bearing capacity of the soil"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hermawan
"Penggunaan jalan yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada kontruksi jalan oleh karena itu perlunya suatu penanganan yang baik dalam pembangunannya. Suatu kontruksi jalan yang baik dapat terwujud apabila daya dukung tanahnya sesuai dengan standar mutu, dan pada saat Pembangunan mengikuti prosedur-prosedur dari kerangka acuan kerja yang telah disepakati Parameter untuk menguji sifat fisik dan mekanik dari jalan angkut adalah dengan melakukan pengujian CBR (California Bearing Ratio) dengan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer). Dengan pengujian ini maka dapat diketahui nilai CBR tersebut apakah memenuhi standar untuk jalan atau tidak. Lapisan tanah dasar yang memiliki nilai CBR < 6 % termasuk kategori tanah yang buruk, maka perlu adanya peningkatan nilai CBR dengan cara mengganti tanah tersebut dengan tanah urugan yang mempunyai nilai CBR lebih tinggi. Karena kekuatan dan keawetan kontruksi perkerasan tergantung dari sifat-sifat daya dukung tanah tersebut. Bahan Subgrade akan berpengaruh terhadap daya dukung tanah tersebut.

Continuous use of roads can cause damage to road construction, therefore there is a need for good handling in its construction. A good road construction can be realized if the carrying capacity of the soil is in accordance with quality standards, and during construction it follows the procedures of the agreed terms of reference. The parameter for testing the physical and mechanical properties of haul roads is to carry out CBR (California Bearing Ratio) testing with a DCP (Dynamic Cone Penetrometer). With this test, you can find out whether the CBR value meets road standards or not. Subgrade soil that has a CBR value of <6% is included in the poor soil category, so it is necessary to increase the CBR value by replacing the soil with fill soil that has a higher CBR value. Because the strength and durability of pavement construction depends on the properties of the soil's bearing capacity. Subgrade material will affect the bearing capacity of the soil"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Azhar
"Telah dilakukan penelitian stabilisasi tanah dasar-yang berkadar air tinggi, menggunakan clean set cement sebagai bahan pencampur.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi per-baikan sifat fisis tanah, dan peningkatan daya dukung/kekutan tanah setelah dicampur dengan clean set cement dalam porsentase perbandingan taerat 3,5%; 7,0%; dan 10,5 %, serta di peram dalatn waktu 0 hari, 3 hari dan 7 hari.
Dengan demikian dapatlah dimengerti bahwa penggunaan clean set cement merupakan sal ah satu alter-natif untuk perbaikan tanah dasar."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadre Setia Hardeka
"Pemadatan tanah merupakan bagian penting dalam proses konstruksi jalan raya terutama pada lapisan tanah dasar (sub grade) ataupun pondasi bawah (sub base). Selain CBR (California Bearing Ratio) lapangan, saat ini pengujian yang digunakan untuk mengontrol dan mengetahui kualitas pemadatan tanah adalah dengan melakukan uji GeoGauge. GeoGauge digunakan untuk mengukur nilai kekakuan (stiffness) atau modulus elastisitas pada struktur perkerasan langsung di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara nilai CBR lapangan dengan stiffness (kekakuan) yang didapat dari hasil pengukuran GeoGauge pada tanah kepadatan dan kadar air tertentu. Sampel tanah yang digunakan adalah jenis silty sand (pasir lanau) yang dipadatkan dalam lubang berdimensi 60_60_30 cm3 di lapangan. Pemadatan dilakukan setiap lapisan dengan alat pemadat berupa blok beton, dimana setiap lapisan memiliki tebal 5 cm sehingga total ada enam lapisan. Pengukuran CBR lapangan dan GeoGauge dilakukan setelah sampel dipadatkan. Analisis dilakukan dengan mencari persamaan yang menghubungkan antara kedua nilai tersebut yang didapat dari grafik nilai kekakuan dengan CBR lapangan. Korelasi hasil pengujian yang didapat serupa dengan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Soil compaction is an important part in the highway construction process, especially on sub-grade or sub-base. Besides CBR (California Bearing Ratio) field, the current test used to control and know the quality of soil compaction is GeoGauge test. GeoGauge used to measure the value of stiffness or the modulus of elasticity of pavement structures directly in the field. This study aims to determine the correlation between CBR value of the field with stiffness is obtained from the measurement results on the ground GeoGauge density and specific moisture content. Soil sample used was kind of silty sand is condensed into a hole of dimension 60_60_30 cm3 in the field. Compression done by means of each layer of concrete block compactor, where each layer has a 5 cm thick, so a total of six layers. CBR field measurements and sample GeoGauge after compressed. Analysis carried out by finding an equation that connects between the two values obtained from the graph the value of stiffness with CBR field. The test result is identical with the test result gained by the former researchers."
2010
S50488
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Putri Hardiani
"Kinerja pelayanan jalan dapat dinyatakan dalam Indeks Kekasaran Permukaan atau International Roughness Index (IRI) yang dikembangkan oleh Bank Dunia. IRI merupakan parameter kekasaran yang dihitung dari jumlah kumulatif naik-turunnya permukaan arah profil memanjang pada jarak permukaan yang diukur dan digunakan untuk mengevaluasi kinerja perkerasan yang dapat dinilai dari kualitas berkendara di atas permukaan jalan. IRI dinyatakan dalam satuan meter per kilometer (m/km). Pada umumnya, jika umur jalan dan beban lalu lintas meningkat, kerusakan jalan semakin bertambah sehingga nilai IRI juga meningkat. Pada perencanaan jalan, beban lalu lintas dan tipe tanah dasar adalah faktor utama yang menentukan nilai structural number, yang merupakan angka yang digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan perkerasan. Jalan yang dibangun sesuai kebutuhan lalu lintasnya memiliki kinerja pelayanan yang optimal selama umur layanannya. Program HDM-III (Highway Development and Management) telah diadopsi banyak negara dalam perencanaan jalan untuk memprediksi nilai IRI jaringan jalan setiap tahun selama periode analisa sehingga dapat dianalisa cara yang tepat dalam pembangunan jalan. Parameter yang digunakan pada kajian ini adalah tipe tanah dasar, curah hujan, beban lalu lintas berdasarkan klasifikasi Asphalt Institute, faktor pertumbuhan lalu lintas, dan umur layanan jalan. Parameter tersebut dinyatakan dalam angka. Korelasi antara parameter tersebut terhadap nilai IRI dianalisa untuk mendapat informasi mengenai seberapa besar parameter-parameter tersebut berpenngaruh. Hasilnya menunjukan bahwa structural number dan umur layanan jalan secara signifikan mempengaruhi nilai IRI, sementara tipe tanah dasar dan curah hujan memiliki pengaruh cukup kecil terhadap nilai IRI.

The performance of road service ability is stated by the International Roughness Index (IRI) which was developed by World Bank. IRI is used to define a characteristic of the longitudinal profile of a traveled wheeltrack and is accepted for evaluating pavement serviceability, especially its riding quality. The commonly recommended units are meters per kilometer (m/km). Generally, as the age of pavement increases, its condition deteriorates and its IRI values increases. In road planning, traffic loading and subgrade type are the main factors determining the structural number, as one of the major inputs for flexible pavement layer thickness. The road which is well-constructed has the optimum serviceability performance over its service age. The Highway Development and Management (HDM) program has been adopted by many countries in road planning for predicting their road network's IRI values over the analysis period so they can analyze the convenient way for their road construction. The parameters used in this study are subgrade type, rainfall, traffic loading (normal loading and overloading) based on Asphalt Institute classification, traffic growth, and road service age. Those parameters are assumed in numbers. The correlation of those parameters to IRI values are analyzed to get information about the more and the less affected parameters. The results show that the structural number and road service age significantly impact the roughness, while subgrade type and rainfall have little influence on the IRI values."
2008
S35307
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Putri Hardiani
"Kinerja pelayanan jalan dapat dinyatakan dalam Indeks Kekasaran Permukaan atau International Roughness Index (IRI) yang dikembangkan oleh Bank Dunia. IRI merupakan parameter kekasaran yang dihitung dari jumlah kumulatif naik-turunnya permukaan arah profil memanjang pada jarak permukaan yang diukur dan digunakan untuk mengevaluasi kinerja perkerasan yang dapat dinilai dari kualitas berkendara di atas permukaan jalan. IRI dinyatakan dalam satuan meter per kilometer (m/km). Pada umumnya, jika umur jalan dan beban lalu lintas meningkat, kerusakan jalan semakin bertambah sehingga nilai IRI juga meningkat.
Pada perencanaan jalan, beban lalu lintas dan tipe tanah dasar adalah faktor utama yang menentukan nilai structural number, yang merupakan angka yang digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan perkerasan. Jalan yang dibangun sesuai kebutuhan lalu lintasnya memiliki kinerja pelayanan yang optimal selama umur layanannya.
Program HDM-III (Highway Development and Management) telah diadopsi banyak negara dalam perencanaan jalan untuk memprediksi nilai IRI jaringan jalan setiap tahun selama periode analisa sehingga dapat dianalisa cara yang tepat dalam pembangunan jalan.
Parameter yang digunakan pada kajian ini adalah tipe tanah dasar, curah hujan, beban lalu lintas berdasarkan klasifikasi Asphalt Institute, faktor pertumbuhan lalu lintas, dan umur layanan jalan. Parameter tersebut dinyatakan dalam angka. Korelasi antara parameter tersebut terhadap nilai IRI dianalisa untuk mendapat informasi mengenai seberapa besar parameter-parameter tersebut berpenngaruh.
Hasilnya menunjukan bahwa structural number dan umur layanan jalan secara signifikan mempengaruhi nilai IRI, sementara tipe tanah dasar dan curah hujan memiliki pengaruh cukup kecil terhadap nilai IRI.

The performance of road serviceability is stated by the International Roughness Index (IRI) which was developed by World Bank. IRI is used to define a characteristic of the longitudinal profile of a traveled wheeltrack and is accepted for evaluating pavement serviceability, especially its riding quality. The commonly recommended units are meters per kilometer (m/km). Generally, as the age of pavement increases, its condition deteriorates and its IRI values increases.
In road planning, traffic loading and subgrade type are the main factors determining the structural number, as one of the major inputs for flexible pavement layer thickness. The road which is well-constructed has the optimum serviceability performance over its service age.
The Highway Development and Management (HDM) program has been adopted by many countries in road planning for predicting their road network?s IRI values over the analysis period so they can analyze the convenient way for their road construction.
The parameters used in this study are subgrade type, rainfall, traffic loading (normal loading and overloading) based on Asphalt Institute classification, traffic growth, and road service age. Those parameters are assumed in numbers. The correlation of those parameters to IRI values are analyzed to get information about the more and the less affected parameters.
The results show that the structural number and road service age significantly impact the roughness, while subgrade type and rainfall have little influence on the IRI value"
2008
R.01.08.59 Har k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library