Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wardayani
"

 Stroke merupakan salah satu penyakit neurologis yang dapat menyebabkan kematian hingga kecacatan dan memiliki angka kejadian yang meningkat setiap tahun di dunia. Faktor risiko yang menyebabkan pasien menderita stroke yaitu merokok, hipertensi, dan tingginya kadar kolesterol. Pasien dirawat dengan diagnosa stroke iskemik onset hari ke tiga. Terdapat masalah keperawatan pada pasien diantaranya ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, hambatan mobilitas fisik, dan risiko kerusakan integritas kulit. Penegakan diagnosa menyesuaikan kondisi pasien saat pengkajian dilakukan. Saat pengkajian, didapatkan data bahwa pasien berisiko mengalami luka tekan akibat tirah baring yang lama. Oleh karena itu pasien diberikan intervensi berupa back massage selama perawatan. Back massage merupakan gerakan pijat yang dilakukan di area punggung hingga bokong dengan tujuan untuk meningkatkan vaskularitas kulit. Pemberian back massage pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke iskemik selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 5 gerakan selama 15 – 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi menggunakan skala braden dan observasi kemerahan pada kulit. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa back massage efektif untuk mencegah terjadinya luka tekan pada pasien stroke yang mengalami tirah baring. Terjadi peningkatan skala braden dari 14 atau risiko sedang mengalami luka tekan menjadi 15 atau risiko ringan mengalami luka tekan, kemudian kemerahan pada kulit sudah tidak ada. Pemberian intervensi ini juga aman dan efektif serta dapat dilakukan oleh keluarga secara mandiri. Implikasi karya ilmiah ini menunjukkan bahwa pemberian back massage pada pasien stroke dengan tirah baring perlu dilakukan dengan rutin dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melakukan back massage pada pasien.


Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. There are some risk factors in patient may be related to stroke; hypertension, hypercholesterolemia, and smokers. Patient with Ischemic stroke, on going to day 3. Nursing diagnosis in patient is ineffective cerebral tissue perfusion, impaired physical mobility, and risk for impaired tissue integrity. We can choose the diagnose by doing assessment in patient. Patient have a bed rest, so this condition may causes a pressure ulcer. Mean while, back massage is a movement carried out in the area of the back to the buttocks that aims to increase vascularity of the skin. Back massage in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 5 steps and duration about 15 until 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using braden scale and monitoring the redness on the skin. The result indicated that back massage was effective for preventing pressure ulcer in patient with stroke and bedrest. There was an increase in braden scale from 14 or middle risk to 15 or mild risk, and the redness of the skin has gone.Giving this intervention is also safe and effective and can be carried out independently by the family. The implication of this paper is that back massage should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for back massage implementation.

"
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhaya Fitrina
"Latar Belakang: Ankle Brachial Index (ABI) merupakan pemeriksaan noninvasif sederhana dan akurat untuk penyaring dan diagnostik Penyakit Arteri Perifer (PAP). Nilai ABI abnormal merupakan prediktor penting terjadi aterosklerosis sistemik yang menjadi penyebab stroke dan penyakit kardiovaskuler. Nilai ABI rendah berhubungan dengan telah tezjadi aterosklerosis sistemik atau PAP. Setelah lima tahun kemudian 25-35% penderita PAP akan mendenita stroke atau infark miokard. Faktor risiko stroke iskemik yang berhubungan dengan proses aterosklerosis adalah hipertensi, dislipidemia, homosisteinemia, merokok, infeksi dan hiperglikemia.
Tujuan: Mengetahui gambaran nilai ankle brachial index pada penderita stroke iskemik di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan disain potong lintang deskriptif analitik pada 73 penderita stroke iskemik. Kemudian dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan neurologi rutin, pemeriksaan kadar total kolesterol darah, trigliserida, LDL, HDL, GDS, dan dilakukan pemeriksaan ABI. Pasien yang tidak memiliki CT scan / MRI kepala tidak masuk dalam penelitian.
Hasil: Dari 73 subyek penelitian didapatkan sebaran umur terbanyak pada kelompok umur 55-64 tahun (42,5%) dan sebagian besar subyek (78.1%) memiliki hipertensi. Proporsi nilai ABI abnormal pada penderita stroke iskemik adalah 26,0 %. Faktor risiko yang bermakna Secara Statistik dengan analisis bivariat adalah kadar total kolesterol darah p=0,039 dan umur p=0,034. Seclangkan hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa kelompok umur merupakan faktor risiko independen yang bermakna terhadap nilai ABI abnormal dengan p-value 0,023 (OR 2,556; IK 95% 1,136-5,752).
Kesimpulan: Penderita stroke iskemik berumur lebih dari 55 tahun merupakan faktor risiko yang berhubungan terhadap kejadian nilai ABI abnormal. Sedangkan hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai ABI abnormal."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T21316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Risayogi Wicaksana Asaf Huntal
"Prosedur Trombektomi Mekanik (MT) pada stroke iskemik akut telah dilakukan sejak tahun 2017 di RSUPN Dr. Cipto Mngunkusumo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan ahli radiologi dan hasil klinis MT pada stroke iskemik akut dan faktor terkait lainnya. Studi observasional retrospektif memperoleh pasien telah menjalani MT pada Mei 2017-Desember 2020. Analisis univariat dan multivariat dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara demografi pasien, skor NIHSS pra trombektomi dan hasil seperti pasca trombektomi, skor mTICI pasca trombektomi, dan skor MRS pasca aksi. Dalam pemodelan multivariat p<0,05 digunakan untuk signifikansi statistik. Sebanyak 33 pasien dimasukkan. Pada analisis univariat demografi dan gambaran klinis didominasi oleh laki-laki, dengan rata-rata usia 55,8 tahun, GCS pra tindakan 11,9 hemiparesis, pra tindakan NIHSS 14,52, skor ASPECT 7,36, lokasi oklusi MCA, pemberian alteplase, MRS (90-day modified ranking scale: 3 sampai 6), onset rekanalisasi > 6 jam, MTICI post thrombectomy 2B-3 SICH, dan 39,4% meninggal dunia. Hubungan yang signifikan antara keberhasilan rekanalisasi dan mortalitas, dan waktu onset ke rekanalisasi secara rumit. Trombektomi mekanik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo selama 2 tahun terakhir masih memberikan hasil luaran yang buruk.

The Procedure of Mechanical Trombectomy (MT) in acute ischemic stroke has been done since 2017 in RSUPN Dr. Cipto Mngunkusumo. The aim of this study are to detemining radiologist and clinical  outcome MT in the acute ischemic stroke and the other related factors. The retrospective observational study acquiring patient’s had undergone MT in May 2017-December 2020. Univariate and multivariate analysis were conducted to evaluate the relationship between patient’s demography, NIHSS score pre trombectomy and the outcomes such as post trombectomy, mTICI score post trombectomy, and MRS score post action. In multivariate modelling p<0.05 was used for statistical significance.  A total of 33 patients were included. On univariate analysis demography and clinical description were dominated by men, with 55.8 years age average, GCS pre action 11,9 hemiparesis, NIHSS pre action 14.52, ASPECT score 7.36, MCA occlusion location, given alteplase, MRS (90-day modified rank of scale: 3 to 6), onset to recanalization> 6 hours, MTICI post thrombectomy 2B-3 SICH, and 39.4% passed away. The significance association between recanalization success and mortality, and onset-to-recanalisation time complicationally. Mechanical thrombectomy in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for in the recent past 2 year still giving the poor outcomes result. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Rahmadi
"Tujuan pembuatan laporan serial kasus adalah diketahuinya peran tatalaksana nutrisi pada pasien stroke iskemik (SI). Kasus berupa empat pasien SI perempuan yang dirawat di ruang rawat inap divisi cerebrovascular disease (CVD) Departemen Neurologi RSUPNCM Jakarta yang mendapat tatalaksana dan pemantauan asupan nutrisi selama minimal lima hari. Data yang diambil meliputi usia, status gizi, faktor risiko/penyebab, hasil laboratorium, asupan nutrisi (makro dan mikronutrien), serta kapasitas fungsional (skor indeks Bartel). Karakteristik pasien dengan rentang usia 50-60 tahun, status gizi awal berdasarkan indeks massa tubuh/IMT pada 50% pasien termasuk kategori status gizi lebih, 25% status gizi obes dan 25% status gizi kurang (KEP 1). Asupan kebutuhan energi basal (KEB) berkisar 1200-1500 kkal (20-25 kkal/kgBB) dalam bentuk makanan cair per NGT dan kebutuuhan energi total (KET) 1700-2000kkal (27-32 kkal/kgBB) dengan pencapaian asupan oral sekitar 80-90%. Asupan protein antara 0,7-1,5 kg/kgBB, dengan komposisi lipid 25-30% dan KH 55-62% KET. Mikronutrien yang diberikan antara lain vitamin B (B1, B6, B12), asam folat, vitamin C serta mineral tablet CaCO3. Perbaikan kapasitas fungsional berdasarkan indeks Bartel terjadi sesuai peningkatan asupan nutrisi.

The purpose of case series report were to know the role of nutritional management for patients with ischemic stroke. The caseswere four female ischemic stroke patients treated in Division of cerebrovascular disease (CVD) Department of Neurology RSUPNCM Jakarta who received treatment and monitoring of nutrition for a minimum of five days. Data taken included age, nutritional status, risk factors, causes, laboratory results, intake of nutrients (macro and micronutrients), and functional capacity (Bartel index scores). Characteristics of patients was age 50-60 years, with nutritional status 50% of patients overweight, 25% obes and 25% underweight/malnutrition based on body mass index / BMI. The basal energy requiment range were 1200-1500 kcal (20-25 kcal / kg) in the form of liquid food per NGT and the total energy requiment 1700-2000kcal (27-32 kcal / kg) by oral intake of achieved 80-90%. Protein intake between 0.7 to 1.5 kg / kg, the lipid proportion 25-30% and carbohydrate 5-62% of total energy. The micronutruients which were administered including vitamin B (B1, B6, B12), folic acid, vitamin C and minerals tablet CaCO3. The improvement of functional capacity by Bartel index occurred in conjunction with increased nutrients intake.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Syukrona
"Penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga didunia. Pada saat ini stroke mulai menyerang kelompok usia dewasa muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor-faktor risiko stroke (hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, dan merokok) terhadap kejadian stroke di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2013. Data penelitian menggunakan data sekunder rekam medis pasien stroke yang menjalani rawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2013, dengan jumlah responden sebanyak 211 pasien. Pengolahan data menggunakan uji chisquare dan analisis regresi logistik. Jenis stroke terbanyak yaitu stroke iskemik sebesar 64,9%. Perbedaan proporsi faktor risiko yang bermakna (p value < 0,05) terhadap kejadian stroke iskemik didapatkan pada variabel hipertensi (p value = 0,000). Hasil analisis multivariat, didapatkan hipertensi sebagai faktor risiko utama, responden dengan hipertensi stage 1 memiliki risiko 2,64 kali lebih besar untuk mengalami stroke iskemik dibandingkan dengan responden yang tidak hipertensi (OR = 2,64; CI 95% = 1.073 ? 6,498). Tidak ada interaksi antara variabel independen dan umur didapatkan sebagai variabel konfounding.

Stroke disease is the leading cause of disability and the third cause of death in the world. Nowadays, stroke has started attacking young adults. The aim of this study is to analysis the relation of the risk factors of stroke (hypertension, diabetes mellitus, dislipidemia, and smoking) to stroke in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 2013. The research data use medical record of 211 hospitalized patients of stroke. The data analyzed by chi-square and logistic regression. The most incidence of stroke is ischemic stroke (64,9%). The proportional difference of risk factors to stroke which significant is hypertension variable. The result of multivariate analysis that the main risk factor of stroke is hypertension (p value = 0,000). Respondents with hypertension stage 1 has 2,64 times risk to get ischemic stroke. There is no interaction betwen independen variables and it has been found that age is a counfounding variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hidayah Illahi
"Stroke menyebabkan hambatan mobilitas fisik sehingga aktivitas yang terbatas mampu menyebabkan masalah konstipasi. Konstipasi pada klien stroke beresiko tinggi meningkatkan tekanan intra kranial karena akan terjadi valsava maneuver. Massase abdomen dengan teknik Swedish dapat mencegah terjadinya konstipasi pada klien stroke. Tujuan studi kasus ini adalah mengevaluasi penerapan massase abdomen dengan teknik Swedish untuk pencegahan konstipasi pada klien dengan stroke iskemik. Metode yang digunakan adalah massase abdomen menggunakan teknik Swedish dengan minyak zaitun dan menerapkan gerakan petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion di mana masing-masing gerakan dilakukan 10 kali, dan di akhiri dengan minum air putih hangat. Massase abdomen dilakukan selama 15-20 menit, dua kali dalam sehari pagi dan sore, 1 jam sebelum sarapan dan makan malam selama 7 hari. Frekuensi pola defekasi klien dievaluasi dengan menggunakan checklist terjadwal setiap hari. Hasil study kasus ini menunjukkan adanya peningkatan pola defekasi menjadi teratur. Massase abdomen pada klien stroke iskemik aman dilakukan baik di fase akut-subakut dan mampu meningkatkan frekuensi defekasi lebih teratur. Perawat dapat menerapkan massase abdomen ini pada klien secara mandiri dan mengajarkannya pada keluarga klien stroke. 

Stroke impacts on client limited physical mobility induced on constipation problems. Constipation is high-risk factor of stroke client increasing intra-cranial pressure due to valsalva maneuvers. To prevent constipation, abdominal massase with Swedish technique is essential to prevent constipation. The aim of this case study is to evaluate the application of abdominal massase with Swedish technique to prevent constipation in client with ischemic stroke. The method used was massase of the abdominal area with olive oil and using the Swedish technique by performing movements of petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion that each movement was performed 10 times and ends with drinking warm water. Abdominal massase was carried out for 15-20 minutes, twice a day in the morning and evening, one hour before breakfast and dinner during 7 days. The frequency of client defecation patterns was evaluated by a daily schedule checklist. The result of the case study shows an increase in the defecation pattern of stroke client become regularly. The abdominal massase is safe for ischemic stroke client both in the acute and subacute phase, and increase the frequency of defecation more regular. Nurses are able to apply the abdominal massage for stroke clients independently and their family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyah Mumpuni
"Stroke iskemik merupakan kondisi dimana adanya gangguan aliran darah ke parenkim otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak karena kekurangan oksigen. Manifestasi klinis yang umum terjadi pada pasien pasca stroke adalah hemiparesis. Hemiparesis merupakan kelemahan pada satu sisi tubuh biasanya kontralateral pada area yang terdampak stroke. Hemiparesis umumnya terjadi dari wajah hingga kaki dimana terjadi penurunan kekuatan otot. Analisis dilakukan pada pasien perempuan berusia 63 tahun yang mengalami stroke iskemik berulang dengan faktor risiko hipertensi dan diabetes mellitus. Masalah keperawatan yang muncul adalah risiko perfusi serebral tidak efektif, hambatan mobilitas fisik, dan ketidakstabilan kadar glukosa darah. Tujuan penulisan ini yaitu memparkan hasil analisis asuhan Keperawatan dengan menggunakan latihan ROM spherical grip untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke iskemik. Latihan ROM spherical grip diberikan selama empat hari dari tanggal 22/09/22 sampai dengan 26/09/22 dengan setiap latihan dilakukan sekitar 15 menit dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Dari hasil latihan ROM spherical grip, terbukti efektif meningkatkan kekuatan otot dan rentang pergerakan pergelangan tangan. Kesimpulannya latihan ROM spherical grip dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan intervensi ini mudah dilakukan serta tidak menimbulkan efek samping.

Ischemic stroke is a condition where there is an interruption of blood flow to the brain parenchyma which causes the death of brain cells due to lack of oxygen. The common clinical manifestation in post-stroke patients is hemiparesis. Hemiparesis is weakness on one side of the body, usually contralateral to the area affected by the stroke. Hemiparesis generally occurs from the face to the feet where there is a decrease in muscle strength. The analysis was performed on a 63-year-old female patient who had recurrent ischemic stroke with risk factors for hypertension and diabetes mellitus. Nursing diagnose that arise are the risk of ineffective cerebral perfusion, impared physical mobility, and instability of blood glucose levels. The purpose of this paper is to present the results of the analysis of nursing care using ROM spherical grip exercises to increase muscle strength in ischemic stroke patients. The spherical grip ROM exercise was given for four days from 22/09/22 to 26/09/22 with each exercise performed for about 15 minutes twice a day in the morning and evening. From the results of the spherical grip ROM exercise, it is proven to be effective in increasing muscle strength and range of motion of the wrist. In conclusion, spherical grip ROM exercises can be done to increase muscle strength and this intervention is easy to do and does not cause side effects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heditya D. I.
"Rencana penelitian mengenai gambaran analisis suara pada kelompok pascastroke iskemik ini diajukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan di atas. Di Indonesia sendiri saat ini belum ada penelitian yang secara khusus menganalisis gambaran analisis suara pada pasca-stroke iskemik dengan menggunakan alat analisis suara MDVP.
Masalah penelitian
1. Apakah terdapat perbedaan gambaran kualitas suara berupa peningkatan rerata nilai parameter akustik pada kelompok pasta-stroke iskemik yang berusia antara 45-70 tahun dibandingkan dengan kelompok kontrol?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi gambaran analisis suara pada pasien pascastroke iskemik?
Tujuan penelitian
Umum : Mengetahui adanya peningkatan parameter akustik berdasarkan pemeriksaan analisis suara, sehingga diharapkan dapat mencegah adanya gangguan suara yang lebih progresif.
Khusus :
1. Mengetahui perbedaan rerata nilai parameter akustik pada kelompok pascastroke iskemik yang berusia antara 45-70 tahun dibandingkan kelompok control.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran kualitas suara pada penderita pasca-stroke iskemik seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kebiasaan penggunaan suara dalam bekerja, derajat deficit neurologik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Lestari
"Pengaruh suplementasi Astaxamin terhadap kadar Malondialdehida plasma dan skor National Institute of health Stroke Scale (NU-ISS) pada penderila stroke iskemik. Mengetahui efek pcmberian suplementasi Astaxantin selama tujuh hari terhadap kadar malondialdehida plasma dan skor NIHSS pada penderita stroke iskemik Penelitian ini merupakan uji klinis pamlel, acak, tcrsamar ganda antara kelompok yang znendapat suplementasi astaxantin (P) dengan kelompok yang mendapat plasebo (K), Sebanyak 24 orang pasien stroke iskemik akut dengan onset < 48 jam di RSUPNCM Jakarta memenuhi kriteria dan diikutkan dalam penelitian, dilakukan alokasi random menggunakan randomini blok untuk menemukan kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan suplementasi Astaxantin 2 x 8mg/had peroml selama tujuh hari, sementara kelompok kontrol mendapat plascbo. Data yang dikumpulkan meliputi data demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pcndidikan, tingkat penghasilan), onset serangan, faktor risiko, IMT, analisis asupan zat gizi, kadar malondialdehida plasma, serta skor NIHSS. Analisis dam menggunakan uji 1 tidak berpasangan atau uji Man Whitney dengan batas kemaknaan p < 0,05. Rerata usia subjek penelitian ini adalah 56,0l=i:6,44 tahun. Sebagian besar subyek berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan rendah dan tingkat penghasilan di bawah garis kemiskinan. Faktor risiko stroke yang paling banyak dimiliki subyek penelitian adalah hipertensi, diikuti kebiasaan merokok, dislipidemia, obesitas, diabetes mellitus, dan penyakit jantung. Selama perlakuan, asupan energi dan protein subyek penelitian tergolong cukup, asupan lemak tergolong lebih, asupan vitamin C tergolong cukup, sedangkan asupan vitamin E dan beuz kanaten tagolong kurang pada kedua kelompok. Terdapat penurunan kadar MDA plasma dan skor NIHSS pada kedua kelompok selama perlakuan. Rerata penurunan kadar MDA plasma pada kelompok perlakuan adalah -0,3l6i0,l8 normal dan secara bermakna lebih bcsar dibandingkan kelompok kontrol yaitu -0,1241 0,I08 nmol/mL (p<0,05). Penurunan skor NIHSS pada kelompok perlakuan sebesar -5,67=|=l,37 secara bermakna lebih besar dibandingkan kelompok kontrol yaitu ~3,‘25:&0,87 (p <0,0S). Suplcmentasi aataxantin sebanyak 2 x 8 mg solama 7 hari sccara bermakna dapal menurunkan kadar MDA plasma dan skor NIHSS penderila stroke iskemik. Astaxantin, antioksidan, malondialdehida plasma, skor Nll-ISS, stroke iskemik.

Bilects of Astaxantin suplcmentation on malondialdehyde plasma level and National Institute of health Stroke Scale (NIHSS) score of ischemic stroke patients To investigate the effects of Astaxantin supplementation during seven days on Malondialdchida plasma level and NIHSS score of ischemic strokc patients. This is a parallel randomized double-blind clinical study between interventional group which has astaxantin supplementation (P) and control group which has placebo (K). Twenty-four acute ischemic stroke patients with onset < 48 hours in RSUPNCM Jakarta had fullilled the criteria and recruited in the research. Subjects were random allocated by block randomimtion into intervention and control group. Intervention group treated by Astaxnntin 2 x Sing,/day supplementation orally during 7 days, while control group treated by placebo. Data collection includes demographic characteristic (nge, sex, educational level, income level), stroke onset, risk factors, body mass index (BMI), daily nutrient analysis, malondialdchida plasma level, and Nil-lSS score. Statistical analysis is using unpaired t test or Mann Whitney test with significant level at p < 0,05. The mean age of subjects were 56,0li6,44 years old. Majoritics of suljects were male, low educational level and below poverty level income. The most liequent stroke risk factors in subjects were hypertension, followed by smoking habit. dyslipidemia, obesity, diabetes mellitus, and heart diseases. During intervention, energy and proteins intake were adequate, fat intake tends to be excess, vitamin C intake was adequate, whiie vitamin E and beta kamten tends to be low in both two groups. 'lhere was decreasing in MDA plasma level and NI]-ISS score in both two groups during intervention. The mean decreasing of MDA plasma in interventional group was -0,3lG.k0,l8 nmol/mL which significantly greater than control group -0,1242 0,108 nmol/mL (p<0,05). The mean decreasing ofNlHSS score in interventional group was -5,67=el,37 which significantly greater than control group -3,25i0,87 (p <0,05). Astaxantin supplementation 2 x 8 mg during 'l days is signiiicant on decreasing MDA plasma level and NH-ISS score in ischemic stroke patients. Astaxantin, antioxidant, rnalondialdehicla plasma, NIHSS score, ischemic stroke. "
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T33924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dr. Rahmi Afifi
"Tujuan: Mengetahui gambaran arteri karotis pada pemeriksaan ultrasonografi Doppler berwarna pada pasien-pasien stroke iskemik di RSUPN CM. Bahan dan Cara: Tiga puluh satu pasien dengan stroke iskemik dilakukan pemeriksaan ultrasonografi Doppler berwarna pada arteri karotis bilateral. Semua pasien telah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala dan penilaian adanya faktor risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, hiperkolesterol dan merokok. Pada pemeriksaan ultranografi Doppler berwarna terhadap karotis, dinilai IMT, plak, diameter stenosis dan gangguan aliran. Selain itu dinilai juga hubungan antara faktor risiko terhadap terjadinya plak. Hasil: Dari 31 pasien stroke iskemik yang dilakukan ultrasonografi Doppler berwarna karotis didapatkan 16 pasien (51,6%) dengan penebalan intima, 21 pasien (67,7%) mempunyai plak pada arteri karotis. Sebagian besar plak berlokasi di bifurksio karotis (71,0%), dengan struktur heterogen dan permukaan reguler (74,2%). Hanya 2 plak (6,5%) yang menimbulkan stenosis lebih dari 50%. Sebanyak delapan belas (72%) dari 25 pasien penderita hipertensi dan 7 (70%) dari 10 pasien penderita diabetes mellitus mempunyai plak pada arteri karotis. Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan lokasi plak tersering di bifurkasio karotis, struktur plak terbanyak heterogen dengan permukaan yang reguler. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor risiko terhadap terbentuknya plak."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T58443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>