Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiq Dwi Tamtomo
"Daya saing Indonesia berdasarkan laporan dari Global Competitiveness Index 2017-2018 masih menduduki peringkat 31, jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Hal tersebut mencerminkan kecilnya anggaran Pemerintah yang dialokasikan untuk riset dan inovasi yang hanya 0.1% dari PDB. Umumnya di Negara Berkembang ada kerjasama antara Pemerintah, Sektor Industri/Swasta dan Perguruan Tinggi dalam melakukan riset dan inovasi, sehingga kecilnya anggaran dapat teratasi. Perguruan Tinggi dipercaya sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang mampu mengasilkan inovasi, namun penelitian yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi belum mampu diserap oleh Industri. Selain itu, Industri yang ada di Indonesia juga belum mampu menjangkau hasil penelitian yang ada di Perguruan Tinggi. Celah inilah yang menghambat terwujudnya kerjasama antar Perguruan Tinggi, Industri/Swasta dan Pemerintah. Untuk dapat mengisi celah tersebut maka perlu suatu solusi dalam memfasilitasi kerjasama tersebut yang diwujudkan dalam bentuk Science Technopark, dimana Pemerintah telah menginisiasi Program 100 Science Technopark. Berbagai perbedaan kepentingan dari masing-masing pihak tersebut diharapkan dapat diselesaikan melalui suatu kelembagaan didalam Science Technopark. Dalam dapat menyusun suatu kelembagaan Science Technopark perlu dilakukan identifkasi Pemangku Kepentingan dari ke empat unsur (Perguruan Tinggi/Perguruan Tinggi, Sektor Industri/Swasta, Pemerintah dan Masyarakat) yang terlibat pada inisiasi Science Technopark di Perguruan Tinggi dengan metode Stakeholder Analysis. Setelah Pemangku Kepentingan teridentifikasi maka dilakukan Analisis Jaringan Sosial-nya dengan (SNA) untuk menilai keterkaitan antar para aktor tersebut. Penerapan SNA ini adalah untuk mencari Aktor Kunci yang dapat dilibatkan dalam satu lembaga Science Technopark di Perguruan Tinggi. Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa Industri berperan sebagai aktor yang Aktif dalam menjalin hubungan dengan Perguruan Tinggi sebagai sumber teknologi. Pemerintah dianggap sebagai aktor yang memiliki Power dalam merumuskan regulasi. Sedangkan Perguruan Tinggi merupakan aktor yang banyak terhubung dengan pemangku kepentingan lain dan juga memiliki kepentingan dalam pengembangan Science Technopark. Model lembaga yang cocok diterapkan pada tahapan inisiasi Science Technopark dapat berupa BLU juga konsorsium, namun idealnya Science Technopark dikelola dalam bentuk Perseroan / PT.

Indonesia's competitiveness rank based on reports from the 2017-2018 Global Competitiveness Index still uses rank 31, far below Malaysia and Singapore. This reflects the small budget allocated for research and innovation which is only 0.1% of GDP. In Developing Countries there were Coopereation held between Government, Industrial / Private Sector and Universities in conducting research and innovation, so that the small budget problem can be overcome. Universities believed to be the source of knowledge and human resources capable of producing innovation, but the research produced by the University has not been able to be absorbed by the industry. In addition, industries in Indonesia have not been able to reach the results of research at the University. This gap is what inhibits the realization of cooperation between Universities, Industry / Private and Government. To be able to fill this gap, a solution is needed to facilitate collaboration that can be done in the form of Science Technopark, where the Government of Indonesia has initiated the 100 Science & Technopark Program. Various differences in the interests of each party are expected to be resolved through an institution in the Science & Technopark. In being able to arrange a Science Technopark institution it is necessary to identify Stakeholders from the four elements (University / College, Industrial / Private Sector, Government and Society) involved in the initiation of Technopark Science at the University with the Stakeholder Analysis method. After the Stakeholder is identified, a Social Network Analysis (SNA) method is conducted, to be able to see the influence of a Stakeholder on other Actors in a network. The application of this SNA is to find Key Actors who can be involved in a Technopark Science institution at the University. From the results of the study, it was found that the industry played an active actor in establishing relationships with Universities as a source of technology. The government is considered as an actor who has Power in formulating regulations. While Universities is an actor who is much connected with other stakeholders and also has an interest in the development of Science Technopark . The model of the institution that is suitable to be applied at the initiation stage of the Science Technopark can be in the form of a BLU as well as a consortium, but ideally Science Technopark is managed in the form of a Company / PT.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaddhani
"Saat ini Teknologi informasi semakin menjadi alat yang penting bagi para individu, institusi/organisasi bahkan bai negara untuk membuat, menyimpan, menganalisa dan menggunakan informasi. E-government memungkinkan pemanfaatan Teknologi Informasi yang seoptimal mungkin dalam membantu pemerintahan dalam meberikan pelayanan kepada publik. E-government didefinisikan sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendorong pemerintahan yang efisien dan efektif, menfasilitasi kemudahan akses publik ke layanan pemerintah, dan memungkinkan akses ke informasi yang lebih besar kepada publik, serta membuat pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan dan penyampaian informasi ke publik dengan media elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan posisi di antara situs web pemerintah daerah di Indonesia dengan berdasarkan metode social network analysis. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi untuk penyempurnaan penerapan E-governement di Indonesia.

Currently, information technology becomes increasingly important tool for the individual, institution / organization even for countries to create, store, analyze and use information. E-government allows the use of Information Technology optimally may help in the government in providing services to the public. E-government is defined as the use of information and communication technology (ICT) to encourage the efficient and effective, facilitating ease of access to government services, access to information allows a larger public the morning, and make government more responsible against citizens. In connection with the delivery of government services and information to the public with electronic media.This study aims to determine the role and position of the web sites of local governments on Indonesia with a method based on social network analysis. This research is expected to contribute to the implementation of E-Government di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T847
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khanifan Akhsani Taqwin
"ABSTRAK<>br>
Dalam persaingan yang ketat di dunia industri, khususnya dalam industri telekomunikasi semakin ketat. Oleh karena itu, masing-masing operator telekomunikasi berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik agar dapat menarik konsumen yang lebih banyak. Namun, sebelum membuat suatu layanan telekomunikasi, haruslah ada analisis pasar khususnya pelanggan, agar dapat diketahui layanan seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan tersebut. Dengan perkembangan sistem informasi, analisis menggunakan data mining menjadi pilihan. Dalam penelitian ini dibuat suatu model KDD Knowledge Discovery Data dengan menggunakan algoritma sistem rekomendasi yang dikombinasikan dengan social network analysis untuk memprediksi suatu layanan apakah diterima oleh pelanggan atau tidak. Dalam penelitian ini terdapat empat macam model sistem rekomendasi, yaitu collaborative filtering, content based filtering, hybrid filtering dan stochastic gradient descent. Kemudian hybrid filtering dan stochastic gradient descent dikombinasikan dengan hasil analisis dari jaringan sosial yang berupa nilai-nilai pagerank, eigenvector, modularity, degree dan sebagainya. Hasil dari kombinasi hybrid filtering dengan hasil analisis jaringan sosial tidak terlalu signifikan dan cenderung tetap, sedangkan hasil dari kombinasi stochastic gradient descent dengan hasil dari analisa jaringan sosial dapat menurunkan nilai RMSE dan MAE sebesar 0,001 sampai 0,010 dan 0,011 sampai 0,013.

ABSTRACT<>br>
In the fierce competition in the industrial world, especially in the telecommunications industry is getting tighter. Therefore, each telecommunicationoperator will compete to provide the best service to attract more consumers. However, before performing a telecommunication service, there must be a market analysis, especially customers, to know what kind of service is needed and desired by the customer. With the development of information systems, analysis using data mining becomes an option. In this research will be made a model of KDD Knowledge Discovery Data using a recommendation system algorithm combined with social network analysis to predict a service whether received by customers or not. In this research, there are four models of the recommendation system they are collaborative filtering, content based filtering, hybrid filtering and stochastic gradient descent. Then hybrid filtering and stochastic gradient descent combined with the results of analysis of social networks in the form of PageRank values, eigenvector, modularity, degree and so forth. The result of hybrid filtering combination with social network analysis result is not very significant and tends to remain, while the result of stochastic gradient descent combination with result of social network analysis can decrease RMSE and MAE value about 0.001 to 0.010 and 0.011 to 0.013."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Indah Masitha
"Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana praktek manajemen isu dan komunikasi publik melalui tagar di media sosial pada organisasi pemerintahan dengan menggunakan metode social network analysis (SNA). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengangkat isu mengenai pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara melalui tagar #IKNKita pada media sosial Twitter. Penelitian ini mengambil data percakapan dari Twitter pada periode 13 Oktober – 17 November 2023. Melalui SNA dapat diketahui siapa aktor sentral atau agen isu yang menggerakkan percakapan didalam tagar #IKNKita dan melihat struktur jaringan dan modularitasnya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa praktek komunikasi publik dan manajemen isu IKN melalui tagar #IKNKita yang dilakukan oleh humas pemerintahan Kementerian PUPR masih belum optimal dalam mendorong ruang dialogis dan partisipasi publik karena kurangnya entitas masyarakat umum di luar komunitas Kementerian PUPR. Selain itu manajemen isu IKN dilakukan secara satu arah dan belum adanya timbal balik percakapan antara Kementerian PUPR dengan publik. Kemudian diketahui aktor sentral dalam tagar #IKNKita adalah akun @KemenPU yang berperan dominan dalam menggerakkan isu dan mengendalikan transmisi keluar masuknya informasi di dalam jaringan.

This research aims to see the practice of issue management and public communication through hashtags on social media in government organizations using the social network analysis (SNA) method. The Ministry of Public Works and Housing raised the issue regarding the development of the Indonesian national capital (IKN) Nusantara through the hashtag #IKNKita on Twitter. This research takes conversation data from Twitter in the period 13 October – 17 November 2023. Through SNA we can find out who the central actor or issue agent is driving the conversation within the hashtag #IKNKita and see the network structure and modularity. The results of the research show that the practice of public communication and management of IKN issues through the hashtag #IKNKita carried out by the PUPR Ministry's government public relations is still not optimal in encouraging dialogue and public participation due to the lack of general public entities outside the PUPR Ministry community. Apart from that, the management of IKN issues is carried out in one direction and there is no reciprocal conversation between the PUPR Ministry and the public. It was then discovered that the central actor in the hashtag #IKNKita was the @KemenPU account which played a dominant role in mobilizing issues and controlling the transmission of information in and out of the network."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene M Nadhiroh
"Abstrak
Sektor Telekomunikasi dan Komunikasi merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, Indonesia diharapkan bukan hanya menjadi pasar pagi sektor tersebut, akan tetapi bisa menjadi pemain utama dalam industri Telekomunikasi dan Komunikasi di Indonesia. Untuk mendukung gagasan tersebut diperlukan dukungan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tersebut. Artikel ini menjelaskan deskripsi kapabilitas riset bidang telekomunikasi dan komunikasi di Indonesia dengan menggunakan data publikasi dari scopus.com. Selain itu artikel ini juga mencoba melihat peta kolaborasi riset bidang telekomunikasi dan komunikasi pada level institusi di Indonesia. Harapannya artikel ini bisa memberikan gambaran umum terhadap kapabilitas riset di Indonesia dan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan sektor tersebut di Indonesia."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2018
607 JPPI 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Rizqia Farahdilla
"ABSTRAK
Artikel ini membahas struktur jaringan sosial dan karakteristik yang ada di dalam beragam aktor pada tingkatan yang berbeda dalam keberlangsungan pasar informal yaitu Pasar Banjir Kanal Timur. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa orientasi bisnis menjadi dasar utama bagi strategi keunggulan kompetitif bisnis yang menentukan dari keberlangsungan pasar terutama pedagang, namun argumentasi tersebut menunjukkan bahwa studi tersebut tidak memperhatikan elemen-elemen sosial-tradisional yang justru merupakan sumbangan penting bagi keberlangsungan pasar terutama pada pedagang sebagai aktor utama dalam pasar. Penulis berargumen bahwa jaringan sosial menjadi salah satu elemen tradisional yang menjadi penentu dalam menjaga keberlangsungan ekonomi informal khususnya pada pedagang pasar tradisional. Artikel ini melakukan analisis pembentukan dan proses dari sebuah jaringan sosial yang dibangun dengan mengadopsi kerangka kerja tentang kelekatan dari Granovetter dan dengan dibantu oleh pendekatan analisis jaringan sosial dalam pengolahannya pada Pasar Banjir Kanal Timur, Jakarta.

ABSTRACT
This article discusses the structure of social networks and characteristics that exist within a variety of actors at different levels in the sustainability of the informal market, Banjir Kanal Timur Market. Previous studies have shown that business orientation is the main basis for a decisive business competitive advantage strategy of market sustainability, especially traders, but the argument shows that the study did not pay attention to social-traditional elements which were an important contribution to market sustainability, especially to traders as actors main in the market. The author argues that social networks are one of the traditional elements that are decisive in maintaining the sustainability of the informal economy, especially in traditional market traders. This article analyzes the formation and process of a social network built by adopting a framework on the attachment of Granovetter and assisted by an approach to analyzing social networks in its processing in the Banjir Kanal Timur Market, Jakarta.
"
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Audri Meilani
"Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur jaringan modal sosial berdampak pada
perilaku konsumen showrooming dimana konsumen mencoba sesuatu produk di toko fisik lalu
membelinya di toko online dan webrooming dimana konsumen melakukan pencarian di online lalu
membelinya di toko of line. Studi sebelumnya melihat bahwa e-WOM (Word Of Mouth) memiliki
berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir
structural holes dan modal sosial Burt dikombinasikan dengan struktur jaringan nilai betweeness
centrality. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu melalui Social Network Analysis (SNA)
sebagai metode primer dan wawancara mendalam sebagai metode sekunder. Hasil dari penelitian ini
ialah modal sosial pada aspek trust dan involvement beauty influencer perpengaruh langsung pada
perilaku showrooming dan webrooming serta berpengaruh secara tidak langsung mengurangi structural
holes yang ada dengan cara structural equivalence.

This article discusses how the structure of social networks has an impact on consumer behavior of
showrooming and webrooming. showrooming is when consumers try something on a physical store and
then buy it at an online store and webrooming is when consumers search online and buy it in an offline
store. Previous studies sees Electronic Word of Mouth (e-WOM) has significant effects for consumers
behavior. This article uses the social networking and Burt social capital frameworks and combined it with
the value of betweeness centrality using the Social Network Analysis (SNA). This study uses
mix-methods through Social Network Analysis (SNA) and in-depth interviews. This studies found that
social capital of beauty influencer on the aspects of trust and Involvement has a direct influence on
showrooming and webrooming behavior and indirectly influence both behaviour by reducing structural
holes through structural equivalence
"
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Srinanda Putri
"Artikel ini membahas jaringan sosial dan kelekatan sosial yang ada pada UMKM rendang di Kota Payakumbuh. Studi sebelumnya membahas jaringan sosial menjadi aspek penting dalam promosi sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan UMKM. Tidak hanya dalam aspek promosi, jaringan sosial juga menjadi bagian penting dalam menentukan hasil ekonomi. Artikel ini menggunakan istilah hasil ekonomi dari Granovetter yang meliputi pasar tenaga kerja, harga, produktifitas dan inovasi. Artikel ini menggunakan analisis jaringan sosial untuk melihat banyaknya aktor yang berperan serta posisi aktor tersebut dalam jaringan sosial. Data didapatkan melalui wawancara dan menggunakan perangkat lunak Gephi untuk olah data analisis jaringan sosial.

This article discusses social networks and social attachments that exist in rendang MSMEs in Payakumbuh City. Previous studies found that social networks became an important aspect of promotion as an effort to develop MSMEs. Not only in the aspect of promotion, social networks are also an important part in determining economic results. This article uses the term of economic results from Granovetter which includes the labor market, price, productivity and innovation. This study uses social network analysis to see the number of actors who play the role and position of the actor in social networks. Data was obtained through interviews and analyzed using Gephi on social network analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Hazella
"Riset kolaborasi merupakan tren baru pada lingkup penelitian akademis saat ini. Para peneliti tidak lagi berperan sebagai penulis independen, melainkan setiap anggota tim menggabungkan pengetahuannya yang berbeda dan menciptakan integrasi untuk pengetahuan baru. Social Network Analysis SNA merupakan metode yang tepat untuk mengidentifikasi pola dan tren dari peneliti terkemuka serta lembaga institusinya.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah publikasi internasional yang dihasilkan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia selama enam tahun terakhir 2010 ndash; September 2016 . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan analisis centrality melalui identifikasi struktur jaringan sosial dari peneliti dan institusi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan antar peneliti masih tersebar dan hanya sedikit departemen di Fakultas Teknik UI memiliki struktur jaringan yang baik. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi untuk meningkatkan kualitas riset di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Research collaboration is going concern in the hallmark of contemporary academic research. Researchers are no longer independent players, but members of team combine their different pieces of knowledge and allow integration for the creation of new knowledge. Social Network Analysis is a powerful tool to identify patterns and trends of leading researchers and institutions.
Data of international publication from Faculty of Engineering Universitas Indonesia during the last six years 2010 ndash September 2016 was used in this study to assess the social networks among researchers. The objective of this study is to provide centrality analysis that reveals the social structure of the networks by identifying researchers and their connections.
The output of this study showed that networks among researchers are still fragmented and slightly department at Faculty of Engineering UI has a good structureof authorship network. Therefore, the results of this study can be used as evaluation to improve the quality of research collaboration in Faculty of Engineering Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ilham Pribadi
"Inovasi menentukan daya saing suatu bangsa, untuk meningkatkan daya saing bangsa yang mandiri melalui penyelenggaraan keantariksaan merupakan upaya bersama yang tidak mudah, karena bangsa Indonesia masih menghadapi permasalahan di dalam Riset & Inovasi di Indonesia. Tingkat inovasi di LAPAN masih dirasa rendah, struktur organisasi yang belum hierarchyless dan belum boundaryless. Tesis ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Ekosistem Inovasi dan Budaya Inovasi di LAPAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method (Kualitatif dan Kuantitatif), mengambil lokus di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Teknik pengumpulan datanya melalui penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Pemilihan responden hanya pada Peneliti/Perekayasa dengan Non-Probability Sampling. Pengolahan data penelitian Budaya Inovasi menggunakan Analisis Kuantitatif Statistik Deskriptif dengan aplikasi SPSS versi 22. Analisis proses bisnis melalui BPMN (Bussiness Process Modeling Notation) menggunakan Software Sybase Power Design 16.0. Untuk penelitian Ekosistem Inovasi menggunakan wawancara mendalam dan Social Network Analysis (SNA) serta menggunakan aplikasi UCINET versi 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek budaya inovasi di LAPAN ada 2 variabel yang mempengaruhi budaya inovasi yaitu Struktur dan Budaya Organisasi. Sedangkan pada penelitian Ekosistem Inovasi didapat hasil bahwa Kepala LAPAN memiliki peran yang penting dalam penciptaan sebuah inovasi sekaligus sebagai pembangkit ide. Aktor yang berperan dalam komersialisasi adalah Pusispan, sedangkan yang berperan sebagai peran sentral serta aktor riset dan pengembangan adalah Pusat Teknis yang dibantu oleh Peneliti/Perekayasa.

nnovation determines the competitiveness of a nation, to increase the competitiveness of an independent nation through the implementation of space is a joint effort that is not easy, because the Indonesian people are still facing problems in Research & Innovation in Indonesia. The level of innovation at LAPAN is still considered low, the organizational structure is not hierarchyless and boundaryless. This thesis tries to analyze the factors that influence the Innovation Ecosystem and Innovation Culture at LAPAN. This study used a Mix Method (Qualitative and Quantitative) approach, taking the locus at the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN). The data collection technique is through distributing questionnaires and in-depth interviews. The selection of respondents is only for Researchers / Engineers with Non-Probability Sampling. Research data processing Innovation Culture using descriptive quantitative statistical analysis with SPSS version 22 application. Business process analysis through BPMN (Business Process Modeling Notation) using Sybase Power Design 16.0 software. Research on Innovation Ecosystems uses in-depth interviews and Social Network Analysis (SNA) and uses the UCINET application version 6. The results show that in the aspects of innovation culture in LAPAN there are 2 variables that affect the culture of innovation, namely organizational structure and culture. Meanwhile, the research on Innovation Ecosystems showed that the Head of LAPAN has an important role in creating an innovation as well as generating ideas. The actor who plays a role in commercialization is Pusispan, while the actor who plays a central role as well as research and development actors is the Technical Center assisted by Researchers / Engineers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>