Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jonathan H. Turner
"The meso-level realm of social reality is structured by corporate and categoric units, along with their respective cultures. Unlike the macro and micro realms of social reality, the meso-level does not reveal its own unique forces. Rather, the dynamics of meso-structures and cultures are driven by macro- and micro-level forces pushing on individual and collective actors as they build corporate units and develop parameters defining membership in particular social categories.
"
New York: Springer, 2012
e20401226
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Forsyth, Donelson R.
"Summary:
"Offering the most comprehensive treatment of groups available, Group Dynamics, 6th Edition, International Edition combines an emphasis on research, empirical studies supporting theoretical understanding of groups, and extended case studies to illustrate the application of concepts to actual groups. This best-selling book builds each chapter around a real-life case, drawing on examples from a range of disciplines including psychology, law, education, sociology, and political science. Tightly weaving concepts and familiar ideas together, the text takes readers beyond simple exposure to basic principles and research findings to a deeper understanding of each topic." "
Belmont, CA: Wadsworth and Cengage Learning, 2014
302.3 FOR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stangor, Charles
"Buku ini berisi mengenai kelompok sosial dan interaksi yang terdapat di dalamnya."
New York: Psychology Press, 2004
302.3 STA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Sanubari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Gambaran Keberfungsian Sosial pada Penderita Skizofrenia di dalam Keluarga, Organisasi, dan Kelompok Kerja dan Sosial Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu peran penderita skizofrenia di dalam keluarga, organisasi, dan kelompok kerja dan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Metode yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi, studi literature, dan life history. Hasil penelitian ini menunjukkan orang dengan skizofrenia mampu berperan di dalam keluarga, organisasi dan kelompok kerja dan sosial.

ABSTRACT
This study discusses Description of Social Functioning on Schizophrenic Sufferer in Family, Organization and Work and Social Groups. This study focuses on finding out the role of schizophrenic sufferer in family, organization, and work and social groups. This research is descriptive research with qualitative method. The method used is indepth interview, observation, and literature study. The results of this study people with schizophrenia can play a role in family, organization and work and social groups."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard, Chester I.
New York: Harvard University Press, 1964
350.003 2 BAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbullah
"This thesis deals with the ideal facts in a work of George Sand, a French female-writer from 19th century. Sand believes that writing novel needs the touch of idealization. Idealization here is restricted to social aspect, especially the social values, which prevail in societies depicted in La Mare au Diable. To explore the object systematically, the structural method is chosen to observe the poetic aspect of the novel. As preliminary stage of discussion, this first step shows a sintagmatic axis of the story which concentrates merely on two characters, namely Germain and Marie. It also reveals that the intrigue of the story is basically simple, consisting only of a chronological set of simple events.
The characters represent several social groups. It comes out that among societies of three villages, that's to say, Belair, Onueaux, and Farouche, all observations end up in privileging Belairian characters more than those of the two others. Positive characters and features belong totally to Belair. Good old generation, good young generation, tolerant men and intelligent women are those of Belair. On the contrary, the people of the two other villages have the opposite qualities.
To put it briefly, Belair has the good characters. It is then justified with values prevailing and binding the individuals within the society. Originality in tradition, harmonious relationship, freedom from religious obligations, respectful status of women and the dominance of agricultural profession, are distinctive features which characterize Belair. On the contrary, Ormeaux and Farouche people show pragmatism, individualism, materialism, and exploitation. These facts are completed with the description of space and time which clearly confirms the fore-mentioned statement about Belair's excellent position.
The result of the analysis mentioned-above is then compared to real rustic life in 19th century social history of France documented by social historians. There are a lot of contrasts resulting from this comparison. History reveals that societies in French villages were individualistic in nature, despite the fact that they were religious people. Besides, there was no equality of respect and opportunity for women. Social life was characterized by resolute segregation stemming from strict social classes. Moreover, typical villagers regarded other people in a fully suspicious stance so that no possible interaction could be put into reality, particularly with the urban society.
From this comparison we can conclude that Belairian society is an idealized one which can be found in a noel. It typically represents all literary works in romantic tradition which expresses people's longing for the natural beauty. Such artistic trend reflects the basic concept in art, known as back to nature, whose origin can be traced back to the French philosopher, lean Jacques Rousseau. Sand can be classified as the writer who tries to create an ideal world to materialize her dreams and aspirations. In brief, La Mare au Diable accommodates Sand's obsession of perfect people who live in simple but happy life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T2956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Wafa
"Keberadaan social capital dalam kelompok-kelompok sosial akan dipengaruhi oleh struktur sosial yang ada. Kelompok-kelompok sosial yang mampu memanfaatkan struktur sosial dalam setiap kegiatannya maka kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sementara kelompok yang tidak dapat memanfaatkan keberadaan struktur sosial tersebut maka kegiatan yang dilakukan tidak dapat berjalan lancar. Dengan demikian keberadaan social capital haruslah berada di dalam struktur sosial yang ada.
Tesis ini memfokuskan perhatian pada keberadaan social capital dalam suatu kelompok sosial yang diwakili dua jenis kelompok yaitu Kelompok Tani "Mardi Utomo" dan Kelompok PKK. Pembagian kedua kelompok ini didasarkan pada model pembentukan kelompok, dimana Kelompok Tani "Mardi Utomo" merupakan kelompok yang dibentuk oleh seluruh anggota (bottom up) sedangkan kelompok PKK merupakan kelompok yang dibentuk oleh pemerintah (top down).
Penelitian ini bersifat kualitatif agar mampu mengungkap secara mendetail mengenai keberadaan social capital pada kedua kelompok tersebut. Dengan demikian akan memahami pola pikir dan tindakan mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukan di kelompoknya. Untuk mengungkap hal tersebut, peneliti mengumpulkan data melalui beberapa cara yaitu; studi dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam.
Yang menjadi fokus awal dari penelitian ini bagaimana kelompok sosial tersebut mampu memanfaatkan struktur sosial yang ada dalam setiap kegiatannya. Sehingga kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari seluruh anggota. Kegiatan yang mendapat dukungan anggota dapat berjalan dengan lancar sementara yang tidak mendapat dukungan tidak dapat berjalan. Tindakan yang seperti ini dilakukan terus menerus sehingga diantara anggota timbul perasaan saling percaya. Perasaan saling percaya inilah yang menyebabkan kegiatan dapat berjalan lancar.
Dengan menggunakan kerangka Coleman yang mengemukakan bahwa aspek-aspek struktur sosial dapat digunakan oleh aktor sebagai sumberdaya untuk mencapai kepentingannya maka tesis ini berusaha menjawab kebenaran kerangka konsep tersebut melalui penelitian di Desa Bakalan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Struktur sosial Jawa yang ada di Desa Bakalan sangat membantu keberadaan social capital di dalam kelompok. Adanya perbedaan status akan menentukan peran masing-masing orang. Orang yang berlatar belakang priyayi akan disegani di desa terlebih kalau yang bersangkutan memiliki umur tua, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki pendidikan tinggi, yang bersangkutan akan mudah menduduki jabatan baik formal maupun informal di desanya. Begitu juga dengan Kelompok Tani "Mardi Utomo" yang menjadi ketua adalah seorang priyayi yang memiliki pengaruh di kelompok karena faktor status yang dimiliki tersebut. Sedangkan kelompok PKK, di dalam memilih seorang ketua tidak memperhatikan faktor status karena jabatan ketua PKK merupakan jabatan yang diperoleh karena jabatan suami yang menjabat kepala desa.
Berjalannya kegiatan di Kelompok "Mardi Utomo" karena adanya trust yang kuat diantara anggota, trust yang ada didukung pula oleh pengalaman sosial, ketetanggaan, dan harapan dari anggota. Trust bersama-sama dengan faktor penyangga yang lain seperti tujuan kelompok sosial, pekerjaan sebagai petani, dan adanya mekanisme kontrol sosial yang efektif menyebabkan social capital Kelompok Tani "Mardi Utomo" dapat berjalan.
Disisi lain, pada kelompok PKK semua kegiatan yang ada ditentukan oleh pengurus, sehingga pengurus tidak mengerti keinginan dan kemampuan anggota yang sebenarnya, akibatnya banyak kegiatan yang tidak sesuai dengan struktur sosial Jawa yang berlaku. Tindakan yang dilakukan oleh pengurus tersebut akan berpengaruh pada tingkat trust antar anggota, begitu juga dengan mekanisme kontrol sosial yang ada, tidak dapat berjalan efektif. Kendala yang berasal dari intern pengurus tersebut juga dipengaruhi oleh kendala lain yang bersifat organisatoris seperti jumlah anggota yang mencakup seluruh desa, dan tujuan yang masih abstrak. Kendala-kendala yang ada tersebut menjadikan faktor-faktor penyangga social capital berjalan tidak efektif.
Tesis ini dalam kesimpulannya menegaskan kembali apa yang dikemukakan oleh Coleman bahwa struktur sosial dapat mempermudah social capital merupakan sesuatu hal yang harus ada. Disini berarti, keberadaan social capital harus berada di dalam struktur sosial yang ada Hal ini sekaligus merupakan implikasi teoritis dari temuan di lapangan yang diwakili oleh dua kelompok sosial. Di akhir tulisan, ada beberapa rekomendasi yang dimaksudkan agar keberadaan gotong royong sebagai salah satu bentuk social capital tidak hilang karena adanya program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu rekomendasi yang memuat hal tersebut adalah peraturan desa (perdes) yang harus dirumuskan secara bersama-sama antara pemeriritahan desa dengan kelompok-kelompok sosial yang ada, hal ini juga menunjukkan adanya sinergi antara kelompok-kelompok sosial dengan pemerintah desa. Adanya peraturan desa (perdes) yang mengatur gotong royong secara tegas dengan melibatkan kelompok-kelompok sosial maka keberadaan gotong royong dapat dipertahankan meskipun ada berbagai program pembangunan yang berpotensi mematikan gotong royong."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T9738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarojini Imran
"Penelitian ini mengkaji aspek-aspek yang mendasari perubahan fungsi ruang publik, di lingkungan pemukiman padat perkotaan, dan memahami faktor-faktor penyebab terjadinya konflik. Penelitian ini mencoba untuk menemukan bagaimana jaringan sosial serta pola organisasi sosial komunitas perkampungan kota, berperan dalam penguasaan ruang publik dan dalam persoalan konflik-konflik yang ada. Penelitian ini juga untuk memahami persepsi dan makna ruang publik bagi komunitas perkampungan kota.
Unit analisisnya adalah warga komunitas pemukiman ekonomi lemah perkotaan (perkampungan), sebagai studi kasus yaitu komunitas perkampungan Manggarai khususnya RW.02 dan RW.03 kelurahan Manggarai, kec. Tebet, Jakarta Selatan. Dengan memanfaatkan pengetahuan warga masyarakat setempat sebagai pedoman untuk melihat gejala-gejala yang ada, pengkajian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan etnik dengan perspektif fenomenologi, yaitu pendekatan yang berusaha melihat gejala-gejala yang ada sesuai dengan makna yang diberikan oleh warga masyarakat. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan metode pengamatan, pengamatan terlibat dan wawancara. Analisa data dilakukan melalui aktifitas yang dilakukan secara simultan dengan pengumpulan data, interpretasi data dan narasi dari laporan tertulis.
Dalam tahap penelitian ini ruang publik dikaji sebagai teritorial tempat berkumpulnya kelompok sosial, dan juga berfungsi sebagai sumber daya yang berharga, baik bagi kepentingan sumber mata pencaharian maupun bagi kepentingan kegiatan kehidupan sehari-hari termasuk kepentingan kedekatan warga dalam jaringan hubungan sosialnya, yang dilatarbelakangi oleh kondisi sosial warga komunitas yang tergolong miskin dan tingkat pengangguran yang tinggi.
Penelitian ini juga mengungkapkan bagaimana konflik terjadi akibat pertemuan antara kelompok sosial yang memiliki pola perilaku yang berbeda dari kebudayaan yang berbeda di dalam suatu ruang publik, dan adanya penguasaan ruang publik yang bukan di dalam Batas teritorialnya. Dan konflik itu berkembang sebagai suatu bentuk agresi (tawuran), ketika menyangkut masalah solidaritas yang dimiliki warga komunitas tersebut. Solidaritas terbentuk melalui jaringan hubungan sosial yang kuat, dan terbina dalam kebersamaan mereka setiap harinya pada ruang publik, tempat mereka berkumpul."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blau, Peter M.
New York: John Wiley & Sons, 1964
303.4 BLA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Advances in Group Processes publishes theoretical analyses, reviews, and theory based empirical chapters on group phenomena. The series adopts a broad conception of "group processes." This includes work on groups ranging from the very small to the very large, and on classic and contemporary topics such as status, power, trust, justice, social influence, identity, decision-making, intergroup relations and social networks. Previous contributors have included scholars from diverse fields including sociology, psychology, political science, economics, business, philosophy, computer science, mathematics and organizational behavior. Volume 33 brings together papers related to a variety of topics in small groups and organizational research. The volume includes papers that address theoretical and empirical issues related to balance theory, generalized exchange, identity contests and corporate social responsibility. Other contributions examine minority influence, status and identity processes, gender stereotypes and voice pitch as a measure of stress. Overall, the volume includes papers that reflect a wide range of theoretical approaches from leading scholars who work in the general area of group processes."
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469276
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>