Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchtar A.F.
Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, 2009
363.4 MUC s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Ratna Sari
"Salah satu isu kesehatan di tempat kerja adalah kebiasaan merokok. PT NRS sudah satu tahun menjalankan program Tempat Kerja Tanpa Asap Rokok (TKTAR) yang disusun IDKI dengan dukungan WHO. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi tingkat keberhasilan program TKTAR serta faktor yang dapat menghambatnya. Penelitian ini adalah studi evaluasi dengan pendekatan semi kuantitatif menggunakan metode analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan sikap karyawan yang baik, tim pengembang sebagai faktor penguat, sosialisasi TKTAR yang masih kurang, tidak adanya sangsi dan aturan yang baku terkait pencatatan dan pelaporan. Saran, meningkatkan motivasi tim pengembang untuk mengolah data awal dan menganalisis untuk mendapatkan masalah yang ada, meningkatkan sosialiasi TKTAR agar sampai keseluruh karyawan, teguran pelanggaran kepada karyawan perokok dan atasannya, sosialisasi tentang lokasi merokok, dilakukan razia atribut rokok, membuat buku panduan SOP TKTAR, membuat anggaran khusus, membuat pencatatan dan pelaporan, melakukan monitoring, evaluasi dan dibuatkan sangsi terhadap pelanggaran.

One of the health issue in workplace is smoking habits. PT NRS has implement Free-Smoke Workplace program (TKTAR) which was compiled by IDKI supported by WHO for a year. The purpose of this writing is to evaluate TKTAR program success rate and its hindrance factors. This research is an evaluation study with semi-quantitative approach using content analysis method. Result of the research shows that employees have a good knowledge and attitudes, developer team as a supporting factor, lack of TKTAR socialization, absence of sanctions and standard rule for violation recording and reporting. As suggestions, encourage developer team's motivation to explore the initial data and analyze current problem, improve TKTAR socialization to make sure it is acknowledged by the entire employees, violation warning to all employees and superiors, socialization of smoking locations, examination of cigarette attributes, create manual of TKTAR Standard Operation Procedure (SOP); allocate special budget, recording and reporting, monitoring, evaluation and penalties for its violations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
"Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk mengetahui kadar nikotin dalam asap beberapa merk rokok yang banyak dijual di pasaran. Jenis rokok yang digunakan adalah tiga merk rokok filter dan tiga merk rokok kretek (non filter). Kadar nikotin yang diukur adalah kadar nikotin dalam asap arus utama dan asap rokok arus samping. Pengukuran kadar nikotin dilakukan dengan memggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi per batang rokok. Kandungan nikotin dalam rokok kretek lebih besar dibandingkan rokok filter. Pada rokok filter kandungan nikotin terbesar pada Filter-C terendah pada Filter-A. Sedangkan pada rokok kretek kandungan tertinggi pada Kretek X dan terendah pada Kretek Z Nikotin yang terdapat dalam asap rokok arus samping 4-6 kali lebih dariasap rokok arus utama. Hendaknya kadar nikotin dicantumkan pada kemasan setiap merk rokok dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentangefek terhadap kesehatan masyarakat.

Nicotine Content Determination on Cigarettes Smoke. The purpose of this descriptive study is to assess the nicotine level of several types of cigarettes brand sold in the market. The study includes three brands of filtered cigarette and three brands of non-filtered cigarette. The nicotine content was measured from both mainstream smoke and sidestream smoke by using the HPLC (High Performance Liquid Chromatography). It was found that the nicotine content of nonfiltered cigarette was higher than the filtered cigarette. The highest nicotine content in the filtered cigarettes was the Filter-C, meanwhile the lowest was Filter-A. The highest nicotine content of the non filtered cigarettes was the Kretek- X with the lowest nicotine content the Kretek-Z. The nicotine content of sidestream smoke was 4 - 6 times than mainstream smoke. Nicotine content level in the cigarette package should be mentioned and further studies should determine the effect of cigarettes to the public healths."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliati
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara keempat di dunia dengan angka prevalensi perokok
terbanyak di dunia. Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah upaya untuk
melindungi masyarakat dari dampak paparan asap rokok. Tempat kerja merupakan
salah satu area KTR. Meskipun peraturan KTR merupakan inisiatif pemerintah
Kabupaten (pemkab) Bogor yang telah ditetapkan sejak tahun 2012, pada
pelaksanaannya masih banyak pegawai pemkab Bogor yang merokok pada area tempat
kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kepatuhan pegawai pemkab Bogor terhadap peraturan KTR di tempat
kerja agar dapat dijadikan pedoman dalam menyusun strategi penegakkan peraturan
KTR. Penelitian ini dilakukan di 28 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kabupaten
Bogor dengan jumlah responden 321 pegawai. Desain penelitian cross sectional,
pengambilan sampel menggunakan probability proporsional to size (pps). Hasil
penelitian ini menemukan bahwa 43,5% responden pegawai perokok patuh dan 51,7%
responden pegawai non perokok patuh. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan
bermakna antara umur dan persepsi keseriusan penyakit akibat paparan asap rokok
dengan kepatuhan terhadap peraturan KTR ditempat kerja pada responden pegawai
yang perokok. Hasil regresi logistik pada responden pegawai non perokok menunjukan
hubungan yang bermakna antara persepsi manfaat, jenis kelamin dan keyakinan diri
(self efficacy) terhadap kepatuhan peraturan KTR di tempat kerja.

ABSTRACT
Indonesia is the fourth country in the world with the highest prevalence of smokers.
The Regulation of smoke free zone is an effort to protect public from the impact of
exposure to secondhand smoke. Although the smoke free zone regulation is an
initiative of Bogor regency government which has been established since 2012, in the
implementation there are still many government employees who smoke in the working
area. The government employee is the role model in implementing smoke free zone.
This research was conducted to find out the factors influenced government employees
in compliance smoke free workplaces regulations in order to be used as guidance in
formulating strategies for enforcing smoke free zone regulations. This research was
conducted in 28 units of government office in Bogor district with 321 respondents
government employee. Study design is Cross sectional and sampling using probability
proportional to size (pps). The results of this study found that 43.5% of smokers
employee and 51.7% of non-smoker employees are comply the smoke free workplaces
regulation. The result of logistic regression showed a significant correlation between
age and perceived seriousness towards of smoke free workplaces regulation
compliance on smoker respondent and the perceived benefits, gender and self-efficacy
towards of smoke free workplaces regulation compliance on non-smoker respondents.
"
2017
T47804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zilvan Bey
"Semakin terbatasnya lahan di perkotaan dan terus meningkatnya kebutuhan ruang aktivitas masyarakat telah mendorong pembangunan bangunan gedung ke arah vertical. baik di atas permukaan tanah (gedung tinggi), maupun ke dalam tanah (bismen). Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka basement tersebut dilengkapi dengan jetfan untuk membantu dalam upaya pengaliran dan ekstraksi asap.

With the lack of space in urban areas and the increasing needs of space for activity, society has encouraged the development of buildings vertically, both above or underground (Basement). Basement is a layered building which built vertically down the ground. It is generally used for activities that support the use of the building for functions such as parking, installation of mechanical equipment and is widely used as a shopping, entertainment, office and others. The focus of this study is to model the level of visibility and smoke concentration when a basement is on fire. The researcher made some options in order to push the danger level of accumulation smoke by using a jetfan system in order to help the flow and the extraction of the smoke."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenconoviyati
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Asap rokok merupakan salah satu polutan udara yang mendapat sorotan karena menimbulkan berbagai masalah kesehatan karena banyaknya senyawa yang dikandungnya. Di antara senyawa kimia tersebut adalah NO2 dan OH. Diketahui bahwa NO2 merupakan radikal bebas yang dapat merusak jaringan elastis paru (Halliwell,1999) sedangkan NO2 dan OH diperkirakan oleh banyak peneliti memicu terbentuknya lipid peroksida, serta adanya hipotesa bahwa asap rokok dapat menyebabkan makrofag mengeluarkan enzim proteolitik sehingga kolagen akan rusak (Rubins, 2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah asap rokok yang dipaparkan pada hewan coba dapat merusak jaringan kolagen dan meningkatkan kadar malondialdehid pada paru. Hewan coba tikus sebanyak 10 ekor dipaparkan asap rokok 5 batang perhari selama 12 .minggu kecuali hari minggu, kemudian pada hari pengambilan sampel jaringan paru tikus untuk pemeriksaan kadar malondialdehid dibekukan secara langsung dengan menggunakan aseton dan es kering untuk menghindari metabolisme selanjutnya. Penetapan kadar peroksida lipid dengan cara memeriksa kandungan malondialdehid homogenat paru yang direaksikan dengan asam tiobarbiturat Untuk pemeriksaan mikroskopis, jaringan paru diwarnai dengan pulasan rutin Hematoksilin Eosin untuk menghitung sel radang dan fibroblas serta pulasan khusus Elastica van Gieson untuk melihat ketebalan kolagen.
Perhitungan ketebalan pulasan kolagen diukur dengan program Adobe photoshop 6.0 dengan menghitung derajat warna merah, hijau, biru (RGB), sedangkan penghitungan statistik untuk ketebalan kolagen, jumlah sel radang dan fibroblas serta kadar malondialdehid dengan SPSS 10.0 for windows, dilakukan uji distribusi dengan Kolmogorov-Smimov (KS), dan kemaknaan dengan uji t test.
Hasil dan kesimpulan: Jumlah sel radang dan fibroblas pada hewan perlakuan meningkat secara bermakna dibanding dengan hewan kontrol (p=0,000), ketebalan kolagen alveolus pada hewan perlakuan juga berbeda bermakna dibanding dengan kontrol (p=4,011),sedangkan pada jaringan kolagen bronkiolus tidak berbeda bermakna (p=0,779) dan kadar malondialdehid hewan perlakuan meningkat bermakna dibanding hewan kontrol (p=4,445)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T11300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusfiyesi
"Uap benzena sebagai senyawa model kelompok Volatile Organic Compounds (VOCs) dalam asap rokok telah berhasil didegradasi secara fotokatalitik menggunakan lapisan tipis TiO2 . Satu unit reaktor fotokatalitik terdiri dari dua buah lampu UV 10 W yang masing–masing dikelilingi oleh 12 kolom gelas (i.d 2 mm, panjang 30 cm). Pada dinding bagian dalam kolom gelas dilapiskan TiO2 Degussa P25 (inner wall of a glass column tube, TiO2 - IWGCT) dengan tingkat pengisian 0,048 mg/cm2. TiO2-IWGCT mengabsorpsi sinar UV di sekitar 380 hingga 200 nm, setara dengan band gap 3,3 eV untuk struktur anatase TiO2. Permukaan TiO2-IWGCT agak rata dengan ketebalan rata-rata 1,8 μm. Aktivitas degradasi fotokatalitik diuji dengan mengumpankan sejumlah benzena ke dalam reaktor, dan uapnya disirkulasikan secara kontinu ke dalam reaktor melalui ruang simulasi. Suhu ruang simulasi dipertahankan pada suhu kamar dengan kelembaban 35–50%.
Kinerja reaktor dievaluasi dari beberapa kondisi percobaan, dan kandungan benzena dalam ruang simulasi dimonitor setiap 17 menit selama 2 jam dengan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor Flame Ionization Detector (GC-FID). Degradasi optimum benzena (model) yang diamati pada laju alir 0,1 L/menit dengan persen degradasi selama 2 jam mencapai 92,8%, kapasitas reaktor 0,0193 mol/menit dengan tetapan laju reaksi pseudo orde satu (k') 0,0168 menit-1.
Ketika reaktor diterapkan untuk Volatile Organic Compounds (VOCs) dari asap rokok, degradasi benzena diamati hanya mencapai 33,8%, dan kapasitas reaktor sebesar 2,48 x 10-5 mol/menit dengan tetapan laju reaksi pseudo orde satu (k') 0,003 menit-1. Senyawa–senyawa intermediet yang teradsorpsi di permukaan katalis telah teroksidasi menjadi CO2, CO dan lapisan deposit karbon. Sebagai pembanding dilakukan percobaan kontrol dengan kondisi (a) dengan TiO2 tetapi tanpa sinar UV (katalisis), atau (b) dengan sinar UV tetapi tanpa TiO2 (fotolisis).

Benzene in a gas phase as a model of Volatile Organic Compounds (VOCs) from tobacco smoke has been eliminated photocatalytically by employing TiO2 film. One reactor unit consisted of two 10 watt UV lamps, in which each lamp was encircled by twelve glass tubes (i.d 2 mm, length 30 cm), and the TiO2 (Degussa P25) film was immobilized on its inner wall glass column tube (TiO2–IWGCT) achieving 0.048 mg/cm2 TiO2 loading. UV light was absorbed by TiO2–IWGCT at 380–200 nm, that equal to 3.3 eV band gap energy for anatase structure of TiO2. TiO2– IWGCT surface is smooth, and film thickness was 1.8 μm approximately. Some amount of benzene, in gas phase, was circulated in to the reactor at room temperature with humidity of 35–50% during the experiment time.
Reactor performance was observed by applying certain experimental conditions. During experiment, the amount of benzene was monitored by Gas Chromatography equipped with Flame Ionization Detector (GC–FID ) every 17 minutes for 2 hours. Degradation of benzene (model) was observed up to 92.8% after 2 hours, giving reactor capacity of 0.0193 mole/minute and rate constant of pseudo first order (k') 0.0168 minute-1.
Whereas in a real tobacco smoke sample, benzene could only be degraded up to 33.8%, giving reactor capacity of 2.48 x 10-5 mole/minute and rate constant pseudo first order (k') of 0.003 minute-1. The adsorbed intermediates on the catalyst surface are eventually oxidized to CO2, CO or polymerized to give carbon deposits. Control experiments were conducted in similar manners but (a) with TiO2 and without UV light (catalysis), and (b) under UV light in the absence of TiO2 film (photolysis).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Hasan
"Indonesia menduduki urutan nomor tiga dunia untuk penyakit TB setelah India dan Cina, sementara untuk merokok, Indonesia menduduki urutan nomor lima dunia. Di Indonesia hampir 300 orang meninggal setiap hari akibat penyakit TB. sedangkan sekitar 141,44 juta jiwa (70% jumlah penduduk Indonesia) adalah perokok. Tujuan peneIitian irii: teridentifikasi kebiasaan merokok (lamanya merokok, jumlah konsumsi rokok, frekuensi merokok), teridentifikasi angka kejadian TB, hubungan kebiasaan merokok dengan angka kejadian TB. Desain penelitian deskriptif korelatif Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Beji dengan responden sebanyak 37 orang, dengan uji Chi square. Hasilnya tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok (frekuensi merokok, lamaya merokok, jumlah rokok yang dihisap) dengan angka penyakit TB paru dengan P value 0,402. Rekomendasi penelitian ini adaIah agar dapat dilakukan penelitian Iebih dalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian penyakit TBC paru dengan memperbanyak responden.

Indonesia sit on sequence for TB number three in the world for TR desease after india and china, while for smoke, Indonesia sit on sequence number five in the world. In indonesia almost 300 people death everyday caused by TB desease, while almost 141,44 million people, (715% amount indonesian people ) is smoker, Jakarta, Depok and Bogor, there is 11.809 people with TB desease Objective this research is: to identifcation responden smoke habit ( term smoking, amount smoke consumption, smoke frequency ), the identification number of case TB, relationship smoke habit with number case TB, this research is doing in Puskesmas ( community health center ) Beji with responden almost 37 people. The statistic test with using Chi square test the result is there no significant relation smoke habits (smoke frequency, term of smoking, number of smoke consumption) with TB disease with P value 0,402. Recommendation this research in order to be able continue more seurious to find influence factors number of case lung TB desease with get more responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5797
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Giatrininggar
"ABSTRAK
Surat Keputusan Rektor tentang kawasan tanpa rokok Universitas Indonesia
disahkan sejak September 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
persepsi mahasiswa fakultas ilmu budaya terhadap Surat Keputusan Rektor
dengan menggunakan desain deskriptif sederhana. Sampel terdiri dari 106
mahasiswa yang dilakukan pada tanggal 1 Mei-12 Mei 2012. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap SK Rektor adalah membuat
udara menjadi lebih bersih dan segar; menurunkan jumlah perokok; melindungi
perokok pasif dari bahaya secondhand smoke, penyakit akibat asap rokok, serta
hak asasi manusia untuk mendapatkan udara bersih. Sosialisasi perlu ditingkatkan
untuk mendukung terlaksananya KTR UI dan melindungi perokok pasif dari
secondhand smoke.

ABSTRACT
Surat Keputusan Rektor about free smoke area has been legalized since
September 2011. The aims of the study was to identify student perception about
smoke free regulation. Simple descriptive study was conducted between May 1 to
May 12, 2012 among 106 of humanities student. The result indicated that
humanities student perception about Surat Keputusan Rektor are making the
weather more fresh and cleaner; decreasing number of smoker; protecting
passive smoker from cigarette smoke, illness cause by secondhand smoke, and
human right to get clean weather. There is need to increase the socialization in
order to support the implementation of smoke free area and protect the passive
smoker from secondhand smoke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43711
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrina
"Indonesia menjadi negara ketiga dengan konsumsi tembakau terbesar di dunia dan terus meningkat prevalensinya Paparan asap rokok akan membahayakan bagi orang lain perokok pasif akan menjadi korban dari perilaku merokok yang semena mena Kawasan Tanpa Rokok merupakan peraturan yang harus diterapkan berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Tempat Belajar mengajar menjadi salah satu Kawasan Tanpa Rokok yang ditetapkan oleh Pemerintah Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan yang menjadi contoh dan peduli lingkungan sudah mentapkan UI sebagai kawasan Tanpa Rokok berdasarkan SK Rektor UI Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di universitas Indonesia Tahun 2015 Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan mertode wawancara mendalam dan observasi dengan pendekatan kerangka kerja logis Hasil penelitian adalah Kawasan Tanapa Rokok UI belum memiliki indikator yang sesuai dengan peraturan kementerian kesehatan dan belum optimal dalam pelaksanaannya Faktor kendala utama adalah tidak adanya komitmen konsistensi ketegasan penegakan peraturan kejelasan tanggung jawab dan wewenang Pelaksana Tugas Harian KTR UI sehingga akan berdampak pada alokasi anggaran dan aktivitas dalam pelaksanaan kawasan tanpa rokok serta output yang dicapai.

Indonesia in the third position country with the world 39 s largest tobacco consumption Exposure to cigarette smoke will harm to others passive smokers will become victims of smoking behavior is arbitrary Smoking Area is a rule that should be applied based on Law Number 36 Year 2009 on Health University become one of the smoke free area decided by the Government University of Indonesia as an educational institution have a regulation to be smoke free campus The purpose of this study was to analyze the implementation Smoking Area in the university of Indonesia Year 2015 This is qualitative research with in depth interviews and observations methods with the logical framework approach Results of the study were smoke free area in UI doesn rsquo t have indicators in accordance with the rules and the health ministry has not been optimal in practice The main limiting factor is the lack of commitment consistency and the clear of responsibility and authority of the ldquo Pelaksana Tugas Harian KTR UI rdquo so that it will have an impact on the budget allocation the activity in the implementation of non smoking area as well as the output achieved."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>