Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
by Rawdon-Smith, A.F. (Alexander Francis)
Cambridge, UK: Cambridge At The University Press, 2014
612.84 RAW t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ackerman, Diane
New York: Vintage Books Edition, 1990
152.1 ACK n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roberts, Sam.
"his series goes in search of the biological roots of our senses and to uncover why particular sights, sounds and smells and tastes have such powerful effects on us, how we manage to block out intense pain, and why our sense of balance keeps working under the most extreme of conditions. This episode deals with smell. What is it about things that smell bad?"
North Sydney: BBC Worldwide Limited, 2004
611BBCH001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"This sensory romp around the globe goes in search of the biological roots of our senses to uncover the reasons why particular sights, sounds, smells and tastes have such powerful effects on us. How do we manage to block out intense pain? How does our sense of balance keep working under the most extreme conditions? Live action combined with special effects creates incredible imagery to convey the 'feeling' of how our senses work."
Frenchs Forest, N.S.W: BBC Worldwide Limited, 2004
611BBCH002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Roberts, Sam.
"This series goes in search of the biological roots of our senses and to uncover why particular sights, sounds and smells and tastes have such powerful effects on us, how we manage to block out intense pain, and why our sense of balance keeps working under the most extreme of conditions. This episode deals with vision. Why is it that humans are so good at seeing some things, at other times their brains prevent them from seeing what's right in front of their eyes."
North Sydney: BBC Worldwide Limited, 2004
611BBCH003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Agustina
"Perawatan pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialysis berfokus pada peningkatan kualitas hidup yang disertai dengan berbagai keluhan fisik seperti fatigue, pruritus dan gangguan tidur. Sensasi pruritus merupakan salah satu gejala umum yang memberatkan pasien dengan GGT, mempengaruhi hingga 46% pasien yang menjalani hemodialysis (HD). Intervensi keperawatan mandiri untuk menurukan sensasi pruritus salah satunya adalah acuprerssure. Tujuan Evidance Based Nursing (EBN) untuk mengidentifikasi efektifitas acupressure dalam menurunkan sensasi pruritus pada pasien yang menjalani HD. EBN ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan melibatkan 7 pasien yang menjalani HD. Hasil uji analisis menggunakan data VAS sensasi pruritus pre dan post acupressure pada acupoint LI-11 selama 6 menit pada 8 sesi HD. Penurunan nilai VAS sensasi pruritus didapat perbedaan rerata sebesar 2.586 ±1.446. Acupressure dapat dijadikan intervensi keperawatan untuk menurunkan sensasi pruritus

Treatment for patients of End Stage Renal Disease (ESRD) undergoing hemodialysis was focused on improving quality of life. Patients were accompanied by various physical complaints such as fatigue, pruritus and sleep disorders. Pruritus sensation is one of the common symptom that aggravate patient’s condition. That symptom was affecting up to 46% of patients undergoing hemodialysis (HD). Nursing intervention to reduce pruritic sensation is acupressure. The purpose of Evidence Based Nursing (EBN) is to identify the effectiveness of acupressure in reducing pruritus sensation in patients undergoing HD. This EBN used a quasi-experimental method involve 7 patients who undergoing HD. The analysis result has been tested with VAS data on pruritus sensation pre and post acupressure on acupoint LI-11 for 6 minutes at 8 HD sessions. The decrease in VAS value of pruritic sensation was obtained by mean difference of 2,586 ± 1,446. Acupressure can be used as nursing intervention to reduce pruritus sensation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ichwan
"Pengemudi sepeda motor dewasa menengah di wilayah Jakarta seringkali melakukan pelanggaran lampu merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari sensation-seeking dan persepsi risiko terhadap perilaku melanggar lampu merah pada pengemudi dewasa menengah dengan memberikan skenario mengemudi. Sampel penelitian ini adalah 100 orang pengemudi sepeda motor berusia antara 45 hingga 65 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Di sisi lain, sensation-seeking tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan terhadap pengemudi sepeda motor dewasa menengah yang tergabung dalam klub sepeda motor. Hal ini dilakukan karena pengemudi tersebut mengemudi untuk bersenang-senang, bukan untuk tujuan aktivitas rutin sehari-hari.

Middle adulthood motorcycle riders in Jakarta often running red lights. This running red lights behavior influenced by two factors, sensation-seeking and risk perception. This study purposes is proving the influence of sensation-seeking and risk perception toward running red light decision making on middle adulthood by giving them driving scenarios. Samples in this study are 100 motorcycle riders within age range between 45 to 65 years old.
The result shows that risk perception has influence toward running red light decision making. On the other hand, sensation-seeking doesn?t. The next researches should aim middle adulthood who joined motorcycle clubs because they ride for joys and pleasures, not for daily routin activites.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Burda, Angela N.
Sudbury, MA: Jones &​ Bartlett Learning, 2011
612.8 BUR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nevi Setyasih
"ABSTRAK
Komitmen organisasi adalah keluaran yang fungsional dalam konteks kerja.
Adanya sensation seeking pada karyawan dapat menyebabkan karyawan memiliki
perilaku disfungsional di tempat kerja. Sensation seeking dapat menjadi prediktor
keluaran yang fungsional di organisasi bila diekspresikan melalui mastery. Tujuan
dari penelitian ini untuk menguji sensation seeking dalam memprediksi komitmen
organisasi bila sensation seeking diekspresikan melalui mastery. Responden
dalam penelitian ini berjumlah 139 karyawan. Hasil analisis indirect effect
menunjukkan bahwa adanya mastery dapat mengekspresikan kembali sensation
seeking untuk memprediksi komitmen organisasi

ABSTRACT
Organizational commitment is a functional outcome in the workplace criteria.
Sensation seeking is known predictor of dysfunctional outcome in the workplace.
Sensation seeking is known predictor of functional outcome if re-expressed
through mastery. The aim of this study is to test sensation seeking in the
prediction of organizational commitment if re-expressed through mastery. 139
employees were participated in this study. Indirect effect analysis support that
mastery re-expressed sensation seeking to predict organizational commitment"
2016
T46488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzia Puji Insani
"Perancangan kota kontemporer yang dirumuskan oleh pemerintah dan planner cenderung berfokus pada keteraturan secara visual, dan mengabaikan bagaimana suatu kota dapat dirasakan dengan multi-sensori (Degen & Rose, 2012). Sejak era modernisme, salah satu konsep yang mengutamakan visual adalah apa yang digagas Nikolaus Pevsner melalui majalah The Architectural Review, yaitu picturesque. Gagasan tersebut tentang bagaimana merancang kota yang indah secara visual layaknya sebuah lukisan. Di 1961, Jane Jacob mengkritik perencanaan kota modern yang hanya mengutamakan visual dan menurutnya tidak manusiawi. Berbagai kritik juga menekankan hal yang serupa, bahwa perancangan berbasis visual seringkali mengabaikan hal-hal yang tidak terlihat seperti makna, sejarah, dan fungsi dari suatu bangunan itu sendiri (Macarthur, 2012). Melihat adanya celah tersebut, penelitian ini mencoba memperkaya keilmuan rancang kota dengan mengeksplor pengalaman sensori manusia tidak hanya secara visual, namun juga memanfaatkan panca indera lainnya. Berangkat dari teori persepsi yang dicetuskan oleh Gibson di tahun 1983, penelitian ini mencoba memahami bagaimana mekanisme ruang kota bekerja dalam mempengaruhi pengalaman multi-sensori manusia, dan apa arahan yang terpat dalam merancang ruang kota berbasis pengalaman multi-sensori manusia. Berlokasi di jalur pedestrian sekitar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, penelitian ini melihat bahwa perancangan ruang kota berbasis pengalaman multi-sensori dapat dilakukan dengan mengontrol stimulan atau membangun stimulan baru. Mengontrol stimulant dapat dilakukan dengan re-konfigurasi ruang dengan menambah elemen yang bersifat menghalangi, menyaring, mengurangi, atau memperkuat stimulan. Membangun stimulan baru dapat dilakukan dengan menambah elemen yang menstimulasi untuk mengaktifkan kognitif, mengarahkan, atau mempengaruhi afeksi manusia

Contemporary city design as formulated by governments and planners tends to focus on visual order and ignore how a city can be perceived as multisensory (Degen & Rose, 2012). Following the era of modernism, one concept that prioritizes visuals was initiated by Nikolaus Pevsner in The Architectural Review magazine, namely the picturesque. This idea concerns how to design a city with visual beauty, akin to a painting. In 1961, however, this tendency for modern city planning to revolve around visuals was criticized by Jane Jacob, who deemed it inhuman. Various critics also emphasize the same point that visual-based design often neglects aspects that are not visible, such as the meaning, history, and function of the building itself (MacArthur, 2012). Seeing this gap, this research tries to enrich the science of urban design by exploring human sensory experiences through utilizing not only visuals, but also the other four senses. Departing from the theory of perception as put forward by Gibson in 1983, this research endeavors to understand how the mechanism of urban space works to affect multisensory human experiences and the directions in designing urban space based on these experiences. Taking place on the pedestrian path around Jatinegara Station, East Jakarta, this study observes that multisensory experience-based urban space design can be done by controlling stimulants or building new ones. The former can be accomplished by reconfiguring the space through adding elements that block, filter, reduce, or strengthen the stimulants, while the latter can be realized by adding stimulating elements to activate cognition or to direct or influence human affection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>