Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Easterling, Keller
Massachusetts: MIT Press, 1999
710 EAS o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London : Roudledge, 2003
720.19 MAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karlen, Mark
Jakarta: Erlangga, 2007
729 KAR dt (1);729 KAR dt (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Atmodiwirjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Anisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas museum yang berfokus pada pembentukan pengalaman dan
pengaruh elemen ruang arsitektur terhadap pembentukan makna di dalam museum.
Dengan menggeser fokus dari objek museum ke elemen ruang di museum,
rangsangan dan respon yang diproses oleh tubuh juga berubah. Untuk menyelidiki
pengaruh hubungan elemen ruang terhadap pengalaman di museum, skripsi ini akan
mengamati peranan objek di museum, peran atmosfer ruang, dan pengaruh sensori
terhadap pengalaman di museum. Hasil dari penulisan skripsi ini diharapkan dapat
memberi gambaran akan pengaruh yang dihasilkan dari kombinasi berbagai elemen
ruang yang dirasakan dan diproses oleh tubuh melalui panca indera. Penulisan ini
skripsi juga diharapkan dapat mengangkat pentingnya memahami kaitan antara
pengalaman sensori, karakter elemen ruang, dan proses pembentukan makna di
dalam museum.

ABSTRACT
The focus of this study is regarding experience-based museum and the role of
spatial elements in the proces of meaning-making in museum. By shifting the focus
from object to experience, stimuli and sensory respons which took place in museum
also change accordingly. To dissect the role and effect of spatial elemets on spatial
experience, we will need to observe the role of museum objects, museum
atmpsphere, and also sensory response in museum. The result of this study
hopefully will give a description and analysis on the effect of many spatial elements
combination and highlight the importance of understanding the connection between
sensory experience, the presence of spatial elements, and the resulting meaningmaking
in museum.;"
2016
S64624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Jati Ningrum
"Elemen estetis seringkali hanya dianggap sebagai pajangan atau hiasan ruang semata, tanpa menyadari polensi lain dan penerapan elemen estetis ini pada penataan ruang luar maupun ruang dalam. Sejauh manakah peran elemen estetis dalam meningkatkan kualitas visual dan fungsional dari sebuah ruang? Bagaimanakah prinsip-prinsip elemen estetis yang harus diterapkan agar elemen estetis tersebut dapat berfungsi secara efektif dan optimal? Bagaimana hubungan elemen estetis dengan penataan ruang luar dan penataan ruang dalam pada sebuah karya arsitektur? Peletakan elemen estetis yang seperti apakah yang dianggap tepat dan dapat mempeikaya kualitas ruang?
Penerapan elemen estetis memiliki tujuan yang positif, yaitu untuk menghasilkan segala hal yang balk, indah dan menyenangkan untuk ditanggapi dan dirasakan oleh indera manusia. Unsur keindahan yang hadir dalam warna, cahaya, pola & tekstur mempengaruhi persepsi dan emosi terhadap bobot visual, proporsi serta dimensi ruang Selain kebutuhan akan ruang, manusia juga membutuhkan seni sebagai eksprsi dalam kehidupannya. Seni dapat menjadi stimulus aktif dan pasif bagi manusia. Sebagai stimulus aktif, elemen estetis menjadi acuan skala dan acuan arah serta focal point yang bersifat eye-catching. Sedangkan sebagai stimulus pasif, elemen estetis berfungsi sebagai dekorasi ruang yang menjadi simbol dari suaiu kegiatan yang berlangsung di dalam ruang tersebut, menjadi pemacu semangat beraktivitas, membenkan karakter/identitas serta prestige kepada sebuah ruang.
Ruang hams memiliki unsur estelis atau keindahan. Pendekatan secara estetis ini penting karena dalam proses pemahaman terhadap ruang, kontak pertama manusia dengan ruang sekitamya adalah melalui pengalaman visual. Elemen estetis ini juga berkaitan erat dengan kualitas kenyamanan dalam beraktivitas. Nleskipun penilaiannya bersifat subyektif, tetapi perancangan elemen estetis harus memenuhi kaidah perancangan dan peletakan. Prinsip perancangannya harus rnemiliki tema yang jelas dan tidak monoton. Sedangkan peletakannya harus selaras dengan skala, proporsi dan komposisi ruang, serta harus dapat dilihat & dinikmati dari semua angle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Djati Suryo Prameswari
"Arsitektur dapat hadir secara permanen maupun temporer. Arsitektur temporer sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari lewat berbagai macam bentuk, mulai dari arsitektur portabel pasca bencana, panggung hiburan, pameran maupun dalam festival. Kehadiran suatu bentuk arsitektur temporer mengubah pengalaman ruang di suatu ruang yang telah ada sebelumnya. Melalui arsitektur temporer, suatu tempat kembali didefinisikan dalam kurun waktu yang terbatas dan tidak tetap. Pengadaannya hanya dalam durasi tertentu karena pertimbangan siklus dan manajemen waktu.
Arsitektur temporer ini, dapat diadakan di mana saja, salah satunya di jalan. Bentuk dari arsitektur temporer di jalan bisa berupa benda-benda dekoratif saja ataupun struktur yang melibatkan aktivitas di dalamnya. Ruang jalan kembali dimaknai dan dialami secara berbeda saat arsitektur temporer diadakan di dalamnya. Makna jalan pun berubah, dari ruang sirkulasi kota menjadi suatu ruang dan tempat warga kota bersosialisasi.

Architecture can be presented permanently and temporarily. Temporary architectures are often encountered in everyday life through a variety of forms, ranging from post-disaster portable architecture, performance stage, exhibitions as well as in the festival. The presence of temporary architecture changed the experience of space that has already existed before. Through temporary architecture, a place is re-defined in the limited time period and not permanently. The procurement is only in specific duration due to the time cycle and time management.
These temporary architectures can be held anywhere including on street. Forms of temporary architecture on the street can be just decorative objects or structures that involve activities in it. Street space is re-interpreted and experienced differently when temporary architecture is created there. The meaning of the street is transformed, from the circulation space of the city into a space and place where people gather and socialize.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43558
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Bunga Hernandita
"ABSTRAK
Aksi-reaksi antara manusia subjek dengan ruang arsitektur objek menghasilkan berbagai respon yang berbeda karena variabel yang beragam baik dari subjek maupun objek. Kepribadian introvert merupakan salah satu variabel keragaman manusia dimana mereka sulit untuk beradaptasi dengan kondisi ruang over-stimulus. Perilaku teritorial mikro merupakan salah satu upaya meregulasi kondisi ruang over-stimulus dengan melibatkan fitur desain atau hanya dengan gestur tubuh. Keterlibatan fitur desain tergantung pada fleksibilitas regulasi ruang yang terbagi menjadi 3, yaitu fixed-feature space, semifixed feature space, dan informal space.

ABSTRACT
Action reactions between humans subjects and architectural spaces objects produce different responses because of varied variations from both the subject and the object. Introversion is one of the variables of human diversity in which they are difficult to adapt to over stimulus space conditions. Micro territorial behavior is one of the attempts to regulate over stimulus spatial conditions by involving design features or simply with body gestures. The involvement of design features depends on the flexibility of spatial regulation that is divided into 3, that is fixed feature space, semifixed feature space, and informal space."
2017
S68744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dede Indra C.
"Pembangunan rumah susun masih kurang memperhatikan aspek
manusia yang menghuninya, sehingga timbul ketidaksesuaian. Untuk
itu pembangunan rumah susun perlu didukung oleh penelitian
terhadap rumah susun yang telah dibangun dan ditempati, terlebih
terhadap penghuni rumah susunnya. Penelitian yang dilakukan
menitikberatkan kepada aspek Arsitektur Lingkungan dan Perilaku.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan timbal-balik
(korelasi) antara Iingkungan Hsik arsitektur rumah susun dengan
perilaku penghuni rumah susun tersebut, dengan fokus penelitian
berupa persepsi penghuni, tingkat kepuasan terhadap Iingkungan fisik rumah susun dan tingkat kebetahan untuk terus menetap di rumah
susun. Mencari kaitan antara fokus penelitian (persepsi, kepuasan,
dan kebetahan) dengan karakteristik penghuni dan karakteristik
lingkungan. Di samping itu juga untuk mengevaluasi rancangan rumah
susun yang ada dengan memperhatikan aspek kajian arsitektur
lingkungan dan perilaku.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah susun sederhana tahap I dan
tahap IIA yang dibangun oleh Perum Perumnas di Kota Baru Bandar
Kemayoran, terdiri dari beberapa tipe unit, yaitu tipe F-18, F-18 Baru,
F-21, F-36, F-36 Baru dan tipe F-42, dengan total keseluruhan
bangunan 57 blok. Sampel penelitian adalah Kepala Keluarga atau
Ibu Rumah Tangga dari unit rumah susun yang terpilih secara acak
terstrata (Stratified Random Sampling) sebanyak 136 buah
responden.

Abstract
The development of flats so far still has not looked into the aspect of
people who reside it. In later stage mismatch occur between physical
environment of the flats and its residents. Because of that the
development of flats needs to be supported by research of existing
inhabited flats, especially towards the flats residents. The conducted
research put emphasizes on environmental architecture and behavior
aspect.
The aim of this research is to seek correlation between physical
architectural environment of flats and the behavior of its residents,
where research is focused on perception of residents, level of
satisfaction of physical environment of flats and level of contentment to
continue staying in flats. To seek for correlation between focus of
research (perception, satisfaction and contentment) with
characteristics of residents and environment. Moreover, to evaluate
the design of existing flats with respects of environmental architecture
and behavior.
This research is conducted at low cost flat stage land IIA which is built
by Perum Perumnas at Kota Baru Bandar Kemayoran. Comprises of
type F-18, New F-18, F-21, F-36, New F-36 and type F-42, with total
building of 57 blocks. Sample for research Head of Families or
Housewives from flats unit which chosen by methods of Stratitied
Random Sampling as many as 136 respondents.
The method for Data Collecting is by using questionnaire,
comprehensive interview, walk-through evaluation, tield observation,
evaluation of secondary data and interview with related person or
bodies.
Data Analysis Technique with frequency distribution table, Cross
Tabulation, and Bivariate Correlation ( Moment Pearson Correlation )
and Contingency Coeflicient to probe hypothesis. For Data Analysis
SPSS Program Windows-based Operating System version 9."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>