Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Anggreaningsih
"ABSTRAK
Studi literatur yang ada masih memberikan kesimpulan yang bervariasi mengenai hubungan konsentrasi kepemilikan terhadap nilai dan risiko bank. Skripsi ini membahas konsentrasi kepemilikan pada bank dalam implikasinya terhadap risiko bank yang di proksikan dengan capital adequacy ratio dan impaired loan ratio. Observasi dilakukan pada 55 bank yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Philipina selama kurun waktu 2006 hingga 2011. Dengan menggunakan model estimasi Generalized Least Square-Random Effect, didapatkan hasil bahwa konsentrasi kepemilikan pada bank tidak memiliki pengaruh terhadap risiko bank tersebut dengan capital adequacy dan impaired loan ratio sebagai ukuran risiko yang digunakan.

ABSTRACT
Existing study still provide various result regarding the impact of ownership concentration to bank value and risk. This research examines the impact of bank ownership concentration on two indicators of bank riskiness (banks? non-performing loans and capital adequacy). Using Generalized Least Square-Random effect on 55 banks in Indonesia, Malaysia, Thailand and Philipina for period 2006-2011. It is found that bank ownership concentration does not affect bank riskiness (banks? non-performing loans and capital adequacy)."
2013
S44831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eveline
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari diversifikasi usaha yang dilakukan oleh bank pembangunan daerah di Indonesia terhadap risiko yang dihadapinya pada periode 2005-2009. Metode yang digunakan adalah metode balanced panel. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan non-bunga bersih (NNII) terhadap risiko (yang diukur dengan proksi SDROA, SDROE, LLP, dan ADZ) yang dihadapi oleh bank pembangunan daerah skala kecil dan bank pembangunan daerah skala besar. Pendapatan komisi (COM) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko (yang diukur dengan proksi SDROA, SDROE, LLP, dan ADZ) hanya pada bank pembangunan daerah skala kecil.

The purpose of this study is to get the understanding about the effects of business diversification that is done by regional development banks in Indonesia towards the risk that the banks face for period 2005 - 2009. The method used is balanced panel method. In this study, it was found that there is significant effect of Net Non-Interest Income (NNII) towards risk (measured by SDROA, SDROE, LLP, and ADZ as proxies) that is faced by regional development banks in small scale and large scale. Commission Income (COM) has significant effect towards risk (measured by SDROA, SDROE, LLP, and ADZ as proxies) only in small scale regional development banks"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Anton Eka Sakti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat persaingan dan karakteristik bank terhadap risiko kredit dan risiko rentabilitas. Objek penelitian adalah 105 bank umum yang beroperasi di Indonesia selama periode tahun 2010 sampai dengan 2013. Estimasi model yang digunakan adalah regresi panel data Fixed Effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat persaingan berpengaruh secara negatif terhadap risiko kredit namun berpengaruh secara positif terhadap risiko rentabilitas. Selain itu ukuran bank berpengaruh secara negatif baik terhadap risiko kredit maupun risiko rentabilitas.

The aim of this study was to examine the impact of banks competition level and characteristics toward credit risk and earning volatility using regression panel data analysis. Our sample consists of 105 commercial banks in Indonesia from 2010 to 2013. The result shows that competition is significantly and negatively related to credit risk but positively related to earning volatility. In addition, bank size is significantly and negatively related to bank risk and earning volatility."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Rochyadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kegiatan diversifikasi terhadap bank kinerja dan risiko bank. Pengamatan terhadap 90 bank umum terdaftar dari Negara-negara Asia Timur Jauh yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan Korea dari tahun 2008 hingga 2017. Penelitian ini mengukur dua jenis diversifikasi yang dilakukan oleh bank, diversifikasi pendapatan dan
diversifikasi aset terhadap kinerja bank dan risiko bank yang diukur dengan dua proksi. Dengan menerapkan Generalized Method of Moments (GMM) pada tiga klasifikasi sampel, temuan menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi mempengaruhi sampel secara heterogen klasifikasi. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa bank diuntungkan oleh pendapatan diversifikasi; yang meningkatkan kinerja bank dan menurunkan risiko bank. Namun, aset diversifikasi tampaknya kurang menguntungkan; yang bahkan menurunkan kinerja bank meski bisa mengurangi risiko bank. Penelitian ini memberikan wawasan tentang kegiatan diversifikasi yang memaksimalkan keuntungan bank.

ABSTRACT
This study aims to determine the impact of diversification activities on bank performance and bank risk. Observations of 90 registered commercial banks from Far East Asian countries, namely Indonesia, Singapore, Malaysia, Philippines, Thailand, China, Hong Kong, Taiwan, Japan, and Korea from 2008 to 2017. This study measures two types of diversification carried out by bank, income diversification and
diversification of assets on bank performance and bank risk as measured by two proxies. By applying the Generalized Method of Moments (GMM) to three sample classifications, the findings indicate that diversification activities affect the heterogeneous sample classification. Overall, this study finds that banks benefit from income diversification; which improves bank performance and reduces bank risk. However, diversified assets appear to be at a disadvantage; which even reduces bank performance even though it can reduce bank risk. This study provides insight into diversification activities that maximize bank profits.
"
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Akbar Pradhityo
"Skripsi ini membahas tentang kredit sindikasi, sebagai salah satu metode kredit yang diberikan oleh Bank X sebagai kreditur kepada PT Y sebagai debitur. Sebagai proyek pembuatan jalan tol yang membutuhkan sistem kredit yang memberikan kredit besar, dalam pemberian kredit sindikasi terdapat banyak sekali risiko yang dapat terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ketentuan kredit sindikasi sudah sesuai dengan undang-udang perbankan dan bagimana implementasi manajemen risiko terhadap sindikasi kredit yang diberikan oleh Bank X terhadap PT Y. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan bentuk hasil penelitian adalah deskriptif-analisis, yaitu peneliatan yang memberikan gambaran dan penjelasan berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian adalah bahwa proses sindikasi kredit yang terdapat dalam dalam perjanjian diantara Bank X dan PT Y adalah sama dengan proses pemberian kredit secara umum terdapat dalam kegiatan perbankan, sebagaimana telah disebutkan dalam Peraturan UU Perbankan. Proses manajemen risiko yang diberikan oleh Bank X terhadap PT Y juga sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Serta untuk meningkatkan performa manajemen risiko, Bank X dapat melakukan studi komparatif dengan bank lain, dan terhadap perjanjian yang diberikan oleh Bank X terhadap PT Y ini dapat dijadikan contoh untuk proyek sindikasi kredit yang akan datang.

This thesis discusses the syndicated credit, as one of credit given by Bank X as the creditor to PT Y as the debtor. The process of making toll roads that require large credit, in the syndicated credit awards there are many risks that can happen. The purpose of this study is to determine whether the syndicated credit provisions are in accordance with the banking law and how implementation of risk management to credit syndication provided by Bank X to PT Y. The research method used in this study is qualitative method, with the form of research results is a descriptive-analysis, namely the analysis that provides an overview and assessment based on the analysis conducted in this study. The result of this research is the syndicated credit process in agreement between Bank X and PT Y same as voting process in operational regulation. The risk management process provided by Bank X to PT Y is also in accordance with Bank Indonesia regulations. As well as to improve the performance of risk management, Bank X may conduct comparative study with other banks, and to the agreement given by Bank X to PT Y this can be an example for the next syndicated credit project.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Maulisa Yanti
"Tujuan penelitian ini adalah menginvestigasi pengaruh implementasi deposit insurance system (DIS) terhadap depositor dan bank. Pertanyaan fundamental yang ingin dibuktikan dalam penelitian ini adalah apakah implementasi DIS memperbaiki tingkat deposit bank umum di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan panel data analysis dengan pendekatan random effect yang memungkinkan analisis terhadap perbedaan individu dan waktu.
Studi membuktikan bahwa implementasi DIS di Indonesia efektif meningkatkan deposit bank umum di Indonesia. Disamping itu, dana masyarakat juga semakin terbesar dan tidak terkonsentrasi pada bank milik pemerintah. Namun demikian, dari studi ini tidak terbukti bahwa implementasi DIS menimbulkan moral hazard pihak bank umum dalam bentuk peningkatan risk taking dalam bentuk penurunan komposisi modal terhadap aset atau peningkatan komposisi kredit terhadap aset bank.

This study evaluates the impact of the deposit insurance system (DIS) to the depositors and banks in Indonesia. The implementation of explisit deposit insurance system in Indonesia is managed by Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC). The fundamental question tried to answer in this research is whether the DIS improved the effectiveness of the banking system evidenced by the increased of the bank level of deposit. The research conducted in a panel data analysis using the random effect model approach, that controlled individual and time.
The research find that the deposit level of the bank has improved since the deposit insurance is available. It also find that the deposit is not concentrated in the state controlled banks any longer since the implementation of DIS in Indonesia. Another good news is that the study did not find that the DIS affect the increasing of bank risk taking not only the composition of credit to asset, but also the level of equity to asset of the bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29966
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany
"[ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menguji adanya kausalitas antar risiko perbankan dan
dampaknya terhadap probabilitas kegagalan bank. Penelitian ini menggunakan
data individu perbankan dari 5 negara, seperti Filipina, Indonesia, Malaysia,
Singapura, dan Thailand. Untuk menguji adanya kausalitas dalam risiko
perbankan, dipergunakan VAR-Granger Causality model. Sebagai tambahan,
model regresi OLS dipergunakan untuk menguji dampak dari interaksi antar risiko
ini terhadap probabilitas kegagalan bank. Hasil dari penelitian ini adalah
kausalitas antar risiko kredit dan risiko likuiditas hanya ditemukan di Malaysia.
Sedangkan, kausalitas antar risiko kredit dan risiko tingkat suku bunga ditemukan
di Filipina, Malaysia, Thailand, dan ASEAN. Namun, tidak ditemukan adanya
pengaruh dari interaksi antar risiko ini terhadap probabilitas kegagalan.
Probabilitas kegagalan terbukti kuat dipengaruhi oleh risiko kredit, ukuran bank,
dan produk domestik bruto.

ABSTRACT
This thesis aims to investigate the occurrence of causality in banking risks and its
impact on probability of default. This thesis used individual bank data of five
countries, i.e: Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and the Philippine. In
order to investigate the occurrence of causality in banking risks, we used VARGranger
Causality model. In addition, OLS regression models are used to
investigate the impact of this causality on default probability. Results of this study
revealed that the causality between credit risk and liquidity risk only occurred in
the Philippine, Malaysia, Thailand, and all banks in ASEAN. However, the impact
of the interaction between banks risk on default probability is not significant.
Furthermore, credit risk, bank size, and gross domestic product are significantly
impact probability of default, This thesis aims to investigate the occurrence of causality in banking risks and its
impact on probability of default. This thesis used individual bank data of five
countries, i.e: Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and the Philippine. In
order to investigate the occurrence of causality in banking risks, we used VARGranger
Causality model. In addition, OLS regression models are used to
investigate the impact of this causality on default probability. Results of this study
revealed that the causality between credit risk and liquidity risk only occurred in
the Philippine, Malaysia, Thailand, and all banks in ASEAN. However, the impact
of the interaction between banks risk on default probability is not significant.
Furthermore, credit risk, bank size, and gross domestic product are significantly
impact probability of default]"
2015
T44206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Adam Yonas
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat efektivitas komite manajemen risiko terhadap tingkat pengungkapan risiko pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 hingga 2014. Selain itu, penelitian ini juga melihat tren pengungkapan risiko yang dilakukan oleh bank dengan menggunakan PSAK 60 (revisi 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan bank dipengaruhi oleh efektivitas kinerja komite manajemen risiko bank yang diukur melalui kompetensi, rapat, dan aktivitas komite. Selain itu, tingkat pengungkapan risiko yang dilakukan oleh bank lebih tinggi pada jenis risiko likuiditas, operasional, kepatuhan, hukum, reputasi, dan risiko stratejik.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effectiveness of risk management committee on bank disclosure. The sample of this research are banks which listed on Indonesia Stock Exchange (BEI) during the period of 2012 to 2014. This research also aim to analyze the trend of risk disclosure in banks by using PSAK 60 (revision 2010) as a scoring benchmark of risk disclosure done by the banks. The result of this research shows that the bank level disclosure is affected by the effectiveness of risk management committee measured by competences, meetings, and activities. Also, the level of risk disclosure done by the banks are higher on liquidity risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk, and strategic risk.
"
2016
S64096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
In Min
"Penelitian ini menginvestigasi pengaruh likuiditas pendanaan terhadap perilaku pengambilan risiko bank. Penelitian sebelumnya di negara maju menunjukkan bank yang mengalami peningkatan deposit lebih agresif dalam mengambil risiko di periode berikutnya, untuk meningkatkan profitabilitas dan mengejar kompensasi pribadi, serta adanya skema deposit insurance yang dapat menciptakan moral hazard.
Menggunakan data 336 bank di 26 negara selama periode 2004-2016, penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan perilaku pengambilan risiko antara tiap wilayah dalam kaitannya dengan likuiditas pendanaan. Pada bank-bank di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah, ditemukan hubungan positif antara deposit dengan risk weighted asset.
Di Amerika Utara, peningkatan deposit juga berpengaruh signifikan terhadap penurunan z-scores. Di Asia Timur, peningkatan likuiditas pendanaan ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk semua ukuran risk taking. Di Asia Tenggara, meningkatnya funding liquidity bahkan berkontribusi terhadap menurunnya perilaku pengambilan risiko.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan skema explicit deposit insurance dapat meningkatkan agresivitas pengambilan risiko ketika bank mengalami peningkatan likuiditas pendanaan. Sebaliknya, bank cenderung mengambil risiko yang lebih rendah dalam merespons peningkatan likuiditas pada periode krisis keuangan global. Hal ini secara konsisten ditemukan di seluruh kawasan yang diteliti, kecuali di Asia Timur.

This research investigates the effect of funding liquidity on bank risk taking behavior. Previous research in developed countries shows that banks with higher deposits are more aggressive in taking risks in the next period, to increase profitability, pursue personal compensation, and the existence of deposit insurance schemes that can create moral hazard.
Using data of 336 banks in 26 countries over the period 2004 2016, this study shows differences in risk taking behavior between each region in relation to funding liquidity.In banks in North America, Europe and the Middle East, a positive relationship was found between deposit and risk weighted assets.
In North America, increased deposits also have a significant effect on the decrease in z scores. In East Asia, increased funding liquidity did not have a significant effect on all measures of risk taking. In Southeast Asia, increased funding liquidity even contributes to the decline in risk taking behavior.
The results of this study also indicate that the implementation of explicit insurance deposit scheme can increase the aggressiveness of risk taking when the bank has higher funding liquidity. In contrast, banks tend to take lower risks in response to increased liquidity in the period of global financial crisis. This is consistently found throughout the area studied, except in East Asia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Asby Wijaya
"Perjanjian kredit yang dibuat oleh Bank dengan Nasabah Debitur memerlukan jaminan dan memenuhi prinsip kehati-hatian sesuai dengan Pasal 8 ayat (1) UU Perbankan. Penelitian ini dilakukan pada perjanjian kredit dengan agunan yang dibebankan hak tanggungan melalui pembuatan SKMHT dan APHT. Namun, sering kali dalam proses pembuatan APHT ini muncul berbagai masalah yang akan menyulitkan Bank untuk mengeksekusi objek jaminan kredit. Maka, ada dua rumusan masalah, yaitu: bagaimanakah pengaturan pemberian kredit oleh Bank dengan pengikatan SKMHT? Dan bagaimana risiko Bank selaku Kreditur dalam pemberian kredit dengan pengikatan SKMHT? Adapun tujuan penelitian ini adalah memahami peraturan-peraturan terkait dan menganalisis risiko-risiko yang dapat terjadi dalam pemberian kredit dengan pengikatan SKMHT dan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Bank untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dan tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Penelitian ini didasarkan pada data sekunder dan diperkuat dengan data dari wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa pengaturan terkait dalam pemberian kredit dengan pengikatan SKMHT. Lebih lanjut, dalam memberikan kredit dengan pengikatan SKMHT, Bank memiliki beberapa risiko, diantaranya: kedudukan Bank selaku Kreditur Konkuren, Debitur wanprestasi, adanya catatan blokir dan/atau catatan sita, dan jangka waktu berlakunya SKMHT yang terlalu singkat. Bank selaku Kreditur dapat melakukan berbagai upaya untuk mencegah timbulnya kredit bermasalah, seperti: menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip dalam pemberian kredit (Prinsip 5C dan 7P), melakukan pembuatan APHT dan pendaftaran hak tanggungan. Lebih lanjut, apabila terjadi kredit bermasalah, Bank dapat melakukan dua upaya, yaitu: penyelamatan kredit bermasalah atau penyelesaian kredit bermasalah. Berdasarkan hasil penelitian ini, Penulis memberikan saran agar Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dengan meminta PPAT rekanan Bank untuk melakukan peningkatan SKMHT menjadi APHT dan kepada Pemerintah (lembaga legislatif dan eksekutif) agar melakukan kajian lebih mendalam mengenai jangka waktu berlakunya SKMHT dan juga tata cara atau prosedur penyelesaian kredit bermasalah

Credit agreement made between a Bank and a Debtor requires collateral and fulfilling the prudential principle, in accordance with Article 8 paragraph (1) of the Banking Law. This research pertains to credit agreements with collateral that is imposed upon mortgage rights through the making of SKMHT and APHT. However, in establishing APHT, a lot of problem arises which hinder Banks from executing the collateral object. Therefore, there are two research questions, namely: how is the regulation of credit provision by the Bank in relation to SKMHT binding? and how is the risk of Banks as creditors in granting credits with SKMHT binding? However, the purpose of this research is to comprehend regulations regarding SKMHT binding and analyzing risks that may occur in credit provisions with SKMHT binding, in addition to efforts that may be undertaken by Banks to resolve these issues. Methodology used in this research is juridical normative, and the research type is analytical descriptive. This research is founded upon secondary data and substantiated with data from interviews. According to this research’s result, there are some regulations relating to credit provisions with SKMHT binding. Furthermore, in providing credits with SKMHT binding, Banks have several risks, among others: the status of Bank as a concurrent creditor, Debtor default, existence of blocking or confiscation records, and the validity period of SKMHT that is too short. Banks as creditors are able to make various efforts to prevent non-performing loans from emerging through efforts such as: implementing risk management and principles in granting credit (5C and 7P principles), establishing APHT and registering mortgage rights. Moreover, in the event of non-performing loans, Banks can perform two actions, namely: rescue of non-performing loans or settlement of non-performing loans. Based on the results of this research, the Author suggests that Banks are required to apply prudential principles by asking PPAT bank partners to upgrade SKMHT to APHT and to the government (legislative and executive institutions) to conduct a more in-depth study of the validity period of SKMHT and also procedures for the settlement of problem loans.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>