Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Chairul Fadhly
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba yang jumlahnya semakin signifikan dari tahun ke tahun, terutama pada kalangan remaja. meluasnya penyalahgunaan narkoba ditengarai disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Jika faktor eksternal antara lain berupa pengaruh lingkungan dan adanya ketersediaan narkoba, sedangkan faktor internal berasal dari permasalahan dalam keluarga yang mendorong anak untuk mencoba dan kemudian menjadi penyalahguna narkoba.
Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasi upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan keluarga untuk membentengi remaja dari bahaya penyalahgunaan narkoba dari sudut pandang komunikasi dan sistem keluarga. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Dengan mengambil lokasi di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, penelitian dilakukan terhadap lima keluarga yang salah satu anggotanya terlibat penyalahgunaan narkoba, dengan batasan yaitu: pertama; keluarga utuh dimana kedua orangtua tidak bercerai, kedua; mewakili tingkat ekonomi menengah ke bawah dan menengah ke atas, ketiga; mewakili keberagaman tempat tinggal, perkampungan dan kompleks perumahan. Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober dan November 2008, dengan harapan agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang longgar.
Analisis data dilakukan secara kualitatif untuk memperoleh hasil: pertama, tipologi komunikasi keluarga, kedua, tipologi sistem keluarga, ketiga, hubungan antara tipologi komunikasi dengan tipologi keluarga yang dilakukan menggunakan analisa kuadran, keempat, menentukan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan keluarga untuk membentengi remaja dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Hasil yang didapat dari analisis data tersebut menunjukkan bahwa pada keluarga yang menjadi subyek penelitian ditemukan pola komunikasi Stimulus Response dan ABX tidak simetri yang bersifat negative. Sedangkan sistem keluarga yang ditemukan adalah sistem keluarga Enmeshed (kaku), Separated (terpisah) dan Disengaged (tercerai berai). Analisis hubungan antara kedua variabel tersebut dengan menggunakan kuadran menunjukkan empat keluarga berada pada kuadran II atau masuk dalam kategori RAWAN terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba, sedangkan satu keluarga berada pada kuadran IV atau masuk dalam kategori RENTAN terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan mengacu pada hasil analisa tersebut maka upaya yang dilakukan untuk membentengi keluarga adalah dengan mengupayakan keluarga tersebut berada pada zona aman, dengan menjalankan tipe komunikasi interaksional dan tipe keluarga Connected (terhubung) sebagai bentuk yang ideal.
Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa pola komunikasi dan sistem keluarga sangat mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap penyalahgunaan narkoba. Keluarga dengan tipe komunikasi ABX Tidak Simetri dan tipe keluarga Disengaged akan berada pada kategori rawan, demikian pula dengan keluarga yang memiliki tipe komunikasi Stimulus Respons negative dan tipe keluarga Separated,dengan pengertian RAWAN (threatened). Sedangkan keluarga dengan tipe komunikasi Stimulus Response dan tipe keluarga Enmeshed akan berada pada kategori RENTAN (Vulnerable).
Dengan mengacu pada hasil analisa tersebut maka upaya yang dilakukan untuk membentengi keluarga adalah dengan mengupayakan keluarga tersebut berada pada zona AMAN, dengan menjalankan tipe komunikasi Interaksional dan tipe keluarga Connected sebagai bentuk yang ideal. Demi suksesnya upaya untuk membentengi keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkoba, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama dengan meningkatkan komunikasi orangtua dan anak dan meningkatkan kebersamaan antara anggota keluarga. Kedua dengan memberikan pendidikan sedini mungkin pada anak tentang dampak buruk penyalahgunaan narkoba sehingga pada gilirannya anak dapat mengatakan tidak pada narkoba.

The background of this research is based on the increasing number of illicit drugs abuse which gets more significant over the recent years, especially among teenagers/juvenile. The widespread of illicit drugs abuse has been assumed to be caused by various factors, both internal and external. If the external factors are the influence from surrounding or peer pressure and the availability of illicit drugs, while internal factor is appear from family problem which leads children to try and further become drugs addicts.
This research is aiming to recommend the efforts which can be obtain by families to protect their children from illicit drugs abuse from the perspective of communicational pattern and family system. The methodology applied in this research was qualitative method where the data collection was conducted through in-depth interview. By taking the location in Kalideres district, West Jakarta, the research was conducted to five families which one of the family members get involved in illicit drugs abuse, with limitations as follows: first; intact families where none of the parents get divorced, second; representing mid-lower economic and mid-upper economic background, third; representing the diversity of residents, suburb and housing complex. This research was conducted during October and November 2008, with hope to get the maximum result through loose timing.
Data analysis was done qualitatively by using the variables of communication pattern and family system to obtain the results of: First, types of communication; second, type of family system; third, the relation between type of communication and type of family system using the quadrant analysis; and fourth, determine the efforts can be done to protect teenagers/juveniles from the danger of illicit drugs abuse.
The results acquired from the data analysis shown that in five families as subjects in this research tyoe of communication found were Stymulus-Response and Non Symetric ABX Triangle. Meanwhile the type of family were Enmeshed, Separated and Disengaged. The analysis towards the relations between those two variables using quadrant analysis shown that for families out of five are in quadrant III or categorized as THREATENED against the danger of illicit drugs abuse, while one other family is in quadrant IV or categorized as VULNERABLE against the danger of illicit drugs abuse.
The conclusion obtained from this research was that type of communication and family system were very much affecting the level of vulnerability against illicit drugs abuse. Families with ABX Non Symmetric type of communication and Disengaged system will be categorized as THREATENED, as well as families with Stimulus Response type of communication and Separated family system. Meanwhile family with communication type of Stimulus-Response and Enmeshed family system will be categorized as VULNERABLE.
By focusing on the results of the analysis, thus the efforts can be done to protect the family is to put the family in SAFE zone, by conducting Interactional communication type and Connected family as the most ideal form.To succeed the efforts to protect families from the danger of illicit drugs abuse there are some things can be done. First by improving communication between parents and children and increasing togetherness among family members. The second one is by giving early education regarding the danger of drugs abuse towards children so in their turn they can say no to drugs."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dumilah Ayuningtyas
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
PGB-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Andriono
"Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang mempunyai lereng tidak stabil. Peristiwa tanah longsor dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Di Indonesia, bencana tanah longsor seringkali merugikan manusia berupa harta benda, kerusakan lingkungan bahkan hingga hilangnya jiwa manusia. Kabupaten Sukabumi, khususnya bagian utara memiliki topografi yang cenderung kasar dan memiliki morfologi wilayah yang beragam (heterogen).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprediksi wilayah potensi longsor, wilayah rawan longsor dan wilayah rentan longsor di DA Ci Tarik, Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan ialah metode SINMAP (Stability Index Mapping) untuk menghasilkan wilayah potensi tanah longsor dan metode analisis spasial untuk menentukan wilayah rawan dan rentan tanah longsor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir 20% luas wilayah DA Ci Tarik merupakan wilayah yang berpotensi tanah longsor, sedangkan hanya sekitar 4% dari luas total DA Ci Tarik yang merupakan wilayah rawan dan rentan tanah longsor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wilayah potensi tanah longsor cenderung lebih mengarah menuju ke bagian barat DAS, meskipun persebarannya terdapat di hampir seluruh bagian DAS, dan wilayah rawan dan rentan cenderung terdapat di sepanjang alur Ci Tarik.

Landslide is one of the disaster that often occured in Indonesia, especially in areas that have unstable slopes. Landslide are influenced by natural and human factors. In Indonesia, landslide is often detrimental to the human form of property, environmental damage and even loss of human life. Sukabumi district, particularly the northern part has a rough topography and tend to have diverse morphological areas (heterogen).
This study aims to identify and predict potential landslide areas, vulnerable landslide areas and susceptible landslide areas in Ci Tarik watershed, Sukabumi district. Landslide potential areas are being generated by using SINMAP (Stability Index Mapping) and spatial analysis are used to determine vulnerable and susceptible areas of landslide.
The results of this study indicate that nearly 20% of the Ci Tarik watershed are potentially of landslide areas, while only about 4% of total Ci Tarik watershed are determined as vulnerable and susceptible landslide areas. This study also shows that the potential of landslides tend towards the western watershed, even though those potentially areas of landslide also being found spread in a whole of the watershed. Meanwhile, the most vulnerable and susceptible areas are tend to be found along the path of Ci Tarik river.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awanda Sentosa
"Thesis ini mengkaji kerentarum sosial ekonomi di Kec.amatan PenjaringanKota Administrasi Jakarta Utrua terhadap kenaikan muka laut berdasarken indeks kerentanan, identifikasi aktifitas beocana dan indikator pembentuk kerentanan untuk mengetahui kelompok masyatakat yang rentan terhadap kenaikan muka air laut dan bentuk adaptasinya. Variabel indeks kerentanan aldbat keoaikan muka air !aut ndalah tala guna lahan, persentase kemiskinan, tingkat kepadatan dan persentase jumlah penduduk terkena genangan akibat kenaikan muka air laut. Kerentanan kenaikan muka laut ini digolongkan menjadi tiga:, yaitu kurang rentan, rentan dan sangat rentan. Perhitungan nilai index kerentanan pada tesis ini berdasarkan hasil perhitungan tingkat kerentanan yang mengacu penelitian Szlafsztein (2005), identifikasi aktifitas beneana akibat kenaikan muka air laut didasarken pnda sifat kndatangan, prediktabilitas.durasi dan areal tetganggu. Identifikasi ini didapat dari data sekunder dan data primer. Sedangkan indikator pembentuk kerentanan terdiri dari tingkat pendidikan, mata pencaharian kepemilikan tempat tinggal dan aset, pendapatan, sosial dan sumber informasi bencana didapat dari hasil penyebaran kuesioner. Analisa Cross Tabulasi antata lndeks Kerentanan Sosial Ekonomi tethadap kenaikan muka air laut dengan variabel Mata Pencaharian, Tingkat Pendapatan dan tingkat Pendidikan. Cross Tabulasi juga diiakukan antara Bentuk Adaptasi dengan variabel Mata Pencaharian Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan. Hasil yang didapat dari tugas akhir ini beropa yaitu index kerentanan masing-masing RW di lokasi penelitiart menunjukkan kelas kerentanan yang berbeda. RW 01 Kelurahan Pluit yang tetgolong Kurang Rentan mcrnpunyai luas 1,35 Ha dan Sangat Rentan 12,83 Ha. RW 04 Kelurahan Karnal Muam tergo[ong Kurang Rentan dengan total luas 0,08 tergolong Rentan dengan total luas 4,03 Ha, tergolong Sangat Rentan dengan total luas 1,89 Ha. RW 17 Kelurahan Penjaringan wilayah RT yang tergolong Kurang Rentan dengan total luas 41,75 Ha, RT tergolong Rentan dengan total luas 130,14 Ha dan RTtergolong Sangat Rentan dengan total luas 6,55 Ha. Kemampuan adaptasi fisik terdiri dari meninggikan rumah. pembuatan tanggul, memperdalam atau memperlebar saluran, memperkuat konstruks:i rumah dan Kemampuan adaptasi non-fisik yaitu pindah ke lokasi tidak banjir, tetap tinggal di rumah, menambah perscdiaan air, bahan bakar dan makanan Kelornpok masyarakat yang tergolong rentan adalah mereka yang mempunyai tingkat pendapatan rendah (kurang dari Rp. 2.750,000), dan rnereka yang tingkat pendidikannya rendah (belum SMA atnu

This research examines the social-economic vulnerability assessment in the district of Penjaringan - North Jakarta due to high tide. The fuunework based on the social-economic vulnernbility index, identification of disaster activities and indicators to determine peoples coping adaptation strategies, The variables ofsosio eoonomlc vulnerability index are land use, percentage of poverty, density and percentage of people who suffered from high tide. This index based on SzlafSztein (2005), Identification of disaster activites due to high tide based on arrival charn.ctcristic. predictability duration and area of inundation. This identification section gained from primary and sccunder data. While indicators of vulnerability consists of education cveiprofession livelihood, habitat and property ownership, income level, social and disaster information resources drawn from thresults of questionnaire. The research also did cross tabuiation analysis of social economic vulnerability index due to high tide with variables of profession livelihoods, income level and level of education. Cross tabulation was also performed between the variables of adaptation strategies vtith profession livelihoods, inoome levcl and Jevel of education. The result of this research are mapping -of vulnerability assessment in neighborhood level. Vulnerability index shown each neighborhood bas different vulnerabilities. RW 01 (RW M.s similar identification with neighborhood in Indonesia) in Pluit District that categorized as less vulnerable are 1.35 ha. extremely vulnerable are 12.83 ha. RW 04 Kamal Muara District that categorized as less vulnerable are 0,08ha, categorized as vulnerable are 4.03ha, categorized extremely vuJnembJe I .89 ha. R\V 17 Pcnjaringan District, the area that categorized as Iess vuinerable are 4J.75ha, vu1ncrabJc are !30.14 ba an0 extremely vulnerable 6.55 ba. People or groups who categorized vulnerable are low income level people (less than Rp. 2.75 miUion). those with low educational level (ungraduated high school or equivalent). Physical adaptation strategies conSists of raising house level, making dike, deepening or widening the channel, restrengthening house construction and non physical inundation area., not moving out of home, adding more water supply, fuel and food. People with low education level and low wages will affect their vulnerability level and coping adaptation strategies due to high tides,"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T33504
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wine Hasianna
"DKI Jakarta merupakan provinsi yang penduduknya paling beresiko tertular HIV. Penderita HIV/AIDS di DKI Jakarta sebagian besar berasal dari dalam kota Jakarta dan hanya sebagian kecil penderita HIV/AIDS yang berasal dari luar. Perilaku seks bebas dan penggunaan narkotika suntik yang semakin marak menjadi penyebab semakin bertambahnya kasus HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wilayah rentan penyakit HIV/AIDS dan persebaran penderita HIV/AIDS per rumah sakit berdasarkan wilayah rentan. Analisa data yang digunakan analisa spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DKI Jakarta di dominasi wilayah dengan tingkat kerentanan yang tinggi dan persebaran penderita HIV/AIDS dengan klasifikasi tinggi mendominasi wilayah dengan tingkat kerentanan yang tinggi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34220
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Saputra
"Tulisan ini merupakan refleksi pengalaman saya dalam mengikuti Program Desa Cemara yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas. Pembahasan dalam tulisan ini akan berfokus pada upaya kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS PBI untuk kelompok masyarakat rentan, dan mekanisme pendataan Sepakat Desa dan Regsosek. Mekanisme penargetan berbasis data memungkinkan hilangnya subjektivitas dalam program perlindungan sosial. Basis data Sepakat Desa dan Regsosek yang digunakan merupakan inskripsi yang dihasilkan melalui serangkaian prosedural yang telah diatur sebagai inscriptional device. Pengambilan data didasarkan pada pengalaman saya dalam implementasi program perlindungan sosial di Desa Pasanggrahan. Hal ini dilakukan dengan metode kuantitatif berdasarkan data Sepakat Desa dan Regsosek, serta observasi dan wawancara untuk memperkuat data yang ada. Program perlindungan sosial dalam bentuk kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional merupakan hal yang penting bagi kelompok rentan, seperti disabilitas, penyakit kronis berkepanjangan, dan lansia. Masih diperlukan sinkronisasi data Sepakat Desa dan Regsosek dengan data DTKS dalam mengimplementasikan program perlindungan sosial. Selain itu, diperlukan pula pemutakhiran secara berkala untuk menjaga kualitas data kependudukan yang digunakan sebagai acuan program perlindungan sosial.

This paper is a reflection of my experience in participating in the Desa Cemara Program held by the Ministry of National Development Planning/Bappenas. The discussion in this paper will focus on the BPJS PBI National Health Insurance (JKN) membership efforts for vulnerable groups, and the data collection mechanisms of Sepakat Desa and Regsosek. Data-driven targeting mechanisms enable the elimination of subjectivity in social protection programs. The Sepakat Desa and Regsosek databases used are inscriptions produced through a series of procedural arrangements as inscriptional devices. Data collection is based on my experience in implementing social protection programs in Desa Pasanggrahan. This was conducted using quantitative methods based on data from the Sepakat Desa and Regsosek, as well as observations and interviews to strengthen existing data. Social protection programs in the form of National Health Insurance membership are important for vulnerable groups, such as those with disabilities, prolonged chronic illnesses, and the elderly. There is still a need to synchronize data from Sepakat Desa and Regsosek with DTKS data in implementing social protection programs. In addition, regular updates are also needed to maintain the quality of population data used as a reference for social protection programs."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Purnamasari
"Penelitian ini menganalisis penerapan inklusivitas kota bagi kelompok rentan pada jalur pejalan kaki di Lingkar Luar Kebun Raya Bogor. Kelompok rentan ini meliputi perempuan (ibu dengan stroller dan perempuan dalam menjalankan fungsi reproduksi), anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan individu dengan kebutuhan khusus. Metode kombinasi kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi infrastruktur dan mengidentifikasi kendala serta potensi perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan nilai kualitas jalur pejalan kaki sebesar 65,38 (kategori II, kualitas Baik), namun ada kendala aksesibilitas akibat pengelolaan yang kurang maksimal dan desain street furniture yang menghambat. Konflik antara kelompok rentan dan non-kelompok rentan, terutama terkait dengan pedagang kaki lima (PKL) dan elemen jalan lainnya, juga ditemukan. Selain itu, analisis tabulasi silang menunjukkan pengaruh jenis kelamin terhadap kepuasan terhadap keberadaan kereb/pagar pengaman dan marka untuk difabel. Penelitian ini memberikan rekomendasi perbaikan infrastruktur untuk menciptakan jalur pejalan kaki yang lebih inklusif, serta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan. Temuan penting dari penelitian ini adalah adanya perbedaan perspektif antara kelompok rentan dan kelompok non-rentan dalam menggunakan jalur pejalan kaki di Lingkar Luar Kebun Raya Bogor.

This study analyzes the implementation of city inclusivity for vulnerable groups on pedestrian pathways in the Outer Ring of Bogor Botanical Gardens. These vulnerable groups include women (mothers with strollers and women in reproductive roles), children, the elderly, people with disabilities, and individuals with special needs. A combination of qualitative and quantitative methods was used to evaluate infrastructure and identify obstacles and potential improvements. The results indicate a pedestrian pathway quality score of 65.38 (Category II, Good quality), but accessibility issues arise due to suboptimal management and obstructive street furniture design. Conflicts between vulnerable and non-vulnerable groups, particularly related to street vendors (PKL) and other road elements, were also found. Additionally, cross-tabulation analysis shows an influence of gender on satisfaction with the presence of curbs/safety fences and markings for the disabled. This study provides infrastructure improvement recommendations to create more inclusive pedestrian pathways and emphasizes the importance of collaboration between the government, community, and stakeholders. The key finding of this study is the difference in perspectives between vulnerable groups and non-vulnerable groups in using the pedestrian paths around the Bogor Botanical Gardens."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Lukman
"Salah satu upaya pemenuhan hak kelompok rentan dalam layanan transportasi publik ialah merealisasikan pelayanan publik yang baik dan optimal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.Akan tetapi, masih terdapat sejumlah kendala dalam implementasinya seperti belum meratanya penyediaan fasilitas ramah bagi kelompok rentan di semua stasiun, minimnya penegakan aturan pada layanan khusus kelompok rentan, pelayanan afirmatif belum tepat sasaran, serta hambatan dalam mengakses sarana maupun prasarana stasiun untuk kelompok rentan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan PT. KCI dalam menyediakan layanan prioritas bagi kelompok rentan di kereta commuter line Jabodetabek. PT. KCI sebagai penyelenggara pelayanan publik di bidang transportasi berkewajiban untuk memenuhi layanan yang adil dan non-diskriminatif bagi seluruh pengguna. Penelitian ini menggunakan teori kesiapan perubahan dari Holt dengan 4 (empat) dimensi kesiapan perubahan yaitu dimensi ketepatan, dimensi kemampuan, dimensi dukungan manajemen, dimensi manfaat bagi individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dan termasuk penelitian deskriptif. Dengan menggunakan software Discourse
Network Analyzer, penelitian ini menganalisa data hasil wawancara mendalam dengan 11 (sebelas) informan yang mewakili penyelenggara pelayanan dan pengguna pelayanan. Hasil penelitian menemukan bahwa 20 (dua puluh) dari 25 (dua puluh lima) indikator yang ada pada setiap dimensi yang digunakan sudah terpenuhi. Secara umum dapat terlihat bahwa kesiapan PT. KCI dalam penyediaan layanan prioritas bagi
kelompok rentan telah terpenuhi dan siap dalam menyediakan layanan prioritas bagi kelompok rentan. Namun memang kelompok rentan masih mengaku mengalami
hambatan dalam mengakses layanan, infrastruktur yang tidak merata, serta pemenuhan akan kebutuhan khusus dalam layanan transportasi. Untuk itu, evaluasi kesiapan institusi dan pemerataan pelayanan sangat diperlukan.

One of the efforts to fulfill the rights of vulnerable groups in public transportation services is to realize good and optimal public services following constitution number 25/2009 concerning public services. However, there are still many obstacles in their implementation such as the unequal provision of friendly facilities for vulnerable groups at all stations, the lack of enforcement of special services for vulnerable groups, affirmative services that have not been on target, and obstacles in accessing station facilities and infrastructure for vulnerable groups. This study aims to determine the readiness of PT. KCI in providing priority services for vulnerable groups on the Jabodetabek commuter line. PT. KCI as a public service provider in the transportation
sector is obliged to fulfill fair and non-discriminatory services for all users. This study
uses the theory of change readiness (Holt, 2007) with 4 (four) dimensions of change readiness, namely dimensions of accuracy, dimensions of ability, dimensions of management support, dimensions of benefits for individuals. This study uses a postpositive approach and includes descriptive research. By using Discourse Network Analyzer software, this study analyzes data from in-depth interviews with 11 (eleven) informants who represent service providers and service users. The results of the study found that 20 (twenty) of the 25 (twenty-five) indicators in each dimension used had been met. In general, it can be seen that the readiness of PT. KCI in providing priority services for vulnerable groups has been fulfilled and is ready to provide priority services for vulnerable groups. However, the vulnerable groups still claim to experience obstacles in accessing services, uneven infrastructure, and meeting special needs in transportation services. For this reason, evaluation of institutional readiness and service distribution is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amigo, Thomas Aquino Erjinyuare
"Kesehatan lansia dengan hipertensi di Kecamatan Jetis, Yogyakarta dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan tugas perawatan kesehatan dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan pelaksanaan tugas perawatan kesehatan keluarga dengan status kesehatan aggregate lansia dengan hipertensi. Desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian pada 163 responden yang diperoleh dengan teknik klaster proporsional di masing-masing kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan, penghasilan, kemampuan keluarga mengenal dan pelaksanaan tugas perawatan kesehatan keluarga pada aggregate lansia dengan hipertensi (p = 0,000; 0,001; 0,004; dan 0,009). Program pendidikan kesehatan secara informal bagi masyarakat disarankan untuk ditingkatkan.

The implementation of health care tasks within the family may affect the elders' health status. This study aimed to determine the correlation of family characteristics and implementation of family health task on elderly with hypertension in Jetis, Yogyakarta. A descriptive correlation design with crosssectional approach and proportionate cluster sampling was applied to 163 respondents. It showed that there is a correlation of education, income, ability to recognize and treat families with the health status of elderly with hypertension (p = 0,000; 0,001; 0,004; dan 0,009). An informal health education for the community is advised to be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30693
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Charissa Lazarus
"Narsisisme berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan seperti relasi, perilaku serta psikopatologi. Kepribadian narsisistik merupakan kondisi multidimensi dan didapatkan dua jenis narsisisme yaitu narsisisme grandiosa dan narsisime rentan. Sayangnya, kriteria Salah satu alat yang dapat menilai dua jenis narsisisme ini adalah The Five-Factor Narcissism Inventory-Short Form. Studi ini dilakukan untuk menilai kesahihan dan kehandalan instrumen FFNI-SF versi Indonesia. Penerjemahan dilakukan oleh dua orang penerjemah bersertifikasi. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara daring dengan sampel penelitian 220 orang dewasa di Indonesia yang mengisi kuesioner dan 60 di antaranya dilakukan penilaian SCID-II. Data dianalisis dengan uji content validity index (CVI) untuk validitas isi, exploratory factor analysis (EFA) dan confirmatory factor analysis (CFA) untuk validitas konstruk, uji korelasi untuk validitas konkuren serta uji konsistensi internal dengan metode Cronbach alpha untuk uji reliabilitas. Validitas isi mendapatkan nilai rerata I-CVI, dan S-CVI sebesar 0,88. Pada EFA didapatkan 2 faktor, narsisisme grandiosa dan rentan. Pada CFA didapatkan model 15 subskala dengan goodness of fit yang baik. Pada uji korelasi skor FFNI-SF dengan SCID-II/PQ NPD didapatkan r = 0.74. Konsistensi internal baik dengan alpha-cronbach 0,904. Instrumen FFNI-SF versi bahasa Indonesia sahih dan andal untuk menilai ciri kepribadian narsisistik pada orang dewasa dan dapat digunakan untuk pengembangan penelitian lanjutan maupun pemeriksaan klinis.

Narcissism is associated with various aspects of life such as relationships, behavior, and psychopathology. Narcissistic personality is multidimensional, and two types of narcissism are identified: grandiose narcissism and vulnerable narcissism. The Five- Factor Narcissism Inventory-Short Form (FFNI-SF) can assess these two types of narcissism. This study was conducted to assess the validity and reliability of the FFNI- SF instrument in the Indonesian version. The FFNI– SF was independently translated by two certified translators. Data collection was conducted through online questionnaire with a sample of 220 adults in Indonesia, and among them, 60 underwent SCID-II assessments. Data were analyzed using the content validity index (CVI) for content validity, exploratory factor analysis (EFA) and confirmatory factor analysis (CFA) for construct validity, correlation tests for concurrent validity, and internal consistency tests using Cronbach's alpha method for reliability. Content validity show an average I-CVI and S- CVI of 0.88. EFA revealed 2 factors: grandiose narcissism and vulnerable narcissism. CFA confirmed a 15-subscale model with a good goodness of fit. The correlation test between FFNI-SF scores and SCID-II/PQ NPD yielded r = 0.74. Internal consistency was good with Cronbach's alpha of 0.904. The FFNI-SF instrument in the Indonesian version is valid and reliable for assessing narcissistic personality traits in adults and can be used for further research development and clinical examinations."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>