Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jilan Fauziah
"Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak Program Rumah Pemberdayaan Difabel sebagai salah satu kegiatan CSR PT Bio Farma. Tujuan program adalah untuk meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan kemandirian ekonomi kelompok difabel daerah Pasteur, Sukajadi, dan sekitarnya dengan menciptakan lingkungan inklusif dan lapangan pekerjaan baru. Studi evaluasi sebelumnya cenderung menggunakan pendekatan tunggal dan parsial dalam dimensi serta metode, sementara studi ini menawarkan analisis yang lebih komprehensif untuk mengevaluasi dampak dengan penggunaan kombinasi model evaluasi CIPP dan SROI. Hasil analisis menunjukkan bahwa dampak program cukup signifikan dalam bentuk peningkatan keterampilan, pendapatan, serta kepercayaan diri penerima manfaat. Faktor yang mempengaruhi pencapaian tersebut adalah aspek-aspek input, process yang cukup baik kualitasnya. Sementara aspek context masih cenderung kurang optimal. Berdasarkan perhitungan dampak, diketahui bahwa program ini memiliki rasio SROI sebesar 5.87 yang mengindikasikan valuasi moneter yang tinggi. Hasil evaluasi ini secara konseptual merefleksikan bahwa context dan partisipasi penerima manfaat adalah elemen penting dalam mengontrol manfaat serta dampak yang diharapkan dari program.

The purpose of this paper is to evaluate the impact of Rumah Pemberdayaan Difabel program as one of PT Bio Farma CSR initiatives. The program aims to empower disabled groups in Pasteur, Sukajadi, and surrounding area as its target beneficiaries by developing skills, creativity, and promote financial independence. Previous evaluation studies typically apply a limited single and partial approach, while this study combined CIPP and SROI model analysis that offer a more exhaustive analysis on the impact of the program. It is shown that the program has significant impact on improving beneficiaries’ capabilities, and contributed to the increase in income and self-confidence. The achievements were made possible due to input and process aspects of the program that have performed quite well. While the context aspect have yet to reach its best potential. Based on the impact calculation, the program has a SROI ratio of 5.87 which indicates a high monetary valuation. The findings in this evaluation reflects that context and participation of beneficiaries are essential features that leads to the desired impact of the program."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anisa Febrianti
"CSR merupakan kewajiban sosial yang harus dijalankan oleh perusahaan yang berdiri di Indonesia berdasarkan berbagai undang-undang yang berlaku. Namun dalam pelaksanaannya program-program CSR yang diterapkan berbeda di tiap perusahaan, tergantung pada pemaknaan perusahaan terhadap konsep CSR. Penelitian ini, mencoba menunjukkan bahwa program sosial yang terimplementasi dengan baik, akan membentuk modal sosial perusahaan. Melalui modal sosial ini, perusahaan dapat memperoleh penerimaan dari masyarakat sekitar wilayah operasi korporasi dan pemerintah daerah, yang dapat membantu mempermudah jalannya bisnis perusahaan. Implementasi program CSR dalam kebanyakan penelitian dilihat berdasarkan sejauh mana tingkat keberhasilan program yang di capai oleh perusahaan, juga melihat berdasarkan tingkat ketergantungan stakeholder kepada perusahaan. Padahal melalui implementasi program CSR, dapat dilihat juga bahwa modal sosial ikut bermain dan terbentuk secara tidak disadari. Berdasarkan teori implementasi program yang di gunakan, tidak terdapat tahapan awal pendekatan yang penting dilakukan perusahaan dalam menarik perhatian stakeholder perusahaan, sehingga tulisan ini berusaha memberikan tambahan pendekatan sebagai salah satu dari tahapan awal yang harus dijalankan perusahaan. Tulisan ini juga memberikan pemahaman bahwa tahapan implementasi tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi harus dilakukan perbaikan sebelum akhirnya diimplementasikan kembali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengeksplorasi keberhasilan implementasi program CSR dan melihat apakah modal sosial sudah terbangun dengan baik, tidak hanya berdasarkan pandangan perusahaan, tetapi juga berdasarkan pandangan masyarakat sekitar daerah operasi dan pemerintah daerah.

CSR is a social obligation that must be run by a company established in Indonesia based on various laws and regulations. However, in practice CSR programs are implemented differently by each company, depend on the meaning of the concept of CSR companies. This study, trying to show if the CSR programs implemented well, it will form well social capital too for the company. Through this social capital, company can gain acceptance from communities around the area of corporate operations and local governments, which can help simplify the way business enterprises. Implementation of CSR programs in earlier study shows is based on the extent of the program's success achieved by the company, is also viewed by the level of dependence of stakeholders to the company. In fact, through the implementation of CSR programs can be seen also that social capital is formed unconsciously. Based on the used theory of implementation program, there are no initial stage approach for companies in attracting the attention of stakeholders of the company. So that this paper tries to provide an additional approach as one of the initial stages of the company should be run. This paper also gives an understanding that the implementation programs stage does not just stop on the evaluation, but must be improved before it is re-implemented. This study used qualitative methods to explore process of the successful implementation CSR programs and see whether social capital has been developed well, not only based on the views of the company, but also by society's views about regional and local government operations."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuputty, Vitae Prativi Febe
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keberlanjutan program CSR perusahaan induk,  dimana memungkinkan perusahaan membuat regulasi sosial secara otonom di era neoliberalisme pasar. Keberlanjutan program CSR masih sulit dicapai karena sinergi antara perusahaan induk dengan fasilitator program belum optimal. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat partisipasi komunitas dan sinergi antara fasilitator dengan komunitas. Model evaluasi CSR secara umum dapat dipetakan menjadi tiga kategori yaitu berdasarkan skala perusahaan, model program CSR, dan karakteristik komunitas. Kekurangan model evaluasi CSR terletak pada tidak kompatibelnya karakteristik komunitas perkotaan dengan keberlanjutan program CSR. Penulis berargumen bahwa keberlanjutan program CSR perusahaan induk dapat dicapai apabila model evaluasi yang digunakan mempertimbangkan aspek modal sosial dan partisipasi komunitas. Model evaluasi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan wawancara mendalam yang melibatkan pemanfaat dan non pemanfaat program CSR Kampung Berseri Astra (KBA) di Bakti Jaya Depok. Berdasarkan temuan dan hasil uji regresi, baik tingkat modal sosial dan tingkat partisipasi secara signifikan mempengaruhi tingkat keberlanjutan program dengan kekuatan hubungan sedang. Penemuan menarik lainnya adalah selain modal sosial dan partisipasi, adanya fasilitas yang menunjang dan bantuan dari pemerintah daerah turut berkontribusi dalam keberlanjutan program selama ini.

This study discusses the sustainability of the holding company`s CSR program, which allows companies to make social regulations in the era of market neoliberalism. Sustainability of CSR programs are still difficult to achieve because the synergy between the holding company and the program facilitators is not optimal. This results in a low level of community participation and synergy between the facilitator and the community. CSR evaluation models can generally be mapped into three categories based on company scale, CSR model programs, and community characteristics. The weakness of the CSR evaluation model often lies in the incompatibility of the characteristics of urban communities with the sustainability of CSR programs. The author argues that the sustainability of holding company`s CSR program can be achieved if the evaluation model consider the aspects of social capital and community participation. The evaluation program in this study uses quantitative research methods and in-depth interviews involving the beneficiary and non-beneficiary of Kampung Berseri Astra (KBA) in Bakti Jaya Depok. Based on the findings and results of the regression test, both the level of social capital and the level of participation were significant to influence the levels of program sustainability, with moderate strength of relationship. Other interesting discoveries besides social capital and participation, the existence of supporting facilities and assistance from local governments have contributed to the sustainability program in the recent years."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ayyub Abiyyu
"Riset ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dan keberlanjutan dari program Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan yang merupakan program CSR dengan karakteristik community empowerment milik Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL). Studi terdahulu menyebutkan bahwa keberlanjutan program CSR dengan karakteristik community empowerment dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat lokal serta proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan perusahaan. Penggunaan metode evaluasi yang kurang tepat dapat menyebabkan proses monitoring dan evaluasi menjadi kurang terarah sehingga keberlanjutan program menjadi sukar diraih. Berdasarkan analisis tersebut, peneliti berargumen bahwa penggunaan metode Main Analytical Categories (MAC) dapat menjadi metode evaluasi yang tepat untuk mengukur keberlanjutan program CSR dengan karakteristik community empowerment. Hal ini disebabkan karena MAC memiliki enam dimensi, dimana salah satu dimensinya yakni keberlanjutan, yang mana sesuai dengan konteks penelitian ini. Namun, sebelum mengukur keberlanjutan program, penting untuk mengukur dampak program terlebih dahulu. Untuk mengukur dampak, peneliti menggunakan kombinasi metode MAC dan Social Return On Investment (SROI) karena metode tersebut dapat mengukur dampak sosial yang dihasilkan program dalam bentuk valuasi moneter. Riset ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta alat evaluasi Main Analytical Categories (MAC) dan Social Return On Investment (SROI) untuk menganalisis serta mengevaluasi program Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan sebagai program CSR milik Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL). Hasil analisis MAC menunjukkan bahwa program telah menghasilkan dampak yang sangat sesuai dengan kebutuhan dan harapan komunitas lokal serta memberi peningkatan kualitas sosio-ekonomi nelayan. Namun, program belum mampu meraih keberlanjutan yang maksimal karena ada beberapa parameter yang tidak tercapai. Analisis SROI menghasilkan nilai dampak dengan rasio Rp2,16 : 1 yang memberikan timbal balik yang positif sebagai investasi dampak. Riset ini juga memberikan rekomendasi model pengelolaan strategis program agar program KUB Nelayan mampu meraih dampak dan keberlanjutan yang lebih optimal di masa yang akan datang.

This research aims to evaluate the impact and sustainability of the Fishermen's Joint Business Group (KUB) program, a CSR initiative characterized by community empowerment, implemented by Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL). Previous studies indicate that the sustainability of CSR programs with community empowerment characteristics is influenced by the characteristics of the local community as well as the monitoring and evaluation processes conducted by the company. The use of inappropriate evaluation methods can lead to unfocused monitoring and evaluation processes, making it difficult to achieve program sustainability. Based on this analysis, the researcher argues that the use of the Main Analytical Categories (MAC) method can be an appropriate evaluation method to measure the sustainability of CSR programs with community empowerment characteristics. This is because MAC has six dimensions, one of which is sustainability, which aligns with the context of this research. However, before measuring program sustainability, it is important to measure the program's impact first. To measure the impact, the researcher uses a combination of MAC and Social Return On Investment (SROI) methods because these methods can measure the social impact of the program in monetary valuation. This research employs a descriptive qualitative method and utilizes the Main Analytical Categories (MAC) and Social Return On Investment (SROI) evaluation tools to analyze and evaluate the Fishermen's Joint Business Group (KUB) program as a CSR initiative of Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL). The MAC analysis results show that the program has produced impacts that are highly aligned with the needs and expectations of the local community, as well as improving the socio-economic quality of the fishermen. However, the program has not yet achieved optimal sustainability because several parameters were not met. The SROI analysis yields an impact value with a ratio of Rp2.16:1, providing a positive return as an impact investment. This research also provides recommendations for strategic program plans so that the KUB Nelayan program is able to achieve more optimal impact and sustainability in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidul Rasyid
"Studi mengenai social well-being sudah menjadi fokus kajian Konsorsium SWB di Asia. Social well-being melihat kualitas hidup seseorang secara personal dan relasional dalam konteks karakteristik masyarakat tempat tinggalnya. Studi terdahulu menyebutkan bahwa faktor determinan sosial well-being terbagi secara struktural dan kultural. Penelitian ini berupaya melihat pengaruh tingkat modal sosial terhadap kondisi social well-being masyarakat. Kebaharuan yang ditawarkan dalam studi ini adalah melihat kondisi social well-being berdasarkan kelompok penerima manfaat program CSR (beneficiaries) dengan bukan penerima manfaat program CSR. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan teknik stratified random sampling, studi ini menemukan bahwa modal sosial memiliki korelasi positif yang cukup kuat dengan kondisi social well-being masyarakat Pulau Kelapa. Lebih lanjut, hubungan kedua variabel tersebut menguat pada kelompok penerima program CSR perusahaan migas, disisi lain melemah pada warga yang bukan penerima manfaat program CSR. Secara teoritik, karakteristik komunitas yang homogen, kedekatan komunitas yang cenderung kuat karena adanya ikatan patrimonial, dan kemampuan pengorganisasian sosial yang baik di komunitas merupakan hal-hal yang dapat menjelaskan hasil ini.

The study of social well-being has become the focus of studies of the SWB Consortium in Asia. Social well-being looks at a person's quality of life personally and relatively in the context of the characteristics of the community in which he lives. Previous studies state that the determinants of social well-being are structurally and culturally divided. This study seeks to see the effect of the level of social capital on the condition of social well-being of society. The novelty offered in this study is looking at the condition of social well-being based on groups of beneficiaries of CSR programs with non-beneficiaries of CSR programs. By using quantitative methods and stratified random sampling techniques, this study found that social capital has a fairly strong positive correlation with the social well-being condition of the Coconut Island community. Furthermore, the relationship between the two variables strengthened in the group of oil and gas company CSR program recipients, while on the other hand, it weakened in residents who were not beneficiaries of CSR programs. Theoretically, the characteristics of a homogeneous community, the closeness of a community that tends to be strong due to patrimonial ties, and the ability of good social organizing in the community are things that can explain this result."
2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithrina Nur Rahmadanty Putri
"Riset ini bertujuan untuk memberikan kebaruan substansi dan metode evaluasi dalam mengevaluasi program CSR pendidikan berkarakteristik capacity building yang masih jarang dilakukan perusahaan. Studi sejenis menunjukkan kecenderungan evaluasi sampai ke level output. Sementara dampak kurang optimal karena minimnya pengalaman perusahaan dan belum adanya metode yang valid dan reliabel untuk mengukur dampak dari program tersebut. Riset evaluasi ini bertujuan untuk menilai keberhasilan program SOBAT (Sekolah Binaan United Tractors) dari sisi penerima manfaat dengan menggunakan Main Analytical Categories dan Capacity building yang pembuktian dampaknya dilakukan secara partisipatif menggunakan Social Return On Investment. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa hasil program sudah sangat sesuai ditinjau dari dimensi relevansi, dampak, keberlanjutan, dan replikabilitas. Model pengelolaan program dari sisi efektivitas sudah sangat sesuai, namun efisiensi program masih perlu dimaksimalkan. SOBAT berhasil menciptakan dampak berupa capacity building dalam level organisasi dan individu untuk mencapai keberlanjutan. Keberhasilan program dibuktikan melalui analisis SROI dengan rasio nilai dampak investasi sosial sebesar Rp 7.09 : 1 yang memberikan timbal balik positif sebagai investasi dampak. Hasil keseluruhan memperlihatkan bahwa keberhasilan program dipengaruhi oleh karakteristik penerima manfaat yang memiliki kesadaran untuk mencapai perubahan positif secara kolektif.

This research aims to provide new substance and evaluation methods for evaluating the capacity-building characteristic of educational CSR programs that are still rarely carried out by companies. Similar studies show a tendency for evaluation to reach the output level. Meanwhile, the impact is less than optimal due to the lack of company experience and the absence of a valid and reliable method to measure the program's impact. This evaluation research aims to assess the success of the SOBAT (Sekolah Binaan United Tractors) program from the beneficiary perspective using Main Analytical Categories and Capacity building analysis and terminated by Social Return On Investment to prove impact value. The evaluation results show that the program results are very appropriate in relevance, impact, sustainability, and replicability. The program management model in terms of effectiveness is very appropriate, but program efficiency still needs to be maximized. SOBAT has succeeded in creating an impact in capacity building at the organizational and individual levels to achieve sustainability. The program's success is proven through an SROI analysis with a social investment impact value ratio of Rp 7.09: 1, which provides positive returns as an impact investment. The overall results show that the program's success is influenced by the characteristics of the beneficiaries who have the awareness to achieve positive change collectively."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Yusintya
"Penelitian ini membahas mengenai permasalahan SDM di Indonesia yang dinilai rendah karena kurangnya kompetensi guru yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas pendidikan, dan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kompetensi guru yang dinilai masih kurang adalah guru SMK yang menepati persentase terkecil jika dibandingkan dengan guru lainnya. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta untuk mendorong peningkatan kompetensi guru SMK. Salah satu kontribusi pihak swasta untuk mendorong peningkatan kompetensi guru adalah program Basic Technical Course (BTC) yang diselenggarakan oleh CSR PT United Tractors Tbk. Program tersebut dinilai sebagai program unggulan CSR PT United Tractors Tbk sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan dengan rencana program. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi proses dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan mulai Mei-Juni 2024 dengan lokasi penelitian di PT United Tractors Tbk Head Office Jakarta dengan jumlah informan sebanyak 8 yang terlibat dalam program. Adapun isi dari penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan program serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program. Pelaksanaan program dibagi menjadi input dan aktivitas/proses. Input dari program ini adalah sarana dan prasarana, dana, kurikulum, UT School, instruktur, lembaga sertifikasi LSPABI, dan peserta SOBAT dan non SOBAT. Adapun aktivitas dalam program BTC terdiri dari sosialisasi, seleksi, in class training, on job training, sertifikasi dan monitoring. Sementara itu, dalam program BTC juga terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yang dibagi menjadi faktor pendukung internal dan eksternal, serta faktor penghambat internal dan eksternal. Hasil dari evaluasi proses ini menunjukkan bahwa input dan aktivitas yang dilaksanakan dalam program telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam program. Jika dikaji dalam jangka panjang program BTC memiliki kontribusi dalam peningkatan SDM dan mutu pendidikan sehingga berpengaruh pada meningkatnya tingkat kesejahteraan guru dan masyarakat luas.

This study addresses the issue of human resources in Indonesia, which is considered low due to the lack of teacher competence that ultimately affects the quality of education and the decline in the welfare of society. The competence of teachers that is considered still lacking is that of vocational high school (SMK) teachers, who occupy the smallest percentage compared to other teachers. Various efforts are being made by the government and private sector to encourage the improvement of SMK teacher competence. One of the private sector contributions to encourage the improvement of teacher competence is the Basic Technical Course (BTC) program organized by the CSR of PT United Tractors Tbk. This program is considered a flagship CSR program of PT United Tractors Tbk, so this research is conducted to evaluate the implementation of the program against its planned objectives. This research is a process evaluation study using a qualitative approach. The research was conducted from May to June 2024 at PT United Tractors Tbk Head Office in Jakarta, with a total of 8 informants involved in the program. The content of this research discusses the implementation of the program as well as the supporting and inhibiting factors in the implementation of the program. The implementation of the program is divided into inputs and activities/processes. The inputs of this program are facilities and infrastructure, funding, curriculum, UT School, instructors, LSPABI certification institution, and SOBAT and non-SOBAT participants. The activities in the BTC program consist of socialization, selection, in-class training, on-the-job training, certification, and monitoring. Furthermore, the BTC program also has supporting and inhibiting factors, which are divided into internal and external supporting factors, as well as internal and external inhibiting factors. The results of this process evaluation indicate that the inputs and activities implemented in the program are in accordance with the plans established in the program. In the long term, the BTC program contributes to the improvement of HR and the quality of education, thereby impacting the increased welfare of teachers and the wider community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Nathalia
"ABSTRAK
Peran kader sangat penting dalam peningkatan pelayanan posyandu, sehingga diperlukan penguatan peran kader sebagai pemberi informasi kesehatan dan mendorong agar para ibu dengan balita datang ke posyandu. Melalui program CSR HSBC yang bernama Proyek Pos Pintar, para kader dikapasitasi melalui pelatihan penggunaan aplikasi mobile-Posyandu sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang menjadi konsumen Posyandu.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluasi sumatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader posyandu yang menggunakan aplikasi mobile-Posyandu menjadi lebih terbantu saat melakukan monitoring terhadap tumbuh kembang anak. Kader posyandu dapat memasukkan data hasil monitoring ke dalam aplikasi dengan lebih cepat dibandingkan dengan pencatatan secara manual. Aplikasi ini juga membantu kader dalam memberikan konseling kepada ibu dan balita. Para ibu juga menjadi lebih mudah memahami konseling yang diberikan oleh para kader posyandu yang menggunakan aplikasi mobile-Posyandu. Mereka menjadi lebih paham bagaimana memberikan makanan tambahan yang tepat kepada balitanya. Namun demikian, perlu dilakukan beberapa perbaikan seperti advokasi kepada pemerintah lokal, manajemen staf, serta mengatasi gangguan teknis yang kerap kali muncul dalam aplikasi mobile-Posyandu.

 


The role of cadres is very important in improving posyandu services, therefore we need to strengthen the role of cadre as a source of health information and to encourage mothers with children under five years old to come to the posyandu. Through one of HSBC CSR programs called Pos Pintar Project, cadres are capacitated through the training of mobile-Posyandu applications so that they can provide better services to mothers with children under five years old who come to the posyandu. This study uses a qualitative approach with a type of summative evaluation research. The result shows that posyandu cadres who use mobile-Posyandu applications are more helpful when monitoring the child's growth and development. The result of the monitoring submitted into the application which faster than the manual method. This application also supports cadres in providing counseling for mothers with children under five years old. It helps mothers to understand the counseling given by the cadres easier, so that they practice how to give appropriate feeding to their children. Given this situation, the capacity improvement for posyandu cadre through CSR program needs to be scaled up. However, improvement needs to made is some areas such as advocacy to the local government, staff management, as well as resolve technical issues that often appears in the mobile-Posyandu application

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadesy Praneta
"Penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) di Indonesia pada tahun 2009 menyatakan bahwa 30 sampai 65 persen anak-anak Indonesia berusia antara 6 sampai 12 tahun kekurangan asupan gizi seimbang yang data mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental anak tersebut. Padahal anak usia sekolah, yaitu antara 6 sampai 12 tahun, anak membutuhkan asupan gizi lebih banyak dibandingkan dengan usia pertumbuhan lainnya karena pada usia tersebut, anak-anak mengalami pertumbuhan fisik dan mental yang lebih pesat dibandingkan dengan kelompok usia lain seperti usia balita (0-5 tahun). Anak usia sekolah juga mengalami perkembangan emosi yang lebih kompleks karena interaksinya dengan lingkungan sosialnya. Di samping itu, perhatian masyarakat terhadap masalah gizi dan kesehatan pun cenderung masih sangat minim. Kebanyakan dari mereka masih mengabaikan peranan susu sebagai penyempurna asupan gizi.
Melihat situasi ini, kami, selaku divisi strategi media komunikasi untuk Frisian Flag atau lebih dikenal dengan sebutan Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, ingin memberikan perhatian lebih terhadap perbaikan gizi anak-anak Indonesia. Frisian Flag sendiri merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi dan distribusi produk-produk bergizi berbasis susu. Untuk permulaan, kami akan fokus untuk membantu perbaikan gizi di beberapa daerah kabupaten di Pulau Jawa dengan mengusung sebuah program CSR (Corporate Social Responsibility )melalui program yang disebut dengan I Am The Super Kid. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. Program ini dikemas dalam berbagai macam kegiatan sosialisasi bagi orang tua dan anaknya tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak usia sekolah dan mendorong anak-anak untuk mau minum susu secara rutin. Aktivasi utama dari program I Am The Super Kid sendiri adalah Gerakan Minum Susu yang akan dicanangkan sebagai gerakan peduli gizi dan kesehatan terbesar di Indonesia.

Research conducted by the World Health Organization (WHO) in Indonesia said that in 2009, 30 to 65 percent of Indonesian children aged between 6 to12 years old lack of balanced nutrition intake, which has an impacted to the development of the child's body and mental. While, a child between the age of 6 to 12 years old need more nutrition, because at this age the child experienced rapid physical and mental growth compared to other age groups, such as toddlers (0-5 years). School-aged children also developed more complex emotions due to its interaction with the social environment. In addition, public awareness to nutrition and health issues also very low. Most of them are still ignoring the role of milk as a dietary complement.
Based on the case stated above, the Division of Communication Media Strategy of Frisian Flag or better known as Susu Bendera by Indonesian people, want to pay more attention to improved nutrition intake for Indonesian children. Frisian Flag itself is a multinational company engaged in the production and distribution of nutritious dairy based products. As a starter, we will focus on assisting nutritional improvements in some areas in Java as part of CSR (Corporate Social Responsibility) program calledn I Am The Super Kid. This program aims to raise public awareness about the importance of nutrition for Indonesian children's growth. The program is packed with various kinds of activities to socialized the importance of nutritional balanced for a school-age child; also to get the kids to want to drink milk regularly. The main activation of I Am The Super Kid are Gerakan Minum Susu (Lets Drink Milk) to be proclaimed as a nutrition and health care movement in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Nabilla Pramudiffa
"Angka pembelanjaan kesehatan dunia cenderung mengalami peningkatan, terlebih setelah pandemi COVID-19. Data dari National Health Account (NHA) menunjukkan kenaikan angka belanja kesehatan di Indonesia sebesar 64% dari tahun 2019 hingga 2021 yang sebagian besar dibebankan kepada dana pemerintah dan pembayaran tunai oleh pasien. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi keterbatasan kemampuan pendanaan kesehatan negara adalah mendorong peran swasta melalui Public Private Partnership (PPP) yang dapat dilakukan dalam bentuk tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). CSR juga menjadi komitmen perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungannya (TJSL) yang tertuang dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan mengevaluasi program CSR PT Astra International Tbk. Penelitian dilakukan dengan rancangan desain studi kasus melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer dan telaah dokumen untuk mendapatkan data sekunder. Penelitian menggunakan metode Health Impact Assessment (HIA) berdasarkan tahapan HIA, yaitu screening, scoping, assessment, recommendation dan reporting, serta monitoring dan evaluation. Hasil penelitian menunjukkan target yang menjadi dasar penyusunan program belum optimal, kurangnya perhatian stakeholder terhadap isu kesehatan, penerapan prinsip partisipatif HIA melalui pre-activity assessment dan kemitraan, analisis dampak kesehatan melalui social mapping dan need assessment, penyusunan rekomendasi berdasarkan konsep dan dampak program dari umpan balik, dan monev berjenjang setiap bulan. Rekomendasi dari hasil penelitian yaitu membuat roadmap CSR beserta target dan KPI-nya, menggunakan preliminary checklist, melibatkan perguruan tinggi/organisasi profesi untuk monev, membuat profiling dan diagram kausal hasil analisis dampak, metode context, input, process, dan product (CIPP) untuk evaluasi program, memetakan peran mitra Kemenkes RI, dan mengembangkan sertifikasi mitra Kemenkes RI sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah.

Global health expenditure has tended to increase, especially after the COVID-19 pandemic. Data from the National Health Account (NHA) shows a 64% increase in health spending in Indonesia from 2019 to 2021, with the majority being funded by the government and out-of-pocket payments by patients. One of the government's efforts to address the country's limited health funding capacity is to encourage private sector involvement through Public Private Partnerships (PPP), which can be implemented in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). CSR also represents a company's commitment to fulfilling its social and environmental responsibilities (TJSL) as regulated by Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies. This study was conducted to assess the success and evaluate the CSR program of PT Astra International Tbk. The research was designed as a case study using a qualitative approach. Data collection techniques included in-depth interviews to obtain primary data and document reviews to obtain secondary data. The study employed the Health Impact Assessment (HIA) method based on the stages of HIA, which include screening, scoping, assessment, recommendation and reporting, as well as monitoring and evaluation. The results showed that the targets forming the basis of the program's design were not optimal, there was a lack of stakeholder attention to health issues, the principle of participatory HIA was applied through pre-activity assessment and partnerships, health impact analysis was conducted through social mapping and need assessment, recommendations were formulated based on feedback and program impact, and tiered monthly monitoring and evaluation were conducted. Recommendations from the study include creating a CSR roadmap with targets and KPIs, using a preliminary checklist, involving universities/professional organizations in monitoring and evaluation, creating profiles and causal diagrams from impact analysis, using the context, input, process, and product (CIPP) method for program evaluation, mapping the roles of partners with the Indonesian Ministry of Health, and developing certification for partners as a form of government recognition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>