Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barli Nurbudi
"Manik-manik adalah benda budaya hasil karya manusia yang secara umum berfungsi sebagai perhiasan. Keanekara_gaman warna, bentuk dan bahan merupakan bagian yang unik dan menarik. Manik-manik dari Plawangan adalah contoh kasus yang menjadi subyek penelitian. Selain bervariasi da-lam warna, bentuk dan bahan, pada manik-manik Plawangan terdapat bekas-bekas buat yang berlainan. Keberadaan geja_la-gejala tersebut mengundang penulis untuk mengungkapkan kemungkinan teknik buatnya. Sasaran yang hendak dicapai pada penelitian ini ada_lah mengetahui jenis-jenis bahan, bentuk, teknik buat, kemungkinan ada atau tidaknya hubungan bahan dengan bentuk dan bahan dengan ukuran. Penelitian manik-manik Plawangan dilakukan secara langsung mengamati bendanya. Setiap manik-manik dikelom_pokkan berdasarkan jenis bahannya, kemudian setiap jenis bahan tersebut dipilah lagi menurut bentuk garis keliling, profil dan ujung. Dari hasil tipologi bahan dan bentuk se_lanjutnya setiap jenis manik-manik diamati warna dan ukur_annya. Analisa jejak buat dilakukan terhadap seluruh jenis bahan melalui.pengamatan pada setiap gejala yang diduga akibat proses pembuatan. Dalam usaha ini obyek yang menjadi pengamatan adalah bagian permukaan, bentuk lubang dan dinding lubang. Khusus pada manik-manik kaca, pengamatan juga dilakukan terhadap bentuk gelembung udara dan arah garis (striasi). Dalam upaya mengetahui hubungan bahan dengan bentuk dan kemungkinan adanya hubungan antara bahan dengan ukuran dilakukan korelasi kedua unsur tersebut. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa manik-_manik Plawangan terdiri atas 6 jenis bahan yaitu, emas, kaca, terakota, batu, kerang dan tulang dengan masing-ma_sing tipenya. Manik-manik emas terdiri atas satu tipe, kaca terdiri atas lima tipe dengan sembilan sub-tipe dan sebelas variasi, terakota terdiri atas tujuh tipe dengan dua sub-tipe, batu terdiri atas lima tipe dengan dua sub_tipe, kerang terdiri atas satu tipe dengan tiga sub-tipe, dan tulang terdiri atas satu tipe dengan dua sub-tipe. Dari hasil pengamatan terhadap jejak buat yang terdapat pa pada manik-manik Plawangan, diketahui ada sepuluh teknik buat manik-manik yaitu, teknik tempa, pelubangan langsung, tarik, tarik-tekan, tekan, pembentukan langsung, gulung, bor satu nisi, bar dua sisi dan teknik potong. Hasil ko_relasi antara bahan dengan bentuk belum menunjukkan hasil yang berarti, sedangkan korelasi antara bahan dan ukuran memberikan gambaran bahwa manik-manik yang berukuran kecil sekali (1,2 - 6,8 mm) merupakan manik-manik yang paling po_puler yaitu, terdapat pada jenis bahan emas, kaca, batu, kerang dan tulang. Jejak-jejak buat yang tertinggal pada manik-manik dapat digunakan sebagai petunjuk cara pembuatan manik-manik, balk pada manik-manik yang dibuat dari bahan alami (seperti batu, tulang dan kerang) maupun yang dibuat dari bahan olahan (seperti emas, kaca dan terakota)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Ramadhani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai tipologi manik-manik pada Situs Subang Larang, Kota Subang, Provinsi Jawa Barat berdasarkan atribut bentuk, warna, bahan, corak hias, dan ukuran. Manik-manik akan dibagi kedalam kelompoknya masing-masing sesuai dengan atribut yang sama. Manik-manik pada penelilitian ini terbagi kedalam dua jenis temuan yaitu temuan manik-manik yang diperoleh melalui proses ekskavasi pada tahun 2018, dan temuan yang diperoleh dari hasil temuan masyarakat sekitar. Oleh karena itu dari tipologi yang dihasilkan dapat dibandingkan kedua temuan tersebut berdasarkan persamaannya untuk membuktikan bahwa manik-manik dari hasil temuan masyarakat merupakan temuan arkeologi.

ABSTRACT
The focus of this study is about typology of a beads from Subang Larang, Subang, West Java base on the shapes, colors, materials, ornaments, and sizes of the beads. All the beads will be grouped base on the same attributes. Beads in this site are divided by two types of artifacts, the one that are found by the 2018 excavation and one that found by the community. From the typology beads that from the excavation and from community will be compared due to proven that the community found beads are also an archaeological artifacts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jo Anne Rossalia
"
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai teknologi pembuatan manik-manik khususnya yang terbuat dari kaca. Sebagai data dipergunakan manik-manik yang berasal dari dua situs di Sumatera, yaitu situs Kerning dan Kambang UngIen. Jika kita berbicara mengenai manik-manik, tentunya yang terlintas adalah Benda berbentuk butiran, umurnnya berukuran kecil dan memiliki lubang ditengahnya sebagai jalan rnemasukkan benang sehingga dapat dirangkaikan menjadi satu untaian.
Bahan manik-manik yang akan dibahas merupakan kaca olahan (hasil pengolahan manusia), bukan batuan yang terbuat dari batuan alam kaca. Untuk mengerjakan kaca menjadi sebuah manik-manik diperlukan kepandaian yang khusus, sejak tahap penyediaan bahan dasar, pencampuran, pemanasan, pembentukkan sampai pada tahap penghalusan.
Setiap daerah perbengkelan memiliki teknik tersendiri dalam pembuatan, namun teknik-teknik tertentu dapat menghasilkan bentuk-bentuk yang sama dan warna yang mirip. Berdasarkan hasil pengamatan sekilas, manik-manik di kedua situs di Sumatera ini memperlihatkan kemiripan, namun berdasarkan keletakan dan karakter situs masing-_masing tentunya ada perbedaan. Di alam tulisan ini hanya sampai pada tahap identifikasi, untuk melihat persamaan dan perbedaan, tanpa mengkaji kronologi dan tempat pembuatannya.
Oleh karena manik-manik dari situs Kambang Unglen tidak hanya terdiri dari manik-manik kaca, maka dilakukan penyortiran. Dilanjutkan deng:in analisis khusus (spesfic analysis) terhadap bentuk, ukuran didasarkan pada klasifikasi bentuk Beck, kemudian warna berdasarkan standar warna Munsell Colour Chart dan Grumbacher Colour Compass. Pengamatan yang sangat memerlukan ketelitian adalah pengamatan terhadap jejak buat, sehingga dapat diketahui teknik buatnya. Analisis Laboratorium dibutuhkan untuk mempertegas perbedaan, tidak hanya pada penampakan luarnya saja.
Hasil yang diperoleh bahwa manik-manik di kedua situs sangat berbeda, namun adanya kecenderungan warna-warna yang sama dapat terbentuk akibat pencampuran bahan yang berbeda dan warna-warna yang berbeda didapat dari pencampuran bahan yang sama. Namun faktor lain yang diperhitungkan adalah prosentase bahan dan pencampuran bahan yang dilakukan oleh seorang pengrajin saat pembuatan bahan dasar. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bersifat sementara. Oleh karena itu penelitian serta pengujian lebih mendalam masih sangat dibutuhkan.
"
1997
S11531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Yasmina Khaerunisa
"Inflammatory bowel disease (IBD) adalah penyakit dengan gejala peradangan kronis pada saluran gastrointestinal yang mencakup dua kondisi, Crohn’s disease dan colitis ulserativa. Pengobatan farmakologis lini pertama untuk IBD adalah golongan kortikosteroid. Deksametason yang termasuk dalam kortikosteroid memiliki bioavailabilitas yang relatif buruk dan spesifisitas yang kurang. Untuk mengatasi kelemahan dan mengurangi efek samping sistemik yang dihasilkannya, perlu diformulasikan pengobatan dengan sistem penghantaran tertarget kolon. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan formulasi beads zink alginat yang mengandung deksametason dan kombinasi deksametason-probiotik, serta memperoleh karakteristik dan profil pelepasannya. Jenis probiotik yang digunakan adalah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum. Beads dibentuk menggunakan metode gelasi ionik zink alginat yang kemudian disalut dengan Eudragit®L100 atau Eudragit®S100, sehingga didapatkan empat jenis formulasi. Uji pelepasan in vitro dilakukan pada beads tersalut dalam medium HCl pH 1,2 selama 2 jam, medium dapar fosfat pH 7,4 selama 3 jam, dan medium dapar fosfat pH 6,8 selama 3 jam secara kontinyu. Didapatkan persentase profil pelepasan obat berturut-turut sebesar -0.11% (1A), 0.42% (2A), 0.50% (1B), dan 0.50% (2B). Berdasarkan hasil pengujian, beads zink alginat, dengan atau tanpa probiotik, belum optimal sebagai sediaan tertarget kolon karena pelepasan obatnya belum maksimal dalam kondisi pH kolon.

Inflammatory bowel disease (IBD) is a disease with symptoms of chronic inflammation of the gastrointestinal tract which includes two conditions, Crohn's disease and ulcerative colitis. The first line pharmacological treatment for IBD is corticosteroids. Dexamethasone, which is a corticosteroid, has relatively poor bioavailability and less specificity. To overcome weakness and reduce the resulting systemic side effects, it is necessary to formulate medication with a colon-targeted delivery system. This research aimed to obtain a zinc alginate beads formulation containing dexamethasone and a combination of dexamethasone-probiotic, and obtain its characteristics along with its release profile. The types of probiotics used are Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium longum. Beads are formed using the ionic gelation method which are then coated with Eudragit®L100 or Eudragit®S100, resulting in four types of formulations. The in vitro release test was carried out on beads coated in HCl medium pH 1.2 for 2 hours, phosphate buffer medium pH 7.4 for 3 hours, and phosphate buffer medium pH 6.8 for 3 hours continuously. The drug release profile percentages were -0.11% (1A), 0.42% (2A), 0.50% (1B), and 0.50% (2B), respectively. Based on the test results, zinc alginate beads, with or without probiotics, are not optimal as colon-targeted preparations because the drug release is not optimal under colonic pH conditions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library