Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander, Michael
"ABSTRAK
Salah satu hasil kemajuan dan perkembangan teknologi dibidang konstruksi adalah dengan penerapan beton pracetak untuk komponen bangunan gedung seperti pelat lantai, balok dan kolom. Dengan kemajuan teknologi beton pracetak diharap mampu menjawab tantangan industrialisasi yang menuntut hasil kerja yang efisien, efektif, bermutu dan ekonomis. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh beton pracetak, seperti kecepatan pekerjaan kualitas produksi yang lebih terkontrol.
Akan tetapi setiap pemilihan metode konstruksi dan teknologi yang digunakan harus mempertimbangkan faktor resiko yang berhubungan dengan teknologi tersebut, termasuk dalam penerapan beton precast sebagai salah satu metode konstruksi pada suatu proyek.
Pendekatan profesional terhadap risiko adalah dengan proses penilaian risiko yang mencakup memahami, mengidentifikasi, dan mengevaluasi risiko yang berhubungan dengan metode konstruksi pada suatu proyek, dalam hal ini penerapan teknologi beton pracetak pada bangunan gedung. Selanjutnya mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap risiko yang telah dipahami dampaknya. Risiko mungkin dialokasikan kepada pihak lain atau kemungkinan suatu risiko dikurangi melalui asuransi yang sesuai.

"
2001
S35000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi Tommy
"Perpustakaan Teknik FTUI merupakan suatu struktur yang unik, yang merupakan hasil dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang struktur. Bangunan ini mempunyai denah dengan bentuk busur lingkaran yang langslng memanjang dengan rasio panjang dan lebar yang cukup besar, yaitu 5,53. Selain itu , pada pelat lantai dari Perpustakaan Teknik FTUI terdapat bukaan - bukaan yang cukup banyak. Hal - hal ini menyebabkan struktur ménjadi Elesksibel dan dilakukan pemodelan diafiagma Iantai mmjadi fleksibel yang akan menghasilkan output yang berbeda jika dibandingkan dengan diahagma kaku.
Berdasarkan Peraluran Bangunan Tahan Gempa, struktur perpustakaan FTUI dengan bentuk busur yang langsing memanjang dan banyak bukaan - bukaan pada lantai, termasuk ke dalam struktur udak bemmem, dimana di dalam penganalisaan dan struktur dilakukan dengan menggunakan analisa dinamik.
Dalam karya tulis ini akan dilakukan studi banding antara pemodelan struktur perpustakaan FTUI dengan diafragma kaku dan fleksibel, dengan menggunakan analisa respons spektrum sebagai analisa dinamiknya Analisa dinarnik terhadap struktur dilakukan dengan bantuan program ET ABS 8.08. Parameter yang akan dibandingkan dalam Studi ini adalah :
1. Respons dari struklur
2. Gaya geser dasar horisontal
3. Distribusi gaya geser horisontal total ke sepanjang tinggi bangunan
4. Displacement (lendutan struktur) S. Gaya - gaya dalam struktur 6. Penulangan struktur.
Dari studi banding yang dilakukan, diharapkan dapat mengctahui seberapa besar perubahan yang tezjadi daxi penerapan pemodelan struklur dengan diafragma fleksibel dan dengan diafragma kaku terhadap struktur perpustakaan FTUI.
Dari kedua pemodelan struktur terhadap pelat lantai dan perbandingan yang dilakukan terhadap parameter - parameter struktur yang dibandingkan diperoleh bahwa struktur dengan modelisasi diafiagma kaku akan menghasilkan kekakuan struktur yang lebih besar dari modelisasi diafragma fleksibel. Hal ini berdasarkan waktu getar dari struktur den gan modelisasi diafragma kaku yang lebih kecil yang mengakibatkan faktor respons gempa C, gaya geser dasar V, dan faktor skala gaya gempa dinamik yang lebih besar, sehingga menghasilkan gaya dalam dan penulangan dari struktur yang lebih besar jika dibandingkan dengan diafiagma Heksibel. Kekakuan Struktur dengan modelisasi diafragrna kaku yang lebih besar, mengakibatkan lendutan yang lebih kecil jika dibanclingkan dengan sruktur dengan modelisasi diafragma fleksibel.
Secara keseluruhan, adalah lebih aman untuk merencanakan struktur Perpustakaan FTUI dengan menggunakan modelisasi diafragma kaku, karena modelisasi diafragma kaku menghasilkan gaya dalam dan pcnulangan yang lebih besar di bcberapa elemen slrukturjika dibandingkan dengan modelisasi diafragma fleksibel."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linar Humaira
"Iptek bagi Masyarakat ini dilakukan pada KWT Rindu Alam dan KWT Suka Tani di Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang Bogor, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam memanfaatkan kulit manggis, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani manggis. Metode Pelaksanaan Kegiatan menggunakan metode Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan dengan tahapan kegiatan : 1) Memberikan penyuluhan khasiat kulit manggis secara umum, 2) Pelatihan Proses Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis sesuai (SNI 06-1842-1995), 3) Pelatihan Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis dengan cara destilasi di Laboratorium, dan dengan cara metode penyederhanaan, 4) Pelatihan Proses Pembuatan Larutan Pembersih Lantai, 5) Penyuluhan Teknik Pengemasan, 6) Pelatihan Analisa Usaha dan Menetapkan Harga Pokok, 7) Penyuluhan Strategi Pemasaran, 8) Pendampingan membuat produk serta memasarkan secara mandiri. Luaran IbM ini adalah produk pembersih lantai dengan bahan aktif dari ekstrak kulit manggis dengan spesifikasi sesuai SNI 06-1842-1995. Hasil kegiatan IbM ini dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan wanita tani dalam mengolah kulit manggis. Mereka mampu membuat ekstrak dan produksi cairan pembersih lantai secara mandiri, dengan kapasitas produksi dalam dua minggu menghasilkan 120 botol kemasan 250 ml atau 240 botol per bulan, sehingga target kemampuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani manggis Desa Barengkok telah tercapai."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Remigildus Cornelis
"Struktur bangunan setback adalah jenis struktur dengan luasan lantai yang berkurang akibat tonjolan ke dalam atau memiliki suatu lonjakan bidang lantai. Beberapa faktor yang mempengaruhi respons struktur dengan desain setback terhadap beban gempa meliputi rasio luasan setback, rasio tinggi setback, arah setback (satu arah atau dua arah), dan letak setback (simetris atau asimetris) akan ditinjau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak dari rasio luasan dan ketinggian lantai setback dua arah terhadap respons dinamik struktur menggunakan beberapa variasi model setback yang sesuai dengan persyaratan SNI 1726:2019. Dalam penelitian ini, terdapat sepuluh model struktur yang diteliti, terdiri dari satu model struktur tanpa setback (model kontrol) dan sembilan model struktur dengan desain setback dua arah. Respons struktur pada model-model ini terhadap beban gempa dianalisis menggunakan metode respons spektrum. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variasi rasio luasan dan ketinggian setback yang semakin meningkat akan mengakibatkan penurunan perpindahan antar tingkat, gaya geser dasar, gaya geser antar tingkat, dan kekakuan struktur antar tingkat. Pada lantai setback, simpangan antar tingkat, momen maksimum balok dan momen maksimum kolom antar tingkat akan semakin besar sebaliknya akan semakin kecil pada lantai tingkat non setback. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur dengan rasio luasan dan ketinggian setback yang memenuhi persyaratan SNI 1726:2019 adalah struktur setback jenis MRL36 yaitu jenis struktur dengan rasio luasan setback 36% dari luasan total dan rasio ketinggian setback 25% dari tinggi total struktur."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeherdian
"Pelat lantai memegang peranan yang penting di dalam suatu bangunan, karena di atas bagian struktur inilah beban-beban kerja akan bekerja. Saat terjadi gempa bumi, maka pelat Iantai akan mengalami gaya lateral yang bekerja searah bidang datar pelat sehingga dengan hal ini, pelat Iantai berperan sebagai diafragma. Pada umumnya diafragma lantai selalu diasumsikan kaku di dalam analisa sistem struktur, tetapi pada saat kondisi-kondisi tertentu terjadi pada diafragma, maka sesungguhnya diafragma tersebut bersifat fleksibel. Kondisi tersebut dapat berupa petal terbuat dari kayu, terdapat banyak bukaan pada pelat, atau akibat terlalu langsingnya denah bangunan. Kelangsingan denah bangunan ini akan memberikan dampak terhadap fleksibilitas dari suatu pelat lantai yang pada pembebanan gempa bumi akan berperan sebagai diafragma fleksibel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barudi Dewanto
"ABSTRAK
Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya, untuk itu maka dalam pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan kebutuhan, agar nantinya manusia tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih.
Yang perlu mendapat perhatian manusia selain masalah penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan adalah masalah pembuangau air yang telah digunakan, agar kotoran manusia dan air buangan bekas pemakajan yang dibuang ke saluran minum tidak mencemari lingklmgan sekitamya. Sistem pendisiribusian air bersih dan sistem pembuangan air kotor dan air buangan ini dikenal dengan istilah sistem plambing.
Perencanaan sistern plambing untuk suatu bangunan atau gedung bertingkat di Indonesia harus didasarkan pada buku "Pedoman Plambing Indonesia 1979?, yang dikeluarkan oleh Departemen Pekeljaan Umum.
Dalam melakukan perencanaan sistem plambing dari suatu bangunan atau gedung, agar didapatkan suatu perencanaan yang efektif maka fungsi dari gedung itu harus dapat diketahui, apakah suatu gedung itu berfungsi sebagai perkantoran, hotel, rumah sakit, ataupun yang lain.

"
1996
S36559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salikha Rizky Dirgantara
"Lantai dan peralatan merupakan komponen penting dalam pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) untuk Pedagang Besar Farmasi (PBF). Gudang obat PBF harus memenuhi syarat tertentu, termasuk memiliki lantai mudah dibersihkan, rata, dan bebas keretakan atau lubang untuk menjaga kebersihan dan keamanan penyimpanan obat. Dalam upaya memenuhi persyaratan CDOB dan menjaga kebersihan gudang, penggunaan pelapis lantai menjadi langkah yang bisa diimplementasikan. Pemilihan bahan pelapis lantai membutuhkan analisis spesifikasi dari masing-masing bahan. Jenis bahan lantai yang dapat digunakan adalah beton yang dilapisi epoksi atau poliurea. Meskipun memiliki banyak keunggulan, epoksi juga memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis perbandingan poliurea dan epoksi sebagai bahan pelapis lantai. Kegiatan dimulai dengan terjun ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan observasi dan wawancara. Aktivitas ini didokumentasikan dan data yang diperoleh berupa foto, laporan form checklist inspeksi, dan hasil wawancara. Hasil observasi menunjukkan bahwa lantai gudang APL saat ini hanya menggunakan beton, yang mudah rusak dan menghasilkan banyak debu. Adanya debu dapat menyebabkan kontaminasi produk dan melanggar persyaratan CDOB. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pelapisan lantai. Perbandingan antara bahan poliurea dan epoksi menunjukkan bahwa poliurea memiliki berbagai keunggulan. Poliurea lebih kuat, ramah lingkungan, waktu pengeringannya lebih singkat, dan memiliki umur pemakaian yang lebih lama dibandingkan epoksi. Penggunaan poliurea diharapkan dapat mengurangi biaya pemeliharaan gudang dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan demikian, penggunaan pelapis lantai poliurea menjadi alternatif yang lebih menguntungkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan gudang PBF dalam memenuhi persyaratan CDOB.

Flooring and equipment play a crucial role in adhering to the Good Distribution Practice guidelines. Warehouses must meet specific requirements, including having easily cleanable, level floors without cracks or holes to ensure the cleanliness and safety of drug storage. To comply with GDP requirements and maintain warehouse hygiene, floor coatings are an effective solution. The selection of floor coating materials necessitates a detailed analysis of their specifications. Concrete coated with either epoxy or polyurea is a viable choice for floor coating. Despite epoxy's numerous advantages, it also comes with certain limitations. Therefore, conducting a comparative analysis between polyurea and epoxy as floor coatings is essential. The analysis process involves on-site observations and interviews, with the data documented through photographs, inspection checklists, and interview reports. It is observed that APL's warehouse currently uses concrete flooring, which is prone to damage and generates considerable dust. Dust accumulation can lead to product contamination, thus violating GDP requirements. A comparison of polyurea and epoxy reveals that polyurea possesses various advantages, including greater strength, environmental friendliness, shorter drying time, and an extended service life compared to epoxy. Utilizing polyurea as a floor coating is expected to reduce warehouse maintenance expenses and enhance operational efficiency. Consequently, opting for polyurea floor coatings offers a more cost-effective and efficient solution to maintain the cleanliness and safety of the PBF warehouse in alignment with GDP requirements. This step contributes to better drug storage practices, ensuring the integrity and quality of pharmaceutical products during distribution."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ihsan
"Higiene dan sanitasi dasar yang tidak memadai dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit menular lingkungan seperti diare. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui di daerah pesisir seperti di Kelurahan Pulau Harapan. Selain higiene dan sanitasi, lantai yang merupakan bagian dari bangunan rumah, dapat menjadi faktor risiko lain dari penularan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi higiene dan sanitasi dasar serta kondisi lantai rumah dengan kejadian diare di Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta Desain studi yang digunakan adalah pada penelitian ini adalah cross-sectional, dengan metode pengambilan data berupa wawancara menggunakan instrumen kuesioner dan observasi langsung pada kondisi higiene dan sanitasi dasar serta kondisi lantai rumah rumah tangga penduduk. Dari total 96 responden pada penelitian ini, ditemukan kasus kejadian diare dalam sebulan terakhir, sebanyak 25 orang dan yang tidak mengalami kasus kejadian diare sebanyak 71 orang. Dengan kelompok anak-anak (dibawah 17 tahun) menjadi yang terbanyak yaitu berjumlah 13 kasus. Hasil analisis uji chi square menyatakan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan pada variabel: jamban sehat (p-value 0,005), kualitas air (fisik) (p-value 0,005), dan fasilitas tempat sampah (p-value 0,019). Penentuan variabel yang paling dominan terhadap kejadian diare menggunakan uji regresi logistik didasarkan dari nilai Exp (B) atau Odds Ratio pada pemodelan multivariat akhir, yang terbesar adalah 6,389 pada variabel kondisi jamban (p-value 0,002), sehingga variabel kondisi jamban memiliki kecenderungan paling dominan yang berhubungan dengan penyakit diare. Dari penelitian ini, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk saling memperhatikan kebersihan lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kemudian, untuk penelitian selanjutnya dapat menggali lebih dalam terkait variabel lain yang mungkin berhubungan dengan kejadian diare di pulau lainnya dalam wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

Inadequate basic hygiene and sanitation can be a risk factor for environmental infectious diseases such as diarrhea. Diarrhea is one of the diseases most commonly found in coastal areas such as Pulau Harapan Village. Apart from hygiene and sanitation, the floor which is part of the house building, can be another risk factor for transmitting diarrheal diseases. This study aims to determine the relationship between basic hygiene and sanitation conditions and the condition of house floors with the incidence of diarrhea in Harapan Island Village, North Seribu Islands District, Seribu Islands Administrative Regency, DKI Jakarta Province. The study design used in this research is cross-sectional, with data collection methods in the form of interviews using questionnaire instruments and direct observation of basic hygiene and sanitation conditions as well as the condition of the floors of residents' households. The number of total respondent in this research (96), 25 people found cases of diarrhea in the last month and 71 people did not experience cases of diarrhea. Children (under 17 years) are the most group by age (13 cases) found cases of diarrhea. The research analysis with chi square test stated that there was a significant relationship with the variables: healthy latrines (p-value 0.005), water quality (physical) (p-value 0.005), and waste bin facilities (p-value 0.019). Determining the most dominant variable in the incidence of diarrhea using the logistic regression test was based on the Exp (B) or Odds Ratio score in the final multivariate modeling, the biggest score was 6.389 in the latrine condition variable (p-value 0.002), that conclude the latrine condition variable is the most dominant to the relationship of diarrhea case. From this research, hopefully the government and the people can collaborate to pay attention to environmental cleanliness to improve the level of public health in Kelurahan Pulau Harapan. Then, for further research, hopefully other researcher can dig deeper into other variables that may be related to the incidence of diarrhea on other islands in North Seribu Islands District"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Purwanto
"Tulisan ini ingin mencari jawaban atau penjelasan mengenai terjadinya perdagangan di lantai bursa, padahal situasi pasar tidak kondusif. Pertanyaan lain: meski situasi pasar tidak mendukung tapi mengapa proses perdagangan (trading) bisa berubah menjadi bergejolak. Konsep "kriteria demarkasi" memberikan alternaatif penjelasan kecendrungan terjadinya trading dianalisis berdasarkan variabel yang dikembangkan dengan Markov's absorbing barrier. Model menunjukkan kecendrungan melakukan trading disebabkan karena adanya liquidity traders (Kyle, 1985). Pada proses selanjutnya followers mengikuti jejak liquidity traders dan jejak informed traders yang terjun ke pasar setelah volatilitas menjadi cukup tinggi."
2002
JMIN-I-1-Feb2002-43
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menempuh pendidikan program sarjana (Sl) pada Program Pendidikan Sanjana Ekstensi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pada penulisan ini pembahasan penulis adalah tentang hal yang sederhana yaitu, perencanaan Ia.ntai bangunan bertingkat dengan menggunakan beton prategang dan beberapa hal mengenai analisa serta pelaksanaan di Iapangan. Tujuannya untuk mengganti tulangan biasa pada lantai bangunan dengan kabel presstres (penulangan dengan kabel prategang) dan mencari bentuk yang efektif dari penyebaran kabel. Judul yang diambil adalah ?Analisa, Perencanaan dan Pelaksanaan Beton Prategang Pada Lantai Bangunan."
Dalam pembahasan ini beberapa analisa penyelesaian yang dipakai adalah analisa perimbangan beban , analisa metode frame dan analisa dengan SAP90. Penulis juga memasukkan teori-teori yang mempengaruhi dalam perencanaan seperti z Kehilangan gaya prategang, Pengecekan tegangan, perhitungan lendutan dan dasar teori blok ujung.
Tahap pelaksanaan yang akan ditinjau yaitu data teknis tentang material, alat dan langkah pelaksanaan yang meliputi pemasangan kabel dan pekerjaan grouting.
Hal ini bertujuan memberikan garnbaran agar dalam perencanaan menggunakan material dan peralatan yang disesuaiakan di pasaran.
Demikian abstrak untuk memberikan gambaran sepintas tentang apa yang tertulis dalam tugas akhir ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>