Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Rachmat
"Krisis ekonomi yang berkepanjangan membawa dampak negatif pada
berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti meningkatnya jumlah anak yang
mendeiita gizi bumk. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terhadap
timbulnya masalah gizi bumk adalah anaI<~anak terlantar. Lembaga sosial yang
menangani anak-anak terlantar tefsebut adalah PSAA (panti sosial asuhan anak).
Sebagai Iembaga sosial yang menangani anak-anak terlantar, PSAA scnantiasa
bcmpaya membina anak-anak asuhnya agar menjadi generasi sehal. Unmk membina
anak-anak asuh yang sehat salah satu faktor yang diperlukan adalah penyediaan
makanan yang dapat memenuhi keculcupan gizi seirnbang. Dengan texjadinya krisis
ekonomi, ditengarai PSAA mengaiami penurunan pelayanan, khususnya di dalam
penyediaan makanan_
Dalam rangka mengetahui keadaan gizi anak-anak asuh di PSAA dilakukan
penelitian status gizi dan konsumsi makanan di sejumlah lembaga PSAA di DK1
Jakarta dan Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
anlara konsumsi energi dan status gizi serta faktor-taktor lain yang terkait pada anak
umur 6-18 mhun di PSAA se-wilayah DKI Jakarta dan Tangerang pada tahun 1999.
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder hasil survai penilaian status
gizi dan konsumsi makanan pada sejumlah lembaga PSAA di wilayah DKI Jakarta
dan Tangerang yang dilakukan oleh Subdirektorat Bina Gizi di Institusi Direktorat
Bina Gizi Masyarakat Deparlemen Kesehatan Republik Indonesia.
Rancangan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah rancangan 'cross
sectional" yang melibatkan 308 orang responden yang berasal dad 48 PSAA Sebagai
variabel terikat adalah status gizi yang ditentukan berdasarkan indeks TB/U dan
indeks BB/U menggunakan "Z~scorc". Sedangkan variabel bebas yang ingin dipclajari kaitannya dengan status gizi adalahz status konsumsi energi, status
konsumsi protein, status konsumsi zat besi (Fc), lama tinggal anak di PSAA, umur_
dan jenis kelamin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berstatus gizi tergolong
KEP berdasarkan indeks TBIU sebcsar 49,7% dan berdasarkzm indeks BB/U sebesar
32,8%. Sebagian besar responden tergolong berstatus konsumsi kritis, baik konsumsi
encrgi, konsurnsi protein, maupun konsumsi zat best (Fc) yakni masing-masing
Sebesar 54,5%, 62,0% dan 68,2%.
Terdapat hubungan signifikan antara vmiabel Status konsumsi cnergi dan
status gizi dengan angka OR sebesar 1,7 (p=0,000l; 95%CI: 1,2--2,2) pada indeks
TB/U aan OR sebesar 2,2 (p=0,0067; 95%C1: 1,2--3,s) pada indeks BB/U.
Berdasarkan indeks BB/U kemungkinan responden yang telah tinggal di
PSAA selama 2 36 bulan untuk ter!-cena KEP sebesar 0,59 kali (p=0,0325; 95%CI:
0,36--0,95) dibandingkan dengan mercka yang tinggal di PSAA < 36 bulan.
Rjsiko rcsponden perempuan untuk menderita KEP sebesar 0,59 kali
(p=0,0230; 95%CI: 0.3 s-41.93 ) pada indeks Tnfu am 0,42 kati (p=0,000S; 9s%c1;
0.25--0.68 ) pada indeks BB/U dibandingkan dengan responden laki-laki.
Dari hasil analisis regresi ganda logistik terhadap variabel tedkat status gizi
berdasarkan indeks TB/U diperoleh model persamaan regesi sebagai berilcut:
Ln p/1-p; -0.4482 + 0.9090 (status konsumsi energi) + 0.3129 (status konsumsi
protein) - 0.7004 (un1ur)- 0.4208 (jenis kelamin). . '
Sedangkan berdasarkan indeks BB/U model persamaan regresi yang diperolch
adalah sebagai berikut:
Ln p/I-pg -0.9249 + 0.9116 (status konsumsi enefgi) + 0.5611 (status konsumsi
protein) - 0.6561 (lama Linggal di PSAA) - 0.8256 (ienis kelamin) - 0.3110 (umur).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan agar pihak yang
terkait dengan PSAA dapat memberi perhatian lebih agar PSAA dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan bagi anak asuhnya. Masih diperlukan
penelitian serupa terhadap populasi di komunitas yang meliputi lebih banyak lagi
variabel bebas sehingga didapatkan gambaran yang sesungguhnya di masyarakat.

Abstract
A long term of the economic crisis effect to the negative impact of social life
aspects, such as the increment of under nutrition problem. One of the hirnerable
group of under nutrition are the neglected children-
Orphanage is a social institution which responsible to neglected children. This
institution have to raised , guide and caring the children become a healthy generation.
Providing a balance (nutrition) diet as an imponant fitctor to meet the requirement of
growth phase of each child.
In line with the economic crisis, we assume that there is a decreasing food
availability in the orphanage, named PSAA (panti sosial asuhan anak).
This study was conducted to investigate the nutritional status and food
consumption of children in the Jakarta and Tangerang orphanages.
The aim of the study is to examined the relationship between energy
consumption and nutritional status included its related factors of children 6 to 18
years of ages in Jakarta and Tangerang in 1999.
The study was analysed the secondary data from the survey of nutritional
status and food consumption at some PSAA which execute by Nutrition Board of
Indonesian Ministry of Health.
The design of this study was Cross sectional, 308 respondents were involved
from 48 PSAA_ Nutritional status as the dependent variable determined by height for
age and weight for age using Z-score. The independent variables which related to
nutritional status were: energy consumption status, protein consumption status, length
of stay in the orphanage, age, and gender.
The result of this study shows that the prevalence of protein energy
malnutrition (PEM) is 49.7% (height for age) and 32.8% (weight for age). Most of
the respondents are catagoties as critical consumption, included energy consumption,
protein consumption, and iron consumption was 54.5%, 62.0%, and 68.2%
respectedly. Significance relationship was found between energy consumption status and
nutritional status (OR= 1.7; at p-value=0.000l; 95%Cl: l_3-2.2) using height for age
indices and OR = 2.2 (p=0.0067; 95%Cl: 1_2--3.8) using weight for age indices.
Based on weight for age. the risks of respondent who stayed at orphanage for
36 months or more to become PEM was 0.59 times (p=0.0325; 95%CI: 0,36--0.95)
compared to them whose stayed less then 36 months in the orphanage.
The risks of female respondents to become PEM was 0.59 times (p=0.0230;
95%Cl:0.38-0.93) using height for age and 0.42 times (p=o.ooo5; 95%CI: 025--
O.68) using weight for age compared to male respondents.
The result of logistic multiple regression analysis to nutritional status as a
dependent variable using height for age was finding the regression model as follows:
Ln p/l-p : -0.4482 + 0.9090 (energy consumption status) + 0.3129 (protein
consumption status) - 0.7004 (age) - 0.4208 (gender). While based on weight for age,
the regression equation was: ln p/1-p: -0.9249 + 0.91 I6 (energy consumption status)
+ 0_5611 (protein consumption status) - O.656l (length of stayed in orphanage) -
0.8256 (gender) - 0.3110 (age).
Refers to the result of this study, we rocommand to every institution or non
goverment organization (NGO) which relate to orphanage could give their
participation, funding and guidance in order to increase the quantity and quality of
food consumed by the orphanage child.
This study recommend a further study in order to know the real condition of
this problem especially in others independent variables."
xviii, 105 pages: illustration; 28 cm + appendix: Universitas Indonesia, 2001
T6481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoviandri Satrio Putra
"Pada sebuah bangunan, nilai dari Indeks Konsumsi Energi IKE pada sebuah perkantoran digunakan sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah penggunaan energi pada gedung tersebut sudah hemat atau masih mengalami pemborosan. Secara umum biasanya sistem pendinginan merupakan sistem yang menggunakan energi paling besar dalam sebuah gedung. Perhitungan dari nilai IKE didefinisikan sebagai besarnya nilai energi listrik selama satu tahun dibagikan dengan total luasan area yang didinginkan serta dikalikan dengan waktu referensi jenis gedung yang dibagi dengan waktu operasional gedung tersebut. Kemudian dari nilai IKE ini dapat ditentukan kategori penggunaan energi listrik pada gedung tersebut sudah hemat atau boros, serta dari nilai energi listrik total dan energi listrik untuk pendinginan selama satu bulan dapat diperoleh berapa besar konsumsi energi untuk pendinginan dari gedung tersebut.

In a building, the value of the Energy Use Intensity EUI in an office is used as a benchmark to determine whether the energy usage in the building has been thrifty or still experiencing wastage. Generally, the cooling system is a system that uses most energy in a building. The calculation of the IKE value is defined as the amount of electrical energy for a year divided by the total area of the cooled area and multiplied by the reference time of the type of building divided by the operational time of the building. Then from the value of this EUI, the category of energy use in the building can be determined whether the energy use has been thrifty or still experiencing wastage, and from the total electrical energy and electrical energy of the cooling system for one month, the amount of energy consumption for cooling system of the building can be obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Tamson
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Kartiasih
"Abstract
AbstrakStudi ini memperkaya kajian energi di Indonesia dengan menganalisis konsumsi dan intensitas energi, sertafaktor-faktor yang memengaruhi intensitas energi di Indonesia baik secara agregat (nasional) maupunsektoral. Indeks Ideal Fisher digunakan untuk mendekomposisi perubahan intensitas energi (esiensi danperubahan aktivitas ekonomi). Analisis Vector Autoregressive (VAR) atau Vector Error Correction Model(VECM) digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap intensitas energi.Studi ini menunjukkan bahwa intensitas energi di Indonesia meningkat selama periode 1977-2010. Faktorutama yang memengaruhi intensitas energi di tingkat nasional adalah perubahan aktivitas ekonomi,sedangkan di tingkat sektoral adalah efek esiensi."
2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Cahyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman
"Peningkatan temperatur global akibat pemanasan bumi berdampak secara langsung pada pengaturan temperatur dan komsumsi energi tahunan suatu gedung atau perumahan. Dampak komsumsi energi tahunan pada bangunan yang menggunaan atap tumbuhan dapat diamati melalui penelitian eksperimental ataupun mengunakan simulasi dinamik TRNSYS. Pada berbagai penelitian ditemukan bahwa penggunaan atap tumbuhan dapat mengendalikan fluktuasi temperatur atap dan selanjutnya mengurangi konsumsi energi tahunan suatu bangunan. Jika temperatur atap konvensional yang berwarna hitam bisa mencapai suhu 80°C maka dengan memakai atap tumbuhan temperatur atap bisa diturunkan hingga 27°C. Penelitian ini ditujukan untuk mengamati perilaku termo-hidrik dan konsumsi energi tahunan suatu bangunan apartemen terintegrasi. Hasil pengujian menggunakan TRNSYS17 pada bangunan apartemen yang beratap tumbuhan tipe ekstensif menunjukkan bahwa modifikasi nilai LAI (Leaf Area Index) antara 1,0 s/d 4,8 dan ketebalan tanah (Z) antara 0,177 s/d 0,3 m di periode 16-31 Juli 2010, dapat menurunkan temperatur atap hingga 18°C dan menghemat konsumsi energi hingga -13,9 kWh. Dibandingkan atap konvensional yang menghasilkan temperatur atap sebesar 47oC dan konsumsi energi rata-rata sebesar 20 kWh. Dari pengujian ini diperoleh juga bahwa bangunan yang menggunakan atap tumbuhan mengalami penurunan tingkat ketidaknyamanan sebesar 7.2 % dan penghematan energi sebesar 33,7% selama periode tersebut.

Increasing of global temperature because of earth warming effect also influence to internal building temperature and annually energy consumption of the building. The annually energy consumption of building with green roof can be calculated by experimental research or numerical method with TRNSYS. Many researches are fond that green roof will controlling fluctuation of roof temperature and reducing annually energy consumption of the building. In case of black roof without green roof, the roof temperature is 80°C and it is equal 27°C if we using green roof. The objective of this research is to explore a compartment thermo-hydraulic and annually energy consumption from integration building apartment. Result of this experimental (with green roof extensive type and with TRNSYS17) has to show that modification number of LAI (Leaf Area Index) from 1,0 until 4,8 and modification of substrate layer (Z) from 0,177 until 0,3 m can be reduce energy consumption and roof temperature became -13,9 kWh and 18°C on the summer period. Its compared from building without green roof, it found that is 47°C and 20 kWh are produce from roof temperature and annually energy consumption. In others result, we found that a building with green roof reduced 7,2 % of thermal comfort and 33,7 % of energy efficiency at the same period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikruzzaman Rahawarin
"Studi ini hendak menganalisis konsumsi energi dan emisi karbon yang dihasilkannya selama periode 1990-2005 di Indonesia menggunakan Structural Decomposition Analysis (SDA) dalam kerangka Input-Output.Sesuai konteks low carbon economy, hasil analisis dekomposisi diproyeksikan menggunakan estimasi populasi penduduk yang mengidentifikasi faktor pengubah perubahan strukturnya. Target pengurangan emisi CO2 pada 2020 sebesar 26% berdasarkan skenario business-as-usual (BAU) dari hasil proyeksi diuji menggunakan tiga skenario.
Studi ini menyimpulkan bahwa Indonesia belum efisien dalam penggunaan energi pada sektor-sektor produksinya dan komposisi bauran energi baru dapat mencapai target apabila komposisi sumber energi primer baru dan terbarukan (EBT) mencapai 27,63% dari total konsumsi energi pada 2020.

This study is going to analyze the energy consumption and the resulting carbon emissions during the period 1990-2005 in Indonesia using Structural Decomposition Analysis (SDA) in the Input-Output framework. As in low carbon economy context, the results of the decomposition are projected using population estimation to identify structuralchange in its determinant factors. Target of reducing CO2 emissions by 26% by 2020 based on scenario business-as-usual (BAU) projections of the results was tested using three scenarios.
The study concluded thatenergy use on production sectorsin Indonesia has not been efficient and energy mix compositions yet to achieve the target if the composition of the primary sources of new and renewable energy (NRE) reached 27.63% of the total energy consumption in 2020.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Akhadiprasetyo
"Kondisi cadangan dan sumber energy sebagai pembangkit tenaga listrik semakin menipis. Hal ini memaksa semua pihak untuk berpartisipasi dalam konversi dan konservasi energy. Kebijakan pemerintah yang terus-menerus menaikkan tarif dasar listrikpun menjadi pemicu dan alasan semua pihak untuk secara aktif melakukan upaya pengheametan guna menekan pengeluaran terhadap konsumsi energy listrik. Uapaya penghematan energy ini dilakukan dengan menganalisis tingkat konsumsi energy dari suatu system atau lebih dikenal dengan istilah audit energy. Fungsi ini dilaksanakan oleh tim menejemn energy pada suatu objek audit baik itu industry, institusi pemerintah atau komersil.
Tugas akhir ini dikerjakan dengan melakukan analisis terhadap tingkat konsumsi energy pada salah satu gedung pemerintah yang bertempat di Cikini-Jakarta Pusat. Kegiatan awal audit yang dilakukan berupa pengumpulan data historis bangunan berupa rincian tingkat konsumsi energy listrik pada tahun 2013. Menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi pada tahun tersebut kemudian membandingkannya dengan prediksi nilai IKE untuk tahun 2014.
Setelah dilakukan audit maka akan ditemukan potensipotensi dalam upaya penghematan energy. Upaya penghematan konsumsi energy pada bangunan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal diantaranya adalah melakukan pergantian jenis lampu TL ke lampu LED, mengganti jenis refrigerant AC ke jenis hydrocarbon, perbaikan dan perawatan komponen AC guna meningkatkan performance, mengurangi jam operasi peralatan yang mengkonsumsi listrik serta membuat dan melaksanakan fungsi menejemn enrgi untuk keberlangsungan upaya efisiensi energy.

The condition of reserves and a source of energy as a power station have gradually decreased. It forces all parties to participate in the conversion and conservation of energy. A government policy that is constantly raise the cost of electricity basic become a trigger and the reason all parties for actively doing an effort to suppress expenditure savings to consumption of energy electricity. Efforts to saving energy is accomplished by analyzed levels of consumption of energy of a system or more recognized with the term audit energy. This function do by the management team energy in an object audit whether it's industry, government institution or commercial.
The end of this task do to conducted with performs analysis on the level of consumption of energy in one of the government building that takes place at the center of cikini-jakarta. The beginning of audit activity conducted in the form of collecting data historical building in the form of the details of the level of consumption of energy electricity in 2013. Counting the value of the intensity of energy consumption of the year and compare that with an estimated IKE value to 2014.
After the audit will be found potential in an effort to saving energy. Efforts to saving consumption of energy in the building can be done with some things of them are doing new kind of a lamp TL, to using LED lamp, replacing a kind of refrigerant AC hydrocarbon, into type repairs and maintenance components AC in order to increase performance, reduce hours of operation that consumes electrical energy then to make and to run the functions of Energy Management department for the sustainability of energy efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Refaniadewi
"ABSTRAK

Fenomena tingginya konsumsi energi, urbanisasi di Indonesia, dan ketersediaan energi di Indonesia membuat penelitian ini ingin menganalisis hubungan antara pertumbuhan urbanisasi terhadap pertumbuhan konsumsi energi. Selain urbanisasi, terdapat variabel lain yang menjadi variabel kontrol, yaitu produk domestik bruto dan populasi. Alat analisis yang digunakan adalah Error Correction Mechanism (ECM) menggunakan data time series tahun 1980-2011.

Hasil analisis error correction menunjukkan adanya hubungan secara positif dan signifikan antara pertumbuhan urbanisasi dan pertumbuhan PDB terhadap konsumsi energi, namun tidak berkorelasi secara signifikan dengan pertumbuhan populasi. Hasil speed of adjustment menunjukkan terjadi 70 persen penyesuaian pada periode pertama apabila terjadi disequilibrium di tahun sebelumnya. Cepatnya energi merespon perubahan mengindikasikan energi merupakan salah satu faktor input esensial yang dibutuhkan sebagai penggerak perekonomian.


ABSTRACT

The phenomenon of high energy consumption, urbanization and sustainability of energu in Indonesia makes this study’s tries to analyze the relationship between urbanization with energy consumption. In addition to urbanization, there are other controlling variables, namely gross domestic product and population. The analytical tool used is the Error Correction Mechanism (ECM) using time series data in 1980-2011.

The results of the error correction model indicate a positive and significant relationship between energy consumption growth with urbanization growth and GDP growth, but insignificant with population growth. The speed of adjustment results shows energy has fast response due to a 70 percent adjustment in the first period in the event of a deviation in the t-1. The rapid response to changes indicate energy energy is one of the essential input factors in economic activity.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Hilal
"Peramalan konsumsi energi memainkan peranan penting dalam pengambilan kebijakan. Peramalan konsumsi energi yang terlalu rendah berpotensi mengganggu aktifitas ekonomi, sedangkan peramalan konsumsi energi yang terlalu tinggi akan mengakibatkan suplai energi yang berlebihan. Tesis ini meramalkan konsumsi energi primer di Indonesia dengan menggunakan metode ARIMA. Tujuannya adalah untuk meramalkan konsumsi energi primer di Indonesia pada tahun 2025 dan melakukan kajian analisis komparatif tentang bauran energi tahun 2025 antara hasil peramalan dengan menggunakan ARIMA dan target pemerintah. Hasil peramalan menunjukkan konsumsi energi primer di Indonesia pada tahun 2025 sebesar 1802 juta SBM dengan komposisi bauran energi terdiri dari minyak bumi sebesar 39 persen, gas sebesar 17 persen, batubara sebesar 41 persen, energi air dan energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 3 persen.

Forecasting of energy consumption plays an important role in policy making. Underestimation of the energy consumption would lead to potential disrupt economic activity, whereas overestimation of the energy consumption would lead to excessive energy supply. This thesis forecasts the Indonesia's primary energy consumption using ARIMA method. The goal is forecasting the Indonesia?s primary energy consumption in 2025 and conducting a comparative analysis of the energy mix in 2025 between the forecasting results using ARIMA method and government targets. Forecasting results demonstrate Indonesia's primary energy consumption in 2025 amounted to 1802 million BOE with the composition of the energy mix consists of oil by 39 percent, gas by 17 percent, coal by 41 percent, hydropower and renewable energy (RE) by 3 percent."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T42168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>