Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Wadyo P.
"Saat ini dunia sudah memasuki era ekonomi berbasis pengetahuan (Drucker.P, knowledge based economy atau knowledge economy). Knowledgeeconomy hadirsebagai suatu sistem ekonomi yang dikarakterisasi oleh faktor-faktor seperti globalisasi pasar dan teknologi, demokrasi dari informasi dan ekspektasi, konektifitas universal, intensitas kompetisi yang bersifat eksponensial meningkat, pergeseran penciptaan kekayaan dari uang ke manusia dan knowledge workermarket yang makin bebas. Dalam era tersebut, setiap perusahaan harus selalu belajar dan mengelola pengetahuan yang dimilikinya agar menemukan cara untuk menumbuhkan dan membangun keunggulan sebagai suatu budaya organisasi sehingga mampu untuk terus beradaptasi dan mendapatkan keuntungan.
Ikujiro & Nonaka (ikujiro and nonaka, The Knowledge Creating Company,1995) mengemukakan Dalam teorinya, MODEL SECI , suatu model yang memposisikan pengetahuan sebagai sebuah proses manusiawi yang dinamis, menyangkut pembenaran terhadap keyakinan pribadi atas sesuatu yang diyakini benar adanya. Selanjutnya sebagai dasar yang fundamental dari teori tersebut, memfokuskan perhatiannya kepada aktivitas subyektif alami dari gambaran suatu pengetahuan, seperti komitmen dan kebenaran, yang berakar dari dalam sistem-sistem nilai individu.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa baik informasi maupun pengetahuan adalah kondisi spesifik dan saling terkait yang tergantung kepada situasi serta interaksi sosial antara manusia yang terbentuk secara dinamis dalam suatu populasi seperti organisasi. Penciptaan pengetahuan dalam suatu organisasi dapat dipahami sebagai sebuah proses dimana organisasi memperbesar penciptaan pengetahuan yang dihasilkan oleh individu sebagai anggota organisasi. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa pengetahuan hanya diciptakan oleh individu dan organisasi tidak dapat menciptakan pengetahuan tanpa individu tersebut. Dengan Kesadaran akan hal tersebut harmonisasi antara keberadaan karyawan dan kebutuhan organisasi untuk mencapai sustainability development niscaya dapat terwujud. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfhi Fathimah Handayani
"Penelitian ini membahas kebertahanan organisasi yang memiliki Ideologi tasawuf dengan menggunakan sudut pandang tasawuf sebagai Islam modern. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan horizontal dan vertikal organisasi PSW yang didasari oleh ideologi Wahidiyah sehingga menghasilkan kebertahanan organisasi. Penerapan ideologi Wahidiah dalam organisasi dijelaskan dengan proses dialektika konstruksi sosial Peter L. Berger melalui fase ekternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dapat membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang jelas dan menyeluruh. Subjek penelitian ini adalah pengurus pusat PSW. Objek penelitian adalah kebertahanan organisasi Islam yang berideologi tasawuf yaitu Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW). Lokasi penelitian berlangsung di lokasi pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah, Pondok Pesantren At Tahdzib, Jombang, Jawa Timur.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan PSW merupakan organisasi Islam berideologi tasawuf modern yang ditunjukkan dari struktur organisasi dan keterbukaan organisasi. PSW didirikan tahun 1964 oleh KH. Abdoel Madjid Ma?roef, di Kediri, Jawa Timur. KH. Abdoel Madjid Ma'roef juga sangat dihormati sebagai pengasuh pondok pesantren, anggota syuriyah NU, dan yang paling utama sebagai Muallif (penyusun) Sholawat Wahidiyah. Dengan berbagai posisinya tersebut, KH. Abdoel Madjid Ma?roef dianggap memiliki kharisma sehingga kedudukannya tetap dipertimbangkan dalam organisasi PSW meskipun beliau sudah wafat.
Tujuan organisasi ini adalah menyebarkan ajaran Wahidiyah pada masyarakat jami?al ?alamin. PSW memiliki prinsip tasawuf yang diterapkan dalam berbagai kegiatan internal dan eksternal. Dalam kegiatan eksternal, PSW menjalin hubungan horizontal dan vertikal. Prinsip tasawuf yang diterapkan merngandung aplikasi dari konsep civil society I sehingga pengamal Wahidiyah PSW bersikap toleran, egaliter, solider, dan mandiri. Dalam hubungan vertikal, PSW menjalin interaksi terhadap pemerintah sebagai wujud kepatuhan pada norma dan hukum. PSW berusaha mendapat legalitas dari pemerintah sehingga mampu mendukung PSW dan tetap bertahan ditengah kritik dari organisasi lainnya. Penguatan secara internal dan jalinan hubungan eksternal tersebut menjadikan PSW sebagai organisasi modern dan mampu bertahan sampai sekarang.

This study focuses on the viability of Tassawuf-based organization which uses tassawuf as a modern Islamic point of view. The purpose of this study is to explain the horizontal and vertical relationships within PSW organization, which is based on Wahidiyah ideology, in order to achieve the viability of organization. This study uses dialectical process and social construction theory by Peter L. Berger to explain about the implementation of Wahidiyah ideology in the organization through three phases of externalization, objectivation, and internalization. This study uses the qualitative method to collect a clear and thorough information. The subject of this study is the manager in PSW, while the object of this study is Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) organization. This study is conducted in the central location of Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) which is located in At Tahdzib Islamic Boarding School, Jombang, East Java.
The results show that PSW is an Islamic organization which is based on modern tassawuf ideology. It is shown through the structure and openness of the organization. PSW was established in 1964 by KH. Abdoel Madjid Ma?roef, in Kediri, East Java. KH. Abdoel Madjid Ma?roef was honored as the head of At Tahdzib Islamic Boarding School, the member of NU syuriah, and Muallif (the compiler) of Sholawat Wahidiyah. Because of that, KH. Abdoel Madjid Ma'roef was charismatic and his position was still considered in PSW organization even though he had passed away.
This organization aims to spread the Wahidiyah teachings to jami'al 'alamin society. Tassawuf principle is applied in external and internal activities within PSW organization. Through external activities, horizontal and vertical relationships are established. The tassawuf principle which is applied in the organization contains civil society I concept. As a result, those who practice Wahidiyah ideology are tolerant,egalitarian, considerate, and autonomous. Through vertical relationship, the interaction between PSW and the government is established as a manifestation of obedience to the norms and laws. PSW attempts to get legal agreement from the government in order to be supported and to survive from being criticized by other organizations. Through external and internal relationships, PSW can be a modern organization which is able to survive until now.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Fathimah Handayani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas kebertahanan organisasi yang memiliki Ideologi
tasawuf dengan menggunakan sudut pandang tasawuf sebagai Islam modern.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan horizontal dan vertikal
organisasi PSW yang didasari oleh ideologi Wahidiyah sehingga menghasilkan
kebertahanan organisasi. Penerapan ideologi Wahidiah dalam organisasi dijelaskan
dengan proses dialektika konstruksi sosial Peter L. Berger melalui fase ekternalisasi,
objektivasi, dan internalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
karena dapat membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang jelas dan
menyeluruh. Subjek penelitian ini adalah pengurus pusat PSW. Objek penelitian
adalah kebertahanan organisasi Islam yang berideologi tasawuf yaitu Penyiar
Sholawat Wahidiyah (PSW). Lokasi penelitian berlangsung di lokasi pusat Penyiar
Sholawat Wahidiyah, Pondok Pesantren At Tahdzib, Jombang, Jawa Timur.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan PSW merupakan organisasi Islam
berideologi tasawuf modern yang ditunjukkan dari struktur organisasi dan
keterbukaan organisasi. PSW didirikan tahun 1964 oleh KH. Abdoel Madjid Ma?roef,
di Kediri, Jawa Timur. KH. Abdoel Madjid Ma?roef juga sangat dihormati sebagai
pengasuh pondok pesantren, anggota syuriyah NU, dan yang paling utama sebagai
Muallif (penyusun) Sholawat Wahidiyah. Dengan berbagai posisinya tersebut, KH.
Abdoel Madjid Ma?roef dianggap memiliki kharisma sehingga kedudukannya tetap
dipertimbangkan dalam organisasi PSW meskipun beliau sudah wafat.
Tujuan organisasi ini adalah menyebarkan ajaran Wahidiyah pada
masyarakat jami?al ?alamin. PSW memiliki prinsip tasawuf yang diterapkan dalam
berbagai kegiatan internal dan eksternal. Dalam kegiatan eksternal, PSW menjalin
hubungan horizontal dan vertikal. Prinsip tasawuf yang diterapkan merngandung
aplikasi dari konsep civil society I sehingga pengamal Wahidiyah PSW bersikap
toleran, egaliter, solider, dan mandiri. Dalam hubungan vertikal, PSW menjalin
interaksi terhadap pemerintah sebagai wujud kepatuhan pada norma dan hukum. PSW
berusaha mendapat legalitas dari pemerintah sehingga mampu mendukung PSW dan
tetap bertahan ditengah kritik dari organisasi lainnya. Penguatan secara internal dan
jalinan hubungan eksternal tersebut menjadikan PSW sebagai organisasi modern dan
mampu bertahan sampai sekarang.

Abstract
This study focuses on the viability of Tassawuf-based organization which
uses tassawuf as a modern Islamic point of view. The purpose of this study is to
explain the horizontal and vertical relationships within PSW organization, which is
based on Wahidiyah ideology, in order to achieve the viability of organization. This
study uses dialectical process and social construction theory by Peter L. Berger to
explain about the implementation of Wahidiyah ideology in the organization through
three phases of externalization, objectivation, and internalization. This study uses the
qualitative method to collect a clear and thorough information. The subject of this
study is the manager in PSW, while the object of this study is Penyiar Sholawat
Wahidiyah (PSW) organization. This study is conducted in the central location of
Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) which is located in At Tahdzib Islamic Boarding
School, Jombang, East Java.
The results show that PSW is an Islamic organization which is based on
modern tassawuf ideology. It is shown through the structure and openness of the
organization. PSW was established in 1964 by KH. Abdoel Madjid Ma?roef, in
Kediri, East Java. KH. Abdoel Madjid Ma?roef was honored as the head of At
Tahdzib Islamic Boarding School, the member of NU syuriah, and Muallif (the
compiler) of Sholawat Wahidiyah. Because of that, KH. Abdoel Madjid Ma?roef was
charismatic and his position was still considered in PSW organization even though he
had passed away.
This organization aims to spread the Wahidiyah teachings to jami?al ?alamin
society. Tassawuf principle is applied in external and internal activities within PSW
organization. Through external activities, horizontal and vertical relationships are
established. The tassawuf principle which is applied in the organization contains civil
society I concept. As a result, those who practice Wahidiyah ideology are tolerant,
egalitarian, considerate, and autonomous. Through vertical relationship, the
interaction between PSW and the government is established as a manifestation of
obedience to the norms and laws. PSW attempts to get legal agreement from the
government in order to be supported and to survive from being criticized by other
organizations. Through external and internal relationships, PSW can be a modern
organization which is able to survive until now."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lamini
"ABSTRAK
Penelitian berfokus pada sharing pengetahuan pada virtual community of practice
(VCoP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tacit dan explicit
dan mendapatkan pemahaman proses sharing pengetahuan dalam dunia virtual.
Penggunaan paradigma interpretif dengan metode netnography, Grup Facebook
Asosasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) berbasis kelompok ibu menyusui yang
memiliki anggota dengan level pengetahuan berbeda terpilih dan memenuhi syarat
sebagai VCoP. Penemuan menunjukkan bahwa pengetahuan explicit mudah
diidentifikasi karena berdasarkan pada referensi tertulis, sedangkan pengetahuan
tacit dalam grup ini sudah diverbalisasikan dalam kata-kata berupa pengetahuan
know how, cara mengerjakan sesuatu, dan know who, dalam bentuk opini pribadi,
rekomendasi pribadi, praktik institusi dan pengetahuan budaya. Konsep konversi
pengetahuan SECI Nonaka untuk mengkomunikasikan pengetahuan di dunia
virtual didominasi oleh proses externalization dan combination. Pengembangan
konsep ini merupakan pendekatan yang berguna dalam mendukung proses
pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan. Budaya sharing yang melibatkan
peranan anggota, administrator, organisasi, dan teknologi sangat berpengaruh
pada suksesnya sharing pengetahuan yang disesuaikan dengan fase VCoP

ABSTRACT
The study focuses on sharing knowledge in virtual community of practice
(VCoP). Purpose of the study is to find out tacit and explicit knowledge and to
gain the process of sharing knowledge in the virtual world. Interpretive paradigm
with netnography methodology are used and Facebook Group of Indonesian
Breastfeeding Mothers’Association (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia-AIMI)
based on breastfeeding mothers with different levels of knowledge is selected as
VCoP. The study showed explicit knowledge was easy to identify based on
written reference while tacit knowledge in the group has been verbalized in words
as knowledge : know how, how to do something, and know who, in the form of
personal opinion, personal recommendation, institutional practice and cultural
knowledge. The conversation concept of SECI Nonaka to communicate
knowledge in the virtual world was dominated by externalization and combination
process. The development of the concept is a useful approach in supporting the
learning process to gain knowledge. Sharing culture involving the role of the
members, administrators, organization, and technology is very influential on the
succeeded of sharing knowledge which appropriate to VCoP"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library