Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Fevri Tiurlan
"Mompreneurs adalah istilah yang digunakan untuk para ibu rumah tangga yang memilih untuk mengembangkan bisnis sembari menjalankan kewajiban rumah tangga. Fenomena ini semakin berkembang dan kerap dirayakan sebagai bentuk agensi wanita. Artikel ini mengeksplorasi konstruksi mompreneurship di media sosial, Instagram dengan menganalisis komunitas, Mompreneurs Middle East. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana komunitas ini menggabungkan nilai-nilai yang sejalan dengan posfeminisme seperti, otonomi, pemberdayaan, dan konsep new femininity. Penelitian ini menemukan bahwa dalam nilai-nilai tersebut terdapat ambiguitas yang disampaikan melalui dikotomi yang dinegosiasikan, seperti Barat dan Timur, kolektivitas dan individualitas, subjektifitas dan objektivitas, dan inklusivitas dan marjinalisasi. Artikel ini menunjukan bahwa ldquo;mompreneurs yang sukses rdquo; adalah mereka yang berhasil memediasi dua dikotomi, bukan hanya antara domain pekerjaan dan rumah. Hasil negosiasi ini tidak hanya menunjukkan kompleksitas dari fenomena mompreneurship, namun juga tendensi fenomena ini untuk memarjinalkan beberapa kelompok. Keywords:mompreneurship, postfeminisme, ambiguitas, dikotomi.

Mompreneurship is an emerging phenomenon in which a mother balances both her mothering responsibilities, while maintaining a business. With its constant negotiation of both public and domestic, this phenomenon is celebrated as the manifestation of female agency. This undergraduate thesis explores the construction of mompreneurship in social media, namely Instagram and focuses on the community Mompreneurs Middle East. This study sees how the community incorporates values that are aligned postfeminist sensibilities in their post, such as, autonomy, empowerment, and new femininities. It is later found that, within those values, there are ambiguities presented in the posts in the form of dichotomies, such as West and East, collectivity and individuality, subjectivity and objectivity, and inclusivity and marginalization. This study argues that the discourse constructed by Mompreneurs Middle East through their Instagram account produces the notion that ldquo successful mompreneurshp rdquo is attained by the act of reworking and mediating dichotomies, not only in the domain of work and home, but also other dichotomies as mentioned. This negotiation shows an attempt to present a more complex understanding of mompreneurship, which also shows a marginalization of certain groups of people. Keywords mompreneurship postfeminism ambiguity dichotomy. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalila Meutia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati isu seksualitas perempuan terkait dengan konsep keperawanan dan hubungannya dengan fenomena labeling pada perempuan. Penelitian ini menggunakan film drama remaja Cruel Intentions (1999) sebagai korpusnya, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep keperawanan, labeling, dan perbedaan tingkat emansipasi yang dimiliki oleh masing-masing karakter pada film tersebut. Melalui analisis tekstual yang didasari oleh teori Bay-Cheng mengenai dikotomi virgin/slut, penulis meneliti perspektif karakter-karakter perempuan di film ini Kathryn, Cecile, and Annette mengenai seksualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pemahaman konsep keperawanan yang dimiliki setiap karakter menghasilkan tingkat emansipasi yang berbeda-beda.

ABSTRACT
This research paper investigates the issue of female sexuality regarding virginity and how it correlates to the phenomena of labeling among young women. In this paper, the corpus of the study is the romantic teen drama movie, Cruel Intentions (1999), and the purpose of the research is to find the relation between virginity, labeling, and the different degrees of liberation of each character of the movie. Applying textual analysis, I examine the female characters Kathryn, Cecile, and Annette view of sexuality using Bay-Cheng s theory of virgin/slut dichotomy. The findings of this research suggest that since they have different attitudes towards virginity, they show different degrees of liberation.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
A.A.Sg. Dwinta Kuntaladara
"Jika kawasan pada umumnya memilih untuk hanya mendukung universalitas HAM, maka tidak demikian bagi ASEAN. Ia mendukung prinsip universal melalui instrumen-instrumen HAM internasional. Dengan bersamaan, ia membuat AHRD yang turut mengatur bahwa HAM harus ditegakkan dengan mempertimbangkan partikularitas regional maupun nasional. Penelitian ini menganalisis bagaimana diskursus kontestasi HAM menjelaskan pembuatan AHRD tersebut. Penelitian ini berupaya mendapatkan penjelasan yang mendalam dan tuntas melalui pendekatan kualitatif dan interpretatif. Penelitian ini juga menggunakan logika dari Queer Theory yang memungkinkan untuk mengalisis kasus tersebut. Ternyata ditemukan bahwa ketika AHRD dianalisis dengan menggunakan teori tersebut, AHRD dapat dipahami sebagai dokumen yang menawarkan jawaban bagi kebutuhan realita sosial ASEAN.

Regions in general choose to only support universality in human rights. However, ASEAN supports universality through various international instruments. At the same time, the region also supports particularity through its AHRD by considering both regional and national particularities. This research aims to see how the contestation between both principles explain this case. In doing so, this research uses qualitative and interpretative approaces to achieve deep and thorough explanations. It also uses the logics of Queer Theory in realising such goal. When AHRD is analysed using that logic, it is found, that the document offers answers to ASEAN’s social reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Alyaditha
"Penelitian ini membahas sebuah karya sastra tahun 1929 yaitu cerpen yang berjudul Suami Istri (夫妇 Fūfù) karya Shen Congwen. Cerpen ini berkisah tentang penangkapan sepasang lelaki dan perempuan yang dikira bertindak asusila, dan baru diketahui belakangan bahwa mereka adalah sepasang suami istri. Dalam menyelesaikan permasalahan penangkapan dan tuduhan, hadir dua pendapat dari penduduk desa dan orang kota yang kebetulan sedang berlibur di desa itu. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya perbedaan pendapat antara orang desa dan kota, namun tidak membedah rinci seperti apa saja perbedaan itu muncul, dan juga mengarah pada kajian oposisi biner. Karena itu, penelitian ini bertujuan mengisi rumpang penelitian dengan menghadirkan perbedaan pendapat tersebut dengan mengemukakan oposisi biner yang nampak dari cerita dengan menggunakan teori oposisi biner untuk menemukan dikotomi orang kota dan desa tersebut. Siapa yang menjadi penentu penyelesaian kasus penangkapan ini, juga akan diungkap dalam penelitian ini.

This research discusses a literary work in 1929, namely a short story entitled Husband and Wife (夫妇Fūfù) by Shen Congwen. This short story revolves around the arrest of a man and a woman who were suspected do something immorally, afterwards, it turns out that they are husband and wife. In resolving the issue of capturing and punishing, there were two opinions from the villagers and the town man who was having a vacation in the village. Several previous studies have shown that there are differences of opinion between urban and rural people, but do not dissect in detail how these differences arise, and in this case also lead to a study of binary opposition. Therefore, by proposing a binary opposition that appears from the story, this research aims to fill the gap by presenting these differences of opinion using binary opposition theory to find the dichotomy of urban and rural people. The key person who will solve of this case, will also be revealed in this research.
Keywords: Husband and Wife (夫妇Fūfù) short story, the dichotomy of urban and rural people, city, village, binary opposition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrel Farda Khairi Somawiharja
"Dunia fiksi telah menjadi elemen penting dalam karya sastra, film, dan media interaktif, khususnya dalam industri kreatif global. Penelitian ini menganalisis kelayakan dunia fiksi sebagai ciptaan yang dapat dilindungi oleh hak cipta, dengan menitikberatkan pada doktrin dikotomi ide-ekspresi. Doktrin ini membedakan antara ide dan ekspresi konkret. Dalam konteks ini, dunia fiksi yang diwujudkan melalui proses worldbuilding yang mencakup pembuatan elemen-elemen narasi seperti karakter dan desain visual. Penelitian ini mengkaji konsep dunia fiksi melalui kerangka hukum nasional (UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta) dan internasional (Konvensi Bern dan TRIPS). Analisis lebih lanjut dilakukan menggunakan contoh kasus dunia fiksi Lands Between dalam Elden Ring dan Warhammer 40k, yang menunjukkan bagaimana dunia fiksi dapat diintegrasikan ke dalam perlindungan hak cipta melalui ekspresi kreatif yang spesifik. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa dunia fiksi layak dilindungi oleh hak cipta apabila memenuhi syarat orisinalitas, unsur pembeda yang unik, dan keterhubungan elemen-elemen fundamental dalam narasi.

The fictional world has become a significant element in literature, film, and interactive media, particularly in the global creative industry. This study analyzes the feasibility of fictional worlds as creations eligible for copyright protection, focusing on the idea-expression dichotomy doctrine. This doctrine distinguishes between ideas and their concrete expressions. In this context, fictional worlds are realized through the process of worldbuilding, which includes creating narrative elements such as characters and visual designs. This study examines the concept of fictional worlds through the legal framework of national law (Law No. 28 of 2014 on Copyright) and international regulations (the Berne Convention and TRIPS Agreement). Further analysis is conducted using case studies of the fictional worlds in Lands Between from Elden Ring and Warhammer 40k, demonstrating how fictional worlds can be integrated into copyright protection through specific creative expressions. The findings of this study affirm that fictional worlds are eligible for copyright protection if they meet the requirements of originality, unique distinguishing elements, and interconnectedness of fundamental narrative components."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Alyaditha
"Penelitian ini membahas sebuah karya sastra tahun 1929 yaitu cerpen yang berjudul Suami Istri (夫妇 Fūfù) karya Shen Congwen. Cerpen ini berkisah tentang penangkapan sepasang lelaki dan perempuan yang dikira bertindak asusila, dan baru diketahui belakangan bahwa mereka adalah sepasang suami istri. Dalam menyelesaikan permasalahan penangkapan dan tuduhan, hadir dua pendapat dari penduduk desa dan orang kota yang kebetulan sedang berlibur di desa itu. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya perbedaan pendapat antara orang desa dan kota, namun tidak membedah rinci seperti apa saja perbedaan itu muncul, dan juga mengarah pada kajian oposisi biner. Karena itu, penelitian ini bertujuan mengisi rumpang penelitian dengan menghadirkan perbedaan pendapat tersebut dengan mengemukakan oposisi biner yang nampak dari cerita dengan menggunakan teori oposisi biner untuk menemukan dikotomi orang kota dan desa tersebut. Siapa yang menjadi penentu penyelesaian kasus penangkapan ini, juga akan diungkap dalam penelitian ini.

This research discusses a literary work in 1929, namely a short story entitled Husband and Wife (夫妇 Fūfù) by Shen Congwen. This short story revolves around the arrest of a man and a woman who were suspected do something immorally, afterwards, it turns out that they are husband and wife. In resolving the issue of capturing and punishing, there were two opinions from the villagers and the town man who was having a vacation in the village. Several previous studies have shown that there are differences of opinion between urban and rural people, but do not dissect in detail how these differences arise, and in this case also lead to a study of binary opposition. Therefore, by proposing a binary opposition that appears from the story, this research aims to fill the gap by presenting these differences of opinion using binary opposition theory to find the dichotomy of urban and rural people. The key person who will solve of this case, will also be revealed in this research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library