Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardika Widi Satria
"Penelitian ini mengkaji komunikasi pemasaran merek Radio Magno dengan menggunakan pendekatan dua model yaitu Integrated Marketing Communication (IMC) dan Customer-Based Brand Equity (CBBE). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus dengan menggunakan informan utama Managing Director Radio Magno. Penelitian ini menggunakan unit analisa berupa perspektif sender dalam komunikasi pemasaran merek Radio Magno sementara sumber data diperoleh melalui metode wawancara, pengamatan, dan data sekunder. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana IMC dan CBBE dapat membantu membentuk ekuitas merek Radio Magno di pasar ekspor, khususnya Jepang.Penelitian ini juga diharapkan menyumbangkan kajian lebih lanjut dalam ekuitas merek dan memperkaya terapan ilmu komunikasi. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan secara umum oleh UMKM Indonesia dalam melakukan perencanaan merek mereka dengan tujuan menembus pasar ekspor.
This research focused on assessing brand marketing communication of Magno Radio using the approach of two models of Integrated Marketing Communication (IMC) and Customer-Based Brand Equity (CBBE). It used descriptive qualitative approach with case study method using key informants Managing Director of Magno Radio. The unit of analysis of this research is based on the perspective of sender namely the owner of Magno Radio, while data sources obtained through interviews, observation, and secondary data. Results of this study illustrate how the IMC and CBBE can help establish brand equity of Magno Radio in export markets, particularly in Japan. It is also expected to contribute further study and enrich the study of brand equity in the field of applied science communication. Practically, this research can be applied in general by Indonesian SMEs in planning their brands with the aim to penetrate the export market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatullah
"Perkembangan suatu tren gaga hidup baru dalam pasar Indonesia dapat dicermati dari bermunculannya produk-produk yang diklaim produsennya dapat membantu menjaga kesehatan konsumen. Menjamurnya tempat-tempat kebugaran, spa, dan produk-produk elektronik seperti pendingin udara yang dapat membunuh bakteri dan mengeluarkan vitamin C menandakan konsumen Indonesia mulai memperhatikan prodk-produk yang menawarkan value kesehatan.
Demam health-conscious ini juga tidak mau dilewatkan dengan begitu raja oleh pemain-pemain di industri part moving consumer goods. Bermunculannya banyak merek minuman isotonik seakan-akan tidak mau membiarkan sang pioneer Pocari Sweat menikmati tren ini sendirian. Mayora sengaja memilih timing seperti ini untuk pada tahun 2006 membuka divisi baru, divisi beverage, dan mengeluarkan Vitazone pada bulan Naret sebagai produk pertama dari divisi tersebut. Walaupun Vitazone hadir dengan kemasan botol yang sama dengan kemasan head on competitor Mizone, Mayora mencoba untuk tidak secara head-to-head menantang merek-merek yang sudah ada terlebih dulu. Mayora mencoba membuka kategori baru lewat Vitazone dalam industri minuman ringan, kategori Air Minum Bertivitamin (Vitamin Water).
Pemasaran dewasa ini mulai berusaha untuk mensinergikan pesan-pesan yang ingin disampaikan ke konsumen melalui berbagai media/saluran komunikasi yang berbeda yang bertujuan untuk memaksimalkan impact atas segmen yang dituju. 1MC memberikan alternatif bagaimana pemasar menggabungkan secara optimal berbagai alat dalam bauran promosi dan komunikasi pemasaran sebuah merek sehingga tercipta sinergi yang mempunyai nilai lebih tinggi dalam memberi impact yang lebih kepada konsumen sehingga dapat mementuk image yang diinginkan. Dania pemasaran sudah menerima kenyataan bahwa komunikasi yang efektif sangat signifikan dalam membentuk brand awareness dan brand image yang membangun dan menguat brand equity suatu merek, dimana terjadi peningkatan kepekaan terhadap merek, timbul asosiatif positif terhadap merek, meningkatkan loyalitas konsumen, dan persepsi terhadap kualitas yang baik. Brand equity telah menjadi satu sumber yang berharga dalam membentuk keunggulan bersaing bagi banyak perusahaan.
Sebagai pemain termuda dalam kategori minuman isotonik, Vitazone meluncurkan serangkaian program komunikasi above the line dan below the line yang cukup gencar. Atas dasar pemahaman di atas, penulis tertarik untuk memilih Vitazone menjadi obyek penelitian dibatasi pada penilaian brand equity- Vitazone dari hasil komunikasi pemsarannya berdasarkan konsep Cusrotner-Based Brand Equity yang melihat elemen-elemen dari brand equity (brand envareness. brand loyalty, perceived quality, hi-and association) dari merek Vitazone. Selain iru juga penulis meneliti atribut-atribut apa saja yang dipersepsikan konsumen panting terdapat dalam minuman isotonik.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua metode riset, yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif yang menggunakan sumber data primer mela1ui metode sample survey dengan instrumen utama berupa kuisioner dengan skala Likert dimana variable-variabel dalam diambil dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Riset eksploratori dilakukan melakui studi pastaka. Focus group discussion dengan beberapa konsumen yang berasai dari Large pasar Vitazone, dan wawancara dengan pihak perusahaan dalam hal ini PT. Mayora Indah, Tbk.
Dari hasil analisa riset pemasaran yang dibantu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 13.0 diperoleh beberapa temuan panting. Bahwa dari lima hipotesis yang diungkapkan hanya tiga hipotesis yang terbukti, yaitu Hipotesis 0 bahwa image Vitazone sebagai 'Vitamin Water' kurang kuat terbentuk sebagai hasil dari komunikasi pemasaran Vitazone; Hipotesis Od bahwa Harga premium Vitazone dipersepsikan tidak sebanding dengan kualitas dan value yang ditawarkan; Hipotesis Ot bahwa unique selling proposition Vitazone tidak membangun loyalitas merek. Kemudian atribut-atribut minuman isotonik terpenting menurut persepsi konsumen dari basil penelitian adalah mengganti ion tubuh, bebas bahan pengawet, dan ada informasi produk.
Saran-saran yang diberikan penulis dalam karya akhir ini ditujukan untuk pihak produsen Vitazone, dalam hal ini Mayora. Agar mendapatkan gambaran yang image Vitazone dari kacamata target konsumennya serta menjadi masukan untuk implementasi strategi komunikasi pemasaran di masa yang akan datang.
Penelitian ini memiliki kelemahan terbatasnya jumlah responden serta metode sampling yang bersifat non probability. Untuk mendapatkan basil yang lebih maksimal perlu dilakukan riset sejenis dengan metode pemilihan sampling secara acak atau yang bersifat probabititas dan dengan jumlah responden yang lebih banyak lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Ardieles Boedhiono
"ABSTRAK
Nama : Muhammad Ardieles B.Program Studi : Magister ManajemenJudul : Mengukur Ekuitas Merek Bank DKI berdasarkan Nasabah Non-Payroll dan Non-program PemerintahPembimbing : Dr. Nurdin Sobari, S.E. M. M. Meningkatnya persaingan di dunia perbankan membuat Bank berusaha mencari berbagai alternatif strategi untuk dapat memenangkan persaingan salah satunya dengan memperkuat merek sebagai salah satu cara untuk meningkatkan competitive advantage. Merek sebagai pemegang peranan penting ini, diukur kekuatannya melalui teori ekuitas merek milik Aaker berdasarkan persepsi pelanggan. Ekuitas merek merupakan serangkaian aset dan kewajiban yang ada pada sebuah merek yang berhubungan dengan nama, simbol, dan desain produk atau layanannya, yang dapat menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan dari perusahaan tersebut. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh komponen-komponen utama dari ekuitas merek yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek, dalam membangun ekuitas merek Bank DKI. Dalam penelitian ini ditemukan, persepsi kualitas dan loyalitas merek memiliki pengaruh signifikan positif secara langsung kepada ekuitas merek Bank DKI. Kemudian ditemukan juga loyalitas merek dapat memediasi secara penuh hubungan antara asosiasi merek dengan ekuitas merek dan memediasi secara parsial hubungan antara persepsi kualitas dengan ekuitas merek. Dengan demikian, sebaiknya Bank DKI terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta meningkatkan program dan aktivitas pemasaran yang terpadu secara terencana dan berkelanjutan untuk dapat meningkatkan asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek dan tentunya ekuitas merek dari Bank DKI. Kata Kunci: Ekuitas merek, merek, kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek, CBBE

ABSTRACT
Name Muhammad Ardieles B.Study Program Magister of ManagementTitle Customer Based Brand Equity in Bank DKI by Perception of Customer Non Payroll and Non Governmental ProgramCounsellor Dr. Nurdin Sobari, S.E, M.M. Increased competition in the banking world in Indonesia make the Bank seeks various alternative strategies to win the competition. One of them is by reinforcing the brand as one way to improve competitive advantage. Brand as the holder of this important role, measured its strength by Aaker rsquo s Brand Equity based on customer perception. Brand equity is a set of assets and liabilities linked to a brand rsquo s name, symbol and design of product or service to a firm and or that firm rsquo s customer. This study discusses the influence of the main components of brand equity, including brand awareness, brand assosiation, perceived quality and brand loyality, in building brand equity of Bank DKI. The results showed perceived quality and brand loyality have significant positive effect in brand equity of Bank DKI. Another results showed brand loyality was found to fully mediate the relationship between brand association and brand equity and brand loyality was found to partially mediate the relationship between perceived quality and brand equity. Thus, Bank DKI should continue to improve the quality of products and services and continue to improve marketing program and marketing activity in a planned and sustainable manner to increase brand association, perceived quality, brand loyality and subsequently brand equity of Bank DKI. Keywords Brand equity, brand, brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyality, Customer based brand equity"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shamira Azzahra
"Laporan ini melakukan analisis Brand Equity pada Banana Boat menggunakan model Customer Based Brand Equity (CBBE) model. Analisis mengungkapkan bahwa Banana Boat memiliki Brand Awareness dan citra yang kuat, menunjukkan brand equity yang positif. Namun, keunggulan merek terancam oleh ulasan konsumen yang negatif dan skandal terkait produk yang menandakan perlunya reposisi merek. Analisis gap menunjukkan bahwa ada peluang di pasar untuk tabir surya yang ramah karang untuk keluarga. Oleh karena itu, direkomendasikan agar Banana Boat memanfaatkan celah ini dan menawarkan Points of Difference baru sebagai merek yang ramah terumbu karang.

This report performs a brand equity analysis on Banana Boat using the Customer Based Brand Equity (CBBE) model. The analysis revealed that Banana Boat has a strong brand awareness and image, indicating a positive brand equity. However, the favorability of the brand is threatened by negative consumer reviews and a product related scandal signaling the need for a brand repositioning. The gap analysis showed that there is a void in the market for sunscreen that is both reef and family friendly. Thus, it is recommended that Banana Boat leverages this gap and make a new point of difference as a reef friendly brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Deya Evania
"TRESemme, an affordable salon quality hair care brand under Unilever's personal care segment. This report will discuss how TRESemmé created a successful brand plan ranked second of Australian hair care through Customer Based Brand Equity (CBBE) analysis and how to keep TRESemme's image in line with current trends. TRESemme has carried out four marketing strategies to create a salon quality image; New York Fashion Week sponsorship, reorganization of brand hierarchy, expansion of eco-friendly product lines, and intensive distribution strategy.

TRESemme, merek perawatan rambut berkualitas salon dengan harga murah di bawah segmen perawatan pribadi Unilever. Laporan ini akan membahas bagaimana TRESemme menciptakan perencanaan merek yang berhasil menempati posisi kedua merek perawatan rambut di Australia melalui analisis Customer-Based Brand Equity (CBBE) dan bagaimana cara menjaga citra TRESemme agar tetap mengikuti tren saat ini. TRESemme telah melakukan empat strategi pemasaran untuk menciptakan citra kualitas salon; sponsor New York Fashion Week, penataan hierarki merek, perluasan lini produk ramah lingkungan (sustainable), dan strategi distribusi intensif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library