Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Duddy Adiyatna
"Krisis yang menerpa perekonomian Indonesia sejak tahun 1997 lalu sangat berdampak terutama pada sektor perbankan nasional. Berbagai permasalahan yang muncul pada perbankan nasional diakibatkan oleh beberapa hal:
1) Banyaknya kredit bermasalah (non performing loans) akibat adanya kolusi dalam pemberian kredit, dan pelanggaran ketentuan perbankan seperti BMPK dan lain-lain.
2) Ekspansi kredit yang tidak hati-hati dan banyak tertuju pada sektor korporasi sehingga melupakan kekuatan utama yang dimiliki bank dalam melayani segmen tertentu.
3) Proporsi pendapatan bunga yang besar dalam total pendapatan membuat bank rentan terhadap fluktuasi suku bunga.
Keruntuhan pada sektor riil terutama pada sektor korporasi mengakibatkan kesulitan pada perbankan nasional berupa kredit macet dalam proporsi yang besar. Kesulitan ini diperparah dengan kenaikan suku bunga hingga mencapai 65% dan proporsi pendapatan bunga yang mendominasi total pendapatan bank sehingga banyak bank mengafami negative spread.
Dari kondisi tersebut dapat dilihat apabila sebuah bank memiliki proporsi fee based income yang berimbang dengan pendapatan bunga maka
in
penurunan pendapatan bunga masih dapat diimbangi oleh adanya fee based income tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut karya akhir ini disusun dengan maksud mencari suatu strategi pengembangan fee based income yang tepat untuk mengatasi penurunan pendapatan yang dialami Bank Rakyat Indonesia dengan memperhatikan kondisi ekstemal dan internal yang dihadapi.
Pengembangan fee based income dapat ditingkatkan melalui pengembangan produk atau jasa perbankan yang baru, atau peningkatan tarif fee yang sudah ada, dengan memfokuskan pada Strategic Business Unit (SBU) yang memiliki prospek pengembangan yang baik. Pengembangan fee based income merupakan alternatif dalam mengatasi penurunan pendapatan pada saat ini karena tanpa melalui ekspansi aktiva sehingga tidak memberatkan permodalan bank.
Namun pengembangan fee based income bukan hal yang mudah karena menuntut peran sumber daya manusia yang berkualitas dan ditunjang oleh sistem teknologi dan informasi yang memadai.
Dari hasil analisa terhadap kondisi eksternal dan internal yang dihadapi Bank Rakyat Indonesia, masih terbuka peluang untuk mengembangkan fee based income, terutama pada SBU-SBU dimana Bank Rakyat Indonesia memiliki kekuatan dan prospek pengembangan yang baik. Namun terdapat sejumlah kelemahan yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia yang masih harus diatasi untuk mencapai pengembangan fee based income yang optimal.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azer, Samy
Sydney: Elsevier, 2008
378.17 AZE n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anastia Putri Ridiasa
"Fenomena anak jalanan di Indonesia terutama di kota-kota besar, sudah semakin menjadi masalah kesejahteraan sosial yang serius karena jumlahnya yang terus meningkat secara signifikan baik kualitas maupun kuantitas. Adapun penyebab fenomena anak jalanan ini merupakan gabungan dari berbagai faktor; mulai dari tingkat mikro, tingkat meso, sampai tingkat makro. Oleh karena itu, anak selalu berada dalam posisi yang tidak berdaya bahkan untuk menentukan nasib mereka sendiri. Berangkat dari kondisi tersebut, pada saat ini banyak sekali lembaga pelayanan pengembangan masyarakat (LSM) dengan berbagai bentuk pendekatannya, berusaha mengatasi permasalahan anak jalanan. Selain perhatian dari pemerintah melalui kebijakannya, LSM-LSM ini berusaha untuk membantu memberdayakan keadaan anak jalanan menjadi anak yang berguna dan memiliki kualitas sebagai generasi penerus bangsa di masa depan. Beberapa pendekatan yang dikenal dan diterapkan oleh berbagai LSM saat ini, yaitu street based, centre based dan community based. Street based merupakan penanganan di jalan di mana anak jalanan berada (berfungsi perlindungan), centre based merupakan penanganan di sebuah lembaga/panti/pusat pelayanan (berfungsi rehabilitasi), sedangkan community based merupakan penanganan yang melibatkan seluruh bagian dari masyarakat terutama keluarga atau orang tua anak jalanan (berfungsi preventif). Ketiga strategi pendekatan ini mempunyai keunikannya sendiri dan akan lebih berfungsi efektif jika diterapkan pada anak jalanan yang tepat sasaran. Penelitian ini ingin memfokuskan pada strategi pendekatan melalui centre based yang akan dilihat keberhasilannya dari sudut pandang anak-anak yang didampingi dalam centre based tersebut. Dengan kata lain penelitian ini ingin melihat bagaimana anak jalanan memberikan makna terhadap apa yang dilakukan oleh centre based terhadap diri mereka. Centre based yang dimaksud adalah Yayasan Kasih Mandiri (YKM) cabang Pasar Minggu dan Cimanggis karena centre based ini telah berdiri selama 6 tahun dan masih terlihat konsisten dengan tujuan dan fungsi utamanya. Sedangkan kriteria informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah informan yang menonjol (paling pintar, paling rajin, paling tua, dan satu informan perempuan sebagai pembanding ketiga informan laki-laki yang lain) dan telah tinggal lebih dari 1 tahun dalam centre based tersebut. Metode penelitan yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif melalui wawancara mendalam dan studi literatur sebagai data pelengkap yang dapat mendukung penggalian realitas yang ditemui. Selain itu, peneliti juga melakukan live in (tinggal bersama) di centre based tersebut selama sebulan dengan frekuensi tiga hari dalam seminggu dalam rangka observasi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memberikan makna yang positif terhadap centre based bagi perkembangan dan peningkatan kualitas diri mereka. Hal ini berarti YKM sebagai sebuah centre based telah berhasil menjalankan fungsi rehabilitasi bagi mantan anak jalanan yang menjadi asuhannya. Walaupun pada kenyataannya, YKM juga tidak terlepas dari kritik dan saran dari informan yang merupakan masukan/feedback yang baik untuk perkembangan dan peningkatan pelayanannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Alfan Santoso
"ABSTRAK
Aktivitas persediaan merupakan bagian modal kerja yang tidak mempunyai nilai tambah bagi proses produksi, sehingga akan membebani perusahaan dalam pembiayaan. Dengan demikian pengurangan level persediaan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku biaya persediaan dengan menggunakan metode Activity Based Costing, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Metode Activity Based Costing merupakan metode pendekatan berdasarkan pengelolaan aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya . Penelusuran biaya dilakukan dengan menggunakan pendekatan tiga tingkatan aktivitas. Aktivitas tingkat penunjang, aktivitas tingkat proses produksi dan aktivitas tingkat unit produksi.
Hasil penelitian menunjukkan pada saat ini perusahaan PT, SM mengalami permasalahan dengan tingkat utilitas berkisar antara 44 % sampai dengan 50 %, dan perputaran bahan baku perbulan menunjukkan rata rata 60 hari. Hal ini menunjukkan tingginya beban biaya pada modal kerja.
Dengan menggunakan metode Activity Based Costing diusulkan pengurangan waktu proses, pengurangan ukuran lot dan usulan penilaian kriteria suplier.

ABSTRACT
In the production process, inventory classified as a non added value activity. Since inventory might add unnecessary cost to the product. Lowering or reducing the inventory level is one of the solution for improving the efficiency and performance of a company.
The objective of this research is to investigate the behavior of inventory cost using Activity Based Costing method, to elevate the efficiency level of company. Activity Based Costing is a cost management that emphasizes the management activities as source of cost. In tracing the cost, using three level activity approaches, these level activities have close relation. The activities are supporting level activities, Production process activities (batch level) and production unit activities.
The research done in PT. SM show that company has problem at their material utility level among 44 % to 50 % and also average monthly material flow at 60 days. From these findings, can be conclude that PT. SM has lack of efficiency and burden by high production cost.
Using Activity Based Costing analysis, it is recommended to PT. SM has following: Reducing Process Time, Reducing Production lot size or to expanding machine capability, and evaluating the suppliers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haikal Satria
"The JMX-based Web Service Management project is developed to address the issue of management activities, such as monitoring the availability and performance of the available Java-based Web Services in the Bayer enterprise network. The existing Web Service Monitoring application works on the same application server. Thus, this Web Service Monitoring application cannot perform the distributed management, whereas the web service characteristic is a distributed application.
We solved these challenges in this master thesis. We called new monitoring application as Secure JMX-based Web Service Monitoring application. We used the JMX Remote API as the basis of remote connection on JMX-based technology. The development process is based on the problem iiames of object-oriented software development. This development process has showed on how integrating the existing component in the web services monitoring application with new components which addresses by requirement analysis results.
In this thesis, the existing Web Service Monitoring application improved to provide remote monitoring of web service on different application servers. Further, We provided the authentication and access control for the Web Service Monitoring application. Access control of the Web Service Monitoring application gives the user who has responsibility of which kind web services. The information of users is sent to the web service server so just the right user who can acquire the MBean server."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ivory B. T.
"Pasar yang terus berubah, kompetisi yang semakin ketat dengan jumlah pemain yang makin banyak Serta tuntutan pelanggan yang semakin beragam menyebabkan suatu perusahaan harus mampu bereaksi dengan cepat atas perubahan yang muncul. Hal tersebut juga berlaku bagi PT X-ABC yang bergerak dalam industri otomotif di segmen truk dan bus. Sifat produk sebagai barang industri berarti konsumen dari segmen ini merupakan industri Iain yang membutuhkan produk PT X-ABC sebagai penunjang proses operasionalnya. Hal ini memberikan karakteristik khusus dari pasar dan pelanggannya.
Pemain yang akan memenangkan kompetisi adalah pemain yang menawarkan value maksimal pada pelanggan narnun di saat yang sama mampu mempertahankan tingkat profitabilitas yang sesuai bagi pemilik modalnya. Kompetisi yang semakin ketat menyebabkan upaya memaksimalkan value yang ditawarkan kepada konsumen tidak bisa hanya melalui manfaat yang terlingkup dalam produk yang ditawarkan itu sendiri, melainkan juga strategi dan proses/aktivitas yang tepat sasaran (efektif) dan efisien, dimulai dari titik awal proses penciptaan
produk, penyerahan kepada konsumen,hingga layanan purna jual.
Selain kesesuaian dengan strategi perusahaan, proses yang memenangkan perusahaan adalah proses yang mampu menawarkan value maksimal pada customer. Proses yang seperti ini adalah proses yang sejalan dengan konsep Value Based Management. Proses yang sesuai dengan strategi perusahaan dan sejalan dengan konsep Value Based Management diharapkan akan dapat menawarkan value maksimal pada pelanggan sehingga perusahaan mampu memenangkan pasar dan disaat yang sama tetap memberikan return value pada pemegang saham.
Economic Value Added (EVA) merupakan pengukuran standar yang digunakan dalam penerapan konsep Value Based Management. Namun EVA tetap hanyalah merupakan suatu pengukuran atas hasil dan bukan alat untuk melakukan perbaikan dan perubahan business process yang ada untuk menciptakan value. Unluk itu penelitian ini akan berfokus pada analisa proses/aktivitas yang terjadi di sepanjang value chain yang ada di perusahaan, kesesuaiannya dengan strategi yang sudah dijabarkan sebelumnya dalam penerapan konsep Value Based Management serta usulan perbaikan yang dapat diterapkan atas proses tersebut.
Dari hasil analisa atas proses strategic management yang ada dapat dilihat kesesuaian dan benang merah yang jelas dari identifikasi key succes factor di segmen industri otomotif ini, hingga perumusan tujuan dan strategi pemsahaan yang mengacu kepada pencapaian key succes
factor tersebut. Strategi yang dirumuskan juga sudah dicoba untuk diterapkan dalam ketiga value chain yang ada di PT X-ABC yaitu Marketing, Distribution dan After Sales Service.
Analisa atas aktivitas-aktivitas yang terdapat di ketiga value chain tersebut menunjukkan masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan sehingga aktivitas-aktivitas tersebut dapat menunjang secara optimal strategi yang dirumuskan, untuk akhirnya menghasilkan
pencapaian tujuan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lilik Fatchuriyah
"Untuk mempercepat pelaksanaan reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara. serta memperhatikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaannya selama kurun waktu 2007, perlu dilakukan penyempurnaan antara lain penyempurnaan aspek teknis operasional untuk penerapan penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) penganggaran berdasarkan kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Indikator kinerja (performance indicators) dan sasaran (targets) merupakan bagian dari sistem penganggaran berdasarkan kinerja dalam rangka mendukung perbaikan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumberdaya dan memperkuat proses pengambilan keputusan. Metode Survei kuesioner dan wawancara digunakan dalam kajian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penernpan penganggaran berbasis kinerja pada Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Penerapan anggaran berdasarkan kinerja bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik serta efektifitas dari rencana kerja yang telah ditetapkan. Sistem ini menekankan pentingnya sisi akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan sektor publik. Dengan penyempurnaan yang terus menerus dalam penerapan penganggaran berbasis kinerja pada Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) diharapkan dapat mewujudkan sistem penganggaran yang lebih transparan, efisien dan mempercepat pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauldy Rauf Makmur
"ABSTRAK
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh industri perbankan di Indonesia khususnya sejak krisis ekonomi yang melanda beberapa tahun lalu, antara lain terletak pada struktur pendapatan bank yang sangat tergantung pada pendapatan bunga (interest income). Kenaikan tingkat suku bunga simpanan sebagai salah satu akibat dari terjadinya krisis ekonomi tidak dapat segera diatasi dengan cara
menaikkan suku bunga pinjaman. Hal ini terjadi selain karena adanya ketentuan peninjauan suku bunga secara periodik, juga dampak kenaikan tersebut sangat memberatkan nasabah. Jumlah kredit bermasalah yang semakin banyak menyebabkan tidak seimbangnya pendapatan bunga dengan biaya bunga yang harus ditanggung pihak bank. Dengan net interest margin di satu sisi dan pendapatan
di luar bunga yang tidak dapat menutupi selisih tersebut di sisi lain, maka membuat bank mengalami negative spread.
Selain krisis yang terjadi di dalam negeri, pengaruh globalisasi dengan berlakunya AFTA, APEC, dan VVTO yang akan membawa dampak pada perkembangan industri perbankan di Indonesia. Di satu sisi perbankan nasional makin memiliki pelang untuk mengembangkan bisnisnya ke negara lain, namun sebaliknya juga menjadi ancaman masuknya bank-bank asing yang memiliki modal besar, memiliki reputasi internasional dan lebih berpengalaman dalam berbagai kegiatan yang menghasilkan fee based income, maka perbankan nasional harus meningkatkan kinerja dan layanannya agar bisa bersaing dengan para kompetitornya.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka bank harus melakukan terobosanterobosan baru dengan merubah struktur pendapatannya secara bertahap dengan menggali potensi untuk meraih pendapatan di luar bunga (fee based income). Pendapatan tersebut diperoleh atas dasar pelayanan yang diperoleh nasabah. Bank yang mampu memberikan kepuasan kepada nasabahnya akan dapat meraih pendapatan yang lebih besar dari berbagai fee yang dikumpulkan.
Pada dasarnya pendapatan fee based didapat dari fee atau charges atas pemberian komitmen dan jasa-jasa bank. Ada berbagai jenis transaksi yang dapat dijadikan surnber pendapatan fee based yang secara garis besar terbagi menjadi 3 kategori yaitu processing, principal transaction, dan advisory. Sedangkan dari ruang lingkup layanannya bisa berupa transaksi domestik dan transaksi internasional. Dari transaksi internasional bank mendapat pendapatan yang lebih bervariasi seperti pendapatan fee/charges, selisih kurs, dan in lieu of exchange.
Tidak semua bank memiliki pengalaman dan kompetensi yang memadai di sektor jasa layanan transaksi internasional, karena selain harus memiliki status bank devisa, diperlukan juga international network yang luas; teknologi yang memadai, produk dan jasa yang tersedia serta reputasi internasional merupakan faktor penting dalam memperoleh kepercayaan internasional.
Bank M sebagai bank terbesar dari segi asset dan s1mpanan yang memiliki jaringan yang luas di dalam dan luar negeri. dengan customer base yang besar. memiliki potensi besar untuk dapat mengembangkan beberapa jenis produk dan jasa perbankan yang berbasiskan pelayanan. Dengan jumlah nasabah yang besar maka pendapatan fee/charges yang akan diperoleh Bank M akan dapat meningkatkan kinerja profibilitas Bank M di luar pendapatan bunga. Selain itu, strategi Bank M untuk menjadi universal bank merupakan landasan yang kuat dalam meraih keberhasilan dalam bisnis internasional. Dengan meningkatnya pendapatan fee based sebagai sumber pendapatan yang lebih sustainable, maka secara bertahap akan mengurangi ketergantungan Bank M dari pendapatan bunga sehingga akan meningkatkan kinerja Bank M dalam menghadapai persaingan yang makin ketat pada masa mendatang.
Dalam karya akhir ini akan dibahas mengenai strategi Bank M dalam upayanya meningkatkan fee based income dari transaksi internasional. Pembahasan difokuskan pada pendapatan fee based dan international remittance khususnya inward remittance dengan membandingkannya dengan beberapa bank pesaing lainnya. Analisa dilakukan pada aspek lingkungan umum, lingkungan industri, dan
lingkungan internal perusahaan.
Peranan bank koresponden khususnya bank depositori koresponden sangat besar dalam mendukung bisnis ini mengingat fungsinya sebagai supplier, distributor, dan kasir bagi Bank M.
Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan yang akan menjadi dasar pengembangan bisnis international remittance Bank M dengan tetap bertumpu pada core competencenya. Untuk itu, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
.. Mengembangkan pasar inward remittance dengan memanfaatkan . jaringan cabang dan jaringan bank koresponden yang luas.
.. Memfokuskan target pasar pada TKI yang bekerja di luar negeri yang secara rutin mengirimkan uang kepada keluarganya di Indonesia.
..Mengembangkan dan memperluas kerjasama dengan bank koresponden di luar dan dalam negeri untuk meningkatkan bisnis inward remittance TKI.
.. Mengembangkan produk remittance dan melakukan promosi dengan memanfaatkan jaringan cabang agar dapat tersosialisasikan secara menyeluruh.
.. Melakukan efesiensi biaya dengan mensentralisasl kegiatan back office dalam penanganan operasional rekening vostro pada unit kerja khusus.
.. Mengembangkan teknologi informasi dan sistim aplikasi untuk mendukung pelayanan dan mengurangi human error.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>