Krisis yang menerpa perekonomian Indonesia sejak tahun 1997 lalu sangat berdampak terutama pada sektor perbankan nasional. Berbagai permasalahan yang muncul pada perbankan nasional diakibatkan oleh beberapa hal:
1) Banyaknya kredit bermasalah (non performing loans) akibat adanya kolusi dalam pemberian kredit, dan pelanggaran ketentuan perbankan seperti BMPK dan lain-lain.
2) Ekspansi kredit yang tidak hati-hati dan banyak tertuju pada sektor korporasi sehingga melupakan kekuatan utama yang dimiliki bank dalam melayani segmen tertentu.
3) Proporsi pendapatan bunga yang besar dalam total pendapatan membuat bank rentan terhadap fluktuasi suku bunga.
Keruntuhan pada sektor riil terutama pada sektor korporasi mengakibatkan kesulitan pada perbankan nasional berupa kredit macet dalam proporsi yang besar. Kesulitan ini diperparah dengan kenaikan suku bunga hingga mencapai 65% dan proporsi pendapatan bunga yang mendominasi total pendapatan bank sehingga banyak bank mengafami negative spread.
Dari kondisi tersebut dapat dilihat apabila sebuah bank memiliki proporsi fee based income yang berimbang dengan pendapatan bunga maka
in
penurunan pendapatan bunga masih dapat diimbangi oleh adanya fee based income tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut karya akhir ini disusun dengan maksud mencari suatu strategi pengembangan fee based income yang tepat untuk mengatasi penurunan pendapatan yang dialami Bank Rakyat Indonesia dengan memperhatikan kondisi ekstemal dan internal yang dihadapi.
Pengembangan fee based income dapat ditingkatkan melalui pengembangan produk atau jasa perbankan yang baru, atau peningkatan tarif fee yang sudah ada, dengan memfokuskan pada Strategic Business Unit (SBU) yang memiliki prospek pengembangan yang baik. Pengembangan fee based income merupakan alternatif dalam mengatasi penurunan pendapatan pada saat ini karena tanpa melalui ekspansi aktiva sehingga tidak memberatkan permodalan bank.
Namun pengembangan fee based income bukan hal yang mudah karena menuntut peran sumber daya manusia yang berkualitas dan ditunjang oleh sistem teknologi dan informasi yang memadai.
Dari hasil analisa terhadap kondisi eksternal dan internal yang dihadapi Bank Rakyat Indonesia, masih terbuka peluang untuk mengembangkan fee based income, terutama pada SBU-SBU dimana Bank Rakyat Indonesia memiliki kekuatan dan prospek pengembangan yang baik. Namun terdapat sejumlah kelemahan yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia yang masih harus diatasi untuk mencapai pengembangan fee based income yang optimal.