Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatchur Rochman
"Tesis ini membahas perhitungan risiko atas pembiayaan murabahah BNI Syariah. Pemilihan pengukuran risiko pembiayaan murabahah dengan menggunakan pendekatan CreditRisk+ diperlukan sesuai dengan karakteristik pembiayaan yang memiliki nasabah dalam jumlah besar dan nilai pembiayaan yang relatif kecil. Pengukuran CreditRisk+ dilakukan dengan menghitung frequency of default dan loss given default dan menghitung distribution of default losses. Distribution of default losses digunakan untuk menentukan nilai expected loss, unexpected loss dan economic capital. Nilai economic capital merupakan besarnya cadangan modal yang harus dibentuk bank untuk menutup expected loss. berdasarkan pengujian dengan menggunakan backtesting dengan loglikelihood ratio (LR) test, diperoleh bahwa metode CreditRisk+ cukup valid untuk mengukur risiko atas pembiayaan murabahah pada BNI Syariah.

This research analyzes the calculation of murabahah financing risk in BNI Syariah. CreditRisk+ approach is needed for measuring murabahah financing risk regarding its characteristics which has many customers and relatively small amount of financing. CreditRisk+ measurement is conducted by computing frequency of default, loss given default and distribution of default losses. Distribution of default losses is used to determine the value of expected loss, unexpected loss and economic capital. The value of economic capital is the amount of capital reserve that must be provided by a bank to cover expected loss. Based on the test using backtesting with loglikelihood ratio (LR) test, is is concluded that CreditRisk+ method is valid for measuring murabahah financing risk in BNI Syariah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28125
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Nugraha Sutanto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti metode investasi manakah yang akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik diantara metode lump sum dan metode dollar-cost averaging. Penelitian ini juga meneliti apakah metode dollarcost averaging dapat dimodifikasi dengan cara menggunakan kinerja IHSG dan/atau nilai tukar USD/IDR sebagai penentuan waktu investasi untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih baik.
Dari hasil pengujian backtesting, jika mempertimbangkan faktor time value of money, metode dollar-cost averaging akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik daripada metode lump sum untuk periode investasi 5, 8 dan 10 tahun.

This research intends to examine which investing method that will generate better return between the lump sum method and dollar-cost averaging method. This research also examined whether the dollar-cost averaging method can be modified using JCI and/or the exchange rate of USD / IDR as timing selection to invest to produce better return.
From the backtesting results, if one considers the time value of money factor, dollar-cost averaging method will generate better return than the lump sum method for 5, 8 and 10 years of investment period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halid Thawil
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) berapakah besarnya potensi risiko pembiayaan dengan sistem murabahah pada Bank Muamalat Indonesia dengan menggunakan model standar, (b) Berapakah besarnya potensi risiko pembiayaan dengan sistem murabahah pada Bank Muamalat Indonesia dengan menggunakan model Internal, (c) Apakah model internal lebih valid jika dibandingkan dengan model standar dalam pengukuran risiko pembiayaan murabahah pada Bank Maumalat Indonesia
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data pembiayaan Murabahah pada Bank Muamalat Indonesia bulan Oktober 2005. Pendekatan internal dilakukan dengan metode Creditrisk+. Sedangkan pendekatan standar dilakukan dengan mengukur risiko berdasarkan ATMR Model standar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia nomor: 817/PBI/2006 tentang: Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
Hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan Creditrisk+ menunjukan risiko dengan menggunakan model internal lebih rendah jika dibandingkan dengan model standar, pengukuran ini juga didukung dengan uji validitas terhadap model internal dengan model standar dan hasilnya kedua model dapat diterima (valid). Karena itu dalam pengukuran risiko pembiayaan, selain menggunakan model standar seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia, Bank Muamalat Indonesia dapat menggunakan model internal dan model standar, terutama untuk pengambilan keputusan yang strategis dalam pengembangan pembiayaan."
2007
T 17552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadita Fitria
"Risk Management atau manajemen risiko saat ini merupakan salah satu prioritas utama yang dipertimbangkan industri keuangan, khususnya pasar modal. Risiko pasar (market risk) yang merupakan risiko yang timbul karena adanya volatilitas pada harga atas aset-aset keuangan dan kewajiban adalah salah satu risiko yang dihadapi para pelaku pasar modal. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pemodelan volatilitas terhadap return portofolio sepuluh saham teraktif di Bursa Efek Indonesia. Pembentukan portofolio dilakukan dengan pemberian bobot berdasarkan jumlah relatif aset yang diinvestasikan pada awal periode. Selanjutnya pemodelan volatilitas return portofolio tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga model volatilitas, yaitu model RiskMetrics, normal Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), dan student GARCH atau t-GARCH. Dalam rangka mengukur tingkat risiko yang dihadapi oleh para trader di Bursa, maka perhitungan nilai risiko dilakukan secara kuantitatif dalam kerangka Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Delta-Normal Valuation yang menggunakan asumsi distribusi normal. Penghitungan nilai risiko juga dilakukan dengan menggunakan tiga model VaR, yaitu model VaR RiskMetrics, VaR normal GARCH, dan VaR student GARCH.
Pada akhirnya ketiga model VaR yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko tersebut dievaluasi dengan menggunakan metode Backtesting dan Kupiec?s Likelihood Ratio Test, dalam rangka mendapatkan model VaR yang akurat, efisien, dan konservatif. Hasil penelitian ini pada akhirnya menunjukkan bahwa model VaR normal GARCH berkinerja lebih baik dibandingkan model VaR RiskMetrics dan student GARCH, di mana model tersebut menunjukkan hasil yang lebih responsif terhadap adanya shock pada pasar dan lebih akurat dalam mengikuti pergerakan return aktual dari portofolio sepuluh saham teraktif yang diobservasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rahmita
"Tesis ini meneliti tentang validitas model Value at Risk (VaR) dalam mengukur potensi risiko nilai tukar rupiah terhadap lima mata uang yaitu USD, GBP, EUR, AUD dan JPY. Analisis ini terkait dengan arahan implementasi stressed Value at Risk oleh BCBS melalui revisi Basel II tahun. Nilai VaR dihitung untuk tiga periode yaitu lima tahun terakhir dan satu tahun terakhir, sedangkan stressed VaR menggunakan periode satu tahun dengan tingkat kerugian signifikan pada rentang waktu antara 2 Januari 2007 hingga 30 Desember 2011. Uji validitas dilakukan dengan metode backtesting untuk nilai VaR dan stressed VaR dibandingkan dengan actual loss dari 1 Januari 2012 hingga 30 Mei 2012.

This thesis is to determine the validity of Value at Risk (VaR) as a measurement method for exchange rate risk of Indonesian rupiah against five foreign foreign currency: USD, GBP, EUR, AUD and JPY. This analysis is performed as a concern to the stressed VaR recommendation of BCBS through the revision of Basel II since 2009. The measurement of VaR is conducted for three period: last five years and last one year, and for stressed VaR using one year which has significant loss during January 2, 2007 until December 30, 2011. Validity test is implemented using backtesting method which comparing VaR and stressed VaR against the actual loss for period of January 2 2012 until May 30 2012."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32285
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunmas Widamunti
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa dan mengukur volatilitas serta risiko pasar komoditas pada Bursa timah dunia: London Metal Exchange (LME), Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) dan Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) pasar spot dan futures. Pendekatan Value at Risk (VaR) digunakan untuk pengukuran risiko pasar dengan model volatilitas GARCH dikarenakan data return pada seluruh Bursa yang diobservasi memiliki karakteristik heteroskedastik.
Hasil pengukuran volatilitas menunjukkan bahwa Bursa LME spot memiliki nilai volatilitas terbesar yaitu 0.01353, kemudian KLTM dengan nilai volatilitas 0.01111, kemudian LME futures dengan nilai volatilitas 0.00997 dan ICDX dengan nilai volatilitas terkecil yaitu 0.00349. Dari hasil pengukuran VaR ditunjukkan bahwa Bursa timah yang memiliki risiko pasar terbesar dapat diurutkan menjadi: LME spot, KLTM, LME futures dan ICDX. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai volatilitas maka semakin besar nilai VaR dan semakin besar risiko pasar di dalamnya.
Hasil uji validasi model VaR dengan backtesting membuktikan bahwa model VaR dapat digunakan sebagai alat ukur risiko pasar pada LME spot, LME futures dan KLTM pada confidence level 5% dan ICDX valid pada confidence level 10%.

ABSTRACT
This study analyzes and measures the volatility and market risk of the World Tin Exchanges: London Metal Exchange (LME), Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) and Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) spot and futures markets. Value at Risk (VaR) method is used to measure the market risk with GARCH volatility models due to the data returns at all of the observed Exchanges had hetheroschedastic characteristics.
Volatility measurement results showed that the LME spot is the market with the biggest volatility amounted 0.01353, then KLTM with volatility amounted 0.01111, LME futures volatility amounted 0.00997 and ICDX had the lowest volatility amounted 0.00349.
VaR measurement results showed that tin Exchanges which has the biggest market risk can be sorted into: LME spot, KLTM, ICDX and LME futures. Thus it is concluded the greater volatility, the greater VaR value. Backtesting validation test results proved that the VaR model can be used as a market risk measurement on LME spot, LME futures and KLTM at 5% confidence level and ICDX validity is at 10% confidence level.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Sutanto
"PT Pembiayaan XYZ menghadapi potensi kerugian operasional tapi belum memiliki pengukuran risiko operasional. Disamping itu ada kewajiban dari Holding Company dan juga dari regulator untuk kedepannya untuk menjalankan manajemen risiko. Penelitian ini mengukur risiko OpVaR dengan menggunakan metode Extreme Value Theory dan metode Loss Distribution Approach Aggregation. Dari kedua metode ini menghasilkan perhitungan yang valid, namun pengukuran risiko operasional yang lebih realistis adalah metode Loss Distribution Approach Aggregation Method.

PT. XYZ did not have any adequate operational risk management. Holding Company and the regulators required PT. XYZ to implement risk management for the operational activities. The purpose of this research is to measure the OpVaR by using Extreme Value Theory and Loss Distribution Approach Aggregation Method. Both methods indicate the valid measurement but the result of Loss Distribution Approach Aggregation Method shows more significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Lomewa
"ABSTRAK
Belum ada peraturan yang mengharuskan perusahaan di luar industri keuangan
dan perbankan untuk menerapkan manajemen risiko, karenanya saat ini PT XYZ
belum memiliki pengukuran risiko khususnya risiko operasional. Namun perusahaan
menyadari bahwa retail minimarket modern yang dikelolanya memiliki
potensi risiko operasional yang besar yang mungkin dihadapinya di kemudian
hari, maka ada keinginan kuat dari perusahaan untuk menerapkan manajemen
risiko. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi, mengukur cadangan
kerugian risiko operasional (operational Value at Risk), dan memitigasi risiko operasional
yang mungkin dialami oleh PT. XYZ. Dari proses indentifikasi ditemukan
bahwa risiko operasional yang paling signifikan terhadap bisnis perusahaan adalah
risiko hilangnya persediaan barang dagangan di toko ritel minimarket. Pengukuran
OpVaR dilakukan dengan menggunakan metode loss distribution approach menghasilkan
angka sebesar Rp. 11.885.041.054 dan dinyatakan valid setelah dilakukan
backtesting.

ABSTRACT
There are no regulations requiring companies outside the financial and banking
industry to implement risk management, hence the current PT. XYZ does not have
a particular risk measurement of operational risk. However, the company realized
that retail modern minimarket has great potential operational risks that may be encountered
in the future, then there is a strong desire of companies to implement risk
management. This study was conducted to identify, measure operational risk loss
reserves or Operational Value at Risk, and mitigate operational risks that may be
experienced by PT. XYZ. From the identification process, this study finds that the
most significant operational risks to the company?s business is the risk of loss of
merchandise supply in a retail minimarket store. OpVaR measurements performed
using the loss distribution approach amounted to IDR 11,885,041,054 and declared
valid after backtesting."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahel
"Backtesting pasar keuangan adalah praktik yang dilakukan oleh pedagang pasar keuangan untuk mengevaluasi strategi perdagangan dan mengatur resiko dalam berdagang. Nassim Nicholas Taleb secara ekstensif mengkritik penggunaan instrumen Mediokristan seperti Backtesting pada pasar keuangan yang memiliki keacakan Ekstremistan. Kritik Taleb tidak terbatas pada kesalahan penggunaan alat keacakan yang keliru namun juga permasalahan fundamental seperti induksi atau Black Swan, asimetri pengetahuan, sampai masalah platonifikasi model pada realitas yang kompleks. Penulis melihat secara pragmatis Backtesting masih dapat berguna sampai batas tertentu. Dengan demikian, penulis melalui Metode Kritik Pragmatis mencoba membedah implikasi praktis dalam pemikiran Taleb melalui praktik yang benar-benar dilakukan Taleb dengan menjadi seorang Pemburu Krisis. Dengan melihat implikasi pemikiran ini penulis mengajukan sebuah Model Alternatif untuk merevisi sekaligus mengkritik pemikiran Taleb dan mempertimbangkan kembali penggunaan Backtesting sebagai alat yang berguna dan mudah untuk digunakan.

Financial market Backtesting is a practice carried out by financial market traders to initiate trading strategies and manage risk in trading. Nassim Nicholas Taleb extensively criticized the use of Mediocristan instruments such as Backtesting on financial markets that have extreme randomness. Taleb's criticism is not limited to the incorrect use of randomness tools but also fundamental problems such as induction or Black Swan, knowledge asymmetry, to the problem of platonification of models in complex reality. The author sees pragmatically that Backtesting can still be useful to a certain extent. Thus, the author, through a Pragmatic Critical Method, tries to dissect the practical application of thinking about Taleb through the practices that Taleb actually carried out by becoming a Crisis Hunter. By looking at this impressive thinking the author proposes an Alternative Model to revise and criticize Taleb's thinking and reconsider the use of Backtesting as a useful and easy to use tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library