Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dominikus Dolet Unaradjan
"Disiplin kerja karyawan penting karena disiplin kerja berhubungan dengan produktivitas. Para karyawan suatu perusahaan yang berdisiplin selalu bersikap dan berperilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau tata tertib kerja yang berlaku dalam perusahaan tersebut. Konsep disiplin dalam penelitian ini adalah ketaatan dan kepatuhan pada karyawan yang penuh keinsafan dan kesadaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan, seperti teladan para pemimpin, faktor pribadi karyawan, dan lingkungan kerja. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut: pendidikan, pengalaman kerja, kematangan karyawan dan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan atasannya. Sumbangan sumber daya manusia dalam perusahaan ditentukan oleh disiplin kerja karyawan yang dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman kerja, kematangan karyawan dan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan. Penelitian secara empiris menguji serangkaian hipotesis yang didasarkan atas kajian teoritis sebagai berikut: (1) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan kematangan karyawan; (2) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan; (3) Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan disiplin kerja karyawan; (4) Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan disiplin kerja (5) Ada hubungan antara pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja; (6) Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan. Analisis data empiris lewat tabel distribusi frekuensi dan tabel silang dengan uji coba Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis ternyata menunjukkan hal-hal berikut: (1) Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan kematangan karyawan" diterima. Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja dengan disiplin kerja karyawan", diterima. Hipotesis yang berbunyi: "Ada hubungan antara kematangan karyawan dengan disiplin kerja karyawan" diterima; (2) 5edangkan hipotesis yang berkaitan dengan pandangan karyawan tentang gaya kepemimpinan atasannya ternyata harus ditolak karena tidak didukung oleh data empiris. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan sangat penting dan perlu mendapat perhatian dan pengakuan formal manajemen perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Susanti
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Luqmanul Hakim
"Di tengah ketatnya persaingan bisnis, perusahaan-perusahaan pada industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saling berlomba dalam peningkatan daya saing melalui inovasi produk sehingga unit bisnis dan brand berperan penting dalam pertumbuhan penjualan. Untuk memastikan setiap strategi berjalan dengan kondisi finansial yang sehat, fungsi keuangan unit bisnis Personal Care di PT Unilever Indonesia Tbk menerapkan pendekatan commercial finance dalam mengukur performa keuangan yang detail pada setiap stock keeping unit (SKU). Pada bisnis yang memiliki produk berjumlah besar, commercial finance dapat menjadi pendekatan yang relevan dalam pengelolaan anggaran pemasaran, mendukung inovasi, efisiensi biaya, dan penetapan harga yang mendukung keputusan manajerial unit bisnis dan mengelola risiko terkait akurasi pada detail operasional. Pengelolaan efisiensi dan profitabilitas unit bisnis kemudian menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutan usaha. Di sisi lain, Unilever Indonesia juga mengelola keberlanjutan usaha melalui implementasi etika bisnis dengan intensitas yang tinggi dan tanggung jawab sosial di dalam perusahaan secara defensif dan proaktif yang berdampak pada aspek lingkungan, masyarakat, dan inklusivitas sosial. Untuk memberikan kontribusi lebih pada perusahaan, aktivitas magang diiringi dengan peningkatan kemampuan teknis yang meliputi pemahaman product hierarchy, metrik laba rugi komersial, dan penguasaan Microsoft Excel sebagai perangkat lunak utama. Pengembangan keterampilan dan pengalaman profesional yang diperoleh kemudian menjadi bekal untuk mempersiapkan kebutuhan di pasar kerja. Berdasarkan temuan isu selama magang, perusahaan disarankan untuk melakukan standardisasi rekonsiliasi anggaran, penetapan target inovasi yang dinamis, membuat pedoman rekonsiliasi savings dan pricing, serta meningkatkan intensitas sosialisasi etika bisnis dan tanggung jawab sosial pada fungsi bisnis. Untuk mempersiapkan mahasiswa melaksanakan program magang, program studi disarankan untuk mengadakan pelatihan pendampingan, sosialisasi, dan penyesuaian relevansi perkuliahan dengan praktis di dunia kerja. Pada akhirnya, kegiatan magang ini memberikan kesadaran untuk memperluas hard skill pada pemodelan finansial dan memperbaiki kekurangan soft skill terkait fokus dan negosiasi.

In the midst of intense business competition, companies in the Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry compete with each other in increasing competitiveness through product innovation so that business units and brands play an important role in sales growth. To ensure each strategy runs with healthy financial conditions, the finance function of the Personal Care business unit at PT Unilever Indonesia Tbk applies a commercial finance approach in measuring detailed financial performance on each stock keeping unit (SKU). In businesses that have a large number of products, commercial finance can be a relevant approach in managing marketing budgets, supporting innovation, cost efficiency, and pricing that support business unit managerial decisions and manage risks related to accuracy in operational details. Managing business unit efficiency and profitability then becomes part of the company's efforts to maintain business sustainability. On the other hand, Unilever Indonesia also manages business sustainability through the implementation of business ethics with high intensity and social responsibility within the company defensively and proactively which has an impact on aspects of the environment, society, and social inclusiveness. In order to contribute more to the company, internship activities are accompanied by technical skills enhancement which includes understanding product hierarchy, commercial profit and loss metrics, and mastering Microsoft Excel as the main software. The skills development and professional experience gained then become provisions to prepare for the needs in the job market. Based on the findings of issues during the internship, the company is advised to standardize budget reconciliation, set dynamic innovation targets, create savings and pricing reconciliation guidelines, and increase the intensity of socialization of business ethics and social responsibility in business functions. To prepare students to carry out internship programs, study programs are advised to hold mentoring training, socialization, and adjustment of the relevance of lectures to the practical world of work. In the end, this internship activity provides awareness to expand hard skills on financial modeling and improve soft skills deficiencies related to focus and negotiation."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Budi Satrio
"Program tanggung jawab sosial perusahaan swasta atau lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu program yang masih penuh kontroversi. Ada pihak yang mendukung CSR dan menyadari pentingnya CSR dilakukan oleh perusahaan, namun ada yang tidak mendukung dengan beranggapan bahwa tidak mungkin program CSR dapat menguntungkan perusahaan di masa mendatang karena hanya membuang uang perusahaan.
Penelitian ini mengambil kasus PT. Unilever Indonesia karena PT. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1934. PT. Unilever Indonesia mengklaim dirinya sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang tidak terkena dampak krisis moneter. Selain itu PT. Unilever Indonesia sedang melakukan tiga program CSR yaitu SME Development, Forum Brantas Bersih dan Program ICD.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab-sebab PT. Unilever Indonesia melakukan program CSR dan bagaimana CSR dijadikan alat komunikasi perusahaan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan model komunikasi yang digunakan adalah P-Proses.
Dari penelitian ini diketahui bahwa PT Unilever Indonesia melaksanakan CSR karena program CSR sejalan dengan falsafah, tujuan dan keyakinan perusahaan. PT. Unilever Indonesia telah membuktikan keuntungan menjalankan program CSR. Perusahaan atau sektor swasta lainnya diharapkan dapat mengadopsi atau bahkan menciptakan program CSR karena selain sangat mudah dilakukan, CSR juga sangat menguntungkan perusahaan dan stake holdernya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar S. Djojosarwono
"Program Pemerintah yang mengatur Distributor lokal (maksudnya Distributor Indonesia) atau perusahaan nasional/pengusaha nasional diprioritaskan untuk membantu PT ULI,Tbk, khususnya di bidang pendistribusian produk. Menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA), Distributor Nasional bertugas menyampaikan produk-produk Unilever kepada konsumen akhir di seluruh wilayah Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian observasi. Mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber tertulis dari PT ULI, Tbk, ditambah data hasil wawancara dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan bantuan pengetahuan dan teori-teori yang pernah penulis peroleh, baca dan pelajari.
Oleh karena itu PT ULI, Tbk selalu menjaga hubungan yang baik dengan para distributor, pelanggan setia dan lingkungan sosialnya. Selanjutnya dalam perjalanannya PT ULI,Tbk berusaha keras agar produknya menjadi pilihan pertama bagi masyarakat (Misi Perusahaan), tetapi menurut penulis dengan kurang terbukanya PT ULI,Tbk di masyarakat membuat citra perusahaan kurang menyenangkan. Diharapkan dikemudian hari PT ULI,Tbk lebih mengutamakan peningkatan hubungan-hubungan dengan Iingkungan sekitamya. Kalau perlu moto perusahaan bahwa produk PT ULI,Tbk menjadi pilihan pertama bagi masyarakat, bisa ditambahkan bahwa PT ULI, Tbk juga milik anda.
Dalam memasarkan produknya PT ULI,Tbk membagi wilayah Indonesia menjadi empat wilayah pemasaran atau per Regional Safes. Untuk menyampaikan produknya PT ULI, menggunakan saluran distribusi perusahaan bagi pasar non tradisional seperti toko-toko swalayan dan menggunakan distributor independen untuk penyampaian produk kepasar-pasar tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian produk ke konsumen akhir sudah memiliki sistim modem trade langsung dari pabrik ke toko-toko swalayan dan sistim penyampaian produk secara tradisional dari pabrik melalui distributor, selanjutnya ke pengecer-pengecer atau pasar-pasar tradisional .
Untuk periode Oktober tahun 2000 sistim tradisional menyerap 97% penjualan sedangkan sistim modern menyerap 94%, ini membuktikan bahwa penyampaian produk secara tradisional untuk di Indonesia masih lebih baik (masih mendominasi sistim penyampaian produk)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignacia Gianina
"Perusahaan pada masa kini memiliki tantangan menghadapi persaingan yang ketat. Disisi lain,langkah untuk mencapai keunggulan kompetitif semakin berat. Era perekonomian yang semakin terintegrasi secara global membutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi kompetisi global. Untuk meningkatkan minat pencari kerja dalam melamar, perusahaan harus memiliki daya tarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh employer attractiveness terhadap intention to apply for a job Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online melalui google form. Jumlah sampel yang terkumpul pada penelitian ini adalah 138 sampel, yaitu mahasiswa S1 tingkat akhir jenjang sarjana perguruan tinggi di Indonesia yang sedang mencari tempat magang atau tempat pekerjaan. Analisis penelitian menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear sederhana, analisis regresi linear berganda, dan analisis sobel test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa employer attractiveness berpengaruh secara signifikan terhadap intention to apply for a job.

Today's companies have challenges facing intense competition. On the other hand, steps to achieve competitive advantage are getting tougher. The era of an increasingly globally integrated economy requires superior human resources to face global competition. To increase the interest of job seekers in applying, companies must have attractiveness. This study aims to analyze the influence of employer attractiveness on the intention to apply for a job. This research is a quantitative study using a survey method using a questionnaire distributed online via the Google form. The number of samples collected in this study were 138 samples, namely final year of undergraduate students of tertiary institutions in Indonesia who were looking for internships or jobs. The research analysis used descriptive statistical analysis, simple linear regression analysis, multiple linear regression analysis, and sobel test analysis. The results of this study indicate that employer attractiveness has a significant effect on the intention to apply for a job."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Imada Pinarsinta
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai perencanaan komunikasi sosial terpadu yang ditujukan bagi karyawan PT Unilever Indonesia Tbk dalam kaitannya dengan pengembangan program bank sampah di DKI Jakarta. Berdasarkan data dari Yayasan Unilever Indonesia per Juni 2014, jumlah bank sampah binaan Unilever yang terdapat di DKI Jakarta berjumlah 158 bank sampah. Bila dibandingkan dengan jumlah RT di DKI Jakarta yang mencapai 30.442 RT, angka bank sampah tersebut masih tergolong kecil. Padahal bank sampah merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah persampahan di DKI Jakarta. Hal ini disebabkan karena perilaku ramah lingkungan belum menjadi kebiasaan dari masyarakat dan belum adanya agen yang menjadi penggerak perilaku ini.
Atas dasar itu, maka Yayasan Unilever Indonesia sebagai yayasan yang bernaung di bawah Unilever menganggap bahwa perlu dibuat sebuah komunikasi pemasaran sosial terpadu untuk meningkatkan jumlah wilayah adaptor bank sampah dengan melibatkan para karyawan PT Unilever Indonesia Tbk sebagai wujud prinsip sustainable living yang menjadi dasar sekaligus visi Unilever.
Kampanye ini akan mengusung ide besar "The Ultimate Champion" yang bertujuan untuk menggali jiwa kompetitif khayalak sasaran untuk berlomba menjadi yang terdepan dalam urusan menjaga lingkungan. Kampanye ini akan dibuat dalam bentuk kompetisi dan dibagi ke dalam tiga periode.
Program kampanye yang dilakukan selama enam bulan ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp 617.771.461. Demi kelancarannya, kampanye ini akan diawasi dan dievaluasi dalam rangka melihat dampak dan efektivitas kampanye.

EXECUTIVE SUMMARY
This final assignment will be discussing a social communication planning as an integrated advertising for Unilever Indonesia?s employees, related to development of waste bank program in DKI Jakarta. Based on data gathered by Unilever Indonesia Foundation, as per June 2014 there are 158 waste banks in DKI Jakarta which has been developed under Unilever Indonesia. If compared to total residential in DKI Jakarta that reached 30.422 units, the number of waste banks is still categorized as low. Moreover, waste bank development is one of solution to handle waste problem in DKI Jakarta. This situation is caused by people have not been implementing the environmental friendly behavior, yet no agent of change promoting this behavior.
According to this situation, Unilever Indonesia Foundation, as an organization which under the auspices of Unilever, agreed that there is a need to initiate an integrated social marketing communication in order to elevate the number of adaptor of waste bank, which involve Unilever Indonesia?s employees as an implementation of sustainable living which has been being Unilever?s principle and vision as well to run business.
This campaign will carrying the big idea "The Ultimate Champion", which aim to explore the competitive nature of the target to compete being the champion in order to defend mother earth. This campaign will be packaged in ?competition? form and divided into three stage of process.
This campaign will run for six months and consume the total budget Rp 617.771.461For its progress, this campaign will also be monitored and evaluated in order to see the impact and the effectiveness of the campaign itself."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Neratanti
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana proses pemberdayaan yang berlangsung dalam program CSR bank sampah yang diterapkan dengan model kemitraan antara PT. Unilever Indonesia bersama dengan Yayasan Rumah Pelangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat melalui program Bank Sampah Tri Alam Lestari (TAL) serta faktor pendukung dan penghambat apa saja di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur, wawancara, dan observasi lapangan yang dilakukan pada tahun 2021 ditengah situasi pandemi serta berlokasi di Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan program dapat dilihat melalui pemberdayaan pada aspek ekonomi, lingkungan, dan pendidikan masyarakatnya. Peran stakeholder juga diidentifikasi dalam penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini bahwa CSR Bank Sampah TAL telah fokus kepada penerapan triple bottom line, yaitu profit, people, dan planet dengan model kemitraan dengan Yayasan Rumah Pelangi selaku pelaksana program dengan perannya yaitu pendamping. Beberapa kegiatan pemberdayaan yang teridentifikasi adalah pengelolaan sampah di bank sampah, revitalisasi bantaran sungai, seminar dan workshop, kegiatan daur ulang, dan kelas kreatif. Selama bank sampah beroperasi, ditemukan faktor pendukung berasal dari adanya kekuatan individu pengelola bank sampah sedangkan hambatan terbesarnya adalah adanya konflik dengan pemegang jabatan di tingkat Kelurahan

This thesis discussed how the empowerment process takes place in the waste bank as a CSR program is being implemented by a partnership between PT. Unilever Indonesia and Yayasan Rumah Pelangi. The purpose of this study was to describe the process of community empowerment through the Tri Alam Lestari (TAL) and the supporting and obstacle factors in it. This research is qualitative research with a descriptive study through literature studies, interviews, and field observations conducted in 2021 in the midst of a pandemic situation located in Ulujami, Pesanggrahan, South Jakarta. The results of this study indicate the result of the CSR program can be seen through the empowerment of their society’s economic, environmental, and educational aspects. Involvement of other stakeholder is also found in this research. The conclusion of this study is that the CSR of the Tri Alam Lestari Waste Bank has focused on implementing the triple bottom line, namely profit, people, and planet using partnership model with Yayasan Rumah Pelangi as the program implementer. Some of the empowerment activities are waste management at the waste bank, riverbanks revitalization, seminars and workshops, recycled craft production activities, and creative classes. During the operation of the waste bank, it was found that the supporting factors came from the individual strength of the waste bank manager, while the biggest obstacle was the conflict with officeholders of Ulujami itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmisari Darya Yuwono
"Bekerja pada shift malam adalah periode yang sulit bagi pekerja. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, kerja shift malam dapat menimbulkan gangguan: tidur, neurologis umum, pencernaan dan juga gangguan kehidupan sosial. Gangguan-gangguan itu dapat meningkatkan absentisme pekerja dan merendahkan produktifitas kerjanya. Hal tersebut juga dapat dilihat dari lebih tingginya prosentase absensi karyawan Direct Soap (shift) dari prosentase karyawan Personnel (non shift).
Tujuan penelitian ini adalah untuk nengetahui apakah kelompok shift malam mempunyai angka ketidakthadiran yang lebih tinggi dan produktifitas yang lebih rendah daripada kelompok shift-pagi/siang. Jenis penelitian ini adalah studi prospektif dengan pengambilan sampel secara purposif. Data primer tentang gangguan yang diderita diambil dengan cara pengisian kuesioner selama 3 minggu. Data sekunder tentang absensi, produksi dan kecelakaan kerja dari seluruh pekerja Production Line Pabrik Sabun diambil selama 9 minggu. Teknik analisa yang digunakan adalah Chi-Square, Risiko Relatif, Analysis of Variance dan T-tes. Pengolahan data dan perhitungannya dilakukan dengan Statistical Analysis Package.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja shift malam mempunyai risiko menderita gangguan tidur, gangguan syaraf dan kelelahan lebih tinggi dari pekerja shift sore dan pagi. Selain itu pekerja shift malam mempunyai produktifitas kerja lebih rendah dan melakukan kesalahan kerja yang lebih tinggi dari pekerja shift sore dan pagi. Pekerja shift sore mempunyai risiko menderita gangguan kehidupan sosial lebih tinggi dari pekerja shift malam dan pagi. Selain itu angka ketidakhadiran pekerja shift sorepun lebih tinggi daripada shift pagi dan malam. Gangguan pencernaan tidak didapat hubungan nyatanya dengan kerja shift. Kecelakaan kerja tidak terjadi selama masa penelitian, jadi tidak dapat diambil kesimpulan tentang hubungan antara kecelakaan kerja dengan kerja shift.
Selanjutnya disarankan untuk membagi dua waktu istirahat shift malam, agar para pekerja shift malam tersebut terhindar dari rasa lelah dan kejenuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library