Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuke Rustan
"Penelitian mengenai black stain pada permukaan email gigi masih jarang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membedakan kuantitas Actinomyces di saliva anak dengan dan tanpa black stain pada permukaan email gigi. Subyek dipilih dari anak usia 4-11 tahun dengan dan tanpa black stain. Sampel saliva diambil dengan menginstruksi kepada subyek untuk meludah ke dalam container steril dan dimasukkan ke dalam plastik steril yang mengandung Oxoid Anaerob Gas pack untuk menjaga kondisi anaerob. Di laboratorium dilakukan pengenceran berseri dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah mengandung Actinomyces Isolate Agar. Cawan petri dimasukkan ke dalam anaerob jar dan diinkubasi. Hasil biakan di cawan petri, dilakukan lagi pemeriksaan pewarnaan gram, lalu dihitung dengan metode colony forming unit. Hasil penghitungan dilakukan analisa dengan uji-t dua kelompok tidak berpasangan dengan batas kemaknaan p ≤ 0.05 dan disimpulkan bahwa kuantitas Actinomyces di saliva anak dengan dan tanpa black stain di permukaan email gigi berbeda tidak bermakna.

Studies about black stain at the surface of tooth enamel is infrequently did. The aim of this study is to differentiate the quantity of Actinomyces on saliva of children with and without black stain at the surface of tooth enamel. Subject is chosen from children aged 4-11 years old with and without black stain. Saliva taken by instructing subject to expectorate into a steryl container and inserted into a steryl plastic with Oxoid anaerob Gas pack to keep the anaerob condition when transported to laboratorium. In Laboratory, serial dilution was done and sample was inserted into a plate which contains Difco Actinomyces Isolate agar. Put the plate into an anareob jar and incubated in incubator. From the plate, subculture identification was did to identify the morphology of Actinomyces. The colony of Actinomyces on the plate was count with colony counter using the colony forming unit method. The result was analyzed with t-test two group unpaired with p ≤ 0.05 and concluded that the quantity of Actinomyces on children?s saliva with and without black stain of the enamel surface is differ unmeaningful."
Depok: Program Spesialis Universitas Indonesia, 2012
T31183
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misroni
"Penelitian ini membahas tentang evaluasi koleksi menggunakan metode conspectus bidang bimbingan konseling di perpustakaan STAIN Curup. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan koleksi buku bidang bimbingan konseling di perpustakaan STAIN Curup yang disesuaikan dengan proses pengadaan koleksi, (2) memetakan kekuatan dan kelemahan koleksi buku bidang bimbingan konseling yang dimiliki perpustakaan STAIN Curup. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan analisis dokumen dan wawancara, mencocokkan dengan daftar standar indikator conspectus.
Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan paramater kualitas koleksi yang berguna untuk internal perpustakaan yakni pembenahan pengadaan koleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa koleksi bidang Bimbingan Konseling di Perpustakaan STAIN Curup berada pada kisaran 1b sampai 2b. Penilaian terhadap kekuatan koleksi yang dilakukan oleh evaluator pada kenyataannya sangat dipengaruhi oleh variasi judul-judul yang tersedia.
Analisis bahasa pada bidang Bimbingan Konseling memperlihatkan bahwa mayoritas koleksi untuk tiap kelas memiliki indikator Y yang berarti bahan literatur didominasi oleh salah satu bahasa selain bahasa Inggris yakni bahasa Indonesia. Cakupan kronologis pada bidang Bimbingan konseling bisa dikatakan cukup relevan dengan kebutuhan informasi yang mutakhir. Bahan literatur terbitan 5 tahun terakhir mencapai 65.1%.di mana idealnya mencapai 10%.

This research discusses the Collektion evaluation using the Conspectus Method Field Counseling Guidance of STAIN Curup Library. The objectives of the research are (1) to describe a collection field the counseling guidance of STAIN Curup Library, (2) to map the collection's strengths and weaknesses by STAIN Curup Library, This research is a quantitative research with a descriptive approach. The data are collected by document analysis, interviews, and list of conspectus indicators standard. By evaluating the collection can be assessed to meet the standar.
This research is proposed to determine the collection's strengths and weaknesses. This research also expected to be a parameter quality of collection for the managemen of procurement library. The results of the research is that the collection of counseling guidance is in the range of 1b to 2b. The assessment of the strength of the collection made by the evaluation is in fact strongly influenced by variations in the titles available.
Analysis of language showed that the majority of collection for each class Y has an indicator which means the material of literature is dominated by one language other than English that is Indonesian language. Chronological coverage can be quite relevant to the needs of current information, reached 65.1% where ideally reach 10%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Efrilen Hafizh
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks validitas prediktif dan sumbangan efektif predictor (Tes Pengetahuan Agama) dalam memprediksi kriterium (prestasi mahasiswa) yang direpresentasikan dari IP semester 1. Namun sebelumnya, penulis melakukan analisis kuantitatif terhadap instrumen TPA untuk melihat seberapa baik karakteristik item yang digunakan yang notabene dirakit dan disusun oleh panitia penerimaan mahasiswa STAIN dibantu oleh para dosen yang latar belakang kelimuannya sesuai dengan instrumen yang akan dibuat. Dalam melakukan analisis validitas prediktif penulis menggunakan regresi sederhana dengan software SPSS V.13 sementara untuk analisis instrumen penulis menggunakan teori tes klasik (Classical Test Theory) yaitu ITEMAN dan teori tes modern (Item Response Theory) yaitu BIGSTEPS.
Hasil analisis instrumen terhadap 100 item soal dan 693 responden menunjukkan bahwa 5 item yang ditolak dan 26 item (termasuk 5 item yang ditolak), 94 responden yang tidak fit dengan model. Hasil analisis validitas prediktif terhadap 336 responden yang lulus sebagai mahasiswa STAIN, dari 12 hipotesa, 11 Ho ditolak dengan indeks validitas prediktif antara 0,450 -0,933 dan sumbangan efektif antara 0,308-0,871 dan 1 Ho diterima dengan indeks validitas prediktif 0,319 dan sumbangan efektif 0,102.

ABSTRACT
The aim of this research is to find out the index of predictive validity and the effective contribution of predictors (Religious Subject Test) in predicting the criterion (students' achievement) which is represented by the students' first semester Achievement Index (IP). Prior to the research, the researcher carried out the quantitative analysis toward the Academic Potentiality Test to find out how good were the item characteristics used which were developed by the Students Entrance Test Committee of STAIN (State Islamic Religion School) who were supported by the lecturers who have the background knowledge on the instrument made. In doing the analysis of predictive validity, the researcher used simple regression with the temporal SPSS V.13 software and to analyze the instrument the researcher used Classical Test Theory which is called as ITEMAN and the modern test Theory (Item Response Theory) which is called as BIGSTEPS.
The result of instrument analysis toward 100 items of the test and 693 respondents shows that 5 items were rejected and 26 items (including 5 rejected items), 94 respondents were not suitable with the model. The result of the predictive validity toward 336 students who passed the test and accepted as the STAIN students, from 12 hypotheses, 11 Ho were rejected with the predictive validity index between 0.450-0.933 and the effective contributions were between 0.308-0.871 and 1 Ho accepted with the predictive validity index 0.319 and the effective e contribution is 0.102."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella
"Dental black Stain adalah suatu substansi eksogen berwarna hitam yang melekat erat pada email di sepertiga servikal mahkota gigi geligi. Bakteri kromatogen seperti Actinomyces dan Prevotella melaninogenica yang mengikat ferum yang berasal dari saliva dan eksudat gingiva dicurigai sebagai penyebab perlekatan stain hitam ini pada email gigi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar ferum dalam saliva pada anak dengan dental black stain dan kadar ferum dalam saliva pada anak tanpa dental black stain di Jakarta. Subyek penelitian berusia 4-11 tahun, sebanyak 30 orang anak yang terdiri dari15 anak dengan dental black stain dan 15 anak tanpa dental black stain. Sampel penelitian berupa kadar ferum yang terdapat didalam saliva. Kadar ferum diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan rerata antara kadar ferum dalam saliva anak dengan dental black stain dan kadar ferum dalam saliva anak tanpa dental black stain di Jakarta, namun dari hasil analisa statistik menunjjukan perbedaan tidak bermakna diantara kedua kelompok (p>0.05). Kesimpulan penelitian ini terdapat perbedaan tidak bermakna antara kadar ferum dalam saliva pada anak dengan dental black stain dan kadar ferum dalam saliva pada anak tanpa dental black sta"
Jakarta: Program spesialis Universitas Indonesia, 2012
T31180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Dharmawan
"ABSTRAK
Pneumonia komunitas Community Acquired Pneumonia, CAP merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi dan merupakan masalah kesehatan, menempati peringkat ke lima sebagai penyebab kematian global. Etiologi CAP dapat ditemukan hanya pada 30 ndash; 50 kasus menggunakan metode konvensional. Pemberian tatalaksana awal antibiotika pada CAP menggunakan metode terapi empirik berdasarkan educated guess atau data antibiogram lokal. Pewarnaan Gram sputum merupakan metode yang sederhana dan murah untuk secara cepat memperkirakan etiologi mikroba pneumonia. Penelitian ini dilakukan secara prospektif untuk melakukan evaluasi hasil pemeriksaan mikroskopik sputum dengan pewarnaan Gram untuk menetapkan dugaan etiologi pneumonia komunitas pada pasien rawat inap di RSUD Budhi Asih. Dari 100 sampel sputum yang sudah diseleksi kelayakannya, dinilai lagi kelayakannya menurut kriteria ASM 94 sampel , Bartlett rsquo;s 100 sampel dan Musher dkk 96 sampel . Setelah dilakukan pemeriksaan kultur, PCR dari 100 sampel, 65 sampel diketahui penyebabnya, sedangkan 35 sampel tidak diketahui, namun 10 diantaranya BTA positif. Patogen yang ditemukan adalah Klebsiella pneumoniae 29,6 , Acinetobacter baumanii 10,2 , Enterobacter cloacae, Pseudomonas aeruginosa dan Staphyloccocus aureus 4,6 , Moraxella catarrhalis 3,7 , Enterobacter aerogenes dan Escherichia coli 2,8 , Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae 1,9 , Citrobacter koseri 0,9 . Penilaian kelayakan sputum dapat menggunakan kriteria Bartlett rsquo;s karena kriteria ini yang lebih longgar sehingga penolakan spesimen sputum lebih sedikit dan hasil yang didapat tidak berbeda secara signifikan

ABSTRACT
Community Acquired Pneumonia CAP is an infectious disease that often occurs and is a health problem, ranked fifth as the cause of global death. The etiology of CAP can be found in only 30 50 of cases using conventional methods. Administration of early antibiotic treatment in CAP using empirical therapy method, based on educated guess or local antibiogram data. Sputum Gram staining is a simple, rapid and cheap method to estimate the etiology of bacterial pneumonia. This study was conducted prospectively to evaluate the results of sputum microscopic examination with Gram staining to establish the alleged etiology of community acquired pneumonia in inpatients at RSUD Budhi Asih. From 100 selected sputum samples eligible, they were re assessed according to ASM criteria 94 samples , Bartlett 39 s 100 samples and Musher et al 96 samples . After culture examination and PCR detection from100 samples, 65 samples can be identified the etiology, while 35 samples cannot be identified, but 10 samples are positive AFB. Pathogens found were Klebsiella pneumoniae 29,6 , Acinetobacter baumanii 10,2 , Enterobacter cloacae, Pseudomonas aeruginosa and Staphyloccocus aureus 4,6 , Moraxella catarrhalis 3,7 , Enterobacter aerogenes and Escherichia coli 2,8 , Streptococcus pneumoniae and Mycoplasma pneumoniae 1,9 , Citrobacter koseri 0,9 . Assessment of sputum eligibility may use Bartlett 39 s criteria, since it more flexible criteria so that fewer sputum specimens will be rejected and the results obtained do not significantly differ"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Clarissa Eunike
"Latar belakang: Black stain sering ditemukan pada anak dan tingkat rekurensinya tinggi. Dibutuhkan bahan antibakteri untuk mematikan bakteri Actinomyces penyebab black stain.
Tujuan: Menganalisis perbedaan viabilitas bakteri Actinomyces sp. setelah berkumur dengan chlorine dioxide dan klorheksidin.
Metode Penelitian: Bakteri Actinomyces didapat dari plak black stain anak sebelum dan sesudah berkumur chlorine dioxide dan klorheksidin. Kemudian dilakukan uji viabilitas dengan MTT assay.
Hasil: Terdapat perbedaan selisih viabilitas bakteri Actinomyces sp. sebelum dan sesudah berkumur dengan chlorine dioxide dan klorheksidin.
Kesimpulan: Penggunaan obat kumur chlorine dioxide menyebabkan penurunan viabilitas bakteri Actinomyces sp. yang lebih besar dibandingkan dengan klorheksidin.

Background: Black stain is often found in children and the recurrence rate is high. Antibacterial agent is needed to kill Actinomyces sp. causing black stain.
Aim: To compare Actinomyces sp. bacterial viability differences before and after rinsing with chlorine dioxide and chlorhexidine.
Method: Actinomyces sp. was obtained from black stain plaque in children before and after rinsing with chlorine dioxide and chlorhexidine. Bacterial viability was measured using MTT assay.
Results: Significant differences in Actinomyces sp. bacterial viability was found when rinsing with chlorine dioxide and chlorhexidine.
Conclusion: Using mouthrinse containing chlorine dioxide resulted in reducing Actinomyces sp. bacterial viability.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Lavine
"Latar belakang: Black stain merupakan salah satu tipe stain ekstrinsik yang
dapat mengenai gigi sulung dan puncaknya terjadi pada masa kanak-kanak lalu
menurun prevalensinya saat pubertas dan mencapai dewasa. Salah satu etiologi
dari black stain adalah bakteri Actinomyces dalam jumlah yang melebihi batas
normal pada anak. Obat kumur klorheksidin merupakn salah satu agen bakteri
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Actinomyces viscosus. Obat kumur
chlorine dioxide dapat membunuh mikroorganisme patogen spektrum luas seperti
bakteri, sedangkan penggunaan bahan alam sebagai salah satu alternatif obat
kumur virgin coconut oil (VCO) dengan kandungan asam laurat dan monolaurin
yang tinggi dapat membunuh bakteri gram positif dan gram negatif. Tujuan:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek agen antibakteri klorheksidin,
chlorine dioxide dan VCO terhadap waktu pembentukan, klasifikasi dan viabilitas
bakteri Actinomyces penyebab black stain pada anak yang dilakukan pada 3 kali
kunjungan. Metode penelitian: Penelitian dilakukan pada 15 anak yang dibagi
menjadi 3 kelompok berkumur oil pulling dengan klorheksidin 0,1%, chlorine
dioxide 0,1% dan VCO 25%. Hasil: Obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine
dioxide 0,1% dan VCO 25% dapat memperpanjang waktu pembentukan black
stain kembali. Terdapat kecenderungan penurunan nilai klasifikasi (Gasparetto et
al.) pada obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine dioxide 0,1% dan VCO 25%
dari kunjungan 1, 2 dan 3. Obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine dioxide 0,1%
dan VCO 25% efektif dalam menurunkan viabilitas bakteri Actinomyces yang
banyak dikaitkan sebagai faktor etiologi black stain. Kesimpulan: Obat kumur
VCO 25% dapat direkomendasikan sebagai salah satu alternatif obat kumur
berbahan dasar herbal yang dapat menghambat koagregasi dan pembentukan plak

Background: Black stain is one type of extrinsic stain that can affect the
deciduous teeth and peak occurs in childhood then decreases its prevalence at
puberty and reaches adulthood. One of the etiologies of black stain is Actinomyces
in numbers that exceed the normal limits in children. Chlorhexidine mouthwash is
one of the bacterial agents that can inhibit bacterial growth of Actinomyces
viscosus. Chlorine dioxide mouthwash can kill broad-spectrum pathogenic
organisms such as bacteria, while the use of natural ingredients as an alternative
virgin coconut oil (VCO) with high lauric acid and monolaurin content can kill
gram-positive and gram-negative bacteria. Aim: The study was conducted to
investigate the effect of antibacterial agent of chlorhexidine, chlorine dioxide and
VCO on formation time, difference of classification and viability of Actinomyces
that cause black stain on children performed on 3 visits. Methods: The study was
conducted on 15 children divided into 3 groups of gargling oil pulling with 0.1%
chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO. Result: 0.1% chlorhexidine
0.1% chlorine dioxide and 25% VCO can extend the formation time of black stain.
There is tendency to decrease the classification value (Gasparetto et al.) on 0.1%
chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO from 3 visits. 0.1%
chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO are effective in reducing
Actinomyces viability, which is widely associated as an etiology factor.
Conclusion: 25% VCO mouthwash can be recommended as an alternative to
herbal based mouthwash that can inhibit coaggregation, plaque and black stain
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Davita Adryanti Felicia Sampe
"Ion Magnesium (Mg2+) merupakan salah satu kation divalen yang berperan dalam kondensasi kromosom. Penelitian mengenai pengaruh Mg2+ terhadap kondensasi kromosom dengan menggunakan kromosom yang berasal dari berbagai sel, terutama sel kanker, telah dilakukan. Namun, hingga saat ini, belum ada penelitian yang menggunakan kromosom yang berasal dari sel normal (non-kanker). Salah satu sel yang dapat digunakan adalah limfosit dari sel darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh Mg2+ terhadap struktur kromosom limfosit dengan menggunakan teknik GTL-banding dan karyotyping. Kromosom pada tahap metafase diperoleh dengan mengultur sel darah dan dilanjutkan dengan banding menggunakan Leishman stain. Pengaruh Mg2+ diteliti dengan memberikan larutan XBE5 yang mengandung 5 mM Mg2+ sebagai kontrol, XBE yang mengandung 0 mM Mg2+, dan 1 mM EDTA sebagai chelator kation. Kromosom pada masing-masing perlakuan diberikan penilaian berdasarkan Quality Assesment yang disusun oleh Association for Clinical Cytogenetics berdasarkan International System for Human Cytogenetics Nomenclature (ISCN). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kromosom kontrol yang mengandung 5 mM Mg2+ memiliki struktur padat dengan pola banding yang jelas dan intensitas band tebal, sedangkan kromosom pada kelompok perlakuan XBE (0 mM Mg2+) dan 1 mM EDTA memiliki struktur tidak padat dan fibrous dengan pola banding kurang jelas dan intensitas band yang tipis. Nilai rata-rata±SD kromosom kelompok XBE (4,389±0,607) dan EDTA (4,611±0,607) lebih tinggi dibandingkan kontrol XBE5 (4,222±0,427). Hal ini menunjukkan bahwa Mg2+ memiliki pengaruh terhadap struktur kromosom limfosit manusia.

Magnesium ion (Mg2+ ) is one of the divalent cations that have an important role in chromosome condensation. Researches about the role of Mg2+ have been conducted on the chromosome from various type of cells, especially human cancer cell line. However, there has not been any research conducted using human normal cells such as blood cells lymphocyte chromosome. This study aims to evaluate the effects of Mg2+ on chromosome structure from lymphocyte using GTL-banding and karyotyping. Metaphase chromosomes were obtained by culturing blood cells, followed by banding using Leishman stain. Magnesium ion role was assessed by using XBE5 solution that contains 5 mM Mg2+ as control, XBE solution that contains 0 mM Mg2+, and 1 mM EDTA solution as a cation chelator. The chromosome value from each treatment was evaluated using Quality Assessment from Association for Clinical Cytogenetics according to the International System for Human Cytogenetics Nomenclature (ISCN). The result shows that the control chromosome (XBE5) had a compact structure with a clear banding pattern and bold band intensity, while those treated with XBE and EDTA had a less compact and fibrous structure with an unclear banding pattern and thin band intensity. In addition, the average chromosome score±SD of the XBE (4.389±0.607) and EDTA-treated (4.611±0.607) chromosomes were higher than those of control (4.222±0.427). These data indicated that Mg2+ affects the structure of the human lymphocyte chromosome."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adita Gayatri
"ABSTRAK
Latar belakang: Virgin Coconut Oil VCO memiliki efek antibakteri. Tujuan: Menganalisis efek pemberian VCO berbagai konsentrasi terhadap viabilitas bakteri Actinomyces sp dan Prevotella sp. Metode penelitian: Bakteri Actinomyces sp dan Prevotella sp dipaparkan dengan VCO konsentrasi 12,5 , 25 , 50 , dan 100 . Selanjutnya dilakukan uji viabilitas dengan MTT Assay. Hasil: Penurunan viabilitas Actinomyces sp bermakna pada pemberian VCO 25 dan penurunan viabilitas Prevotella sp bermakna pada pemberian VCO 100 . Kesimpulan: Pada pemberian VCO dengan berbagai konsentrasi, penurunan viabilitas bakteri Actinomyces sp lebih besar dibandingkan dengan Prevotella sp
.
ABSTRACT
Background Virgin Coconut Oil VCO has antibacterial effect. Objective To analyze effects of VCO administered in various concentrations on viability of Actinomyces sp and Prevotella sp. Methods Actinomyces sp and Prevotella sp was exposed to VCO in concentrations 12.5 , 25 , 50 and 100 . Afterwards, viability testing with MTT Assay was conducted. Results Significantly reduce viability was reached by Actinomyces sp with VCO 25 and significance was reached by Prevotella sp administering VCO 100 . Conclusion When VCO was administered in various concentrations, the decline rate in bacterial viability of Actinomyces sp was higher than Prevotella sp. "
2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library