Latar belakang: Black stain merupakan salah satu tipe stain ekstrinsik yang
dapat mengenai gigi sulung dan puncaknya terjadi pada masa kanak-kanak lalu
menurun prevalensinya saat pubertas dan mencapai dewasa. Salah satu etiologi
dari black stain adalah bakteri Actinomyces dalam jumlah yang melebihi batas
normal pada anak. Obat kumur klorheksidin merupakn salah satu agen bakteri
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Actinomyces viscosus. Obat kumur
chlorine dioxide dapat membunuh mikroorganisme patogen spektrum luas seperti
bakteri, sedangkan penggunaan bahan alam sebagai salah satu alternatif obat
kumur virgin coconut oil (VCO) dengan kandungan asam laurat dan monolaurin
yang tinggi dapat membunuh bakteri gram positif dan gram negatif. Tujuan:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek agen antibakteri klorheksidin,
chlorine dioxide dan VCO terhadap waktu pembentukan, klasifikasi dan viabilitas
bakteri Actinomyces penyebab black stain pada anak yang dilakukan pada 3 kali
kunjungan. Metode penelitian: Penelitian dilakukan pada 15 anak yang dibagi
menjadi 3 kelompok berkumur oil pulling dengan klorheksidin 0,1%, chlorine
dioxide 0,1% dan VCO 25%. Hasil: Obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine
dioxide 0,1% dan VCO 25% dapat memperpanjang waktu pembentukan black
stain kembali. Terdapat kecenderungan penurunan nilai klasifikasi (Gasparetto et
al.) pada obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine dioxide 0,1% dan VCO 25%
dari kunjungan 1, 2 dan 3. Obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine dioxide 0,1%
dan VCO 25% efektif dalam menurunkan viabilitas bakteri Actinomyces yang
banyak dikaitkan sebagai faktor etiologi black stain. Kesimpulan: Obat kumur
VCO 25% dapat direkomendasikan sebagai salah satu alternatif obat kumur
berbahan dasar herbal yang dapat menghambat koagregasi dan pembentukan plak
Background: Black stain is one type of extrinsic stain that can affect thedeciduous teeth and peak occurs in childhood then decreases its prevalence atpuberty and reaches adulthood. One of the etiologies of black stain is Actinomycesin numbers that exceed the normal limits in children. Chlorhexidine mouthwash isone of the bacterial agents that can inhibit bacterial growth of Actinomycesviscosus. Chlorine dioxide mouthwash can kill broad-spectrum pathogenicorganisms such as bacteria, while the use of natural ingredients as an alternativevirgin coconut oil (VCO) with high lauric acid and monolaurin content can killgram-positive and gram-negative bacteria. Aim: The study was conducted toinvestigate the effect of antibacterial agent of chlorhexidine, chlorine dioxide andVCO on formation time, difference of classification and viability of Actinomycesthat cause black stain on children performed on 3 visits. Methods: The study wasconducted on 15 children divided into 3 groups of gargling oil pulling with 0.1%chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO. Result: 0.1% chlorhexidine0.1% chlorine dioxide and 25% VCO can extend the formation time of black stain.There is tendency to decrease the classification value (Gasparetto et al.) on 0.1%chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO from 3 visits. 0.1%chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO are effective in reducingActinomyces viability, which is widely associated as an etiology factor.Conclusion: 25% VCO mouthwash can be recommended as an alternative toherbal based mouthwash that can inhibit coaggregation, plaque and black stain