Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Netton, Ian Richard
London: Curzon, 2000
297.4 NET s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herdt, Gilbert H.
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1981
392.14 HER g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry
"Ritual adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan dan bertujuan mensakralkan diri yang dilakukan secara rutin, tetap, berkala, dan dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kolektif, menurut waktu, serta berdasarkan konvensi setempat Dalam analisis fungional, ritual dapat dilihat sebagal salah satu sarana kebutuhan yang mempunyai hubungan dengan aspek lain dalam kehidupan suatu masyarakat, dan kebudayaan. Masyarakat Amerika merupakan masyarakat mejemuk yang memiliki sejumlah ritual, baik yang berskala nasional maupun lokal. Salah satunya adalah Thanksgiving.
Penulisan tesis iIni bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan berbagai fungsi dan makna simbolik dari ritual Thanksgiving bagi masyarakat Amerika. Selain itu, juga bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan tranformasi fungsi dan makna dari ritual tersebut dalam mengikuti perkembangan masyarakat dan kebudayaan Amerika. Sekaligus memperlihatkan pentingnya fungsi dan makna dari beberapa aspek lain yang menyertainya.
Makna sebuah ritual dapat dilihat dari etimologi ritual itu sendiri, termasuk dalam hal ini adalah Thanksgiving. Nilai normatif yang terdapat dalam Thanksgiving adalah nllai normatif bersyukur atau berterima kasih yang dilandasl oleh konsep pemberian. Thanksgiving berfungsi sebagai sarana untuk mengingatkan, memantapkan, dan melestarikan nllai normatif tersebut, sekaligus sebagal ajang mekanisme komunikasi di antara mereka. Dengan kata lain, Thanksgiving memberikan kesadaran bagi warga Amerika untuk terus memahami dan mengoperasionalkan sistem simbol yang di dalamnya terdapat fungsi dan makna bagi kehildupannya. Oleh sebab itu, ritual tersebut dianggap penting oleh mereka dan dianggap sebagal ritual nasional. Sampai sekarang ritual itu terus dilakukan.
Tesis ini menggunakan penelitian dari sumber kepustakaan dan menggunakan pendekatan kualitatif dalam pengkajiannya. Selain itu, untuk membantu memahami keterkaitan daribeberapa aspek yang terdapat dalam ritual itu, maka penulisan tesis ini melibatkan dan menggunakan bidang kajian ilmu sosial dan budaya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T10508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2005
306.1 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Moersid
"Masalah penelitian ini adalah relasi antara ruang, ritual, dan pemaknaan konsep kekuasaan oleh pendukung kultur Keraton Surakarta Hadiningrat Tujuan penelitian adalah mendeskripsilcan pemaknaan masyarakat di lingkungan keraton Surakarta Hadiningmt tentang ritual Tingalandalem Jumenengan. Selain itu juga dibuat deskripsl dari orientasi pelaksanaan ritual di dalam ruang pada saat ritual berlangsung. Setelah itu dibuat analisis struktur relasi antara ruang, ritual dan kedudukan raja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Metode pengumpulan data penelitian adalah wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan studi dokumentasi.
Temuan-temuan penelitian ini, yaitu (1) lokasi ritual yaitu pendapa Sasana Sewaka diteguhkan kesakralannya dengan tarian sakral Bedhaya Ketawang dan poros simbol kekuasaan yang berpusat di raja. Temuan penelitian ini menguatkan pendapat Ossenbruggen (1916), von Heine-Geldem (1982), Moertono (1985), dan Anderson (l99O), (2) ritual Tingalandalem Jumenengan di Keraton Surakarta Hadiningmt merupakan sebuah upaya penguatan kekumsaan spiritual. Pada saat dimana konscp bins negara yang diterapkan kini hanya tinggal dalam artian simholik,karena Keraton Surakarta Hadiningrat kini tak lagi mcmpunyai kekuatan politik danbirokratis dalam konteks nasional, dcngan sendirinya raja hanya menjadi penguasa dalam aspek spiritual. Sebagaj kompensasinya, kekuasaan yang pudar harus diteguhkan melaiui ritual yang dilaKukan secara siklikal, (3) upaya penegasan KeKuasaan absolut, tunggal, dan tidak terbagi dinyatakan dalam ritual Tingalandalem Jumengan. Konsep ini disimbolisasikan dengan ungkapan ?Ngendi ana Surya Kembar tak ada dua matahari menerangi dunia, hanya ada satu yaitu raja yang duduk di tahta dhampar kencana. Kekuasaan merupakan esensi utama ritual Tingalandalem Jumenengan. Ritual ini menlpakan legitimasi kekuasaan raja dan menegaskan bahwa kekuasaan tidak terbagi, tunggal dan tidak ada dua penguasa.
Temuan penelitian ini menguatKan pendapat von Heine-Geldem (1982), Moertono (1985), dan Andemon (1990), (4) hadimya ruang temporal simbolik dalam hubungarmya dengan gerakan tarian salcral Beclhaya Ketawang menunjukkan adanya konsep ritual yang ?meruang?, yaitu mampu membentuk dan memberi makna pada ruang, menyatakan kekuasaan, mengkomunikasikan informasi dan menyimpan sistem-sistem nilai. Temuan penelitian ini ntienguatkan pendapat Mangunwijaya (1992) dan Rapoport (1979), (5) Ritual Tingalandalem Jumenengan di Keraton Surakarta Hadiningrat menunjukkau adanya relasi antara Ruang, Ritual dan Konsep Kekuasaan. Struktur Ruang, tak bisa dipisahkan dari strulctur Ritual dan struktur Konsep Kekuasaau. Temuan penelitian ini menguatkan pendapat Lévi-Strauss (1963)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indiyanto
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
306 AGU v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Rykcar Gavril Balint Pardjoendjoengan
"Penelusuran kepustakaan dilakukan untuk mengangkat berbagai fenomena keagamaan. Dari fakta-fakta yang ada ternyata setiap agama dalam ritual-ritualnya mengandung konsep dan unsur-unsur musikal. Manusia adalah mahluk religius dan simbolik yang dapat memahami dan menggunakan simbol dalam setiap aspek kehidupannya termasuk dalam memahami Tuhannya sebagaimana yang dipaparkan oleh Eliade, Rudolf Otto dan Cassirer. Fenomenologi keagamaan bertujuan untuk mencari hakikat dan kesamaan sehingga. Kita kemudian menemukan benang merah bahwa pada dasarnya, unsur-unsur musikal itu ternyata memiliki peran yang penting dalam setiap ritual khususnya untuk mengkondisikan umat saat ritual dilakukan untuk membawanya kepada Tuhan dan bahkan menyatu dengan Tuhannya. Hal ini berlaku bagi semua agama meski dengan konsep yang berbeda-beda. Pemahaman akan adanya kesamaan antar agama secara umum diharapkan memberikan pemahaman beragama yang inklusif kepada sehingga dapat menghargai keberagaman beragama yang ada di hadapannya karena ternyata ada benang merah yang menghubunkannya satu dengan lainnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veen, Hendrik van der
's-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1966
499.2 VEE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Herwiratno
"Tesis ini merupakan penelitian mengenai konstruksi identitas keturunan China diaspora di Bandar Lampung, Indonesia. Penelitian ini bertujuan menunjukkan proses kontestasi, resistensi, negosiasi dan kompromi dalam konstruksi identitas seorang keturunan China diaspora bernama Tjong Djit Chung dalam profesinya sebagai seorang perantara roh ritual lokthung. Analisanya didasarkan pada pemikiran Stuart Hall dalam tulisannya "Cultural Identity and Diaspora" yang memaparkan proses perubahan identity as being menjadi identity as becoming masyarakat diaspora. Melalui penelitian etnografis didapati bahwa konstruksi identitas Tjong Djit Chung yang terepresentasi dalam ritual lokthung tersebut bersifat hibrid, tidak tunggal dan cair. Hal tersebut merupakan strategi memposisikan dirinya dalam konstruksi identity as becoming keindonesiaannya tanpa harus kehilangan identity as being-nya.

This thesis is a research on identity construction of someone who is a Chinese diaspora descendant in Bandar Lampung, Indonesia. The research is intended to show the processes of contestation, resistance, negotiation and compromise in the identity construction of Tjong Djit Chung as a who is a lokthung ritual?s spirit medium. The analysis is based on the thinking of Stuart Hall in his paper ?Cultural Identity and Diaspora? which describes the change process of identity as being to be identity as becoming of diaspora community. Through ethnographic research, it was identified that the identity of tongsin Tjong Djit Chung represented in that ritual is hybrid, non singular and fluid. This form of identity is a strategy to position himself in the construction of his identity as becoming of ?being Indonesian? without having to lose his identity as being."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jessy Roland Tuilan
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S7575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>