Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lawless, Julia
"Buku yang berjudul "The encyclopaedia of essential oils : the complete guide the use of aromatics in aromatherapy, herbalism, health & well-being" ini ditulis oleh Julia Lawless. Buku ini membahas tentang minyak esensial dan kegunaannya sebagai aromaterapi, yang baik untuk kesehatan."
London: Element, 1992
R 615.321 LAW e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Buckle, Jane
Oxford: Elsevier, 2015
615.321 BUC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juniarti
"ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi minyak atsiri daun surian (Toona sureni (Bl.) Merr) dengan metoda destilasi uap air. Hasil
destilasi berwarna kuning kecoklatan, bau yang sangat menyengat dengan rendemen rata-rata 0,23%. Analisis GC-MS
memperlihatkan beberapa senyawa terpenoid (turunan naftalen) yang cocok dengan spektrum. Salah satunya adalah
copaene (C15H24) dengan berat molekul (m/z = 204). Krim dasar dari formulasi Rajin et al., memberikan krim yang
stabil dalam penyimpanan dengan warna putih pucat dan pH yang netral. Penambahan minyak atsiri pada krim dasar
menyebabkan terjadinya perubahan warna dan aroma krim. Kestabilan krim juga mulai terganggu pada komposisi
minyak atsiri 10%

Abstract
Isolation of volatile oil of leaf surian (Toona sureni(Bl.) Merr.) have been done by distillation
aqueous vapour method. Distillation result had the chocolate
colored and stinging aroma,
and rendement
was 0.23%.
GC-MS analysis shown of some compound of terpenoid (naftalen derivated) which correspondence to mass spectrum.
One of them is copaene (C15H24), m/z = 204. Cream based of Rajin et al. formula giving stable cream, white coloured
and neutral pH. Volatile oil of surian leaf in cream based cause color and aroma cream were changed. Cream stability
also was annoyed at oil of atsiri 10%"
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran;Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI. Fakultas Kedokteran], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gino Nemesio Cepeda
"ABSTRAK
Akway (Drimys piperita Hook f.) merupakan tumbuhan berkayu, berdaun hijau aromatik yang termasuk dalam anggota
winteraceae. Tumbuhan ini digunakan oleh suku Sougb yang mendiami Kampung Sururey, Kecamatan Manokwari,
untuk menyembuhkan penyakit malaria dan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui rendemen minyak atsiri daun akway dengan menggunakan metode distilasi air serta untuk mengetahui
komposisi kimianya menggunakan kromatografi gas dan spektoskopi massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rendemen minyak atsiri yang diperoleh dengan distilasi air daun akway adalah 0,2%. Minyak atsiri daun akway
tersusun dari 49 senyawa yang termasuk dalam kelompok
senyawa terpen dan turunannya 83,67%, turunan benzena
4,08% dan senyawa alifatik 8,16%.

Abstract
Akway (Drimys piperita Hook f.) is a woody, evergreen and
aromatic plan that was a member of winteraceae. This plant is used by Sougb tribe lived in Sururey village, District of
Manokwari, to heal malaria and to enhance the vitality of body. The objectives of this research were to know the yield
of essential oil using water distillation of leaves and its chemical composition using gas chromatography and mass
spectroscopy (GC-MS). The results indicated that the yield of
leaves essential oil by using water distillation was 0.2%.
The essential oil composed by 49 compounds categorized by terpene and its derivatives 83.67%, derivatives of benzene
4.08% and alifatic compounds 8.16%. "
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Negeri Papua. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian;Universitas Negeri Papua. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian;Universitas Negeri Papua. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian, 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Prosea, 1999
580 PLA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Siahaan, Richard S.N.
"Relaxation is one of many mechanisms for coping with stress. One of the most widely used methods for relaxation is aromatherapy with the application of essential oils. Known for their therapeutic benefits, essential oils can be extracted from various Indonesian native herbs such as lemongrass (sereh wangi or Cymbopogon winterianus), cananga or ylangylang (kenanga or Canarium odoratum), and patchouli (nilam or Pogostemon cabin). This study aims to examine the effectiveness of a mixture of Indonesian essential oil made of lemongrass, cananga, and patchouli extracts. Experiment was conducted by asking a number of subjects to inhale the oil mixture and assessing its effectiveness in terms of psychological relaxation by using visual analog scale or VAS) and of physical relaxation by examining the subjects? blood pressure or mean arterial pressure (MAP), pulse frequency, and breathing frequency. The result was then compared with that of lavender oil and with the control group. The study was conducted on 60 healthy women through single-blind clinical trials (before and after) using the ?intent to treat? approach, followed by a startle test. Participants were divided into three groups: (1) 20 participants who were treated with Indonesian essential oil mixture, (2) 20 participants who were treated with lavender oil, and (3) 20 participants who served as the control group. Psychological relaxation measurement showed that Indonesian essential oil mixture produced the same degree of effectiveness as lavender oil and the control groups did, although both treatments tended to produce better results than the control group did. However, physical relaxation measurement showed that Indonesian essential oil mixture produced a higher degree of effectiveness than lavender oil and tended to produce a better result than the control group did, especially in terms of blood pressure based on MAP scores.

Efektifitas Campuran Minyak Esensial Indonesia: Sereh Wangi, Kenanga, dan Nilam terhadap Relaksasi secara Inhalasi ?Suatu Uji Klinis pada Wanita Sehat yang Memiliki Risiko Stress?. Relaksasi merupakan salah satu mekanisme coping yang digunakan untuk menghadapi stress. Salah satu metode relaksasi yang banyak dipakai adalah aromaterapi dengan menggunakan minyak esensial. Minyak esensial yang berasal dari tanaman Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi adalah sereh wangi, kenanga dan nilam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas campuran minyak esensial Indonesia yang terdiri dari sereh wangi, kenanga dan nilam yang diberikan secara inhalasi terhadap relaksasi secara psikologis dengan pengukuran visual analog scale (VAS) dan fisik dengan pengukuran tekanan darah atau mean arterial pressure, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas serta dibandingkan dengan minyak lavender dan kontrol. Penelitian dilakukan dengan rancangan uji klinis tersamar tunggal, before and after, dengan perlakuan intent to treat yang dilanjutkan dengan tes kejut pada 60 wanita sehat yang terdiri dari 20 subyek kelompok campuran minyak esensial Indonesia, 20 subyek kelompok lavender, dan 20 subyek kontrol. Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi secara psikologis yang sama dengan minyak lavender dan kontrol tetapi memiliki kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan secara fisik campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi yang lebih baik dibandingkan dengan lavender dan kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol terutama pada parameter tekanan darah atau MAP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Ayuningtyas
"Pada penelitian ini zeolite-A digunakan sebagai matriks pembawa aroma yang menahan laju pelepasan minyak atsiri mawar (Rosa damacena Mill.) yang dapat diregenerasi. Zeolite-A disintesis dari kaolin Bangka Belitung menggunakan metode hidrotermal yang terdiri dari proses metakaolinisasi dan zeolitisasi. Zeolite-A dengan 20 wt% bentonite dicampur untuk membentuk matriks ZAB. Bentonite berfungsi sebagai bahan pengikat yang memiliki kemampuan adsorpsi minyak atsiri sebesar 1,497 g/g bentonite. Zeolite-A dan matriks ZAB dikarakterisasi menggunakan X-Ray Difraction, Brunauer–Emmett–Teller, Fourier-transform infrared spectroscopy, Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy. Pengaruh aktivasi kimia zeolite-A terhadap kinerja adsorpsi matriks ZAB diamati dengan penggunaan zat aktivator berbeda, yaitu HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M. Pengamatan siklus regenerasi dilakukan sebanyak 10 kali. Jumlah minyak atsiri teradsorpsi per berat matriks diamati dengan analisis gravimetrik. Tanpa aktivasi kimia, matriks ZAB dengan diameter 0,4; 0,7; 1 cm dapat mengadsorpsi minyak atsiri masing-masing sebesar 1,807; 1,624; 1,411 g/g matriks. Matriks ZAB diameter 0,4 cm teraktivasi HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M berturut-urut mampu mengadsorpsi minyak atsiri mawar sebanyak 1,95 dan 1,807 g/g matriks. Hasil tersebut mengindikasikan aktivasi dengan HCl 0,1 M mampu memperbesar pori sehingga minyak atsiri semakin banyak teradsorbsi. Hingga minggu ke-5 matriks ZAB masih mengandung geraniol, feniletil alkohol, linalool, sitral, sitronellol dan eugenol dengan laju pelepasan masing-masing senyawa adalah 0,04; 0,07; 0,037; 0,021; 0,026; dan 0,011 g/minggu. Hasil ini menunjukkan pelet matriks berbasis zeolite-A mampu menahan pelepasan aroma pada minyak atsiri mawar lebih dari satu bulan
In this study zeolite-A used as a fragrance carrier matrix which retained the rate of release of rose essential oil (Rose damacena Mill.) which can be regenerated. Zeolite-A was synthesized from Bangka Belitung kaolin using hydrothermal method which consists metakaolinization and zeolitization processes. Zeolite-A and 20 wt% bentonite are mixed to form ZAB matrix. Bentonite functiona as matrix binder which can adsorb rose essential oil 1,497 g/g bentonite. Zeolite-A and ZAB matrix was characterized using X-Ray Difraction, Brunauer–Emmett–Teller, Fourier-transform infrared spectroscopy, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy. Observation of chemical activation effect on zeolite-A was carried out by using different activator substances, HCl 0.1 M and NaOH 0.1 M. Observation of regeneration cycle was carried out 10 times. The amount of essential oil adsorbed per matrix weight was observed by gravimetric analysis. Without chemical activation, ZAB matrix with a diameter of 0.4; 0.7; 1 cm each has the ability to adsorb essential oils 1.807; 1.624; 1.411 g/g matrix. The 0,4 mm ZAB matrix activated with HCL o.1 M and NaOH 0.1 M each has the ability to adsorb rose essential oil 1,95 and 1,807 g/g matrix, respectively. These results indicate that activation using HCl 0.1 M enlarge pores and allow matrix to adsorb more rose essential oil. Slow release of rose essential oil observed using Gas Matrix pellet still contained geraniol, phenylethyl alcohol, linalool, citral, citronellol and eugenol on the fifth week with release rate of 0.04; 0.07; 0.037; 0.021; 0.026; and 0.011 g/week, respectively. This result shows that zeolite-A-based matrix pellets are able to withstand the release of aroma in rose essential oil up to more than a month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Permata Hati
"Pengembangan bahan kemasan makanan yang ramah lingkungan dan praktis merupakan tantangan penting dalam industri makanan saat ini. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah penggunaan edible film, yaitu alternatif kemasan yang dapat terurai secara alami dan aman untuk makanan. Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan edible film berbasis pati singkong (Manihot esculenta) yang dimodifikasi dengan minyak kayu manis (Cinnamomum verum) dan madu kaliandra sebagai alternatif kemasan bumbu mie instan. Edible film ini dibuat menggunakan metode cetakan melalui termoformasi dengan suhu gelatinisasi 70oC. Variasi konsentrasi minyak kayu manis (MKM) sebesar 0,5%, 1%, 1,5%, 2% (w/v), madu kaliandra (MK) sebesar 1%, 1,5%, 2% (w/v), dan campuran minyak kayu manis dan madu kaliandra dengan rasio 1:1. Penambahan MKM dan MK meningkatkan ketebalan edible film (0,15–0,39 mm), tetapi menurunkan solubilitas edible film dalam air (18,81–34,86%) dan absorbansi spesifik (0,58–1,18 mm-1 ). Permeabilitas uap air edible film mengalami fluktuasi (0,12– 8,47 × 10-12 g.cm/cm2 .s.Pa). Sifat mekanik edible film, seperti kekuatan tarik (0,85–2,09 MPa) dan perpanjangan saat patah (5,12–26,38%), meningkat setelah penambahan MK dan MKM-MK. Namun, sifat mekanik cenderung menurun setelah penambahan MKM dengan kekuatan tarik sebesar 0,49–0,71 MPa dan perpanjangan saat patah sebesar 14,33–23,85%. Pada penelitian ini juga dilakukan uji organoleptik yang melibatkan aroma, rasa, dan kesukaan oleh 10 panelis. Hasil uji organoleptik menunjukkan peningkatan sensori dan kesukaan panelis setelah menggunakan edible film variasi terbaik dibandingkan dengan variasi kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa variasi dengan konsentrasi MKM-MK 1% merupakan variasi terbaik dan dapat digunakan sebagai alternatif kemasan bumbu mie instan.

The development of environmentally friendly and practical food packaging materials is an important challenge in the food industry today. One solution that can be adopted is the use of edible film, an alternative packaging material that is biodegradable and safe for food (food grade). In this study, edible film based on cassava starch (Manihot esculenta) were developed and modified with cinnamon essential oil (Cinnamomum verum) and Calliandra honey as a packaging alternative for instant noodle seasoning. The edible films were prepared using a casting method via thermoforming with a gelatinization temperature of 70°C. Cinnamon essential oil (CEO) concentrations of 0.5%, 1%, 1.5%, 2% (w/v), Calliandra honey (CH) concentrations of 1%, 1.5%, 2% (w/v), and a combination of CEO and CH with a 1:1 ratio were used. The addition of CEO and CH increased the thickness of the edible films (0.15–0.39 mm), while reducing their solubility in water (18.81–34.86%) and specific absorbance (0.58–1.18 mm-1 ). The water vapor permeability of the edible films fluctuated (0.12–8.47 × 10-12 g.cm/cm2 .s.Pa). The mechanical properties of the edible films, such as tensile strength (0.85–2.09 MPa) and elongation at break (5.12–26.38%), improved after the addition of CH and the CEO-CH. However, the mechanical properties tended to decrease after the addition of CEO with tensile strength values of 0.49–0.71 MPa and elongation at break values of 14.33–23.85%. Sensory evaluation involving aroma, taste, and preference was conducted with a panel of 10 individuals. The results of the sensory evaluation showed improved sensory perception and preference for the best-performing edible film variations compared to the control. Based on the findings of this study, it can be concluded that the variation with a 1% concentration of CEO-CH is the most suitable and can be used as an alternative packaging material for instant noodle seasoning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>