Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carr, Allen
[Place of publication not identified]: Opus, 2010
362.296 CAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Hikmah Permatasari
"Penelitian deskriptif korelatif ini membahas tentang detemninan tingkat kepatuhan terhadap program KTR pada 103 rnahasiswa laki-laki tingkat II UI yang perokok aktifl Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kepatuhan tinggi (54%). Faktor intemal, seperti tinglcat pengetahuan, persepsi, dan motivasi memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat kepatuhan terhadap KTR (p value=0,002; 0,0(l006; 0,000; Cl=95%). Faktor eksternal, seperti pengaruh lingkungan sosial dan peraturan tidak tertulis tentang KTR UI memiliki hubungan yang tidalc bermakna dengan tingkat kepatuhan terhadap KTR UI (p value=0,786; 0,059; CI=95%). Kepatuhan mahasiswa dapat ditingkatkan dengan dikeluarkannya SK rektor tentang KTR di seluruh fakultas di UI.

The focus of this descriptive correlative research is determinant level obedience of Free Smoking Area (FSA) in 103 second grade male students of UI which are smokers. The result is respondents have high level of obedience (54%). Intemal factors, such as level of knowledge, perception, and motivation have signihcant relation with level of obedience of FSA UI (p value-=0,002; 0,00006; 0,000; CI=95%). Extemal factors, such as influence of social environment and unwritten FSA rules have no significant relation with level of obedience of FSA UI (p value=O,‘786; 0,059; CI=95%). Student’s level of obedience is able to increase with rector’s decree of FSA in all faculties of UI."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5914
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aufadhia Athallah
"Asap telah menjadi musuh utama ketika kebakaran terjadi terutama di terowongan bawah tanah. Asap yang tidak terkontrol merupakan bahaya besar di terowongan bawah tanah terutama bagi manusia. Seringkali kegagalan evakuasi yang mengakibatkan kematian penumpang disebabkan oleh asap yang dihasilkan. Sistem kontrol asap tidak dapat menangani asap dan menjaganya tetap pada batas aman. Bahkan dengan sistem berjalan dengan sempurna, terkadang sistem itu sendiri gagal memenuhi harapan terutama ketika ada kegagalan dalam sistem misalnya kipas rusak. Pengembangan berkelanjutan harus diimplementasikan ketika kami merancang sistem kontrol asap. Solusi masalah harus ditentukan untuk mencegah kegagalan yang sama terjadi di masa depan. Percobaan akan menggunakan sensor opacity untuk menghitung tingkat visibilitas di berbagai posisi di terowongan. Jika tingkat visibilitas dapat dipertahankan pada tingkat normal pada ketinggian tertentu dari dasar terowongan bawah tanah sampai semua orang dievakuasi, maka sistem pengendalian asap menggunakan ventilasi alami dapat dikatakan berhasil. Pendekatan kedua adalah menggunakan perangkat lunak Fire Dynamics Simulator untuk memodelkan fenomena kebakaran. Kami akan merancang pemodelan ini dengan kondisi dan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Harapannya adalah bahwa pemodelan ini dapat menunjukkan kepada kami hasil yang tidak dapat ditawarkan oleh eksperimen langsung. Diperlukan dua pendekatan untuk mengkonfirmasi hasil masing-masing metode sehingga kami dapat membandingkan dan mengulangi proses jika ada anomali dalam hasil yang diperoleh.

Smoke has become the main enemy when fires occur especially in underground tunnels. Uncontrolled smoke is a great danger in underground tunnels especially for humans. Often evacuation failures that result in passenger deaths are caused by smoke produced. The smoke control system cannot handle the smoke and keep it at safety limit. Even with the system running perfectly, sometimes the system itself failed to fulfilled the expectations especially when there are failure in the system for example the fan is broken. Continuous development must be implemented when we design the smoke control system. The solutions of the problem must be define to prevent the same failure happen in the future. The experiment will use opacity sensor to calculate visibility level at various position in the tunnel. If the visibility level can be maintained at normal level at a certain height from the bottom of the underground tunnel until everyone is evacuated, then the smoke control system using natural ventilation can be said to be successful. The second approaches is using Fire Dynamics Simulator software to model the fire phenomenon. We will design this modelling with the conditions and characteristic that have been determined before. The hope is that this modelling can show us results that cannot be offerd by direct experiments. Two approaches needed to confirm the result of each method so we can compare and repeat the process if there is an anomaly in the results obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatnya jumlah penggunaan tembakau pada anak-anak dan orang dewasa muda di duma merupakan situasi
yang mengkhawatirkan. Indonesia adalah konsumen tembakau terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Merokok merugikan hampir setiap organ tubuh, merokok mengurangi kualitas hidup dan harapan hidup. Merokok menyebabkan penyakit, kerugian ekonomi yang besar dan kema/ian prematur. Penggunaan tembakau merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah. Perokok mulai pada usia dini, anak muda menjadi sasaran kampanye tembakau besarbesaran. Pemuda rentan temadap iklan rokok. begitu mereka mulai merokok, sulit untuk bementi. Tujuan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan tembakau di kalangan generasi muda Indonesia, untuk mengeksplorast masalah kesehatan, peraturan yang terkait dengan konsumsi tembakau dan upaya untuk melaksanakan Konvensi Kerangka Kerya Pengendalian Tembakau dari WHO. Metode yang digunakan adalah dengan mengeksplorast studi dan mformasi kampanye yang diberikan oleh para peneliti dan praktisi dalam program pengendalian tembakau. Data menunjukkan bahwa di antara orang-orang berusia 10 hingga 24 tahun di Indonesia, perokok adalah perokok harlan sebesar 23, 7%, perokok kadang-kadang sebesar 5, 5% sedangkan rokok yang dikonsumsi sehari rata-rata 12. 2. Pad a orang Indonesia yang berusia 13-15 tahun dijumpai 41% anak laki-laki dan 3, 5% anak perempuan yang rokok merokok sa at ini dan 10,3% anak laki-laki dan 3,1% anak perempuan yang saat ini menggunakan tembakau selain rokok. Adalah penting bahwa epidemi yang bisa dicegah ini menjadi masalah kesehatan publik yang utama di semua negara. Larangan total pada semua iklan rokok, promosi dan sponsor adalah cara yang berguna untuk melindungi generasi muda di dunia dan Indonesia harus meratifikasi larangan tembakau. "
610 BULHSR 13:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siam Subagyo
"Telah dilakukan penelitian kandungan senyawa kimia dan aktivitas mutagenik tar yang terdapat dalam asap arus utama dari rokok putih dan rokok kretek. Dari 69 merk rokok yang diuji menggunakan metode dari "ISO" 3308, 11 merk dari jenis rokok putih produksi dalam negeri (PO), 14 merk rokok putih lisensi (PL), 1 0 rokok putih produksi luar negeri (P), 15 merk rokok kretek buatan tangan (RKT} dan 19 merk rokok kretek buatan mesin (RKM}. Kandungan rata-rata tertinggi dari tar terdapat pada RKT (45, 48 mg/batang), terendah pada P ('17, 16 mg/batang); sedangkan untuk nikotin tertinggi pada RKT (2,42 mg/batang), terendah pada P (1,21 mg/batang); karbon monoksida tertinggi pada RKT (23,63 mg/batang), terendah pada P (15,84 mg/batang); karyofilin tertinggi pada RKT (1,08 mg/batang), terendah pada RKM (0,94 mg/batang); eugenol tertinggi pada RKT (11 ,62 mg/batang) terendah pad a RKM (8,25 mg/batang) dan eugenol asetat tertinggi pada RKM (0,32 mg/batang), terendah pada RKT (0,21 mg/batang). Hasil pengujian· mutagenitas tar dari 3 jenis rokok yaitu 3 rokok putih (RP); 3 rokok mental (RM) dan 3 rokok kretek buatan mesin (RK), dengan metode "Ames", menggunakan bakteri uji Salmonella typhimurium strain TA 98, jumlah revertan per lempeng tertinggi dihasilkan oleh RP3 (307) dan yang terendah dihasilkan oleh RK1 (125) dan RM2 (125) serta aktivitas mutagenik tar RP lebih besar,dari RM atau RK. Pada pengujian aktivitas mutagenik lebih lanjut yaitu dengan penambahan campuran karyofilin, eugonal dan eugonal asetat pada masing-masing tar RP, terjadi penurunan jumlah revertan per lempeng dibandingkan jumlah revertan yang dihasilkan oleh masing-masing tar RP sendiri. Demikian juga pada masing-masing kadar tar yang menghasilkan jumlah revertan tertinggi yaitu 160 JJ9 (RP1 ), 320 IJQ (RP2), 320 JJ9 (RP3), ditambah karyofilin (3,39 JJQ), atau eugenol (9,23 J.Jg), atau eugenol asetat (2,67 JJQ), terjadi penurunan jumlah revertan per lempeng dibandingkan dengan jumlah revertan yang dihasilkan oleh tar baik tanpa maupun dengan penambahan campuran karyofilin, eugenol dan eugenol asetat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T40306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Budiman
"Deteksi awal kebakaran mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keselamatan penghuni suatu bangunan. Penggunaan detektor asap merupakan salah satu upaya pencegahan kebakaran dalam suatu bangunan. Selama ini pemanfaatan detektor asap masih kurang efektif sehingga kinerja detektor asap tersebut tidak optimal. Penelitian ini difokuskan pada kajian simulasi menggunakan program FDS dan eksperimental untuk mengetahui waktu respon dari dua tipe detektor asap yaitu tipe ionisasi dan fotoelektrik terhadap jenis pembakaran yang berbeda dan pengaruh konfigurasi bentuk geometri yang berbeda yaitu dengan menggunakan sekat dan tanpa sekat terhadap aktivasi detektor asap.
Dari hasil pangujian didapatkan bahwa waktu aktivasi suatu detektor asap pada saat pangujian relatif lebih lama dibandingkan waktu aktivasi yang didapat dari hasil simulasi FDS pada lokasi dan kondisi yang sama. Selain itu didapatkan bahwa jenis pembakaran mempengaruhi waktu aktivasi dari detektor asap. Pola aktivasi detektor asap juga berubah akibat penambahan sekat pada suatu ruangan. Selain itu, ditemukan fenomena bahwa detektor asap yang ditempatkan didekat sekat akan mengalami perlambatan waktu respon.

Early detection of fire has a very important role on the occupier safety in a building. The use of smoke detectors is one of the ways to prevent fire accident in a building. Nowadays, the use of smoke detectors in a building is still not optimal and ineffective. This study is focused on computer simulation using FDS and experiment to determine the response time of two types of smoke detectors, ionization and photoelectric against the variations of burning type and the effect of different room geometry, using smoke curtain and without smoke curtain on smoke detector response.
Experiment result shows that the required response time of smoke detector in experiment is longer than the results from FDS simulation with the same location and condition. From the experiment result was also found that burning type can affect the response time of smoke detector. Smoke detector response is also changed with the addition of smoke curtain in the room configuration. Beside that, smoke detectors which are placed close to the smoke curtain will have slower response time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50960
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Besarnya jumlah perokok aktif yang ada di Indonesia diikuti juga oleh besarnya jumlah
perokok pasif. Penelitian telah membuktikan bahwa asap rokok dari perokok aktif dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya bagi perokok pasif. Pengetahuan perokok pasif tentang bahaya asap rokok bagi perokok pasif akan mempengaruhi perilaku mereka terhadap hal tersebut. Untuk menggambarkan pengetahuan perokok pasif tentang bahaya asap rokok bagi perokok pasif dilakukan penelitian dengan metode survei cross-sectional pada 60 sampel yang dipilih secara random cluster sampling di RW 05 Kelurahan Bidara Cina pada tanggal 22 dan 23 Desember 2003. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Dari hasil
penelitian ini didapatkan sebanyak 13,3% responden mempunyai pengetahuan sangat baik, 63,3% responden mempunyai pengetahuan baik, 23,3% resppnden mempunyai pengetahuan buruk, dan tidak ada responden yang mempunyai pengetahuan sangat buruk. Selain itu, tidak didapatkan perbedaan pengetahuan yang berarti diantara jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5140
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar A.F.
Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, 2009
363.4 MUC s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imansyah Ibnu Hakim
"ABSTRAK
Kondisi pencemaran udara khususnya di kota-kota besar sudah sangat memprihatinkan. Salah satu penyebab pencemaran udara adalah polusi yang disebabkan oleh aerosol smoke. Aerosol smoke yang memiliki partikel berukuran submicron (0,01 ? 5 µm) banyak dijumpai pada asap rokok, asap kendaraan bermotor diesel, asap dari industri-industri, dan lain-lain. Tentunya kondisi ini akan bertambah parah dengan bertambahnya jumlah penduduk perokok, bertambahnya jumlah kendaraan bermotor dan industri. Oleh karena itu perlu diupayakan penangulangan pencemaran udara tersebut. Pada studi literatur didapatkan bahwa metode penyaringan udara dari partikel-partikel halus yang berukuran 0,01 ? 5 µm adalah dengan menggunakan thermal precipitator. Thermal precipitator adalah salah satu tipe penyaringan udara berbasis thermophoretic force. Thermophoresis adalah fenomena dimana aerosol partikel yang berada di antara dua buat plat akan bergerak ke arah yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Jadi bila ada perbedaan temperatur antara dua buah plat, maka akan menimbulkan gaya dan partikel-partikel yang berada di antara kedua plat tersebut akan bergerak menuju ke daerah yang memiliki temperatur yang lebih rendah akibat gaya tersebut.
Dalam rangka upaya membantu pengendalian dan mengurangi pencemaran udara, maka pada penelitian ini dibuat suatu alat uji thermal precipitator untuk mendepositkan partikel-partikel yang ada di dalam udara dengan memanfaatkan gaya thermophoretic. Gaya tersebut adalah gaya yang diberikan kepada partikel yang tersuspensi di suatu aliran udara. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat alat eksperimen baik untuk plat vertikal maupun plat horisontal. Simulasi thermophoresis juga dilakukan untuk mengklarifikasi hasil eksperimen. Setelah didapat data yang akurat dan tepat, dibuatlah thermal precipitator. Spesifikasi dari thermal precipitator adalah sebagai berikut : perbedaan temperatur antara kedua plat di set pada DT=5, 10, 15, dan 20 oC. Jarak antar plat panas dan dingin adalah 5 mm. Jenis aerosol smoke yang digunakan adalah dari tobacco smoke. Untuk melihat karakterisasi dari thermal precipitator digunakan gas sensor dan partikel counter. Dari hasil eksperimen alat uji thermal precipitator, terbukti bahwa thermal precipitator ini dapat digunakan sebagai smoke collector dengan fraksi deposit ratarata 0,56.

ABSTRACT
Air pollution in major cities in many countries has reaching a very concerning level one of the cause of air pollution is pollution cause by smoke aerosol. Smoke aerosols that has an average particle diameter of 0.1 µm ? 1 µm can be found in cigarette smoke, diesel vehicle fume, industrial fume and many else. This condition will be worsen by the increase in the number of smokers, motor vehicles and industry. Therefore we need to pursue the control method for that kind of air pollution. In the literature study, it?s found that the cleaning method of air filtration for fine particle with dimension of 0.01 ? 5 µm are by using thermal precipitator. Thermal precipitator is one method of air filtration based on thermophoretic force. Thermophoresis is a phenomenon in which aerosol particle migrate in the direction decreasing temperature. So, if there is a temperature difference between two plates, it will cause the force that will push the particles between the two plates toward the plate that have lower temperature.
In the effort to help control and reduce the air pollution, for this study we made a thermal precipitator test equipment to deposit the particles in the air with the use of thermophoretic force. That force is the force applied to the particles that suspended in the fluid flow. The first step is to be done is making an experimental apparatus for vertical plate and horizontal plate. The thermophoresis phenomenon simulation was carried out too. This simulation is to clarify the experimental result. After got the accuracy data and then making an aerosol thermal precipitator. The aerosol thermal precipitator specification is the temperature difference between two plates is set at DT=5, 10, 15, and 20 oC. The distance between hot and cold plat is 5 mm. For the aerosol smoke we use the tobacco smoke. This study utilized gas sensors to observe the characterization of thermal precipitator. From the experiment and analysis can be concluded that thermal precipitator can be applied as a smoke collector with 0.65 deposit fraction in average.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
D1318
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Santoso
"Keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan akses merupakan aspek utama dalam pertimbangan desain. Pola pembangunan perkotaan membutuhkan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pemanfaatan ruang bawah tanah. Dalam desain stasiun kereta bawah tanah, menyediakan akses untuk cahaya alami tidak hanya meningkatkan kesehatan ruang bawah tanah, tetapi juga menyediakan kemungkinan untuk memperpanjang batas waktu evakuasi pada kondisi darurat. Studi ini mempelajari dinamika asap kebakaran dengan menggunakan model skala laboratorium dan model numerik untuk memprediksi pergerakan asap kebakaran stasiun bawah tanah. Uji kebakaran dilakukan pada model stasiun kereta bawah tanah tipikal skala 1:25, sedangkan "eksperimen numerik" dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamic Simulator versi 5. Dua skenario kebakaran umum pada studi ini merupakan model stasiun dengan sistem ventilasi paksa dan sistem gabungan yang merupakan gabungan antara sistem ventilasi paksa dan efek ventilasi natural (efek cerobong asap) sebagai manajemen asap hasil kebakaran. Pengaruh lokasi kebakaran pada distribusi penyebaran asap diukur secara simultan pada model stasiun. Studi ini dapat menunjukkan adanya keserupaan hasil antara model numerik dan eksperimental pada daerah tertentu. Sistem ventilasi gabungan terbukti lebih edektif dalam menyediakan kondisi lingkungan yang kondusif pada saat kebakaran terjadi. Selanjutnya, atrium dengan bukaan pada langit - langit dan terhubung dengan lingkungan terbuka dapat memberikan bantuan penyediaan cahaya alami pada stasiun.

Safety, health, comfort and accessibility are major important aspects in building design consideration. Trends in urban development requires better understanding on the importance of underground space utilisation. In a subway station design, providing access for natural light not only improve the health of underground space, but also has the possibility to extent the evacuation time during emergency evacuation. This paper models scaled fire tests and numerical modelling to predict smoke movement in subway station's fire. Fire test was carried out in a 1:25 scale of typical subway station, while numerical modelling was performed with the NIST Fire Dynamic Simulator V5. Two main scenarios was selected, i.e. a forced ventilation system and a hybrid system combining the forced ventilation and the natural ventilation effect (the chimney effect). The effect of fire locations on the distribution of smoke spread was measured simultaneously along the station model. This study found a good agreement between the results of numerical study and the scaled experimental works in certain regions. The hybrid ventilation system effectively removed smoke across the station space, hence provided longer time for evacuation time. Furthermore, the open atria installed through the platform level may provide natural light to station levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>