Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rr. Rita Rosiana
"Pusat Pengujian Mutu Barang (PPMB) adalah satu unit dalam lingkungan Depperindag RI, mempunyai tugas utama membina dan melayani pengujian serta sertifikasi terhadap mutu produk. Produk yang dihasilkan organisasi ini adalah Pelayanan Jasa Teknis (PJT), meliputi : pengujian, pengambilan contoh, konsultasi teknis dan pengembangan metoda pengujian.
Dalam memberikan PJT kepada masyarakat luas terutama dalam era globalisasi ini, PPMB berhadapan dengan pesaing-pesaing sejenis baik dari dalam maupun luar negeri. Pesaing dari dalam negeri yang terbesar adalah ; SUCOFINDO. Agar tetap eksis dan sukses saat ini dan masa yang akan datang PPMB harus memiliki key success factor (KSF) yaitu lebih baik, lebih murah, lebih cepat dan lebih baru dari pesaing dalam memberikan kepuasan kepada pelangggan. Sebelum mengarah kepada KSF maka posisi daya saing organisasi ini terhadap pesaing harus diketahui. Salah satu metode yang digunakan oleh penulis adalah metode analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT analysis).
Secara akademis, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi bagi peneliti lain dalam penelitian sejenis. Secara praktis khususnya bagi PPMB penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan bagi penyusunan strategi dalam rangka meningkatkan daya saing organisasi ini dalam bisnis PJT.
Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan, posisi PPMB dan SUCOFINDO terdapat pada kwadran I. PPMB pada posisi kekuatan 0.22 dan peluang O.7 sedang SUCOFINDO pada kekuatan 2.14 dan peluang 1.06 PPMB dapat dikatakan terdapat pada posisi yang lebih rendah dibandingkan SUCOFINDO. Sejumlah perubahan harus dilakukan oleh PPMB meliputi beberapa variabel internal agar dapat bersaing terhadap SUCOFINDO dan bila memungkinkan melampauinya. Perubahan yang diusulkan adalah : Sosialisasi visi, misi dan sasaran PPMB; Perubahan struktur organisasi termasuk memandirikan BPSM Regenerasi manajemen PPMB; Peningkatan Keahlian, ketrampilan dan tanggungjawab SDM fungsional dan non fungsional yang terkait PJT; Pembentukan dan pemberdayaan tim pemasaran jasa PPMB; Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana PPMB; Pembelajaran individu dan tim secara berkesinambungan yang ditunjang dengan teknologi informasi terkini; Pemberdayaan SDM PPMB; Peningkatan Kompensasi; Perbaikan manajem keuangan termasuk efisiensi pembiayaan; menjadikan PPMB sebagai unit swadana; Peningkatan mutu pelayanan dan peningkatan sinergi antara SDM fungsional dan non fungsional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mustopa
"ABSTRAK
Berdasarkan laporan CAF World Giving Index 2018, Indonesia berada di peringkat teratas dalam berdonasi. Di tahun yang sama, Indonesia berada pada peringkat 92 dalam World Happiness Index, yang disebabkan oleh kemerosotan kebahagiaan karena persepsi korupsi dan bantuan sosial. Padahal, berbagai studi teoritis menunjukkan bahwa kebahagian berhubungan dengan perilaku memberi. Oleh karena itu, dengan menggunakan modifikasi pendekatan Theory of Planned Behaviour (TPB), penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang, yang kemudian mempengaruhi intensinya untuk berdonasi uang melalui lembaga sosial/keagamaan. Penelitian ini berhasil mengumpulkan data dari 156 responden yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (JABODETABEK). Selanjutnya, data primer tersebut diolah dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil studi ini menunjukkan bahwa variabel kebahagiaan (happiness) memiliki pengaruh positif terhadap intensi (behavioural intention) berdonasi uang melalui lembaga sosial/keagamaan. Variabel kepercayaan agama (religious beliefs) juga memiliki pengaruh positif terhadap sikap (attitude) dalam berdonasi uang. Selain itu, kepercayaan agama (religious beliefs), sikap (attitude), kontrol perilaku (perceived behavioural control) dan perilaku masa lalu (past behaviour) memiliki pengaruh positif terhadap intensi (behavioural intention) seseorang ketika berdonasi uang. Sedangkan norma subjektif (subjective norms) pengaruhnya tidak signifikan terhadap intensi (behavioural intention) seseorang ketika berdonasi uang. Berdasarkan hasil penelitian ini, diberikan beberapa rekomendasi untuk lembaga sosial/keagamaan, pemerintah dan stakeholders lainnya.

ABSTRACT
Based on the 2018 CAF World Giving Index report, Indonesia ranked top in donations. In the same year, Indonesia is ranked at 92 in the World Happiness Index, which is due to the deterioration of happiness due to the perception of corruption and social assistance. In fact, various theoretical studies show that happiness relates to giving behavior. Therefore, using a modification to the Theory of Planned Behaviour (TPB) approach, the study aims to find out the factors affecting a person's happiness, which then affects their intensity to donate money through a social/religious institution. This research successfully collects data from 156 respondents who live in the area of Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang and Bekasi (JABODETABEK). Furthermore, the primary data is processed using Structural Equation Modelling (SEM). The results of this study showed that the happiness variables have a positive influence on the behavioural intention to donate money through social/religious institutions. A religious beliefs variable also has a positive influence on attitude in donation of money. In addition, religious beliefs, attitude, control of behavior and past behavior have a positive influence on the behavioural intention a person to donate money. While the subjective norms is not significant to intention a person to donate money. Based on the results of this study, some recommendations for social/religious institutions, Governments and other stakeholders were given."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supratikno Rahardjo
"Alat-alat logam memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat kompleks yang dikenal sebagai masyarakat peradaban. Alat-alat ini diciptakan dalam berbagai bentuk dan bahan serta ditujukan untuk berbagai fungsi. Namun demikian pengetahuan kita tentang alat-alat tersebut, khususnya yang dibuat di Jawa pada masa Hindu-Buddha (abad ke-8 s/d ke-15), masih sedikit. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui lebih jauh tentang alat-alat logam, khususnya yang disimpan sebagai koleksi di empat tempat, yaitu di Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Jawa Tengah, Museum Sonobudoyo, SPSP Jawa Timur dan Museum Lapangan Trowulan. Dua yang pertama berada di wilayah Jawa Tengah dan dua yang terakhir di wilayah Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tradisi pembuatan alat-alat logam dikenal sekurang-kurangnya enam jenis bahan yaitu tembaga, perunggu, kuningan, besi, perak dan emas. Di antara jenis bahan tersebut, perunggu merupakan bahan yang paling banyak dipakai. Di samping itu dijumpai adanya kecenderungan bahwa jenis bahan tertentu digunakan untuk membuat jenis alat tertentu. Logam besi misalnya digunakan terutama untuk senjata dan alat-alattajam, sedangkan emas terutama untuk membuat perhiasan dan perlengkapan upacara. Adapun motif-motif biasa digunakan flora, fauna dan manusia. Sedangkan teknik penyajiannya berupa terawang, goresan, relief, dan wujud tiga dimensi.
Dilihat dari segi persebarannya, alat-alat logam yang dijumpai di Jawa Tengah meliputi wilayah yang lebih luas daripada benda-benda yang dijumpai di Jawa Timur. Dari segi pertanggalannya, sebagian besar benda-benda koleksi mewakili periodenya sendiri. Koleksi logam dari Jawa Tengah terutama mewakili periode Mataram, sedangkan koleksi logam yang dijumpai di Jawa Timur mewakili periode sesudahnya. Dari segi fungsinya benda-benda logam tersebut dipat dikelompokkan ke dalam delapan jenis, yaitu sebagai senjata dan alat-alat tajam, perlengkapan dapur dan sarana penyajian, hiasan dan komponen rumah, alat musik dan sarana komunikasi, alat hitung dan transaksi, sarana upacara keagamaan, dokumen resmi dan sarana transportasi. Dalam kenyataan beberapa alat tidak dapat ditetapkan ke dalam satu ketegori fungsi secara tegas, karena dapat terjadi sebuah benda dibuat untuk berbagai keperluan yang kadang-kadang berbeda sekali dengan maksud pembuatannya semula."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Yanuarif
"Untuk memperkecil resiko dan ketidak pastian suatu proyek konstruksi dapat dilakukan dengan suatu manajemen yang mampu mengendalikan serta mereduksi biaya (cost) dan waktu (time) serta menjamin kualitas (quality) suatu pekerjaan konstruksi agar dapat mencapai sasaran secara efektif dan eflsien.
Mekanisme manajemen konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor ditopang oleh banyak pihak, melibatkan pengorganisasian dan koordinasi dari semua sumber daya untuk proyek konstruksi yang dilakukan. Dalam rangka pelaksanaan proyek agar sesuai dengan standar kualitas dan pelaksanaan/kinerja yang telah dispesifikasikan perancang, maka sumber daya tenaga kerja, peralatan konstruksi, material-material tetap dan sementara, dana, teknologi dan metoda serta periode pelaksanaan perlu diperhatikan agar penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan tepat pada jadwal waktunya dan dalam batas-batas anggarannya.
Material konstruksi merupakan salah satu sumber daya yang terbatas dalam suatu proyek konstruksi, menjadikan procurement sebagai salah satu fungsi utama dari kegiatan konstruksi yang nilainya antara 2540% bahkan dapat mencapai 60% dari anggaran proyek Sehingga penambahan waktu dari pemesanan, pengiriman serta penanganan material konstruksi sebagai kegiatan pengadaan material seringkali berdampak dapat menimbulkan kegiatan kritis baru dari suatu kegiatan pelaksanaan proyek dalam menentukan keberhasilan projek.
Penelitian ini memberikan gambaran kondisi manajemen material yang digunakan kontraktor dalam proses pengadaan dan pengendalian persedian material pada proyek konstruksi bangunan bertingkat saat ini di Jabotabek khususnya di Jakart Serta seberapa besar kontribusi variabel-variabel manajemen material hasil temuan terhadap profitabilitas atau keuntungan perusahaan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi proyek bangunan bertingkat.
Hasil-hasil temuan penelitian ini adalah beberapa variabel-variabel kegiatan manajemen material yang menjadi kunci keberhasilan dalam manajemen material yaitu variabel kegiatan perencanaan pembuatan WBS, kegiatan perencanaan pembuatan SOP, efisiensi manajemen material, kegiatan inspeksi dan monitoring, serta penggunaan paket software manajemen. Sedangkan variabel-variabel yang dapat menggagalkan keberhasilan dalam manajemen material adalah distribusi biaya pembelian material yang tidak terencana dengan detail, keterlibatan site manger terlalu tinggi dalam kegiatan manajemen material, tingginya kejadian change order.
Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 23 sampel yang dapat memenuhi persyaratan statistik, sampel tersebut diperoleh dari 27 angket yang kembali dari 50 angket yang disebar ke perusahaan konstruksi. Metode analisa yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisa multivariant Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, analisa korelasi, analisa regresi berganda (multiple regression), dan analisa faktar. Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket Software Statistical for Social Science Release 6.13 atau SPSS Release 6.13 for Windows 95."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T10406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Amien
"Karakteristik Gesekan dan keausan pada bahan non-metal khususnya bahan komposit berpenguat serat (fiber reinforce composite) masih memerlukan banyak penelitian, karena belum banyak diketahui oleh para ahli.
Penelitian yang dilakukan tentang keausan bahan komposit karbon / vinyl ester pada kondisi kering. Pengamatan yang dilakukan adalah pengaruh struktur, arah struktur, volume serat terhadap laju keausan. Selain hal ini, juga dilakukan analisa pengaruh beban terhadap laju keausan, dan hubungan antara modulus elastisitas terhdap laju keausan, serta mengamati mekanisme keausan tersebut berlangsung.
Struktur yang diamati adalah uni-directional, bi-directional dan tri-directional dengan arah yang berbeda dari tiap struktur. Adapun variasi volume serat yaitu 0 %, 14,3 %, 28,5 %, dan 42,8 % dengan satu arah struktur. Kemudian dalam penelitian ini variasi beban yang diberikan adalah 5,886 N, 8, 829 N, 11,76 N dan 14, 7 N.
Dalam eksperimen ini, pengujian ketahanan aus menggunakan mesin uji aus abrasif dengan system pin on disc dan untuk mengamati mekanisme keausan abrasif digunakan SEM ( Scaning Electron Microscope).;Friction and wear characteristic at material non-metallic, especially to fiber-reinforced composite are discussed here.

The experiment is about dry abrasive wear behavior carbon/vinyl ester composite material. The influence of parameter such as: fiber structure, its orientation, effect of amount fiber to the wear rate was observed. Analyze influence of load and elastic modulus to the wear rate and the resulting wear mechanisms are microscopically observed and categorized.
Behavior structure of uni-directional, bi-directional and tri-directional with different direction were studied. Variation of volume fraction fiber are 0 %, 14,3 %, 28,5 %, and 42,8 % with one structure and direction fiber. Load 5,886 N, 8, 829 N, 11,76 N and 14, 7 N were applied on the sample while studying the effect of load on wear.
The experiment of wear rate were made using a pin-on-disc machine and wear mechanism of dry abrasive wear observed using SEM (Scanning Electron Microscope).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tisna Permana
"Dalam industri konstruksi, manajemen malarial masih kurang diperhalikan, sehingga menimbulkan pemborosan, baik pada persediaan material yang bcrlebihan maupun fasililas tempat persediaan atau gudang. Persediaan material yang berlebih memerlukan tempat dan pengelolaan yang baik, hal ini akan menambah biaya yang seharusnya tidak perlu, disamprng itu persediaan material yang berlebih akan menimbulkan resiko-resiko seperti kehilangan dan kerusakan pada saat inventaris.
Untuk itu diperlukan suatu metode manajemen material yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pengelolaan material yamg semakin luas dan rumit. Just in Time merupakan pendekatan metodologi dalam manajemen material yang dapal mengurangi waste dan resiko-resiko yang terjadi.
Penelitian dimaksudkan unluk mengetahui kondisi existing manajemen material industri konstruksi dan mengerahui tingkan kesiapan penerapan manajemen material konsep Just in Time ditinjau dari faklor eksternal.
Dari hasil wawancara terstruktur dengan para pakar yang memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi, menunjukkan bahwa 2 kondisi existing management material sudah melakukan tahapan-tahapan dengan konsep Just in Time, kesiapan penerapan manajemen material konsep Just in Time ditinjau dari faktor eksternal sudah siap, tetapi pada faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, kebijakan owner, kinerja supplier, dan jasa transportasi perlu perhatian khusus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shackelford, James F.
London : CRC Press, 1995,
R 620.11 Sha c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Titanium silicalite (TS-1) is known as an active material catalyst in the epoxidationreaction. In this study tungsten oxides (WO) with various loading amount have been supported on the TS-1 to increase of the catalytic activity of the TS - material...."
IPTEKAB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"laminating technology is combining two or more of the same material or different mechanical properties and fisis. The method used is laminated horizontally laminated bending test (bending) where the size and shape to follow the rules of press ASTM test specimens (ASTM D 143)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>