Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Thermophiles are challenging to be studied for ethanol production using agricultural waste containing lignocellulosic materials rich in hexose and pentose. These bacteria have many advantages such as utilizing a wide range of substrates, including pentose (C5) and hexose (c6)...."
630 IJAS 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reynardi Larope Sutanto
"Jumlah penduduk lanjut usia di dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini diikuti dengan semakin naiknya insidensi penyakit tidak menular yang kerap menyerang di usia tua. Penggunaan antioksidan dapat mencegah insidensi penyakit-penyakit tersebut melalui kapasitasnya menangkal peningkatan radikal bebas, inflammaging, dan markamarka inflamasi, seperti TNF-α. Salah satu sumber antioksidan yang paling baik dan banyak tersedia adalah dari tanaman-tanaman herbal, seperti Acalypha indica L. (AI). Tidak hanya banyak tersedia, tanaman ini juga telah dipakai secara empiris oleh berbagai peradaban dunia dan ditemukan memiliki sifat antioksidan. Metode: Penelitian dilaksanakan pada tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (plasebo), kontrol positif (6 IU vitamin E), perlakuan (250 mg/kg berat badan (mg/kgBB) ekstrak AI), dan kontrol pembanding (tikus muda). Setelah 28 hari, tikus diterminasi dan diambil organ ginjal dan jantungnya untuk dilakukan pengecekan kadar TNF-α menggunakan metode ELISA. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan tes Saphiro-Wilk dan one-way ANOVA. Hasil: Pemberian AI menghasilkan penurunan kadar TNF-α in pada ginjal (0,95 ± 0,76 pg/mg pada kelompok perlakuan vs 1,37 ± 0,41 pg/mg pada kelompok kontrol negatif) dan jantung (15,43 pg/mg ± 2,33 pada kelompok perlakuan vs 16,50 ± 1,33 pg/mg pada kelompok kontrol negatif) tikus tua meski tidak signifikan (p = 0,645 pada ginjal dan p = 0,973 pada jantung). Kesimpulan: Penemuan penurunan TNF-α dalam studi ini menunjukkan potensi penggunaan AI sebagai agen antiinflamasi dan anti penuaan. Penelitian dan investigasi lebih lanjut perlu dilakukan pada AI dengan menggunakan durasi perlakuan, dosis, dan parameter inflammaging yang berbeda.

The world’s elderly are currently rising in numbers every year. This is followed by an increase of noncommunicable diseases which are often found in the elderly. Antioxidants could prevent occurrences of such diseases because of their capacity to counter rising free radicals, inflammaging, and inflammatory markers, such as TNF-α. One of the main abundant sources of antioxidants are herbal plants, such as Acalypha indica L. (AI). AI has been used empirically by different cultures and is found to have antioxidant properties. Method: Research was conducted on Sprague-Dawley rats which were divided into four groups, the negative control (placebo), positive control (6 IU vitamin E), treatment group (250 mg/kg of body weight (mg/kgBW) AI extract), and comparison control (young rats). The rats were terminated after 28 days with their organs, kidneys and hearts examined using ELISA to look for TNF-α concentration. Data were analysed using the Saphiro-Wilk test and one-way ANOVA. Results: AI administration yielded decrease of TNF-α in both the kidneys (0.95 ± 0.76 pg/mg in treatment group vs 1.37 ± 0.41 pg/mg in negative control) and hearts (15.43 pg/mg ± 2.33 in treatment group vs 16.50 ± 1.33 pg/mg in negative control) of aged SD rats, albeit insignificantly (p value for the kidney = 0.645 and p value for the heart = 0.973). Conclusion: This finding of decreased TNF-α suggests a potential anti-inflammatory and anti-aging effect of AI. Further research and investigation need to be made on AI, such as by using different dosages, time, and inflammaging parameters."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Melsadakh Bill Maryunan Christ
"[ABSTRAK
Kebutuhan akan bahan bakar alternatif beserta metode penggunaannya yang tepat telah menjadi kajian untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar di Papua, Indonesia. Salah satu alternatif yang digunakan ialah pemanfaatan ampas sagu untuk pengolahan bahan bakar etanol, yang disebut bioetanol. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari salah satu alternatif metode pembakaran pada kompor etanol yakni dengan menciptakan fenomena flame jet dengan memvariasikan lebar celah antara kompor tersebut. Adapun parameter yang diukur antara lain ialah kestabilan nyala api, temperatur nyala api, luas proyeksi nyala, serta tinggi jetting. Selain itu, beberapa karakteristik bioetanol sebagai bahan bakar juga diteliti.

ABSTRACT
The need of alternative fuel and its method of using has been a subject to solve the scarcity of fuel in Papua, Indonesia. The utilization of dregs from Metroxylon sago to be processed into ethanol, called bioethanol, is one of alternative used to solve the problem. The aim of this research is to study the design of appropriate stove used for ethanol as fuel by using the method of flame jet by varying the gap width. The tested parameters are stability, temperature, area, and jetting height of flame. The characteristic of bioethanol as fuel is also studied., The need of alternative fuel and its method of using has been a subject to solve the scarcity of fuel in Papua, Indonesia. The utilization of dregs from Metroxylon sago to be processed into ethanol, called bioethanol, is one of alternative used to solve the problem. The aim of this research is to study the design of appropriate stove used for ethanol as fuel by using the method of flame jet by varying the gap width. The tested parameters are stability, temperature, area, and jetting height of flame. The characteristic of bioethanol as fuel is also studied.]"
2015
T44245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efek pemberian ekstrak etanol akar anting-anting (Acalypha indica) terhadap libido mencit. Penelitian ini meng- gunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri atas empat perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas pemberian ekstrak etanol akar anting-anting dengan dosis: 0, 150, 300, dan 600 mg/kg bb yang diberikan sekali sehari selama
7 hari. Parameter libido yang diamati adalah mounting latency, intromission latency, dan jumlah orgasme. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol akar anting-anting berpengaruh nyata dalam penyingkatan bermulanya mounting dan intromission, serta meningkatkan jumlah orgasme. Pemberian ekstrak etanol akar anting-anting dengan dosis 300 dan 600 mg/kg bb merupakan dosis yang dapat meningkatkan libido."
610 JKY 21:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembuatan pulp bukan kayu umumnya dilakukan dengan proses soda, walaupun proses tersebut kurang ramah lingkungan tetapi sangat selektif proses delignifikasinya. Proses organosolv yang dikombinasikan dengan penambahan NaOH dapat menghasilkan rendemen lebih tinggi, kualitas pulp baik, ramah lingkungan dan lindi hitamnya dapat didaur ulang sebagai bahan pemasak. Penelitian terhadap ethanol hasil daur ulang lindi hitam organosolv dengan destilasi satu tingkat pada suhu dibawah 80 oC, dapat menghasilkan ethanol 53 - 73 % (v/v) , pH 3,8 - 4,1 dan memiliki sifat bakar yang sama dengan ethanol standar . Ethanol daur ulang digunakan kembali pada proses pembuatan pulp organosolv serat kenaI dengan variasi penambahan ethanol standar 25 %, 50 % dan penambahan NaOH 6% dan 9%. Pulping dilakukan pad a suhu 175 oC , ratio 1 : 10 selama 3,5 jam dalam digester yang berputar., dapat menghasilkan rendemen pulp kenaf organosolv 69 - 78 % dengan bilangan Kappa 20 - 25, hasilnya sama dengan menggunakan ethanol standar. Pulp kenaf organosolv dilakukan pemutihan dengan tahapan DEDEP yang menghasilkan pulp dengan derajat putih 63 - 73 %GE, viskositas 12 cp dan memiliki sifat fisik pulp sebanding dengan pulp organosolv standar .."
661 JRI 5:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Tjandrawinastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S31877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Purwarini
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksi.sitas
21 ekstrak etanol dari 20 tanaman. yang diduga mempuny
i. khasiat, menggunakan metode Meyer yang dimodifikasi.
Sebagai hewan percobaan digunakan Artemia sauna Leach
umur 7 han. Dosis pemeriksaan adalah 100 dan 1000 ug/
ml dengan pengamatan setiap jam pada 6.. jam pertama dan 24
j'axn setelah penambahan ekstrak.
Hasil pengamatan menunjukkan peningkatan prosentase
kematian dengan bertambahnya dosis dan lamanya waktu kontak.

A preliminary toxicity study was performed on 21 e -
thanolic extracts of 20 plants, which were known to be active,
using a modified Meyer's method. This study involved
exposing one week old Artemia sauna Leach to plant ex -
tracts of consentrations of 100 and 1000 ug/ml for 24 hours.
Observations were done by counting, the number of death
shrimp each hour in the first 6 hours and after 24 hours.
The percentage of death shrimp increased . with higher
extract concentration and longer length of exposure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsumsi kertas dalam beberapa tahun ini semakin meningkat dan pengelolaan dari limbah kertas itu sendiri belum diolah dengan baik. Limbah kertas yang dihasilkan, sebagian dijual kembali sebagai kertas bekas dan Sisanya dibakar.
Pengelolaan Iimbah kertas dengan Cara tersebut tentunya belum dapat mengatasi permasalahan akan Iimbah kertas, terutama dari segi atau dampak terhadap lingkungan. Selulosa yang merupakan komponen utama dari limbah kertas, dapat dikonversi menjadi etanol. Perubahan selulosa menjadi gula dapat dilakukan menggunakan mikroorganisme yang berupa jamur Trichoderma harzianum.
Penggunaan jamur Trichoderma harzianum ini memiliki beberapa keuntungan yaitu ekonomis dan tidak berbahaya terhadap lingkungan.
Penelitian ini mencoba untuk menghidrolisis limbah kertas menggunakan Trichoderma harzianum untuk memecah molekul-molekul selulosa menjadi glukosa, yang selanjutnya dapat diferrnentasikan menjadi etanol. Penelitian ini terbagi rnenjadi 2 tahap, yaitu percobaan awal rnenggunakan H2804 dan percobaan utama rnenggunakan Trichoderma harzianum.
Penelitian awal dengan menggunakan H2304 dilakukan dengan 2 variasi, yaitu variasi preparasi kertas dan variasi jenis kertas. .Iumlah etanol terbesar yang diperoleh untuk variasi preparasi kertas adalah 0,06 ml EtOH/gram kertas atau 4,7 % berat etanol. Jumlah etanol terbesar yang diperoleh untuk variasi jenis kertas adalah 0,2036 mL EtOH1'gram kertas atau 16,1 % berat etanol.
Penelitian utama dengan menggunakan Trichoderma harzianum dilakukan dengan variasi lama hidrolisis dan lama fermentasi. Jumlah etanol terbesar untuk variasi lama hidrolisis diperoleh pada hidrolisis selama 12 jam, yaitu 0,1424 mL EtOH/g kertas atau 11,23 % berat etanol. Jumlah etanol terbesar untuk variasi lama ferrnentasi diperoleh pada lama fermentasi selama 5 hari, untuk Trichoderma harzianum yang dibeli rnenghasilkan 0,1555 mL EtOH/gram kertas atau 12,27 %
berat etanol, sedangkan untuk Trichoderma harzianum yang dibiakkan sendiri menghasilkan 0,2346 mL EtOI-I/gram kertas atau 18,51 % berat etanol.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi Umar
"Telah dilakukan uji kelayakan peningkatan kadar menggunakan mini destilator portable. Penelitian ini berhasil mengetahui korelasi laju evaporasi terhadap variasi konsentrasi dan volume masukan dengan proses yang berlangsung berupa destilasi. Hasil diperoleh berupa volume campuran ethanol-air dalam kolom destilasi memiliki korelasi negative terhadap total volume output, konsentrasi ethanol awal terhadap total ouput memiliki korelasi positif, laju evaporasi bervariasi bergantung pada volume dan konsentrasi awal ethanol pada penelitian ini berkisar antara 1,38 x 10-3 ml/s hingga 8,05 x 10-3 ml/s, peningkatan konsentrasi Initial to Result Ratio terhadap konsentrasi awal memiliki korelasi negative namun menyiratkan kemungkinan keberadaan konsentrasi optimum di sebelah kiri 40% untuk dapat digunakan sebagai konsentrasi optimal low grade ethanol sebagai bahan bakar, loss dari portable mini destilator dibandingkan output sangat besar yakni berkisar antara 5,5% hingga 13,5% dari volume awal.

Feasibility test has been performed using elevated levels of portable mini-distillation. This research work to study the correlation rate of evaporation of various concentration and volume inputs to the process that took place in the distillation process. The Results is the volume of ethanol-water mixture in a distillation column has a negative correlation to the total volume of output, the initial ethanol concentration of total output has a positive correlation, the rate of evaporation varies depending on the volume and initial concentration of ethanol in this study ranged from 1.38 x 10 - 3 ml / s to 8.05 x 10-3 ml / s, increasing to Result Initial concentration ratio of initial concentration has a negative correlation but suggests the possibility of the existence of an optimum concentration in the left 40% to be used as the optimal concentration of ethanol as low grade materials burns, loss of a portable mini-distillation is very large compared to the output ranged from 5.5% to 13.5% of the initial volume."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50899
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Wahyuni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai proses pemisahan dua jenis campuran
alkohol, yaitu campuran etanol-air dan isopropil alkohol-air (IPA-air), melalui
proses pervaporasi dengan menggunakan membran Thin Film Composite (TFC)
komersial. Pengaruh temperatur umpan, konsentrasi umpan, dan tekanan pada sisi
permeat diinvestigasi berkaitan dengan kinerja membran TFC komersial dalam
proses pervaporasi tersebut. Untuk penentuan kondisi operasi, percobaan
pervaporasi dilakukan pada temperatur umpan 35, 39, 44 °C dan tekanan pada sisi
permeat sebesar 660, 510, 260 mmHg-a. Hasil studi menunjukkan bahwa untuk
proses pervaporasi campuran etanol-air, kondisi operasi yang terbaik adalah pada
temperatur umpan dan tekanan sisi permeat masing-masing 39°C dan 510 mmHg,
dengan nilai fluks dan selektivitas masing-masing 0,085 kg/m2.mnt dan 1,075.
Sedangkan untuk proses pervaporasi campuran IPA-air, kondisi operasi yang
terbaik adalah pada temperatur umpan dan tekanan sisi permeat masing-masing 39
°C dan 260 mmHg, dengan nilai fluks dan selektivitas masing-masing 0,0098
kg/m2.mnt dan 1,361. Lebih lanjut, dilakukan percobaan PV campuran azeotrop
etanol-air dan IPA-air pada kondisi operasi optimum yang telah diperoleh
sebelumnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa membran TFC hanya dapat
menurunkan konsentrasi etanol di permeat dari 95,5 menjadi 94,3 %-b dan
konsentrasi IPA dari 85,7 menjadi 83,5 %-b. Berdasarkan hasil tersebut, agar
dapat dimanfaatkan sebagai membran pervaporasi, maka membran TFC harus
direkayasa secara khusus dalam proses pembuatannya.

ABSTRACT
The separation of two alcohol mixtures, which are ethanol-water and
isopropyl alcohol-water (IPA-water) mixtures, through pervaporation process by
commercial Thin Film Composite (TFC) membrane is discussed in this thesis.
Effect of feed temperature, downstream pressure, and feed composition are
investigated regarding the performance of TFC membrane in the pervaporation
process. A preliminary study was performed at various feed temperatures (35 ? 44
°C) and downstream pressures (660, 510, 260 mmHg-a), to determine the
optimum operational condition. The result showed that the optimum operating
condition for the pervaporation of ethanol-water mixture was at 39 °C and 510
mmHg-a, with the value of permeate flux and selectivity, which were about 0.085
kg/m2.min and 1.075. While the optimum operating condition for the
pervaporation IPA-water mixture was at 39 °C and 260 mmHg-a, with the value
of permeate flux and selectivity, which were about 0.0098 kg/m2.min and 1.361.
Furthermore, the pervaporation of ethanol-water and IPA-water azeotrope
mixtures were done by utilizing the optimum operational condition from the
previous study. The ethanol and IPA concentration in permeate obtained
decreased from 95.5 and 85.7 % to 94.3 and 83.5 %-b, respectively. While, their
concentration in retentate increased to 96.3 and 87.9 %-b."
2012
T30639
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>