Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ABSTRAK
Jnana budaya merupakan seri penerbitan balai pelestarian nilai budaya bali, ntb, ntt. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun. Jnana budaya merupakan sebuah wadah untuk memberikan ruang dalam menyampaikan gagasan ataupun bersifat informasi berkaitan dalam bidang sejarah, sosial dan budaya."
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT ,
902 JNANA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ngurah Anom Kumbara
"ABSTRAK
Bangsa Indonesia multietnis dan multikultural, selain memiliki potensi kekayaan pengetahuan lokal (lokal genious) yang berkaitan dengan sistem pengobatan tradisional (etnomedicine), juga memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Sehingga Indonesia dikenal sebagai salah satu dari tujuh (7) keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati seperti potensi tanaman bergizi sangat potensian yang bisa dieksplorasi dan dieksploitasi lebih jauh. Oleh karena itu, upaya penelitian itu obat herbal,obat tradisional, dan kearifan lokal dalam mengelola pengguna obat-obatan herbal untuk kepentingan basis data terstruktur, kesehatan nasional dan ketahanan bangsa perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Studi ini bertujuan untuk mengungkap dan uraikan profil pasien yang pergi ke balian usada, filosi dan konsep penyakit, etnomedisin, dan sumber pengetahuan yang digunakan oleh penyembuh (balian usada) dalam pengelolaan penyakit kronis dalam pengobatan etnis balo. Penelitian ini dirancang menggunakan pendidekatan kualitatif (etnografi medis). Subjek penelitian (informan) adalah 11 balian usada dan 39 pasien yang pergi ke balian usada. Lokasi penelitian dilakukan di dia kabupaten yang mencirikan lingkungan dan budaya dominan yang berbeda, yaitu di daerah pengunungan Kintamani, Kabupaten Banglo dengan budaya dominan balo mula, dan buleleng yang ditandai dengan budaya dataran (bali majapahit).
Hasil penelitian menunjukan bahwa filsafat dan konsep sakit dan sehat pada etnis bali mengacu pada konsep keseimbangan eleman sistem dalam tubuh. JIka unsir tubuh dalam keadaan seimbangan maka kesehatan akan tercapai. Sebaliknya, jika keseimbangan terganggu maka akan terjadi penyakit. Kepercayaan etnis Bali terbagi dalam tiga kelompok, yaitu karena faktor alam (sakala), supernatural (niskala), dan campuran keduaya. Ada sembilan penyebab penyakit (etiologi) yang ditemukan pada etnis Bali, baik karna sakala, niskala, atau campuran keduanya. Manajemen Balian usada dalam pengobatan penyakit kronis meliputi diagnosis, terapi, pemberian ramuan obat-obatan, memadukan cara magis religius, cara alami, serta menyalurkan energi positif untuk mengembalikan eseimbangan unsur dan fungsi organ tubuh."
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Armini
"ABSTRAK
Kajian ini mengacu para teori Elitis yang menyebutkan bahwa pembaharuan di masyarakat lebih banyak dilakukan oleh kaum elit. Kaum elit jumlahnya terbatas namun memiliki kemampuan finansial dan pendidikan melebihi masyrakat pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan agama Islam di Lombok sejak awal masuknya Islam sampai saat ini. Metode penggalian data menggunakan metode observas lapangan, observasi pustaka, dan wawancara. Hasil kajian menunjukan bahwa, sejak pertamakali menginjak pulau Lombok ajaran AGama Islam mengalami berbagai fase perkembangan. Pada masa awal, penanaman dasar-dasar agama islam yang berpadu dengan kepercayaan lokal dan agama-agama yang telah ada sebelumnya. Setelah dasar-dasar slam mulai dilakukan oleh para tuan guru. Para tuan guru sangat intensif memberi pemahaman-pemahaman terkait ajaran agama islam. Bahkan, para tuan guru tersebut banyak memberi pandangan-pandangan baru berdasarkan ajaran Al-quran dan hadist. Peran tuan guru dalam memberikan pemahaman agama di Lombok masih berjalan sampai saat ini dalam bentuk ajaran agama islam modern. Para tuan guru mengajarkan pendidikan moderen pada para santrinya, salah satu contoh adalah pendirian The Islamic Centre di kota Mataran Nusa BenggaraBarat. The Islamic Centre akan menjadi pusat pendidikan Agama Islam Modern terbesar di Nusa Tenggara Barat"
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22 : 2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Agung Sumarheni
"Salah satu sarana untuk mempertebal keyakinan dan menghubungan diri dengan Ida sang Hyang Widi Wasa (tuhan yang maha esa) adalah dengan cara berkesenian. Tari rejang adat klasik pada umumnya mempunyai fungsi sebagai sarana upacara dalam rangkaian suatu upacara piodalan (dewa Yadnya). Karena agama hindu dalam menghubungan diri dengan tuhan lebih banyak dengan menggunakan simbul-simbul, seperti halnya dengan sarana tulisan aksara suci, upakaral banten, berkesenian (tari) dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi tari rejang adat klasik di desa bebandem, kabupaten karangasem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Objek penelitian ini adalah fungsi tari rejang adat klasik dalam upacarapiodalan di pura sanggar agung desa bebandem. teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan alat bantu perekam suara, dan pedoman wawancara.
Hasil penelitian ini ditemukan ada tiga fungsi tari rejang adat klasik di pura sanggar agung desa bebandem akbupaten karangasem tersebut: (1) Pada bagian pertama (memendet) adalah sebagai penyambutan kepada para dewa dan dewi yang turun dari kahyangan ke bumi, (2) bagian kedua (rejang) sebagai simbol dewa dan dewi yang menuntun bhatara bhatari turun kedunia (3) pada bagian ketiga (memande) sebagai ucapan syukur, dan menghibur para dewa dewi dan bhatara bhatari yang telah hadir dalam upacara"
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
T. Dibyo Harsono
"ABSTRAK
Keberadaan kain tapis yang merupakan hasil kerajinan tradisional masyarakat lampung sangat erat dengan kehidupan masyarakat adat lampung, yang telah berlangsung ratusan tahun. Kain tapis merupakan salah satu aset budaya masyarakat lampung, karena itu aset budaya lampung yang sangat berharga ini patut dan wajib kita lestarikan sebagai warisan budaya untu anak cucu kita. Untuk itu kegiatan pencatatan warisan budaya tak benda (WBTB) menganai kain tipis. Lampung ini dirasakan sangat penting untuk inventarisasi dan mendikumentasikan keberadaannya di Propinsi Lampung ini. Adaun untuj melengkapi hal itu perl adanya data-data yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil pengamatan atau observasi, data langan hasil dari wawancara dengan para informan serta pemilik/kolektor kain tipis, dan juga dilengkapi dengan studi kepustakaan untuk mencari referensi yang relavan. Sementara itu harus ada niat da kemauan serta komimen yang sungguh-sungguh untuk tetap menjaga, melestarikan warisan budaya ini, sebab tidak mustahil dalam jagka waktu yang tidak terlampau lama lagi kain tapis ini akan lenyap tanpa meninggalkan bekas lagi, sehingga anak cucu kita tidak akan mengetahui keberadaan warisan budaya leluhur mereka."
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22 : 2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masgaba
"ABSTRAK
Artikel ini mendeskripsikan prosesi upacara kalomba dan mengalisis makna dan fungsi upacara kalomba bagi kehidupan komunitas adat ammatoa. Artikel ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu menyajikan data deskruptif berupa hasil wawancara dan perilaku orang-orang yang diamati pada saat berlangsungnya upacara ritual kalomba. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: wawancara, observasi, dokumentasi dan pustaka. Hasil penelitian menunjukan kata kalomba merupakan istilah dalam bahasa Konjo yang berarti pesta yang bertujuan memohon keselamatan bagi si anak, terutama bila sakit0sakitan. Profesi upacara ritual diawali dengan pembacaan doa oleh pusanro, andingingi, dan ditutup dengan pemberian sumbangan (solo) dari keluarga dan kerabat. Di dalam ritual terdapat beberapa simbol yang mengandung makna, baik dalam sajian maupun dalam tindakan. Ritual ini memeliki fungsi sosial, fungsi tolak bala dan fungsi spiritual bagi komunitas adat ammatoa."
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22 : 2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wakhyuning Ngarsih
"ABSTRAK
Kearifan lokal masyarakat molo utara dalam mengelola pangan tercermin melalui beberapa hal. Diantaranya pelaksanaan ritual untuk mengawali masa tanam, sebelum panen dan sesudah panen; kepercayaan terhadap tuhan Allah dan tuhan bumi; serta pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan pangan. Kajian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana kearifan lokal yang dimiliki masyarakat molo utara tersebut dapat mewujudkan ketahana pangan. Proses kajian mengacu pada konsep ketahanan pangan yang ditawarkan oleh Scanlan. Kajian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi pustaka untuk mendukung data-data lapangan. Hasil kajian menunjukan bahwa berbasis kearifan lokal yang dimiliki, pada kenyataannya masyarakat molo utara dapat mencapai ketahanan pangannya sendiri. Kebijakan swasembada beras kiranya tidak dapat mengakomodir persoalan pangan yang terjadi di Indonesia. Sebaiknya kebijakan semacam ini harus digantikan oleh kebijakan baru yang lebih mengena pada masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wolayah yang ada di Indonesia"
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawidiwati
"Sejak dilantikan sebagai presiden republik Indonesia periode 2014-2019, Joko Widodo telah membangun sebuah visi pembangunan "Indonesia sebagai poros maritim dunia". Visi ini telah jelas uapaya mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai progam pemerintah dalam bidang pembangunan sumber daya maritim. Gayung bersambut dengan visi tersebut, studi-studi tentang maritim bermunculan dai berbagai perspektif yang berusahan menonjolkan kekuatan sumber daya maritim yang berbagai perspektif yang berusaha menonjolkan kekuatan sumber daya maritim yang beraneka ragam. Namum ditengah dorongan pemerintah dan dukungan studi pengembangan sumber daya maritim tersebut, meninggalkan aktivitas bidang kemaritiman. Karena itu, studi ini mencoba menyajikan mengurai faktor-faktor penyebab sehingga mereka beralih. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian deskriptif, dan untuk memperoleh data yang akurat penulis melakukan wawancara mendalam terhadap 3 (tiga) pelaku disertai dengan metode jiwa melaut yaitu 1) beratnya kehidupan laut, 2) faktor keamanan, 3) faktor modal dan teknologi, dan 4) terdapat lahan pekerjaan lain yang lebih menjanjikan."
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman rema I Nyoman sunarya
"ABSTRAK
Budidaya tanaman padi dibali telah dikenal sejak sebelum masehi dan berlanjut bingga kini, masih menjadi panganan andalan bagi masyarakat Bali. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pembudidayaan tanaman padi yang berbasis kearifan lokal Bali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang datanya, dikumpulkan melalui studi pustaka, kemudian dioalah, diinterpresentasikan, dan disimpulkan, sertadisajikan berupa narasi. Hasil penelitian ini berupa data-data mengenai proses perkembangan budidaya tanaman padi yang termuat pada prasasti Bali Kuno dan naskah-naskah lontar dari menanam padi sampai menikmati hasilnya. Aktivitas pertanian ini dikelola sesuai kearifn lokal masyarakat Bali, yakni selalu memperlakukan tanah dan tanaman secara hormat karena dipercaya sebagai perwujudan Dewi Ibu Pertiwi dan Dewi Sri sebagai berkah dari tuhan yang akan membawa kesejahteraan kepada umat manusia. "
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Jayanti
"ABSTRAK
Etnik mbojo (bima) memiliki suatu tradisi yang unik yakni mengenakan rimpu bagi para perempuannya. Rimpu merupakan suatu tata cara berpakaian khas masyarakat bima (mbojo) yang telah ada sejak dulu dan dikenakan secara turun-temurun. Rimpu terbagai ke dalam dua bentuk sesuai dengan status sosial yang disandangnya. Rimpu bagi yang masih remaja atau belum meningkah menganakan rimpu colo, sedangkan perempuan yang telah menikah mengenakan rimpu pida. Tulisan ini menggunakan metode yakni metode observasi, wawancara dan kajian pustaka. Adapun teori yang digunakan adalah teori Neofungsional. Rimpu dalam masyrakata Bima merupakan pakaian keseharian yang dikenakan untuk menutupi ubuh bagian atas yakni kepala. Sesuai adat-istiadat etnik Mbojo seseorang perempuan hendaknya menutup kepada hingga bagian kesopanan bagi masyarakat bima (Mbojo)"
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>