Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nurjanah
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi serta Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI selama enam bulan (April--September) untuk menguji keamanan ekstrak etanol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) terhadap kualitas spermatozoa tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague-Dawley. Pemberian perlakuan berupa pencekokan dilakukan selama 90 hari berturut-turut terhadap 24 ekor tikus putih jantan yang dibagi dalam empat kelompok. Satu kelompok kontrol (KK) dicekok dengan akuades dan tiga kelompok eksperimen (KE1, KE2, dan KE3) dicekok dengan suspensi ekstrak etanol daun jati belanda dengan dosis berturut-turut, 1, 2, dan 4 g/kg bb/hari. Pada hari ke-91, tikus dibius dengan eter lalu dibedah kemudian dilakukan penghitungan konsentrasi, motilitas, dan abnormalitas spermatozoa. Hasil pengamatan terhadap rata-rata konsentrasi (juta/mm), motilitas (%), dan abnormalitas (%) spermatozoa berturut-turut adalah sebagai berikut: KE1 (132,5 ± 24,77; 86,67 ± 6,06; 4,5 ± 1,1), KE2 (106,17 ± 39,52; 89,67 ± 6,53; 4,5 ± 0,89), KE3 (98,33 ± 25,77; 80 ± 4,47; 4,3 ± 1,82), KK (120,67 ± 26,98; 87 ± 6,63; 4,3 ± 1,04). Statistik terhadap parameter konsentrasi, motilitas, dan abnormalitas menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan demikian, pencekokan ekstrak etanol daun jati belanda (G. ulmifolia) setiap hari selama 90 hari berturut-turut tidak menurunkan kualitas spermatozoa tikus putih (R. norvegicus)."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S31378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurjanah
"Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran pengaruh terapi generalis dan latihan keterampilan sosial terhadap pencapaian identitas diri remaja panti asuhan di kabupaten Banyumas. Penelitian desain quasi experimental with pre-post test control group melibatkan remaja usia 12-20 tahun di 3 panti asuhan berjumlah 60 orang (30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kontrol) yang dipilih dengan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan identitas diri remaja meningkat sebanyak 5,13 poin (p value < 0,05) pada kelompok intervensi setelah mendapatkan terapi generalis dan latihan keterampilan sosial. Penelitian ini merekomendasikan perlunya terapi generalis dan latihan keterampilan sosial pada remaja untuk meningkatkan pencapaian identitas diri remaja.

The purpose of this study was identify of the influence of generalists therapy and social skills training on orphanage adolescent identity achievement in Banyumas. Quasi-experimental research design with pre-post test control group involved 60 adolescents ages 12-20 years in three orphanages (30 intervention group and 30 control persons) selected by purposive sampling.
Results showed self-identity adolescents increased by 5.13 points (p value <0.05) in the intervention group after given a generalist therapy and social skills training. This study recommends the need for generalists therapy and social skills training on adolescents to improve adolescent identity achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurjanah
"Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh seseorang untuk mengakhiri kehidupannnya. Perilaku bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk membunuh diri sendiri. Bunuh diri melibatkan ambivalensi antara keinginan untuk hidup dan keinginan untuk mati. Perilaku bunuh diri terdiri dari tiga tingkatan berupa ide/isyarat bunuh diri, ancaman bunuh diri, dan percobaan bunuh diri (Videbeck,2011). Seseorang yang berisiko melakukan bunuh diri adalah ketika mereka tidak mampu mendapatkan solusi dari permasalahan dan penderitaan yang dialami.
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memberikan gambaran hasil manajemen kasus spesialis pada klien risiko bunuh diri melalui pendekatan model stress adaptasi Stuart dan teori Chronic Sorrow Eakes di rumah sakit Marzuki Mahdi. Tindakan keperawatan diberikan kepada 11 klien dengan menggunakan terapi kognitif. Terapi kognitif yang diberikan pada klien menunjukkan peningkatan dalam pencegahan perilaku bunuh diri. Terapi kognitif menunjukkan efektifitas kemampuan klien untuk berpikir positif.
Rekomendasi: pada klien risiko bunuh diri dengan pendekatan model teori Chronic Sorrow bisa diberikan terapi kognitif. Untuk meningkatkan efektifitas perlu adanya terapi kombinasi bagi klien risiko bunuh diri.

Suicide is considered as a conscious of a person to end her or his life. Suicidal behavior is a deliberate act to kill her or himself. Suicide involves an ambivalence between the desire to live and wanting to die. Suicidal behavior consists of three tiers in the form of ideas / cues suicide, self unuh threats, and suicide attempts (Videbeck, 2011). Someone at risk of suicide is when they are not able to get the solution of problems and suffering.
The purpose of writing this scientific paper was to describe the result of specialized case Stuart’s Stress Adaptation and Eakes’s Chronic Sorrow Theories in Marzuki Mahdi Hospital. The Nursing interventions were provided to 11 clients using cognitive therapy. The cognitive therapy provided to the clients showed the improvement in the prevention of suicidal behavior. The cognitive therapy has demonstrated the effectiveness of positive thingking abilitiet of the cliens.
It is recommended that the suicidal risk clients can be treated with ognitive therapy using the combination of the Stuart’ Stress Adaptation and Eakes’ Chronic Sorrow Theories, as well as the combination of other therapies to be complemented to each other.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah Siti Nurjanah
"Secara global setiap tahunnya pneumonia menyebabkan kematian hampir sebanyak 1 juta pada anak usia dibawah 5 tahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun (Baduta). Period prevalence pneumonia pada anak Baduta berdasarkan data Riskesdas 2013 sebesar 1,7%.
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak baduta di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan masingmasing variabel yang diteliti, dan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan berhubungan secara statistik dengan kejadian pneumonia pada baduta: umur 13-23 bulan berisiko 1,7 dibandingkan umur 0-12 bulan, tidak diberikan kolostrum (OR=1,742; 95% CI= 1,140-2,664), belum diberikan imunisasi campak karena umur anak (OR= 0,548; 95% CI= 0,388-0,773), tinggal di perdesaan (OR=1,448; 95% CI= 1,093-1,919), ada asap hasil pembakaran (OR=1,511; 95% CI= 1,142-1,998), ventilasi ruangan masak/dapur kurang (OR=1,829; 95% CI= 1,279-2,614), dan status sosial ekonomi rendah (OR=1,807). Belum dapat disimpulkan hubungan yang pasti bermakna secara statistik karena analisis dilakukan sampai bivariat, perlu dilakukan analisis multivariat.

Globally each year, pneumonia causes almost 1 million deaths in children under 5 years of age. Populations susceptible to pneumonia are children aged less than 2 years. Period prevalence of pneumonia in children under two years based on data Riskesdas 2013 by 1.7%.
The aim of this study is to reveal the factors associated with the incidence of pneumonia in children under two years in Indonesia using data Riskesdas 2013. The study design was cross-sectional. Univariate analysis is used to describe each of the variables studied, and bivariate analysis is used to examine the relationship between the dependent and independent variables.
The results showed statistically associated with the incidence of pneumonia in children under two years old: age 13-23 months of age at risk of 1.7 compared to 0-12 months, not given colostrum (OR = 1.742; 95% CI = 1.140 to 2.664), not given measles immunization for the child's age (OR = 0.548; 95% CI = .388 to .773), live in rural areas (OR = 1.448; 95% CI = 1.093 to 1.919), there was the smoke of burning (OR = 1.511; 95% CI = 1.142 -1.998), ventilate the room cookware / kitchen less (OR = 1.829; 95% CI = 1.279 to 2.614), and lower socioeconomic status (OR = 1.807). Can not be concluded definite relationship was statistically significant due to the bivariate analyzes were performed, multivariate analysis is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S61406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurjanah
"ABSTRAK
Kecanduan game online banyak dialami oleh remaja karena tidak dapat mengontrol diri dengan baik. Remaja yang kecanduan game online memiliki perilaku bermain yang berlebihan yang mempengaruhi kemampuan penyesuaian sosialnya. Kecanduan game online dapat menghambat remaja untuk melakukan tugas sekolah, melakukan aktivitas sosial, dan menurunkan kualitas hubungan dengan keluarga besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan game online dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas 10 dan 11 di SMAN 8, SMAN 26 dan SMAN 37 Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yang dimulai dengan screening kemudian dilakukan pengambilan sampel total siswa yang mengalami adiksi game online dengan jumlah sampel sebanyak 686 siswa. Analisis univariat menggunakan uji statistik tendensi sentral dan distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman-rho. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan dan hubungan lemah antara kecanduan game online dengan penyesuaian sosial siswa (p <0,05; R -0,193). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat adiksi game online maka semakin rendah kemampuan penyesuaian sosial remaja pada aspek pekerjaan di luar rumah, kegiatan sosial dan rekreasi serta keluarga besar. Sekolah dapat bekerjasama dengan perawat dalam mengadakan seminar yang berhubungan dengan kecanduan game online dan remaja bisa
Online game addiction are mostly experienced by teenagers because teenagers cannot control themselves properly. Teenagers who experience online game addiction have excessive playing behavior that affects social adjustment abilities. Online game addiction can prevent teenagers from doing school work, social activities and reduce the quality of relationships with extended families. This study was conducted aimed at identifying the relationship of online game addiction with social adjustment of 10th and 11th grade students of Public High School 8, Public High School 26 and Public High School 37 Jakarta. The design of this study used a cross sectional which began with screening then total sampling of students who experience online game addiction with total sample 686 students. Univariate analysis uses the test of central tendency statistics and frequency distribution, while bivariate analysis uses the Spearman-rho correlation test. The results of this study indicate that there is a significant negative relationship and strength of the weak relationship between online game addiction and students' social adjustment (p <0.05; R -0.193). The results concluded that the higher level of online game addiction, the lower social adjustment ability of adolescents in aspects of work outside home, social and leisure activities and extended family. The school can collaborate with nurses in holding seminars related to online game addiction and teenagers can do hobby and coping activities to reduce online game play behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurjanah
"Alpukat Betawi merupakan sebuah pelayanan publik elektronik yang memiliki tujuan untuk memudahkan pelayanan administrasi kependudukan di Provinsi DKI Jakarta. Walaupun demikian, tidak semua pelayanan elektronik memiliki kualitas pelayanan yang baik terlihat dari adanya sejumlah permasalahan, seperti sistem yang kurang berjalan dengan baik dan tidak dapat diakses tepat waktu, serta keamanan data yang tidak terbebas dari risiko berbahaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas Alpukat Betawi menggunakan pendekatan e-service quality. Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan data mix method, yaitu menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif melalui survei, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa e-service quality pada pelayanan kependudukan elektronik Alpukat Betawi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk ke dalam kategori baik dengan 92%. Hal ini terbukti dari empat dimensi e-service quality yang dikemukakan Papadomichelaki Mentzas (2012) tergolong ke dalam kategori baik yang ditunjukkan pada dimensi efisiensi, dimensi kepercayaan, dimensi keandalan, dan dimensi dukungan bagi masyarakat.

Alpukat Betawi is an electronic public service that has the aim of facilitating population administration services in the DKI Jakarta Province. However, not all electronic services have good service quality, which can be seen from a number of problems, such as systems that do not work well and cannot be accessed on time, and data security that is not free from dangerous risks. Therefore, this study aims to analyze the quality of Alpukat Betawi using an e-service quality approach. The research approach used in this study is quantitative with a mixed-method data collection technique, which combines quantitative and qualitative methods through surveys, in-depth interviews, and literature studies. The results of this study indicate that the e-service quality of the Betawi Avocado electronic population service in the DKI Jakarta Provincial Government is in the good category with 92%. This is evident from the four dimensions of e-service quality proposed by Papadomichelaki Mentzas (2012) which belong to the good category as indicated by the dimensions of efficiency, the dimensions of trust, the dimensions of reliability, and the dimensions of support for the community."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library