Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Anisa Salsabila
"Sebelum penyelenggaraan Olimpiade tokyo 2020 dibatalkan, tidak semua masyarakat Jepang setuju untuk menolak acara ini, beberapa diantaranya menunjukan penerimaan untuk tetap diaadakan. Tujuan penelitian ini akan membahas mengenai tindak tutur penerimaan Olimpiade Tokyo 2020 masyarakat Jepang terhadap Olimpiade Tokyo 2020 melalui ujaran dalam media sosial twitter. Penelitian ini menggunakan teori Searle (1979) dengan metode yang digunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis penelitian, peneliti menemukan 39 jumlah tuturan penerimaan yang diklasifikasikan menjadi 3 jenis tuturan penerimaan yang diujarkan melalui media sosial twitter diantaranya; penerimaan dengan argumen, penerimaan argumen dan retoris, serta penerimaan retoris dan argumen.
Before the 2020 Tokyo Olympics was cancelled, not all Japanese people agreed to reject this event, some of them showed acceptance to keep it going. The purpose of this study will examine the acceptance speech of the 2020 Tokyo Olympics of the Japanese people towards the 2020 Tokyo Olympics through utterances on twitter social media. This research uses Searle's theory (1979) with the method used descriptive qualitative. Based on the results of the research analysis, the researcher found 39 acceptance utterances which were classified into 3 types of acceptance utterances uttered through Twitter social media including; acceptance with arguments, acceptance of arguments and rhetoric, and acceptance of rhetoric and arguments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anisa Salsabila
"Pada hukum Islam, pembagian harta warisan ialah salah satu kajian Islam yang pada keilmuan islam dibahas secara khusus pada fiqh mawaris. Dalam praktiknya terdapat pewarisan yang tidak mengikutsertakan anak dari pewaris dengan berbagai alasan. Metode penelitian yang digunakan adalah Doktrinal, yang mengacu kepada norma hukum sebagai sasaran penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode analisis kualitatif. Rumusan masalah yang digunakan ialah bagaimana upaya hukum terhadap anak yang tidak diperhitungkan sebagai ahli waris dalam Penetapan Waris Nomor 195/Pdt.P/2020/PA.KBr. dan bagaimana kekuatan pembuktian Tes DNA dibandingkan dengan Akta Kelahiran dalam Putusan Gugatan Pembatalan Penetapan Waris berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Agama Padang Nomor 11/Pdt.G/2023/PTA.Pdg.. Dalam hal Upaya hukum yang dapat digunakan oleh anak dibawah umur yang tidak diikut sertakan sebagai ahli waris dimana sudah terbitnya Penetapan Waris ialah Kasasi dan Peninjauan Kembali. Berkaitan dengan kekuatan pembuktian Tes DNA dibandingkan dengan Akta Kelahiran ialah Tes DNA diperlukan untuk mengklarifikasi pengakuan dari Ibu si anak yang menyatakan bahwasanya anak tersebut bukanlah anak dari si Pewaris. Saran yang diberikan ialah agar pembagian waris dijalankan berdasarkan prinsip keadilan dan kepastian hukum sehingga yang menerima waris benar-benar orang yang berhak sesuai hukum yang berlaku dan agar dalam hal adanya ketidakpastian mengenai ahli waris yang benar-benar bernasab kepada pewaris, hendaknya hukum acara yang mengatur mengenai pewarisan baiknya mengakomodir mengenai tes DNA secara lebih komprehensif.
In Islamic law, the division of inheritance is one of the Islamic subjects discussed specifically in Islamic jurisprudence (fiqh mawaris). In practice, many cases of inheritance occur that do not include the children of the deceased for various reasons. This study aims to analyze the legal efforts to preserve the rights of heirs to the inheritance that belongs to them based on inheritance law. The research method used is Doctrinal, which refers to legal norms as the research target. This research uses secondary data with a qualitative analysis method. The problem statements used are: How are the legal efforts for children who are not considered as heirs determined in Inheritance Determination Number 195/Pdt.P/2020/PA.KBr., and What is the strength of DNA testing compared to Birth Certificates in the Decision to Annul the Inheritance Determination based on the Decision of the Higher Religious Court of Padang Number 11/Pdt.G/2023/PTA.Pdg.? Regarding the legal remedies available to underage children who were not included as heirs after the issuance of the Inheritance Determination, they include Cassation and Review. In relation to the strength of DNA testing compared to Birth Certificates, DNA testing is necessary to clarify the statement made by the child's mother, indicating that the child is not the offspring of the deceased. The suggestion provided is that the distribution of inheritance should be carried out based on the principles of justice and legal certainty, ensuring that the inheritors are those entitled according to applicable law. In cases of uncertainty regarding the rightful heirs of the deceased, the procedural law concerning inheritance should ideally accommodate DNA testing more comprehensively."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library