Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Intan Raihanah
"Metode pembelajaran jarak jauh yang diterapkan di Indonesia memunculkan berbagai kendala bagi siswa. Seperti beban tugas, kejenuhan, rasa malas dan kurang peduli pada sekolah, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan motivasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peran dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa dan self-regulated learning secara bersamaan terhadap motivasi akademik. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMA di Indonesia yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh (N=223). Terdapat tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yakni Academic Motivation Scale Short Indonesian Version untuk mengukur motivasi akademik, Social Provisions Scale untuk mengukur dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa, dan Self-Regulated Online Learning untuk mengukur self-regulated learning. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan teknik statistik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa dan self-regulated learning secara bersamaan berperan terhadap motivasi akademik sebesar 18,2% (R2=0,182, p<0,05), dimana self-regulated learning memberikan sumbangan terbesar yakni 18,9% dan -0,7% sisanya merupakan sumbangan dari dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa. Oleh karena itu, self-regulated learning dapat dikatakan sebagai faktor yang penting dimiliki oleh siswa untuk menjaga dan meningkatkan motivasi akademiknya.

The distance learning method applied in Indonesia raises various difficulties for students. These include workload, boredom, feeling lazy, and lacking in attentiveness about school, which in turn has an impact on the declining of academic motivation. This study aims to determine whether there is a role of a perceived social support from parents and self-regulated learning simultaneously toward academic motivation. The participants of this study are high school students in Indonesia who are undergoing distance learning (N=233). There are three measuring tools that are used in this study, namely Academic Motivation Scale Short Indonesian Version to measure academic motivation, Social Provisions Scale to measure perceived social support, and Self-Regulated Online Learning to measure self-regulated learning. The data collected is processed using multiple regression statistical techniques. The result of the study showed that there is a role of perceived social support from parents and self- regulated learning simultaneously toward academic motivation by 18,2% (R2=0,182, p<0,05), where self-regulated learning gave the largest contribution, namely 18.9% and the remaining - 0.7% is a contribution from perceived social support from parents. Therefore, self-regulated learning is said to be an important factor for students to maintain and improve their academic motivation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Intan Raihanah
"Metode pembelajaran jarak jauh yang diterapkan di Indonesia memunculkan berbagai kendala bagi siswa. Seperti beban tugas, kejenuhan, rasa malas dan kurang peduli pada sekolah, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan motivasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peran dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa dan self-regulated learning secara bersamaan terhadap motivasi akademik. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMA di Indonesia yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh (N=223). Terdapat tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yakni Academic Motivation Scale Short Indonesian Version untuk mengukur motivasi akademik, Social Provisions Scale untuk mengukur dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa, dan Self-Regulated Online Learning untuk mengukur self-regulated learning. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan teknik statistik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa dan self-regulated learning secara bersamaan berperan terhadap motivasi akademik sebesar 18,2% (R2=0,182, p<0,05), dimana self-regulated learning memberikan sumbangan terbesar yakni 18,9% dan -0,7% sisanya merupakan sumbangan dari dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa. Oleh karena itu, self-regulated learning dapat dikatakan sebagai faktor yang penting dimiliki oleh siswa untuk menjaga dan meningkatkan motivasi akademiknya.

The distance learning method applied in Indonesia raises various difficulties for students. These include workload, boredom, feeling lazy, and lacking in attentiveness about school, which in turn has an impact on the declining of academic motivation. This study aims to determine whether there is a role of a perceived social support from parents and self-regulated learning simultaneously toward academic motivation. The participants of this study are high school students in Indonesia who are undergoing distance learning (N=233). There are three measuring tools that are used in this study, namely Academic Motivation Scale Short Indonesian Version to measure academic motivation, Social Provisions Scale to measure perceived social support, and Self-Regulated Online Learning to measure self-regulated learning. The data collected is processed using multiple regression statistical techniques. The result of the study showed that there is a role of perceived social support from parents and self-regulated learning simultaneously toward academic motivation by 18,2% (R2=0,182, p<0,05), where self-regulated learning gave the largest contribution, namely 18.9% and the remaining -0.7% is a contribution from perceived social support from parents. Therefore, self-regulated learning is said to be an important factor for students to maintain and improve their academic motivation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regia Lidwina Ginandra
"Perubahan kegiatan belajar menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) membawa berbagai perubahan yang dapat menyebabkan menurunnya semangat dan keterlibatan, yang disebabkan karena menurunnya motivasi akademik pada siswa SMA. Motivasi akademik dapat ditingkatkan dengan faktor internal, yaitu persepsi terhadap dukungan sosial dan grit. Penelitian ini ingin melihat kontribusi dari persepsi terhadap dukungan sosial dan grit secara bersama-sama pada motivasi akademik. Pengukuran motivasi akademik pada penelitian ini menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi terhadap dukungan sosial diukur dengan menggunakan Social Provisions Scale (SPS) dan grit diukur dengan Grit Short Scale (GRIT-S). Data dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring. Sebanyak 222 siswa SMA yang sedang menjalani PJJ dilibatkan dalam penelitian ini, dan berdasarkan analisis multiple linear regression, didapatkan hasil bahwa persepsi terhadap dukungan sosial dan grit secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan senilai 8.7% terhadap motivasi akademik (F = 10.3, R = 0.087, Adjusted R = 0.078, p<0.05). Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak terkait untuk menjaga dan mengembangkan dukungan sosial dan juga grit pada siswa agar motivasi akademik dapat tetap baik walaupun dihadapkan pada kondisi PJJ.

The change in learning activities from face-to-face classes to distance learning brings various changes that can cause a decrease of student’s enthusiasm and involvement. This changes is caused by a decrease in academic motivation in high school students. Academic motivation can be increased by internal factors, namely perceived social support and grit. This study wants to see the contribution of perceived social support and grit on academic motivation. This study use Academic Motivation Scale (AMS) for measuring academic motivation, Social Provisions Scale (SPS) for measuring perceived social support, and Grit Short Scale (GRIT-S) for measuring grit. The data in this study were obtained using a questionnaire distributed through online platform. A total of 222 high school students who were undergoing PJJ were involved in this study. Based on multiple linear regression analysis, it was found that the perceived social support and grit had a significant contribution of 8.7% to academic motivation (F = 10.3, R = 0.087, Adjusted R = 0.078, p = 0.05). Therefore, related parties need to maintain and develop social support and grit for students so that academic motivation can remain high even when faced with distance learning conditions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairun Nisa
"Self regulated learning merupakan aspek yang penting dalam kesuksesan akademik siswa. Pada sisi personal, goal orientation diketahui mempengaruhi komitmen seseorang dalam meregulasi dirinya pada proses belajar. Pada sisi kontekstual, classroom goal structure diketahui juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya self regulated learning siswa. Pada masyarakat Indonesia yang cenderung embedded, classroom goal structure sebagai faktor kontekstual diasumsikan memiliki peran yang lebih besar dibandingkan dengan goal orientation. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kontribusi peran goal orientation dan classroom goal structure sebagai terhadap self regulated learning.
Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan partial correlation. Sebanyak 301 siswa sekolah menengah atas menjadi partisipan dalam penelitian ini. Goal orientation dan classroom goal structure diukur menggunakan adaptasi dari sub tes personal goal orientarion dan perception about classroom goal structure pada alat ukur Pattern of Adaptive Learning Scale. Self regulated learning diukur dengan alat ukur yang dikonstruksi berdasarkan dimensi self regulated learning yang dikemukakan oleh Lindner dan Harris 2002. Ketiga jenis classroom goal structure ditemukan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap self regulated learning. Adapun kontribusi goal orientation terhadap self regulated learning hanya didapatkan dari mastery goal orientation saja. Akan tetapi, secara keseluruhan, kontribusi goal orientation ditemukan lebih besar dibandingkan classroom goal structure terhadap self regulated learning.

Self Regulated Learning SRL is an important aspect in determining students 39 success in academic. At the personal side, goal orientation is known to be able to influence how much one puts a commitment in regulating oneself in studying process. At contextual side, classroom goal structure is also known to be affecting the degree of SRL in students. In Indonesia 39 s context which is prone to be more towards embedded culture, classroom goal structure as a contextual factor is assumed to have a bigger role in influencing SRL compared to goal orientation. This research is intended to test how significant is the role of goal orientation and classroom goal structure to SRL.
Research analysis was conducted using partial correlation. 301 high school students in Depok city became the participants in this research. Classroom goal structure and goal orientation were measured by adaptation from sub test perception on classroom goal structure and personal goal orientation using Pattern of Adaptive Learning Scale instrument. Meanwhile SRL was measured using an instrument that was constructed using a theory by Lindner and Harris 2002 . The 3 types of classroom goal structure was found to have a significant contribution to SRL. While contribution of goal orientation to SRL was only significantly found in mastery goal orientation. Nevertheless, overall, the contribution to SRL by goal orientation was found to be higher compared to classroom goal structure."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T46975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuny Zalikhatul Mardhiyah
"Remaja perlu melakukan aktivitas eksplorasi sebelum berkomitmen terhadap pilihan karier, akan tetapi masih banyak siswa SMA yang belum melakukan eksplorasi karier dan tidak yakin dengan pilihan kariernya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konsep diri akademik dalam memperantarai hubungan antara regulasi diri dalam belajar dan komitmen terhadap pilihan karier pada siswa SMA. Komitmen terhadap pilihan karier adalah kondisi ketika seseorang yakin pada pilihan kariernya, optimis dengan masa depan kariernya dan sadar akan adanya hambatan karier. Komitmen terhadap pilihan karier penting dimiliki siswa SMA karena merupakan komponen utama dalam pembentukan identitas diri.
Penelitian ini memfokuskan pada dimensi vocational exploration and commitment, yaitu keterbukaan untuk mengeksplorasi berbagai pilihan karier sebelum berkomitmen pada pilihan karier tertentu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan partisipan penelitian berjumlah 315 orang siswa SMA kelas X-XI. Pengukuran komitmen terhadap pilihan karier dilakukan dengan alat ukur Commitment to Career Choices Scale skala vocational exploraton and commitment. Pengukuran regulasi diri dalam belajar menggunakan Motivated Strategies and Learning Questionnaire, sedangkan konsep diri akademik diukur dengan menggunakan Academic Self Concept for Adolescents Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dalam belajar memengaruhi komitmen terhadap pilihan karier melalui konsep diri akademik. Keterampilan regulasi diri dalam belajar yang diterapkan dengan konsisten akan membentuk konsep diri akademik yang positif dan berdampak pada meningkatnya komitmen terhadap pilihan karier pada siswa SMA.

Adolescents need to explore before committing to career choice, but there are still many high school students who have not done career exploration and are unsure of their career choices. This study aims to determine the role of academic self concept in mediating the relationship between self regulation learning and commitment to career choice among high school students.Commitment to career choice is a condition includes self confident of one's career choice, a positive sense of one's vocational future and an awareness of potential obstacles. Commitment to career choice is important for high school students because it is a major component in the identity formation process.
This research focuses on the dimensions of vocational exploration and commitment, namely openness to explore career choices before committing to a particular career choice.
This research uses quantitative approach with 315 students of high school students of X XI class. Measurement of commitment to career choice is done by measuring tool Commitment to Career Choices Scale vocational exploraton scale and commitment. Measurement of self regulation in learning using Motivated Strategies and Learning Questionnaire, while the academic self concept was measured using the Academic Self Concept for Adolescents Scale.
The results show that self regulation in learning affects commitment to career choice through academic self concept. The self regulated skills in applied learning consistently will shape the positive academic self concept and impact on the increased commitment to career choice among high school students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Kristiyani
"Penelitian menguji kontribusi parental beliefs dan self-regulated learning siswa secara bersama-sama terhadap pemahaman bacaan siswa SMP di Bali. Pengujian untuk melihat kontribusi antara parental beliefs suku Bali terhadap pemahaman bacaan siswa dan kontribusi self-regulated learning terhadap pemahaman bacaan juga dilakukan secara terpisah. Sampel penelitian ini terdiri dari 71 anak yang merupakan siswa SMP dan orang tua yang berasal dari suku Bali yang berdomisili di Kabupaten Karangasem, Bali. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan metode nonprobability sampling melalui teknik convenience sampling.
Dalam penelitian digunakan alat ukur yang berupa pertanyaan terbuka untuk mengukur pemahaman bacaan siswa, alat ukur The Parental Beliefs Questionnaire untuk mengukur beliefs orang tua dan Motivated Strategies for Learning untuk mengukur self-regulated learning siswa, dan pengukuran IQ menggunakan CFIT 2A. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 23 serta analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa parental beliefs dan self-regulated learning siswa secara bersama-sama memengaruhi pemahaman bacaan siswa SMP di Bali. Begitu pula dengan self-regulated learning yang berpengaruh secara signifikan positif terhadap pemahaman bacaan. Akan tetapi, parental beliefs tidak memiliki kontribusi langsung secara positif terhadap pemahaman bacaan. Pada penelitian selanjutnya perlu mengukur beliefs dan perilaku dari orang tua sekaligus terkait dengan pemahaman bacaan pada siswa SMP.

The research examined the contribution of parental beliefs and students' self-regulated learning simultaneously toward students' reading comprehension of junior high school in Bali. The separate examination has also been carried out namely the contribution of Balinese parental beliefs on students' reading comprehension and the contribution of students' self-regulated learning on reading comprehension. The sample of this research consisted of 71 junior high school students and Balinese parents living in Kabupaten Karangasem, Bali. This research sample was obtained using the nonprobability sampling method through convenience sampling technique.
The research used questionnaires taken from Reading Comprehension Measuring Tools in order to measure students' reading comprehension, The Parental Beliefs Questionnaire to measure parents' beliefs and Motivated Strategies for Learning to measure students' self-regulated learning and CFIT 2A to measure students' intelligence. The research data were analyzed using multiple regression analysis and simple regression analysis conducted using SPSS 23 and qualitative analysis.
The results showed that parental beliefs and students' self-regulated learning simultaneously influenced students' reading comprehension in Bali. Students' self-regulated learning also had a significantly positive effect on reading comprehension. However, Balinese's parental beliefs did not directly contribute to reading comprehension. Thus, for further research it is necessary to measure the effect of parents' beliefs and behaviours simultaneously on students' reading comprehension in junior high school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Laura T. V.
"Sehunk & Zimmerman (2003) mengemukakan bahwa siswa yang diasumsikan termasuk kategori ?seMregu1a1ed ? adalah siswa yang aktif dalam proses belajarnya, baik secara rnetakognitif, motivasi. maupun perilaku. Mereka menghasilkan gagasan, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tuj uan bclajarnya. Secara metakognitif mereka bisa memiliki strategi tertemu yang efektif dalam memproscs informasi. Sedangkan motivasi berbicara tentang semangat belajar yang sifatnya internal. Adapun perilaku, ditampilkannya adalah dalam bentuk tindakan nyata dalam belajar.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemandirian anak dalam belajar dengan melatihkan strategi-strategi Self Regulated Learning. Dengan demikian diharapkan siswa memiliki kesadaran dan mampu mengendalikan pengalaman belajar mereka sendiri.
Melalui pendekatan Seb' Regulated Learning, F dilatih agar memiliki kclcrampilan dalam meregulasi diri dalam proses belajar. F memiliki kesadaran yang memadai berkaitan dengan pemanfaatan strategi SRL, dalam belajar, namun terbatasnya kesempatan clalam mcnerapkan dan memonitor menyebabkan program ini belum berhasil membentuk kebiasaan belajar F yang lebih efektif
Self-regulated students are those who are active in learning by meta-cognition motivation or behavior (Schunk & Zimmerman, 2003). These students have ideas, feelings and actions to achieve their goals. Furthermore, they also have intcmal motivation which is the desire to study. They also show the appropriate behavior which is actually studying.
The aim of this program is to develop child?s independence in learning/studying by practicing self-regulated learning strategies. lt is hoped that the student would have the ability to control his learning experience by him self.
Subject F in this case, is practiced to have the ability to regulate him self in a learning process by the self-regulation learning strategy. F has the appropriate consciousness needed to use the SRL strategy in studying, but due to the lack of opporttmity in implementing and monitoring the program result, P has not developed an effective study habit.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Darmayanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah intervensi psikologis, yang pada umumnya dilakukan secara tatap muka dalam laboratorium, kelas atau Iingkungan lain, dapat dilakukan melalui jarak jauh. Intervensi psikologis pada penelitian ini diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar dari mahasiswa tahun pertama pada pendidikan jarak jauh. Dalam konteks sistem pendidikan jarak jauh formal, mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri dan menghadapi lingkungan belajar yang berbeda dengan sistem pendidikan tatap muka yang selama ini mereka kenal. Mahasiswa pendidikan jarak jauh diharapkan untuk mampu belajar mandiri jika mereka ingin sukses dalam belajarnya.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen lapangan dan dilakukan untuk menjawab dua hipotesis utama, yaitu: (1) intervensi akan meningkatkan secara signifikan kemampuan belajar mandiri dari mahasiswa tahun pertama pendidikan jarak jauh, (2) intervensi akan meningkatkan secara signifikan prestasi belajar dari mahasiswa tahun pertama pendidikan jarak jauh. Intervensi yang diberikan kepada mahasiswa dan khusus dikembangkan pada penelitian ini adalah keterampilan Self Regulated Learning (SRL) (dengan judul ?Strategi Belajar CERDAS pada Pendidikan Jarak Jauh?) dan keteladanan dari mahasiswa pendidikan jarak jauh yang berhasil (dengan judul ?Di Balik Toga Universitas Terbuka?).
Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Terbuka dari Program Administrasi Publik yang mclakukan registrasi pertama pada semester awal tahun 2004. Sampel penelitian di bagi dengan cara random assignment dalam tiga kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Analisis hipotesis dilakukan dengan Mulfivariate Analysis of Variances (MANOVA).
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan belajar mandiri yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,028). Namun, tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis lebih detail menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari salah satu komponen kemampuan belajar mandiri, yaitu komponen kebutuhan belajar, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,005).
Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan bahwa intervensi psikologis yang biasanya diberikan pada pendidikan tatap muka ternyata dapat efektif digunakan pada pendidikan jarak jauh. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi secara signifikan meningkatkan kebutuhan belajar yang kemudian meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.

This research was conducted to investigate whether psychological interventions, which usually are provided in face-to-face manners within laboratories, classrooms or other environments could also be given at a distance. The given psychological interventions were aimed at enhancing first year distance education students? self-directed learning abilities and achievement Within the context of formal distance education system, the first year students have to adapt to and to cope with the learning environment that is diiferent from that in the face-to-face educations system they are familiar with. The distance education students were expected to be self-directed learners to succeed in their studies.
This research was a field experimental research and was conducted to answer two main hypotheses as follows: (1) the interventions would significantly increase the first year distance education students?self-directed learning abilities, and (2) the interventions would significantly increase the first year distance education students? achievement. The interventions provided to the students were Self-Regulated Learning Skills (the title was ?Strategi Belajar CERDAS pada Pendidikan Jarak Jauh?) and Modeling of successful distance education learners (the title was ?Di Balik Toga Universitas Terbuka?).
The research subjects were students of Universitas Terbuka?s Public Administration Program, who were first registered in the first semester of 2004. The sample, were randomly assigned into three experimental groups and one control group. The hypotheses were tested using Multivariate Analysis of Variances (MANOVA).
The analysis results show that there was a significant diiference in self-directed learning abilities between the experimental groups and the control group (p = 0.028). However there were no significant diference between the experimental groups and the control group?s achievement. Further analysis also show that there was a significant gained scores of one of the self-directed learning skill components, namely the awareness of the need for learning between the experimental groups and the control group (p = 0.005).
In summary, this research proves that psychological interventions that are usually used in face-to-face education could effectively be used in distance education context as well. As the findings show that the interventions signiticantly increase students? awareness of the need to team that leads to the increase in their self-directed learning abilities.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
D686
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqika Rahmadini
"Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi COVID-19 memberikan tantangan bagi mahasiswa untuk menjaga motivasi akademiknya. Mahasiswa secara umum dinilai memiliki beban akademik dan non-akademik yang lebih berat dibandingkan jenjang pendidikan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu diteliti lebih lanjut variabel apa saja yang berperan penting terhadap motivasi akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran self-regulated learning dan persepsi dukungan sosial sebagai mediator dalam hubungan mindfulness dan motivasi akademik mahasiswa yang berkuliah secara PJJ. Partisipan penelitian terdiri dari 161 orang mahasiswa yang berkuliah di Indonesia secara PJJ karena pandemi COVID-19. Terdapat empat alat ukur yang digunakan yaitu Academic Motivation Scale (AMS), Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), Self-Regulated Online Learning (SROL) dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Data diambil melalui kuesioner daring dan dianalisis dengan model mediasi. Hasil penelitian menunjukkan self-regulated learning tidak memediasi hubungan mindfulness dan motivasi akademik. Peningkatan mindfulness tidak berdampak pada peningkatan self-regulated learning kendati self-regulated learning ditemukan dapat memprediksi motivasi akademik secara positif dan signifikan. Pada sisi lainnya, persepsi dukungan sosial memediasi hubungan antara mindfulness dengan motivasi akademik. Mindfulness dapat membantu peningkatan persepsi dukungan sosial yang dirasakan mahasiswa yang kemudian berdampak pula pada peningkatan motivasi akademik mahasiswa.

Distance learning during the COVID-19 pandemic posed challenge for university students to maintain their academic motivation. University students have a heavier academic and non-academic workload compared to previous levels of education. Therefore, it is important to investigate what variables play significant role in university students’ academic motivation. This study aims to examine the role of self-regulated learning and perceived social support as mediators in the relationship between mindfulness and academic motivation among university students who participated in distance learning. Participants were 161 university students in Indonesia who participated in distance learning during COVID-19 pandemic. Four instruments were used, namely: Academic Motivation Scale (AMS), Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), Self-Regulated Online Learning (SROL) and Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). The results indicated self-regulated learning did not mediate the relationship between mindfulness and academic motivation. Increased mindfulness did not increase self-regulated learning, even though self-regulated learning was found to predict academic motivation significantly positive. On the other hand, perceived social support was found to mediate the relationship between mindfulness and academic motivation. These results revealed that mindfulness can help university students to increase their perceived social support which then also has an impact on increasing their academic motivation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Untari
"Kualitas belajar siswa tergantung pada bagaimana ia mengarahkan dirinya sendiri di saat belajar, atau disebut dengan istilah self-regulated learning. Untuk dapat belajar secara efektif, siswa perlu mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menggunakan berbagai strategi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Namun, lingkungan belajar yang banyak diterapkan di sekolah dinilai kurang dapat mendorong perkembangan self-regulated learning. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dihadirkan metode belajar kolaboratif yang direkomendasikan memberikan lingkungan yang subur bagi berkembangnya self-regulated learning siswa.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tentang perkembangan penggunaan strategi-strategi self-regulaIed learning pada siswa SMU yang mengikuti kegiatan belajar kolaboratif. Studi ini melibatkan 14 orang subyek yang mengikuti kegiatan belajar kolaboratif selama 8 sesi. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara tentang penggunaan strategi sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan belajar kolaboratif. Selain itu, data percakapan dalam kegiatan belajar kolaboratif direkam dan digunakan untuk memperoeh gambaran tentang perkembangan penggunaan strategi selama kegiatan tersebut.
Data wawancara memberikan gambaran tentang penggunaan strategi-strategi self-regulated learning siswa dalam berbagai situasi belajar sehari-hari. Perbandingan hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya perbedaan penggunaan strategi pada situasi belajar di rumah, terutama pada strategi seeking information. Sementara data hasil percakapan menunjukkan bahwa perkembangan penggunaan strategi-strategi self-regulated learning selama kegiatan belajar kolaboratif dipengaruhi oleh berbagai struktur lingkungan yang dihadirkan, seperti bentuk tugas, kehadiran pakar, dan peran guru sebagai mediator."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>