Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Divanata Ongkosongo
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan manajemen risiko operasional pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menggunakan ISO 31000:2018 yang terdiri dari proses identifikasi, evaluasi dan mitigasi risiko yang terjadi pada proses operasional yang akan diterapkan pada UMKM ABC. Kajian ini penting untuk dilakukan mengingat UMKM merupakan salah satu faktor penggerak perekonomian negara namun memiliki tingkat kegagalan yang tinggi karena persaingan yang ketat dan cenderung lemah di banyak bidang seperti kualitas sumber daya manusia, modal yang terbatas, pengalaman serta pengetahuan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer melalui wawancara dengan pihak internal UMKM (Pemilik, Kepala, Barista dan Koki) dan data sekunder berupa dokumen internal UMKM seperti catatan organisasi, daftar menu, laporan keuangan dan catatan produksi. Kajian ini memberikan kontribusi bagi UMKM dalam memberikan solusi kompetitif untuk bertahan dan bersaing. Hasil analisis menunjukkan bahwa UMKM ABC memiliki terdapat 10 risiko operasional pada proses bisnis yang perlu ditangani. Risiko yang ditemukan pada proses input yaitu kualitas bahan baku makanan/minuman buruk, keterlambatan pengiriman bahan baku, bahan baku minuma/makanan kadaluarsa. Pada proses, ditemukan risiko kerusakan alat pembuat kopi dan minuman, kesalahan dalam proses memasak/meracik minuman, dan karyawan sakit. Pada proses output, risiko yang ditemukan yaitu makanan/minuman yang disajikan tidak higenis, makanan/minuman tumpah, dan penyajian makanan/minuman tidak sesuai pesanan.

This research aims to implement operational risk management in Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) using ISO 31000:2018, which consists of identifying, evaluating, and mitigating risks that occur in operational processes that will be applied to ABC MSMEs. This study is essential to carry out considering that MSMEs are one of the factors driving the country's economy but have a high failure rate due to intense competition and tend to be weak in many areas, such as the quality of human resources, limited capital, experience, and knowledge. The method that will be used in this research is a qualitative descriptive case study using primary data through interviews with internal MSME parties (Owner, Head, Barista, and chef) and secondary data in the form of internal MSME documents such as organizational records, menu lists, financial reports, and production records. This study contributes to MSMEs in providing competitive solutions to survive and compete. The analysis results show that ABC MSMEs have ten operational risks in business processes that must be addressed. Risks in the input process could be better quality of raw food/drink materials, late delivery of raw materials, and expired raw food/raw materials. During the process, there was a risk of damage to coffee and drink-making equipment, errors in the cooking/mixing drink process, and employees getting sick. In the output process, the risks found were that the food/drinks served were unhygienic, the food/drinks were spilled, and the serving of food/drinks did not match the order."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wandha Alhafid
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model dan matriks key risk indicators (KRI) atas risiko-risiko signifikan dari risiko kredit dan risiko operasional. Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada unit analisis PT ABC yang bergerak pada bidang reasuransi. Metode yang digunakan pada tesis ini adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dokumen perusahaan. Analisis dan perancangan KRI yang dilakukan berupa penentuan akar risiko, indikator pemantauan, serta ambang batas (threshold) dari risiko-risiko signifikan yang berpengaruh pada penurunan rasio risk based capital (RBC) perusahaan. Risiko-risiko yang signifikan tersebut diidentifikasi dari profil risiko perusahaan dan kajian strategis perusahaan, di antaranya pada risiko kredit yaitu risiko piutang perusahaan dengan umur piutang lebih dari 60 hari yang tinggi dan pada risiko operasional yaitu risiko terlambat mencatatkan produksi premi. Perancangan juga dilakukan atas kerangka kerja KRI dalam penerapannya pada manajemen risiko perusahaan. Hasil penelitian menunjukan pada risiko piutang perusahaan dengan umur piutang lebih dari 60 hari yang tinggi diperoleh empat penyebab menengah, lima akar penyebab dan lima indikator KRI. Sedangkan, risiko terlambat mencatatkan produksi premi diperoleh lima penyebab menengah, empat akar penyebab dan empat indikator KRI. Perancangan KRI ini diharapkan membantu perusahaan untuk melakukan proses pemantauan (monitoring), terutama terhadap peristiwa-peristiwa yang menjadi indikasi terjadinya suatu risiko. Berdasarkan peringatan dan informasi dini dari KRI, perusahaan dapat melakukan berbagai tindakan mitigasi lebih awal guna mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa risiko (likelihood) maupun dampak (impact) yang ditimbulkan oleh risiko tersebut.

The purpose of this research is to design the model and matrix of key risk indicators (KRI) for the significant risks of credit risk and operational risk. This research is a case study on PT ABC as the analysis unit which is engaged in reinsurance. The method used in this thesis is qualitative with data collection through interviews and observation of the company documents. The analysis and design of KRI are in the form of determining the risk root causes, monitoring indicators, and thresholds of significant risks that affect the decline in the company's risk-based capital (RBC) ratio. The significant risks are identified from the company's risk profile and strategic review, among others on the credit risk is the risk of the company's receivables with a high age of receivables of more than 60 days and on the operational risk is the risk of late recording of premium production. The results showed that in the risk of company receivables with a high age of receivables of more than 60 days, four intermediate causes, five root causes and five KRI indicators were obtained. Meanwhile, the risk of being late in recording premium production obtained five intermediate causes, four root causes and four KRI indicators. The design is also conducted in the framework of KRI in its application to the company's risk management process. The design of this KRI is expected to help the company to conduct the monitoring process, particularly on the events that indicate the occurrence of a risk. Based on early warning and information from the KRI, the company may undertake early various mitigation actions to reduce the likelihood and impact of those risks."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Ghozim Herdiyanto
"Penelitian ini membahas penerapan manajemen risiko pada pelaksanaan proyek konstruksi di PT ABC. Proyek konstruksi memiliki risiko yang besar dikarenakan besarnya nilai kontrak, kompleksitas pekerjaan dan banyaknya pihak yang terlibat. Proyek memiliki sifat yang unik dan memiliki ciri khas spesifik yang membedakan satu proyek dengan proyek lainnya. PT ABC memiliki masalah dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi yang berujung pada dispute dan kenaikan biaya konstruksi. Pada proyek konstruksi lainnya, PT ABC tidak dapat menyelesaikan proyek karena terkendala kondisi tanah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan bersifat kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penilaian risiko operasional pada pelaksanaan proyek konstruksi serta membuat mitigasi atas risiko kunci proyek konstruksi. Penelitian ini tidak hanya membuat daftar risiko proyek konstruksi tetapi juga melakukan penilaian atas risiko yang signifikan dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang memiliki sifat khusus dalam setiap proyek. Penilaian risiko operasional berdasarkan probabilitas terjadinya suatu risiko dan dampak yang terdiri dari empat aspek yaitu; Biaya, Waktu, Kualitas dan Keselamatan Kerja. Penelitian ini membagi risiko operasional proyek konstruksi ke dalam beberapa kategori. Hasil penelitian menemukan top ten risiko yang memiliki risk significance index terbesar terdiri dari empat contractor related, tiga consultant related dan satu dari owner related, project related dan external related. Mitigasi yang dapat dilakukan oleh PT ABC yaitu memilih proyek yang sesuai dengan kompetensi perusahaan serta dapat bekerjasama dengan partner yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan sebuah proyek.

This study discusses risk management in the construction project in PT ABC. Construction projects are risky due to big contract value, work complexity and many parties involved. Projects have unique characteristics that distinguish one project from another. PT ABC has problems in working on a construction project which leads to a dispute and increases in construction costs. In another construction project, PT ABC was unable to complete a project due to soil conditions. This research uses a qualitative case study method. The purpose of this study is to assess an operational risk on the implementation of construction projects and make mitigation of key risks. Operational risk assessment is based on the probability of a risk and impact that consist of four aspects; Cost, Time, Quality and Safety. This study divided the operational risks of construction projects into seven categories. The results of the study found that the top ten risks that have the biggest risk significance index consist of four related contractors, three related consultants and one related owner, project related and external related. Mitigation that can be carried out by PT ABC is choosing projects that are in accordance with company competencies and find experienced partners in implementing construction projects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Cha`iru Reza
"Penelitian ini dilakukan di Stuja coffee shop dengan tujuan untuk menerapkan konsep Lean Production menggunakan pendekatan Value Stream Mapping (VSM) pada proses pembuatan minuman Es Caramel Latte dan Es Taro. VSM digunakan untuk dapat melihat proses secara menyeluruh sehingga dapat melakukan identifikasi waste di setiap tahapan proses pembuatan minuman Stuja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk menjelaskan waste serta usulan perbaikan bagi Stuja. Pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung (time study) dan wawancara bersama manajer toko Stuja. Berdasarkan data yang diperoleh pada proses pembuatan minuman Es Caramel Latte dan Es Taro, terdapat beberapa waste seperti waktu menunggu dalam proses pemesanan dan memanggil pesanan pelanggan, perpindahan Barista yang belum efisien, beberapa metode dalam aktivitas proses yang belum sesuai atau belum ada standar durasi pengerjaan, dan pengelolaan persediaan yang belum efektif. Usulan perbaikan seperti pemberian pelatihan, perubahan layout bar, perhitungan waktu baku dan beberapa usulan lain ditargetkan dapat mengatasi waste di Stuja dengan menurunkan cycle time pembuatan Es Caramel Latte sebesar 45,77% dan cycle time pembuatan Es Taro sebesar 49,58%. Penurunan cycle time diperkirakan dapat meningkatkan penjualan Es Caramel Latte dan Es Taro sebesar 15%.

This research was conducted at Stuja coffee shop with the aim to implement the Lean Production concept of Ice Caramel Latte and Ice Taro products with Value Stream Mapping (VSM) approach to see its whole process. By finding the whole process, it is possible to identify waste in each of Stuja’s production process. This research will utilize a descriptive-quantitative approach to define said waste and give suggestions regarding improvements for Stuja. Data is collected through field observations (time-study) and interviews with Stuja’s store manager. According to the data collected from the production of Iced Caramel Latte and Iced Taro, several wastes were found such as Barista’s lead time inefficiency, inappropriate activity processes, and ineffective inventory management. Improvements such as training opportunities, changes in bar layouts, calculations on standard time, and several suggestions are targeted to overcome waste in Stuja by reducing the cycle time for making of Ice Caramel Latte by 45.77% and the cycle time for making of Ice Taro by 49.58%. A decrease in cycle time can be expected to increase sales of Ice Caramel Latte and Ice Taro by 15%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuha Nadhirah Qintharah
"ABSTRAK
Karya akhir ini bertujuan untuk merancang manajemen risiko UMKM Saripakuan CV Jarwal Maega Buana . Manajemen risiko dirancang agar UMKM dapat menurunkan level risikonya ke level yang dapat diterima sehingga mereka dapat mencapai sasarannya dengan optimal. Karya akhir ini menggunakan metode studi kasus pada UMKM untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam perancangan manajemen risiko. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 14 risiko di dalam UMKM Saripakuan yang harus ditangani. Dengan adanya perancangan manajemen risiko, tingkatan kematangan risiko UMKM berubah dari Risk Na ve menjadi Risk Defined. Risk Defined merupakan suatu kondisi organisasi yang memiliki manajemen risiko yang sudah formal dan dalam bentuk tertulis.

ABSTRACT
This research aims to design risk management for Saripakuan CV Jarwal Maega Buana as a Micro Small and Medium Enterprise. Risk management is designed for Saripakuan so they may reduce their risk level to acceptable risk level and they can reach their objective optimally. This research uses case study method on Saripakuan SME to obtain the data that required on risk management design. The result of this research shows that there are 14 risks in Saripakuan which should be managed. The design of risk management makes risk maturity level of Saripakuan increased form risk na ve to risk defined. Risk defined is a condition where risk management is formal and in written form. "
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhsyahdun
"Karya akhir ini membahas perhitungan risiko operasional dengan menggunakan metode LDA Aggregation. Selain itu juga dibahas mengcnai penerapan manajemen risiko di PT. ABC. Sebagai perusahaan manufaktur, PT ABC terekspose risiko operasional pengembalian produk rusak oleh pelanggan (customer return), yang nilainya sangat mempengaruhi variabilitas net profit. Pengukuran potensi kerugian risiko operasional berupa operational value al risk (OpVaR) menggunakan model LDA Aggregation, menghasilkan nilai sebesar Rp800.387.847,- (pada tingkat kcyakinan 95%) dan Rp1.992.724.386,- (pada tingkat keyakinan 99%). Hasil Back testing menggunakan Loglikelihood Razio menunjukkan bahwa model LDA Aggregation valid digunakan untuk menghitung potensi kemgian.
Hasil penelitian menyarankan kepada PT ABC untuk menggunakan model LDA Aggregarion untuk penghitungan potensi kerugian risiko operasional dan menerapkan manajemen risiko untuk rnengelola risiko yang dihadapi perusahaan. Khusus untuk mitigasi risiko pengembalian produk oleh pelanggan, perusahaan perlu melakukan reduce risk dan transfer risk karena risiko pengembalian produk oleh pelanggan masuk dalam kategori risiko hiyt, baik dari segi likeiihood maupun dari segi impact.

The focus of this study is the calculation of operational risk by using LDA Aggregation method. It also discussed about the implementation of risk management at PT ABC. As a manufacturing company, PT ABC expose to operational risks such as defective product returns by customers (customer retum), whose value is affecting net profit variability significantly. Measurement of potential operational risk losses in the form of operational value at risk (OpVaR) using LDA Aggregation model, generate value Rp800.387.847,- (at 95% confidence level) and Rpl.992.724.386,- (at 99% confidence level). Back testing results using Loglikelihood ratio indicates that the model is valid to calculate potential losses.
The results suggest that PT ABC to use the LDA Aggregation model for calculating the potential of operational risk losses and apply risk management to manage the risks facing the company. Especially for mitigation of the customer return risk, companies need to reduce risk and transfer risk because the risk of product returns by customers tits into the category of high risk, both in terms of likelihood and impact.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32052
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Prakoso
"Manajemen risiko operasional penting dilakukan untuk memberikan peringatan terkait munculnya risiko. Manajemen risiko operasional yang dilakukan saat ini belum terintegrasi dengan baik antar divisi di perusahaan. Risiko operasional yang signifikan saat ini di lokasi tambang Kalimantan Selatan ialah risiko produktivitas yang berkaitan dengan minimnya ketersediaan bahan bakar dan risiko proses berkaitan dengan material jalanan yang buruk dan kondisi cuaca. Penanganan risiko yang dilakukan ialah mengupayakan pengadaan tangki bahan bakar yang lebih besar dan penyediaan alat. Peran manajemen risiko operasional saat ini belum maksimal yang disebabkan oleh minimnya kesadaran risk owner untuk melakukan manajemen risiko.
Terdapat pendekatan manajemen risiko yakni COSO Enterprise Risk Management yang menekankan bahwa risiko harus dikelola oleh seluruh pihak di perusahaan dan harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak ingin dicapai Dengan menggunakan pendekatan COSO Enterprise Risk Management, terdapat beberapa elemen yang belum terlaksana dengan baik yakni internal environment dimana masih rendahnya komitmen dari risk owner untuk mengelola risiko. Komponen control activities dan monitoring juga belum dilakukan dengan baik karena rendahnya proses dokumentasi dari penanganan risiko serta pengawasan yang kurang efektif.

Operational risk management is necessary to provide a warning related to the emergence of risk. Operational risk management these day do not well integrated among all divison in the company. Significabt operational risks that present at the mine site in South Kalimantan is productivity risk associated with the lack of availability of the fuel and material risks associated with the poor road and weather condition. Mitigation risks undertaken is seeking procurement of larger fuel tank and adding tools. The role of operational risk management is currently not maximized due to lack of awareness from risk owner to perform risk management.
There is a risk management approach, the COSO Enterprise Risk Managemet which emphasizes that the risks should be managed by the whole company and must be in accordance with the company?s goals are going to be achieved. Based on the COSO Enterprise Risk Management approach, there are some element that have not done well that is low commitment from the owner to manage the risk. Also control and monitoring activities have not done well because of poor documentation process related to risk mitigation and ineffective monitoring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyda Amran Hamid
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kondisi penerapan manajemen risiko pada bandara sesuai dengan acuan ISO 31000:2018 dan Federation Aviation Administration (FAA). Objek penelitian ini merupakan Bandara Rahadi Oesman Ketapang yang merupakan salah satu bandara dengan penerbangan domestik di Kalimantan Barat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif wawancara dan telaah pustaka dokumen terkait dengan metode studi kasus. Data primer didapatkan melalui hasil wawancara semi terstruktur terhadap narasumber terkait meliputi Kepala UPTD, Kepala Unit Operasional, Unit Pelayanan dan Keselamatan serta Kepala Sub bagian Tata Usaha. Analisis data melalui telaah dan komparasi keadaan riil organisasi (dalam hal ini Bandara Rahadi Oesman) berdasarkan Badan Standarisasi Nasional, ISO 31000 tahun 2018 dan Federation Aviation Administration (FAA). Hasil penelitian menunjukan kebutuhan perusahaan terhadap pembentukan tim manajemen risiko guna meminimalisir dampak risiko yang terjadi atau risiko baru yang mungkin terjadi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber kajian implementasi pembentukan tim khusus terkait manajemen risiko di perusahaan khususnya bandara rahadi oesman.

This research aims to describe the condition of risk management implementation at the airport in accordance with ISO 31000:2018 and the Federation Aviation Administration (FAA) standards. The object of this research is Rahadi Oesman Ketapang Airport, which is one of the domestic airports in West Kalimantan. The research uses a qualitative approach of interviews and literature review of documents related to the case study method. Primary data were obtained through semi-structured interviews with relevant informants including the Head of UPTD, Head of Operational Unit, Service and Safety Unit, and Head of Administrative Subdivision. Data analysis was conducted through review and comparison of the real organizational conditions (in this case Rahadi Oesman Airport) based on the National Standardization Agency, ISO 31000 in 2018, and the Federation Aviation Administration (FAA). The results of the research indicate the company's need for the formation of a risk management team to minimize the impact of existing risks or potential new risks. This research is expected to be a source of study on the implementation of the formation of a special team related to risk management in companies, especially Rahadi Oesman Airport."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Sutanto
"PT Pembiayaan XYZ menghadapi potensi kerugian operasional tapi belum memiliki pengukuran risiko operasional. Disamping itu ada kewajiban dari Holding Company dan juga dari regulator untuk kedepannya untuk menjalankan manajemen risiko. Penelitian ini mengukur risiko OpVaR dengan menggunakan metode Extreme Value Theory dan metode Loss Distribution Approach Aggregation. Dari kedua metode ini menghasilkan perhitungan yang valid, namun pengukuran risiko operasional yang lebih realistis adalah metode Loss Distribution Approach Aggregation Method.

PT. XYZ did not have any adequate operational risk management. Holding Company and the regulators required PT. XYZ to implement risk management for the operational activities. The purpose of this research is to measure the OpVaR by using Extreme Value Theory and Loss Distribution Approach Aggregation Method. Both methods indicate the valid measurement but the result of Loss Distribution Approach Aggregation Method shows more significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Chandika Andintyas
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan menggambarkan potensi kerugian yang akan dialami
oleh PT. AAA di tahun 2020 berserta cara mitigasinya. Data yang digunakan adalah
data kerugian bulanan yang dialami oleh PT AAA periode 2012 sampai dengan
2019. Data kerugian yang digunakan adalah data kerugian akibat tindakan fraud
internal karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa potensi kerugian yang
akan dialami oleh PT. AAA di tahun 2020 sebesar Rp 44.880.958.735,-. Selain itu,
penelitian ini merumuskan risk register untuk faktor internal fraud. Untuk pengukuran
OpVar, penelitian ini menggunakan rumus Monte Carlo. Penggunaan rumus ini bertujuan
agar kerugian operasional, dalam hal ini Fraud dapat tergambarkan dengan jelas

ABSTRACT
This study aims to describe the potential losses that will be faced by PT. AAA in
2020 along with how to mitigate them. The data used are monthly loss data
experienced by PT. AAA for the period 2012 to 2019. Loss data used is data loss
due to employee internal fraud. The results of this study indicate that the potential
losses that will be experienced by PT. AAA in 2020 amounted to Rp
44.880.958.735,-. In addition, this research formulates risk registers for internal
fraud factors. For the measurement of OpVar, this study uses the Monte Carlo
formula. The use of this formula aims to make operational losses, in this case Fraud
can be clearly described."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>