Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Aini Damazni Chaniago
"Indonesia, sebagai negara berkembang, berupaya untuk mencapai status negara maju dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Salah satu strategi yang diadopsi untuk mencapai tujuan ini adalah pembangunan infrastruktur, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 64% atau sepanjang 1.600 km jalan tol baru didominasi oleh Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun JTTS tidak berjalan dengan baik karena terdapat dua ruas tol yang dijual oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) karena mengalami kerugian akibat pendapatan yang tidak mencukupi dari operasional dan pemeliharaan jalan tol di Sumatera. Dari latar belakang inilah penelitian dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi risiko dominan yang mempengaruhi kinerja biaya pada tahap operasional dan pemeliharaan JTTS, menganalisis keterkaitan antar risiko, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan risiko tersebut. Menggunakan metode Grey Delphi, ditemukan 13 faktor risiko dominan termasuk perubahan kebijakan, inflasi, dan fluktuasi mata uang. Metode Rough DEMATEL kemudian digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antar risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penggunaan teknologi digital untuk efisiensi biaya pemeliharaan, pembangunan jembatan timbang untuk mengatasi kelebihan muatan kendaraan, dan peningkatan studi kelayakan rute untuk mengurangi risiko rute kompetitif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengelolaan risiko yang lebih efektif dan peningkatan kinerja biaya dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia.

Indonesia, as a developing country, seeks to achieve developed country status by increasing per capita income. One of the strategies adopted to achieve this goal is infrastructure development, as outlined in the National Long Term Development Plan (RPJPN) 2005-2025. In the 2020-2024 National Medium Term Development Plan (RPJMN), 64% or 1,600 km of new toll roads are dominated by the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). However, JTTS did not run well because there were two toll roads that were sold by the Toll Road Business Entity (BUJT) because they experienced losses due to insufficient income from toll road operations and maintenance in Sumatra. It is from this background that research was conducted, with the aim of identifying the dominant risks that influence cost performance at the operational and maintenance stages of JTTS, analyzing the relationship between risks, and providing recommendations for improvements based on these risks. Using the Gray Delphi method, 13 dominant risk factors were found including policy changes, inflation and currency fluctuations. The Rough DEMATEL method is then used to identify cause-and-effect relationships between risks. Recommendations provided include the use of digital technology for maintenance cost efficiency, construction of weighbridges to overcome vehicle overloads, and improvement of route feasibility studies to reduce the risk of competitive routes. It is hoped that the results of this research can support more effective risk management and increase cost performance in toll road infrastructure development projects in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ario Nugroho
"ABSTRAK
Perkembangan pesat DKI Jakarta menyebabkan menurunnya fungsi hidrologis kota akibat meningkatnya lahan terbangun dan berkurangnya area resapan air. Diperlukan upaya konservasi air dengan meningkatkan infiltrasi air ke tanah dan menurunkan limpasan air permukaan dengan pendekatan pembangunan berbasis Low Impact Development LID dengan penerapan infrastruktur hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penempatan infrastruktur hijau yang sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan dan menganalisa efektifitasnya serta optimasi penerapannya pada daerah tangkapan air DTA kawasan perkotaan Jakarta, dengan mengambil studi kasus di Kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan penempatan infrastruktur hijau dengan menggunakan BMP Siting Tools BST dan ArcGIS, analisa efektifitas dengan perhitungan koefisien aliran dan aliran limpasan. Kemudian untuk optimasi pengembangan infrastruktur hijau dilakukan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait potensi dan kendala penerapan infrastruktur hijau di lokasi penelitian. Dari hasil pemodelan diketahui bahwa infrastuktur hijau yang dapat diterapkan adalah bioretensi dan rain barrels. Penggunaan infrastruktur hijau tersebut efektif dalam menurunkan nilai koefisien aliran dan menurunkan debit limpasan sebesar 83 . Sementara itu, dari hasil optimasi diketahui bahwa untuk meningkatkan fisibility dari penerapan infrastruktur hijau dapat dilakukan upaya sebagai berikut, yaitu penyesuaian terhadap rencana tata ruang kota , meningkatkan partisipasi masyarakat, menjaga laju perubahan lahan terbangun, memaksimalkan lahan ruang publik, dan membangun integrasi infrastruktur hijau dengan sistem drainase dalam pengelolaan limpasan air hujan.

ABSTRACT
The rapid urbanization of Jakarta city has resulted in the decreasing of the hydrological function of the city due to the increase of impervious land cover and the reduced water catchment area. Water conservation efforts are needed by increasing water infiltration and reducing surface water runoff with the Low Impact Development LID approach with green infrastructure GI implementation in the urban catchment area. This research takes a case study in Tanjung Barat Sub district, South Jakarta, which acts as one of water catchment area of Jakarta. The aims of this study is to determine the placement of GI in accordance with the criteria of land suitability, and analyze the effectiveness and optimation of its application.. The method used in this research is the modeling of GI placement using BMP Siting Tools BST and ArcGIS. The effectiveness analysis with the calculation of flow coefficient and flow of runoff. While for the optimization of GI development, conducted interviews with stakeholders related to the potential and constraints of the implementation of GI in the research location. From the results of modeling known that GI that can be applied is bioretention and rain barrels. The use of GI is effective in lowering the flow coefficient and reducing runoff discharge by 83 .. Meanwhile, from the optimization analysis, it is known that to improve the fisibilities of GI implementation, the following efforts can be made, namely adjustment to urban spatial planning, increasing community participation, keeping pace of land change, public space utilization., and building GI integration with a drainage system in the management of rainwater runoff."
2018
T51129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angeline Megiyer
"Infrastruktur logistik memiliki peran yang cukup penting dalam menumbuhkan perdagangan antar daerah di Indonesia, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak infrastruktur logistik terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini variabel infrastruktur logistik diwakili oleh total jalan di masing-masing provinsi, jumlah bandara di masing-masing provinsi, dan jumlah pelabuhan di masing-masing provinsi di Indonesia dengan variabel kontrolnya terdiri dari rata lama sekolah, jumlah tenaga kerja, jumlah investasi dan persentase keluarga yang memiliki akses listrik yang layak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan infrastruktur logistik dan pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif berupa data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik, Sakernas, dan NsWi dan diolah dengan metode regresi data panel dan OLS untuk mengestimasi parameter. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel infrastruktur logistik yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi-provinsi di Indonesia adalah total jalan dan jumlah pelabuhan yang ada di masing-masing provinsi di Indonesia. Infrastruktur logistik udara yang berupa jumlah bandara tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

The development of Indonesia's logistics infrastructure is crucial for expanding regional trade, boosting competitiveness, and developing the economic growth of the country. This study aims to investigate how logistics infrastructure impacts the economic growth of Indonesian provinces. In this study, the logistics infrastructure variable is represented by the total number of roads, airports, and ports in each province of Indonesia, while the average schooling duration, labor force, investment, and the proportion of households with access to adequate electricity are used as the control variables. This study aims to ascertain the relationship between logistics infrastructure and economic growth in Indonesian provinces. The data used in this study is quantitative data in the form of secondary data obtained from the Central Statistics Agency, Sakernas, and NsWi and processed by panel data regression and OLS methods to estimate parameters. According to the findings of the study, the number of roads and ports in each Indonesian province have a significant impact on Indonesia’s economic growth. Whereas the number of airports in Indonesia's air logistics infrastructure has no significant effect on the provinces' economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faozi Kurnia Darmawan
"Kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dalam hal mewujudkan program pembangunan berkelanjutan. Salah satu dari tujuh agenda tersebut ialah memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Upaya tersebut tidak terlepas dari peran industri konstruksi dalam mewujudkan pembangunan di Indonesia. Dalam melakukan pekerjaan, kontraktor utama akan didukung dengan subpenyedia barang jasa (subkontraktor dan vendor) sebagai bagian dalam mewujudkan pekerjaan proyek konstruksi. Perusahaan swasta atau Badan Usaha didirikan dengan tujuan utama ialah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal termasuk didalamnya perusahaan di sektor konstruksi. Dengan meningkatnya pembangunan di Indonesia disertai dengan peningkatan daya saing dan jumlah penyedia barang dan jasa, sehingga diperlukan seleksi dalam memilih subkontraktor dan vendor yang sesuai dengan kriteria dari kontraktor utama. Kegiatan pengadaan (procurement) barang dan jasa memegang peranan yang penting dan bersifat kritis dalam upaya pencapaian tujuan proyek dan tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian terhadap kriteria pemilihan subpenyedia barang jasa serta hubungannya dengan peranan dalam memengaruhi keuntungan proyek bagi kontraktor. Diharapkan, kriteria pemilihan subpenyedia barang jasa memiliki hubungan dengan peranan subkontraktor dan vendor dalam memengaruhi keuntungan bagi kontraktor utama

The policy of accelerating infrastructure development in Indonesia is one of the main focuses in realizing a sustainable development program. One of the seven agendas is to strengthen infrastructure to support economic development and basic services. These efforts are inseparable from the role of the construction industry in realizing development in Indonesia. In carrying out the work, the main contractor will be supported by goods and service providers (subcontractors and vendors) as part of realizing construction project work. A private company or business entity is established with the main objective being to obtain maximum profits including companies in the construction sector. With the increasing development in Indonesia accompanied by an increase in competitiveness and the number of providers of goods and services, selection is needed in selecting subcontractors and vendors that are in accordance with the criteria of the main contractor. The procurement activities of goods and services play an important and critical role in efforts to achieve project goals and corporate objectives. Thus, research needs to be done on the criteria for selecting suppliers of goods and services and their relationship with the role in influencing project profits for contractors. It is expected that the selection criteria for goods and service providers have a relationship with the role of subcontractors and vendors in influencing project profits for contractors."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Olivia
"

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang di mana luas wilayahnya sebagian besar adalah laut sehingga membuat wilayah pesisir memiliki potensi perekonomian yang besar salah satunya adalah daerah pesisir di kabupatan Karawang. Hal tersebut juga harus didukung dengan perancangan infrastruktur yang baik .Seperti yang diketahui bahwa infrastruktur merupakan kunci utama untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi infrastruktur dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan di kawasan pesisir karawang yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan dengan bantuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan melakukan survey ke salah satu kecamatan di daerah pesisir karawang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa statistik deskriptif serta analisa silang, ditemukan infrastruktur seperti jalan, tempat pelelngan ikan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan, sanitasi, sarana air bersih, telekomunikasi dan pasar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Kondisi infrastruktur seperti jalan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan tempat pelelangan ikan  di sana sudah baik akan tetapi terdapat beberapa fasilitas penunjang yang masih kurang pada daerah tersebut sehingga dibuat perencanaan pembangunan fasilitas tersebut serta ditemukan juga bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dilihat dari cara mereka mendapatkan informasi sehari-hari melalui internet,telepon dan televisi.

 


Indonesia is known as an archipelagic country where most of its area is the sea, making coastal areas have large economic potential, one of which is the coastal area in Karawang regency. It must also be supported by good infrastructure design. As is known that infrastructure is the main key to advancing economic growth and improving the quality of human life. The purpose of this study is to identify infrastructure and design the infrastructure needed in the Karawang coastal area which can increase the income of fishermen and with the help of the development of information and communication technology. By conducting a survey to one of the sub-districts in the Karawang coastal area then proceeding to do descriptive statistical analysis and cross-analysis, found infrastructure such as roads, fish tanks, fisheries refueling stations, sanitation, clean water facilities, telecommunications and markets can help increase income coastal communities. Infrastructure conditions such as roads, fishermen refueling stations and fish auction sites there are already good but there are still some supporting facilities that are still lacking in the area so that the facility development plan is made and it is also found that information and communication technology development is needed by coastal communities from the way they get information everyday through the internet, telephone and television.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Salsabila
"Perkampungan di Jakarta terbentuk dari hunian masyarakat setempat. Salah satu kampung di pesisir Jakarta, Kampung Marlina, menghadapi ancaman jangka panjang yang disebabkan oleh adanya proyek infrastruktur banjir pesisir pantai. Infrastruktur tersebut menjaga kawasan pemukiman tepi pantai serta berperan dalam pemekaran ruang kampung. Berdasarkan kondisi tersebut, penduduk setempat menerapkan unsur formal dan non-formal dalam keseharian mereka. Unsur non-formal yang menjadi ciri khas wilayah Kampung Marlina antara lain: faktor sosial-ekonomi, kehidupan para nelayan, dan banjir pesisir yang sering terjadi. Serangkaian analisa mengenai hubungan antara waktu, ruang, dan pengguna mengidentifikasikan adanya produksi spasial yang spesifik di kampung tersebut. Produksi spasial ini harus dapat mengadaptasikan nilai penggunaan ruang dengan kehadiran teknologi anti-banjir guna memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

In Jakarta, kampungs exist from the community that dwells. Kampung Marlina, situated on Jakarta's coast, confronts a long-term threat of coastal flooding infrastructures. While guarding the waterfront settlement areas, the infrastructure implementation also plots over the kampung's spatial expansion. Following the condition, locals incorporate formality and informality into their daily routines. The unique socio-economic elements of its fisherfolks and coastal flooding recurrences unfold as Kampung Marlina's localities. A set of analyses regarding time, space, and users allows the identification of specific spatial production of Kampung Marlina. Here, spatial production necessitates appropriating readily available anti-flooding technologies and exchanging them for other use-values to meet the community's daily needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Alan Damero
"ABSTRAK
Risiko dan ketidakpastian dalam pembangunan infrastruktur SPBG merupakan sesuatu yang lumrah dihadapi oleh kontraktor. Tidak diantisipasinya risiko akan berakibat fatal pada keterlambatan schedule proyek. Untuk itu diperlukan study analisis yang mendalam pada aspek eksternal, operasional konstruksi dan support untuk mencari faktor yang berpengaruh terhadap risiko keterlambatan proyek SPBG. Study analisis ini dilakukan pada kontraktor yang ditunjuk dalam pembangunan infrastruktur SPBG yang ada di indonesia. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah study kasus dan survey lokasi, kemudian dalam proses analisis data survey dibantu dengan software SPSS, selanjutnya untuk melakukan pemetaan tingkat probabilitas risiko keterlambatan proyek, dilakukan simulasi monte carlo berdasarkan faktor yang berpengaruh yang didapat dari analisis SPSS. Berdasarkan hasil penelitian ini, keterlambatan proyek dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko seperti, material yang tidak sesuai dengan spesifikasi, subcontraktor yang tidak perform dan gangguan dari masyarakat. Dan penyebab dari faktor risiko tersebut yaitu: monitoring dan pengawasan yang kurang baik, metode yang tidak efektif dan program CSR yang belum optimal. Sedangkan mitigasi yang dilakukan antara lain membuat sistem yang terintegrasi untuk mengawasi implementasi sistem, update metode, dan implementasi CSR.

ABSTRACT
The risks and uncertainties in gas refilling station infrastructure development are common to contractors. The non anticipated risk will be fatal at the delay in project schedules. It is necessary to study in depth analysis on external aspects, construction operations and support to find the factors that affect the risk of delay in gas refilling station projects. This analysis study was conducted on the appointed contractor in gas refilling station infrastructure development in Indonesia. The method used in this study is case study and site survey, then in the process of analysis of survey data assisted with SPSS software, then to mapping the probability level risk of project delay, monte carlo simulation based on influencing factors obtained from SPSS analysis. Based on the results of this study, project delays are influenced by risk factors such as, nonconforming materials, non performing subcontractors and community disruption. And the causes of these risk factors are poor monitoring and supervision, ineffective methods and corporate social responsibility programs that are not yet optimal. While mitigation undertaken among others create an integrated system to oversee the implementation of the system, update methods, and implementation of corporate social responsibility. "
2018
T51089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfandy Muhammad
"Indonesia adalah negara maritim dengan potensi pertumbuhan ekonomi. Mengembangkan negara maritim berhubungan dengan pelabuhan sebagai infrastruktur pendukung aktivitas utama. Baik penumpang dan kargo akan menggunakan pelabuhan sebagai gerbang untuk melakukan perjalanan melalui laut. Namun, Indonesia belum memaksimalkan potensi wilayah pelabuhan. Pelabuhan memiliki banyak infrastruktur khusus untuk mendukung kegiatannya, dikelilingi oleh aspek kewirausahaan seperti area komersial dan rumah tempat tinggal. Permintaan untuk pengiriman barang dan perjalanan penumpang meningkat setiap tahun, sementara area pengembangan infrastruktur tidak banyak tersedia di Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Interkoneksi antara semua faktor ini perlu divisualisasikan sebagai alat pemahaman bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan perencanaan pengembangan pelabuhan yang lebih baik. PORTANOVA menggunakan metode Serious Simulation Gaming untuk mewakili situasi nyata di PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dan mengubahnya menjadi permainan yang komprehensif untuk membantu pemangku kepentingan meninjau efektivitas rencana mereka berdasarkan area yang tersedia dan hasil yang dihasilkan dari setiap kegiatan. Pemain akan mensimulasikan peran dengan tanggung jawab dan kendala tertentu. Permintaan dan acara historis disediakan untuk melihat apakah pemain memiliki inovasi dalam mengembangkan infrastruktur di sekitar area pelabuhan. PORTANOVA dihasilkan sebagai alat pengambilan keputusan untuk menerapkan strategi perencanaan yang lebih baik untuk pengembangan pelabuhan yang ada dan yang akan dibangun.

Indonesia is a maritime country with potential economic growth. Developing a maritime country is related to port infrastructure as the support for any port activities. Both passenger and cargo will use port as the gate to travel by sea. However, Indonesia has not yet maximized port area potential. Port has many specific infrastructures to support its activities, surrounded by entrepreneurial aspect such as commercial area and residential home. Demand for cargo shipping and passenger travelling are increasing every year, while the area of developing infrastructure area is not much available on Jakarta as the main city of Indonesia. Interconnection between all these factors need to be visualized as a tool of comprehension for stakeholders to make the better port improvement planning decision. PORTANOVA is using Serious Simulation Gaming method to represent real situation in PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk and convert it to a comprehensive game to help stakeholders review their plan effectivity based on available area and throughput generated from each activity. Player will simulate a role with specific responsibility and constraints. Historical demand and event are supplied to see if player has innovation towards developing infrastructures around port area. PORTANOVA resulted as a decision-making tool to implement better planning strategy for existing and new port development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Novianto
"Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra telah menghadapi berbagai hambatan, termasuk campur tangan pemerintah, masalah kepemilikan tanah, dan tantangan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kebijakan yang mempengaruhi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra, mengembangkan model hubungan dengan rough DEMATEL untuk melihat apa saja risiko kebijakan yang menjadi penyebab dan terdampak, serta memberikan langkah korektif dan preventif terhadap risiko kebijakan pada pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatra. Metode yang digunakan melibatkan penyebaran kuesioner kepada 10 pakar dengan pengalaman minimum 10 tahun di bidang pembangunan jalan tol dan telah menyelesaikan pendidikan sarjana. Tanggapan dari para pakar dianalisis menggunakan metode rough DEMATEL. Hasil penelitian menunjukkan adanya 6 risiko kebijakan dominan pada proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. Risiko pertama adalah keterlambatan izin dan persetujuan proyek, yang dapat menghambat dimulainya proyek dan menyebabkan penundaan serta peningkatan biaya. Risiko kedua, intervensi pemerintah, yang dapat menyebabkan perubahan arah proyek atau penghentian sementara. Risiko ketiga, ketidakefisienan manajemen konflik yang dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam tim proyek dan mempengaruhi produktivitas. Risiko keempat, perubahan kebijakan dan regulasi yang dapat mengharuskan penyesuaian besar dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Risiko kelima, kurangnya standar kesepakatan kontrak yang dapat menimbulkan sengketa antara pihak-pihak yang terlibat. Terakhir, risiko keenam status kepemilikan tanah yang tidak jelas atau bermasalah dapat menunda atau bahkan menggagalkan proyek. Kesimpulan: Hasil penelitian ini penting untuk dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia guna memahami situasi implementasi proyek transportasi, khususnya dalam pembangunan jalan tol Trans-Sumatra. Dengan memahami dan mengevaluasi hambatan-hambatan tersebut, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam merancang dan melaksanakan kebijakan untuk meningkatkan kinerja biaya proyek infrastruktur jalan tol di masa depan.

The development of the Trans Sumatra Toll Road has faced various obstacles, including government intervention, land ownership issues, and other challenges. This study aims to identify policy risks affecting the construction of the Trans Sumatra Toll Road, develop a relationship model using rough DEMATEL to examine the causes and impacts of these policy risks, and provide corrective and preventive measures against policy risks in the infrastructure development of the Trans Sumatra Toll Road. The method used involves distributing questionnaires to 10 experts with a minimum of 10 years of experience in toll road construction and a completed undergraduate education. Responses from the experts were analyzed using the rough DEMATEL method. The study results indicate six dominant policy risks in the construction process of the Trans Sumatra Toll Road. The first risk is project approval and permit delays, which can hinder the project's commencement and cause delays and increased costs. The second risk is government intervention, which can lead to project direction changes or temporary stoppages. The third risk is inefficient conflict management, which can create instability within the project team and affect productivity. The fourth risk is policy and regulatory changes, which may require significant adjustments in project planning and execution. The fifth risk is the lack of standardized contract agreements, potentially causing disputes among involved parties. Finally, the sixth risk is unclear or problematic land ownership status, which can delay or even cancel the project. Conclusion: The findings of this study are crucial for the Indonesian government to consider in understanding the implementation situation of transportation projects, particularly in the development of the Trans Sumatra Toll Road. By understanding and evaluating these obstacles, the government can take more appropriate steps in designing and implementing policies to improve the cost performance of toll road infrastructure projects in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Irfan Rifai
"Currently, the quality of the Indonesian national road network is inadequate due to several constraints, including overcapacity and overloaded trucks. The high deterioration rate of the road infrastructure in developing countries along with major budgetary restrictions and high growth in traffic have led to an emerging need for improving the performance of the highway maintenance system. However, the high number of intervening factors and their complex effects require advanced tools to successfully solve this problem. The high learning capabilities of Data Mining (DM) are a powerful solution to this problem. In the past, these tools have been successfully applied to solve complex and multi-dimensional problems in various scientific fields. Therefore, it is expected that DM can be used to analyze the large amount of data regarding the pavement and traffic, identify the relationship between variables, and provide information regarding the prediction of the data. In this paper, we present a new approach to predict the International Roughness Index (IRI) of pavement based on DM techniques. DM was used to analyze the initial IRI data, including age, Equivalent Single Axle Load (ESAL), crack, potholes, rutting, and long cracks. This model was developed and veri?ed using data from an Integrated Indonesia Road Management System (IIRMS) that was measured with the National Association of Australian State Road Authorities (NAASRA) roughness meter. The results of the proposed approach are compared with the IIRMS analytical model adapted to the IRI, and the advantages of the new approach are highlighted. We show that the novel data-driven model is able to learn (with high accuracy) the complex relationships between the IRI and the contributing factors of overloaded trucks."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:5 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>