Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5300 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masning Salamah
"Suluk merupakan karya sastra Jawa yang memuat informasi mengenai konsep-konsep serta berisikan ajaran mistik Islam atau tasawuf. Bagian terakhir dari Naskah Kitab Duryat, yang disebut Suluk Linglung Sunan Kalijaga, ditulis dalam huruf Arab pegon dan berbahasa Jawa. Bagian terakhir naskah ini berbentuk tembang macapat mengenai kehidupan Sunan Kalijaga. Bagian ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan ditulis dalam bahasa Latin oleh tim Balai Pustaka pada tahun 1993. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bahwa ajaran Islam di Jawa pada masa SLSK merupakan gabungan ajaran Jawa-Islam-Hindu-Buddha. Hal itu memberikan gambaran bahwa Islam yang dijalankan oleh masyarakat Jawa pada masa itu merupakan gabungan kejawaan, keislaman, kehindu-buddhaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Kemudian pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis hermeneutik untuk menganalisisnya. Hasil dari penelitian ini ditemukan gabungan mistisisme Jawa-Islam-Hindu-Buddha dalam teks SLSK yang ditunjukan dari beberapa bait yang berisi mengenai upaya menjauhi dan menahan segala nafsu duniawi untuk mencapai penyatuan dengan Tuhan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat gabungan mengenai mistisisme Jawa-Islam-Hindu-Buddha yang dibuktikan dengan cara mencapai keadaan mistis.

Suluk is a Javanese literary work that contains information about concepts and includes Islamic mystical teachings or Sufism. The final part of the Manuscript of the Duryat Book, called Suluk Linglung Sunan Kalijaga, is written in Arabic Pegon script and in the Javanese language. This last part of the manuscript takes the form of macapat poetry about the life of Sunan Kalijaga. It was later translated into Indonesian and written in Latin script by a team from Balai Pustaka in 1993. This study aims to provide knowledge that Islamic teachings in Java during the time of SLSK were a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist teachings. This illustrates that the practice of Islam by the Javanese community at that time was a blend of Javanese, Islamic, Hindu, and Buddhist elements. The method used in this study is a qualitative descriptive method with literature study techniques. The approach used is a philosophical hermeneutic approach for analysis. The results of this study found a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist mysticism in the SLSK text, as indicated by several verses that discuss the effort to avoid and restrain all worldly desires to achieve union with God. The conclusion of this study is that there is a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist mysticism, as evidenced by the ways to achieve a mystical state."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyatna
"Penulisan ini mengenai Konsep Laku dalam Suhik Linglung Sunan Kalijaga (Syeh Malaya). Latar belakang pemilihan topik ini adalah bahwa pokok pembahasan mengenai sastra suluk yang berkaitan dengan mistik belum banyak di kaji. Oleh karena itu dalam penulisan ini diketengahkan sebuah topik tentang suluk, mistik dan laku. Lebih jauhnya untuk mengungkapkan dan mengkaji lebih lanjut konsep Laku yang terdapat dalam Suluk Linglung Sunan Kalijaga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Hasyim
Kudus: Menara, 1987
297 UMA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achmad Chodjim
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013
297.4 ACH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Chodjim
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013
297.4 ACH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Chodjim
Jakarta: Serambi, 2007
297.4 ACH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejarah mengungkapan bahwa proses Islamisasi di Pulau Jawa berjalan aman dan damai. Para waliyullah atau walisongo punya peranan besar disni. salah satunya sangat terkenal adalah Sunan Kalijaga. Selain seorang ulama sakti dan politikus yang cerdas, Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai budayawan yang santun dan seniman wayang yang hebat. Caranyab berdakwah diangggap berbeda dengan metode para wali yang lain."
384 WACA 7:26 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi tiga teks, sebagai berikut: (1) Serat Seh Malaya (kadang-kadang dinamakan Suluk Seh Malaya), yang sebagian besar mengisahkan pengembaraan tokoh Seh Malaya mencari guru. Pengembaraan diawali dengan berguru pada Sunan Benang lalu berlanjut hingga penjelasan dan uraian mengenai mistik Islam, seperti uraian mengenai rasa dan keterangannya, nafas, nufus, tanafas dan masih banyak lagi. Versi teks Seh Malaya ini mirip dengan FSUI/CS.103 pada pupuh 1-4, kemudian menyimpang jauh. Keterangan mengenai teks Seh Malaya lainnya lihat Behrend 1990: 520 tentang MSB/P.159. Di bawah ini tercantum daftar pupuh dari naskah ini, lengkap dengan no. urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1-2 dari masing-masing pupuh. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) durma; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) dhandhanggula; (6) asmarandana; (7) pucung; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) maskumambang; (11) megatruh; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana. (2) Teks kedua adalah cuplikan Mustaka Rancang, berisi ajaran mengenai perlambang dan makna dari rangkaian huruf-huruf Arab, penjelasannya dikaitkan dengan ajaran mistik Islam seperti makna huruf alif dan kedudukannya di tubuh manusia, demikian seterusnya. Yang dikutip hanya satu pupuh, bertembang dhandhanggula sebanyak 26 bait (Puniku pirasating tulis, ingaranan ing Mustaka Rancang). (3) Teks ketiga berupa cuplikan dari piwulang karya Pakubuwana IV, yakni Wulangreh. Cuplikan terdiri atas dua pupuh, sebagai berikut: (1) kinanthi; (2) maskumambang. Pada teks terakhir itu juga terdapat keterangan mengenai saat penyalinan yang menyebutkan hari Kamis Wage, 10 Rabingulakir, Be 1808 (3 April 1879). Tempat penyalinan tidak disebutkan. Pigeaud membeli naskah ini di Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1932, dengan perantaraan J.L. Moens. Menurut catatan Pigeaud pada h.l, ringkasan naskah pernah dibuat oleh Mandrasastra, tetapi ringkasan tersebut tidak ditemukan lagi dalam koleksi naskah FSUI. Pada halaman awal juga terdapat hiasan berbingkai dengan motif sulur berbunga (lung-lungan) dibuat dengan pensil dan tinta. Selain teks yang telah disebutkan di atas, juga ditemukan beberapa teks lain, seperti cuplikan dari kisah Patih kerajaan Medang (h.ii) atau mengenai catatan hutang piutang yang ditulis lengkap oleh pemilik naskah (h.iii). Ada juga daftar nama orang dan daftar nama bulan dalam penanggalan Masehi tahun 1907 (h.iv). Yang tak kalah penting adalah catatan mengenai meninggalnya seorang raja Yogyakarta pada hari Jumat Paing, tanggal 4 Rejeb, warsa Je, pada tahun 1901 M (h.v). Catatan mengenai jenis-jenis besi yang digunakan dalam pembuatan sebuah keris juga disebutkan (h.vi). Sedang pada h. 113 terdapat keterangan mengenai surat seseorang."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.102-NR 166
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku suluk Seh Malaya mengisahkan perjalanan Seh Malaya, sejak berguru pada Sunan Bonang, serta bertapa hingga diwejang oleh Nabi Kilir mengenai iman hidayat yang sempurna."
Solo: De Bliksem, 1931
BKL.0115-CI 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>