Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregorius Yoga Himawan Prabowo
"Aksesibilitas destinasi wisata merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata utama di Indonesia memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Namun, aksesibilitas menuju beberapa destinasi wisata masih menjadi kendala bagi wisatawan. Diperlukan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata di Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji layanan BRT Transjogja sebagai upaya peningkatan aksesibilitas destinasi wisata Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui survey wawancara (emic). Lokasi penelitian yaitu di jalur BRT TransJogja koridor 1A yang memiliki rute strategis dengan melewati beberapa destinasi wisata dan menjadi salah satu rute transportasi umum utama di Yogyakarta. Kota merupakan wadah untuk berbagai macam aktivitas manusia yang beragam, salah satunya pariwisata. Berdasarkan hasil analisis ditemukan beberapa temuan kunci yang menjadi perhatian untuk diperbaiki dan mengoptimalkan layanan TransJogja meliputi Kemudahan Akses dan Rute, Sistem Pembayaran, Kenyamanan dan Keamanan, Informasi dan Sosialisasi dan Kepuasan Pengguna.

The accessibility of tourist destinations is one of the important factors in increasing tourist visits. The city of Yogyakarta as one of the main tourist destination cities in Indonesia has a variety of interesting tourist destinations to visit. However, accessibility to several tourist destinations is still an obstacle for tourists. Efforts are needed to improve the accessibility of tourist destinations in Yogyakarta City. This study aims to examine the Transjogja BRT service as an effort to improve the accessibility of tourist destinations in Yogyakarta City. The method used in this study is qualitative with a data collection method through an interview survey (emic). The location of the research is on the BRT TransJogja corridor 1A which has a strategic route by passing through several tourist destinations and is one of the main public transportation routes in Yogyakarta. The city is a forum for various kinds of diverse human activities, one of which is tourism. Based on the results of the analysis, several key findings were found that are of concern to improve and optimize TransJogja services, including Ease of Access and Routes, Payment System, Convenience and Security, Information and Socialization and User Satisfaction."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Muhammad Fahri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang penumpang BRT dengan disabilitas yang dipilih secara purposive sampling yang merupakan pengguna BRT dengan disabilitas yang menggunakan moda transportasi publik di DKI Jakarta dan pengguna lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin di DKI Jakarta masih belum memadai. Hal ini terlihat dari beberapa aspek seperti fasilitas halte, gate, dan staf yang belum terampil dan ramah disabilitas. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan fisik, layanan, kebijakan dan teknokogi dalam hal aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta.

This study aims to analyze the accessibility of the Transjakarta Bus Rapid Transit (BRT) for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta. This study uses a qualitative descriptive method with an inductive approach. Informants in this study were 10 BRT passengers with disabilities who were selected by purposive sampling who were BRT users with disabilities who used public transportation modes in DKI Jakarta and other users. Data collection techniques used were in-depth interviews and observation. The results of the study show that the accessibility of BRT for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor in DKI Jakarta is still inadequate. This can be seen from several aspects such as bus stop facilities, gates, and staff who are not skilled and are disabled friendly. Therefore, there is a need for physical, service, policy and technological improvements in terms of BRT accessibility for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annaba Nadya Cahyani
"ABSTRAK
Aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar destinasi wisata, baik positif maupun negatif. Suatu lingkungan yang tidak terjaga karena aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan efek domino bagi kepariwisataan itu sendiri sehingga pembangunan kepariwisataan perlu memerhatikan lingkungan sebelum lingkungan kehilangan kemampuan dan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari Van Meter dan Van Horn. Metode post positivist digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam implementasinya, pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta masih memiliki kendala dalam hal keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Aspek lainnya yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam membangun pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta adalah lingkungan itu sendiri. Masih belum ada regulasi atau kebijakan untuk mengatur keberlanjutan lingkungan terutama terkait dengan konsumsi air dan manajemen limbah.

ABSTRACT
Tourism activites can affect the environment, either good effects or negative impacts. Unprotected environment may creates domino effect to the tourism activities itself so that the development of tourism must give more attention to the environment before the environment loses its power and attraction to become a tourism destination. This research aims to analyze the implementation of tourism development policy in Yogyakarta City by using Van Meter and Van Horns theory of policy implementation. The research method used in this study is post-positivist and the technique on collecting data is by conducting in depth interview, observation, and literature studies. Results of this study find that there is still limitation of human resources, both from their quality and quantity. Another aspect that needs more attention on tourism development in Yogyakarta is the environment itself where regulation or policy is needed in order to manage the sustainability of the environment, specifically in relation to water consumption and waste management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cosi Suta Fisanda Pilasto
"

Aksesibilitas yang terbatas menuju tempat kerja adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh angkatan kerja wanita di negara-negara berkembang. Makalah ini mengukur dampak dari peningkatan sistem transportasi perkotaan pada status pekerjaan perempuan di Jakarta, Indonesia. Ketersediaan angkutan bus cepat yang aman dan nyaman mengurangi biaya tetap (dalam hal uang dan waktu) dari perjalanan ke tempat kerja, sehingga kami memperkitakan jumlah perempuan bekerja akan meningkat setelah selesainya pembangunan busway di Ibukota. Dengan menggunakan survei sosial dan ekonomi nasional (SUSENAS) dan metode difference in difference (DID), kami menemukan hubungan positif antara status pekerjaan wanita dan peningkatan layanan transportasi perkotaan. Secara khusus, efek terbesar dan signifikan dialami oleh wanita berusia 15-29 tahun dan tidak signifikan pada pria. Selain itu, kehadiran BRT juga meningkatkan probabilitas wanita bekerja di sektor formal dan menurunkan probabilitas bekerja di sektor informal. Dapat kami simpulkan bahwa peningkatan transportasi perkotaan, sebagai proxy dari aksesibilitas, memainkan peran penting dalam meningkatkan angkatan kerja perempuan, khususnya di negara berkembang.

Kata kunci: Transportasi perkotaan, ketenagakerjaan, gender, evaluasi kebijakan.

 


Limited accessibility to workplace is one of the greatest challenges faced by women’s labor force in developing countries. Low rates of female labor force participation show a significant waste of productive human resources and lead to the stagnation growth of the female labor force participation rate. This paper quantifies the impacts of improved urban transport systems on women’s employment outcomes living in Jakarta, Indonesia. Since the availability of appropriate and safer bus rapid transit (BRT) reduces fixed costs of commuting to work in terms of money and time, we predict the number of employed women to increase after the completion of busway construction in the capital. Using the social and economic national survey (SUSENAS) and the difference in difference (DID) method, we found a positive relationship in employment status among urban women. In particular, the largest and significant effect is observed for women aged 15-29 years. Moreover, in terms of occupation, the presence of BRT increased accessibility to formal job and lowered probability to the informal job. We also explore a possibility that bus rapid transit did not affect the employment status of males, due high accessibility to private vehicle. Our result indicates that improved public transportation, as the proxy of accessibility, plays an important role in increasing female labor force partcipation, especially in developing countries.

 

Key words: Urban transport, employment, gender, impact evaluation.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewitri Anggraini
"Tesis ini menganalisis pola hubungan antar destinasi pariwisata prioritas dalam menarik kesempatan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan mancanegara. Model Dendrinos-Sonis digunakan untuk melihat keterkaitan destinasi pariwisata, melalui koefisien yang menyatakan hubungan kompetisi atau komplementer. Data yang digunakan adalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Tahun 2001 ndash; 2015 di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 1 destinasi pariwisata acuan numeraire/referensi. Dari penelitian tersebut didapatkan hubungan komplementer terjadi antara Morotai dengan Wakatobi dan Bromo Tengger Semeru; Danau Toba dengan Bromo Tengger Semeru; serta Bromo Tengger Semeru dengan Tanjung lesung, Borobudur, Mandalika, dan Bali. Sementara hubungan kompetisi terjadi antara Borobudur dengan sebagian besar destinasi lain; serta Morotai dengan Danau Toba, Tanjung Lesung, dan Borobudur. Faktor adanya event berpengaruh terhadap hubungan komplementer dan kompetisi. Terjadi kecenderungan bahwa adanya event di satu destinasi akan mengarah pada hubungan komplementer destinasi tersebut dengan destinasi lainnya. Sementara faktor tema atraksi, jarak, dan konektivitas tidak berhubungan dengan pola kompetisi ataupun komplementer antar destinasi wisata.

This research analyzes the correlation pattern in each tourism destinations priority to increase tourism sector revenue from foreign tourist arrival. Dendrinos Sonis model is applied to see either the regions have competition or complementarity relation through its coefficients. This research used numbers of tourist arrival data since 2001 to 2015 in 10 priority tourism destinations and 1 tourism destination as a reference numeraire . The complementarity occurs between Morotai and Wakatobi as well as Bromo Tengger Semeru Lake Toba and Bromo Tengger Semeru and Bromo Tengger Semeru and Tanjung Lesung as well as Borobudur, Mandalika, and Bali. In addition, the result shows that there is competition in Borobudur and most of other destinations Morotai and Lake Toba, Tanjung Lesung, as well as Borobudur. It is found that tourism events related to complementarity among destinations, while other factors such as theme attraction, distance, and connectivity is not related either in competition or complementarity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Iryani Intan Sari
"Bagi negara berkembang, penerapan sistem transportasi berkelanjutan sangat penting untuk melibatkan investasi besar. Mobilitas di Indonesia dapat memberikan dampak kepada daerah asal maupun daerah tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas pergerakan penumpang pelajar BRT Trans Semarang dari daerah asal menuju daerah tujuan, sehingga diketahui jumlah penumpang maupun BRT yang dapat menunjukkan pola maupun karakteristik pergerakannya secara kualitas dan kuantitas. Dengan begitu, dapat dilakukan identifikasi untuk menyusun suatu rekomendasi pengembangan rute operasional BRT Trans Semarang untuk meningkatkan konektivitas antar moda transportasi lainnya pada rute dengan demand yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Arsip/Literatur, melakukan survei dan observasi, pengumpulan data dengan wawancara, Kuesioner Online, dan Analisis Data Deskriptif Kuantitatif. Diketahui bahwa terdapat sejumlah sekolah yang belum terlayani di 16 kecamatan Kota Semarang, yaitu Semarang Barat (51), Semarang Selatan (26), Semarang Tengah (41), Semarang Timur (36), Semarang Utara (40), Banyumanik (49), Tembalang (36), Gunung Pati (16), Pedurungan (50), Gajah Mungkur (31), Mijen (26), Candisari (21), Tugu (14), Gayamsari (25), Ngaliyan (27), dan Genuk (29).

For developing countries, the implementation of sustainable transportation systems is crucial to involve substantial investments. Mobility in Indonesia can have an impact on both origin and destination areas. This research aims to determine the distribution of schools that are not served in the city of Semarang. Consequently, an identification can be made to formulate a recommendation for the development of operational routes for the BRT Trans Semarang to enhance connectivity between other transportation modes on routes with high demand. A quantitative descriptive analysis was performed to assess BRT Trans Semarang through utilizing government documents, news, and official websites, followed by interviews, FGD, and direct surveys with BRT users and providers. It is known that there are a number of schools that are not served in 16 districts of the city of Semarang, namely Semarang West (51), Semarang South (25), Semarang Central (41), Semarang East (36), Semarang North (40), Banyumanik (49), Tembalang (36), Gunung Pati (16), Pedurungan (50), Gajah Mungkur (31), Mijen (26), Candisari (21), Tugu (14), Gayamsari (25), Ngaliyan (27), and Genuk (29). Feeder Route 3 is popular but has limited capacity. 79.20% of respondents support extending BRT routes to their schools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulina Nityakanti Pramesi
"Pengembangan transportasi umum yang berkelanjutan penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, terutama di wilayah perkotaan. Di berbagai belahan dunia, perkembangan transportasi publik yang berkelanjutan mulai menjadi perhatian. Sayangnya, pembangunan di Kota Depok belum mendapat perhatian yang serius, terutama dari pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan. Studi ini membahas ketidakmampuan Pemkot Depok dalam menjalankan proses politik yang berpihak pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat membuat pengelolaan transportasi berbasis jalan di Kota Depok tidak berjalan baik. Proyek BRT dan JRC diambil sebagai studi kasus, karena menjadi salah satu upaya Pemkot Depok mengatasi masalah transportasi publik berkelanjutan berbasis jalan di wilayahnya. Riset ini bertujuan menilai kondisi transportasi publik berkelanjutan berbasis jalan di Kota Depok, mengevaluasi proses politik lingkungan implementasi konsep Green City dalam proyek BRT dan JRC di Kota Depok, dan mengevaluasi stretegi dalam kebijakan BRT dan JRC menurut konsep Green City di Kota Depok. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, berupa analisis deskriptif studi kebijakan dan analisis deskriptif studi tematik. Hasil riset menunjukkan bahwa Kota Depok saat ini sudah memiliki angkot, BRT, dan JRC sebagai moda transportasi publik berbasis jalan, tetapi ketiganya belum memenuhi indikator sebagai transportasi publik berkelanjutan berbasis jalan. Proses politik perumusan proyek BRT dan JRC juga belum terjadi sesuai dengan konsep Green City dan politik lingkungan, yaitu melakukan promosi penggunaan transportasi berkelanjutan berbasis jalan. Kebijakan BRT dan JRC yang dilakukan Pemkot Depok sebagai strategi dalam mewujudkan transportasi publik berkelanjutan berbasis jalan belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Depok. Pemkot Depok gagal dalam melakukan kolaborasi dalam merumuskan kebijakan transportasi berkelanjutan berbasis jalan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi kebijakan sesuai dengan tahapan menjalin partnership agar masalah dapat dipetakan dengan lebih fokus dan kebijakan transportasi berkelanjutan berbasis jalan dapat tepat sasaran.

The development of sustainable public transportation is important to overcome environmental problems. In various parts of the world, the development of sustainable public transportation has begun to become a concern. Unfortunately, the development in Depok City has not received serious attention, especially from the government as a policy maker. This study discusses the inability of the Depok City Government to carry out a political process that is in favor of the environment and people's welfare, which has resulted in the management of road-based transportation in Depok City not working well. The BRT and JRC projects were taken as case study, because they are one of the Depok City Government's efforts to address the problem of road-based sustainable public transportation in the region. This research aims to assess the condition of road-based sustainable public transportation in Depok City, evaluate the environmental political process of implementing the Green City concept in the BRT and JRC projects in Depok City, and evaluate strategies in BRT and JRC policies according to the Green City concept in Depok City. The method used is a qualitative method, in the form of descriptive learning policy analysis and thematic descriptive learning analysis. The results of the study show that the City of Depok currently has public transportation, BRT, and JRC as road-based public transportation modes, but these three do not meet the indicators of road-based sustainable public transportation. The political process of formulating BRT and JRC projects has also not been carried out in accordance with the concept of Green City and environmental politics, namely promoting the use of road-based sustainable transportation. The benefits of the BRT and JRC policies implemented by the Depok City Government as a strategy in realizing road-based public transportation have not been felt by the people of Depok City. The Depok City Government failed to collaborate in formulating a road-based sustainable transportation policy. Therefore, strategic policies are needed that are in accordance with the stages of building partnerships so that problems can be mapped with more focus and road-based sustainable transportation policies can be right on target."
Jakarta: Sekolah Ilmu lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Erikha
"ABSTRAK
Pada 2013 lalu, Pemerintah Daerah Yogyakarta mengubah tiga nama jalan, yaitu Jalan
Pangurakan (d.h Jalan Trikora), Jalan Margo Mulyo (d.h Jalan Ahmad Yani), dan
Jalan Margo Utomo (d.h Jalan Pangeran Mangkubumi). Nama jalan yang baru memuat
nilai asli, kesejarahan, budaya, dan filosofi yang notabene perlu dilrevitalisasi dan
dilestarikan. Pengubahan ini merupakan salah satu realisasi atas rencana menjadikan
Yogyakarta sebagai Kota Filosofi dan Kota Warisan Dunia menurut UNESCO.
Penelitian ini bertujuan menggali makna dan pemaknaan oleh masyarakat terhadap
nama jalan yang diubah tersebut. Sumber data penelitian berasal dari informasi
informan 22 orang masyarakat dan narasumber yang berlatar budayawan, sejarawan,
dan pemerintah. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan foto penggunaan nama jalan
dan sejumlah peta klasik hingga modern. Melalui metodologi kualitatif, peneliti
mengolah korpus data menggunakan pendekatan semiotik (Segitiga Semiotik dan
Metabahasa dan Konotasi) dan sosio-onomastik (Lanskap Linguistik, Kelekatan
Toponimik, dan Onomastik Setempat). Hasilnya, nama jalan yang diubah tidak hanya
mengandung makna dasar tetapi juga mengandung makna filosofi. Nama-nama jalan
yang diteliti dimaknai secara beragam oleh masyarakatnya. Pemaknaan ini berkaitan
dengan sikap, persepsi, dan preferensi mereka terhadap nama jalan dan pengubahannya.
Dengan merujuk pada hasil penelitian ini, pengubahan nama jalan dapat berdampak
pada banyak hal jika tidak dipersiapkan dengan paripurna.

ABSTRACT
In 2013, the local government of Yogyakarta changed three street names: Jalan
Pangurakan (formerly Jalan Trikora), Jalan Margo Mulyo (formerly Jalan Ahmad Yani),
and Jalan Margo Utomo (formerly Jalan Pangeran Mangkubumi). Proposed name
changes that reflect local values, history, culture and philosophy are fit to preserve and
restore. This street renaming is part of an awareness of the history and heritage of the
physical space in the city and its status as an UNESCO heritage city of philosophy. This
study aims to explore the etymology and meaning of street names by society. The
corpus data of research comes from information of 22 people, artist, historian, and
municipal government. In addition, researcher also collected photos of the use of street
names, and a number of classic to modern maps. Through qualitative methodology,
researcher analysed the corpus data using a semiotic approach (Semiotic Triangle and
Metalanguage and Connotation) and socio-onomastic (Linguistic Landscape,
Toponymic Attachment, and Folk Onomastic). The result is the new names contained
not only the basic meaning but also the philosophical meaning. The street names
interpreted in various ways by the people as well as related to their attitudes,
perceptions, and preferences. Based on the evidence, street renaming could affect into
many things if it was not prepared well."
2018
T49623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Andini
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis budaya praktik layanan di Perpustakaan Kota Yogyakarta,
sebagai perpustakaan yang berada di bawah pemerintah yang mengedepankan standar
pelayanan publik. Termasuk pustakawan dan pengguna dalam membangun budaya
tersebut serta nilai-nilai sosial yang mendasari terbangunnya budaya tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Data penelitian
diperoleh melalui hasil observasi partisipan yang dituangkan ke dalam catatan
lapangan serta dokumen Perpustakaan Kota Yogyakarta. Peneliti mencoba menggali
bagaimana budaya layanan yang terbentuk melalui pola-pola interaksi antar
pustakawan, antar pengguna, maupun antara pustakawan dan pengguna dalam
memenuhi kebutuhan masing-masing pihak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
budaya yang muncul atas hubungan antar pustakawan memberikan energi yang baik
kepada pustakawan dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia kebutuhan
informasi pengguna.

ABSTRACT
This focus of this study is the cultural services in Perpustakaan Kota Yogyakarta, as an
institution which is part of the government that promote public services. Including the
way of librarians and users in constructing culture. Moreover social values that
underlie the culture also covered. This research is qualitative ethnography interpretive.
The data were collected from participant observation that poured into field notes and
also from Perpustakaan Kota Yogyakarta’s documents. Researcher try to explore how
cultural services is formed through the interaction patterns between users, librarians,
and between users and librarians in meeting the needs of each party. The conclusion of
this research is the culture that emerges on the relationship between librarian provide
good energy to librarians in performing their duties as the provider of user information
needs."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Dhana Shafira
"Permasalahan kemacetan di DKI Jakarta kerap terjadi karena ketidakseimbangan antara mobilisasi penduduk dan jumlah penggunaan transportasi publik. Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, Pemerintah mengeluarkan rencana strategis yang mengarah pada jenis transportasi Bus Rapid Transit (BRT) untuk meningkatkan kualitas layanannya. Jenis transportasi BRT di Jakarta dikenal sebagai Transjakarta yang menjadi transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Salah satu komponen penting dari jenis transportasi ini adalah halte, sebab komponen ini merupakan lokasi penumpang melakukan eksekusi dari rencana perjalanannya. Namun, pada alur layanan Halte Transit Transjakarta saat ini masih ditemukan titik-titik ketidakpuasan yang dialami oleh penumpang sehingga peningkatan kualitas layanan BRT dapat dimulai dari perbaikan alur layanan halte itu sendiri. Penelitian ini memberikan rekomendasi rancangan perbaikan layanan dalam bentuk service blueprint menggunakan metode service quality, TRIZ, dan QFD yang menghasilkan 13 solusi inovatif dari 18 atribut prioritas dan 29 prinsip inventif untuk dipetakan ke dalam service blueprint sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan kepuasan penumpang terhadap layanan Halte Transit Transjakarta.

Traffic congestion in DKI Jakarta often occurs because of the imbalance between citizens' mobilization and the amount of public transportation passenger. In order to overcome this problem, the Government issued a strategic plan that leads to Bus Rapid Transit (BRT) transportation to improve the quality of its services. Bus Rapid Transit in Jakarta known as Transjakarta which is a mass transportation that supports the capital city's very dense activities. One important component of this type of transportation is the station, because this component plays role as the location where passenger carries out their travel plans. However, at the moment, there are still points of dissatisfaction experienced by passengers or known as pain points in Transjakarta BRT Station's service flow, so that the improvement of BRT service quality can be started from improving its station services. This research provides recommendation of service improvement in the form of service blueprint using service quality, TRIZ, and QFD methods that obtain 13 innovative solutions from 18 priority attributes and 29 inventive principles to be mapped into service blueprint as an effort to fulfill passenger's needs and satisfaction towards BRT Transjakarta station services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>