Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azizatul Hamidiyah
"Tingginya angka pernikahan dini di Indonesia linier dengan banyaknya pernikahan dini yang terjadi di kalangan santri putri di Pondok Pesantren. Beberapa riset menunjukkan bahwa santri putri belum memiliki rencana kehidupan keluarga yang baik (belum tahu usia aman menikah, berencana memiliki anak lebih dari dua, belum mengetahui jarak kehamilan yang aman dan tidak berencana menggunakan alat kontrasepsi). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model peer education dalam intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren (usia pertama menikah, jumlah anak, jarak kehamilan dan keluarga berencana). Penelitian dilakukan menggunakan mixed method study dengan jenis exploratory sequential design. Tahap pertama penelitian dilakukan studi kualitatif untuk menyusun modul dan buku sebagai pengembangan model pada segi content. Tahap kedua dilakukan studi kuantitatif dengan desain quasi experiment with pre-post test control group design untuk menguji efek model peer education menggunakan modul yang telah disusun dalam penelitian tahap pertama sebagai pengembangan model pada segi delivery. Penelitian dilakukan di tiga jenis pondok pesantren di Jawa Timur yaitu pondok pesantren salafiah (Pondok Pesantren Lirboyo Kediri), pondok pesantren modern (Pondok Pesantren Al-Amien Sumenep Madura), dan pondok pesantren bentuk lainnya (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo). Waktu penelitian Desember 2022 sampai Oktober 2023. Sampel penelitian adalah santri putri berusia 15-24 tahun, telah mondok lebih dari satu tahun, dalam keadaan sehat dan selama di pesantren belum pernah mengikuti program edukasi kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga. Besar sampel sebanyak 612 responden, dengan 204 responden di setiap jenis pesantren. Pada masing-masing jenis pesantren terdapat tiga kelompok intervensi (konvensional, peer education ustadzah muda, peer education rekan seasrama) dan satu kelompok kontrol sehingga pada setiap kelompok terdapat 153 responden. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Generalized Linier Model Repeated Measure. Hasil penelitian menunjukkan peer education memiliki efek dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren. Peer education rekan seasrama dan peer education ustadzah muda memiliki efek setara dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga di pondok pesantren salafiah dan modern. Sedangkan peer education rekan seasrama lebih memiliki efek dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren bentuk lain.

The high number of early marriages in Indonesia is related to the large number of early marriages that occur among female santri at Islamic boarding schools. Several studies show that female santri do not have a good family life plan (don't know the safe age for marriage, plan to have more than two children, don't know the safe space between pregnancies and don't plan to use contraception). The aim of this research was to develop a peer education model in the preparation of female santri' family life intentions in Islamic boarding schools (age at first marriage, number of children, pregnancy spacing and family planning). The research was conducted using a mixed method study with an exploratory sequential design. The first stage of the research was a qualitative study to develop modules and books as a model development in terms of content. In the second stage, a quantitative study was carried out with a quasi experimental design with pre-post test control group design to test the effect of peer education model using the modules that had been prepared in the first stage of research as model development in terms of delivery. The research was conducted in three types of Islamic boarding schools in East Java, namely Salafiah Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Lirboyo Kediri), modern Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Al-Amien Sumenep Madura), and other forms of Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo). The research period was December 2022 to October 2023. The research sample was female santri aged 15-24 years, have been boarding for more than one year, in good health and while at the Islamic boarding school have never participated in reproductive health education programs and preparation for family life. The sample size was 612 respondents, with 204 respondents in each type of Islamic boarding school. In each type of Islamic boarding school there were three intervention groups (conventional, young ustadzah peer education, dorm mates peer education) and one control group so that in each group there are 153 respondents. Data analysis was carried out using the Generalized Linear Model Repeated Measure statistical test. The results of the research show that peer education has an effect in increasing the intention to prepare female santri for family life in Islamic boarding schools. Peer education from dorm mates and peer education from young ustadzahs have the same effect in increasing intentions to prepare for family life in salafiah and modern Islamic boarding schools. Meanwhile, peer education from dorm mates has more of an effect in increasing the intention to prepare female santri for family life in other forms of Islamic boarding schools. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naadiyah Fauziyyah
"Penyakit menular di negara berkembang terjadi sangat cepat karena kurangnya penerapan praktik kebersihan pribadi dan kondisi sanitasi yang memadai. Praktik kebersihan pribadi seperti mencuci tangan telah terbukti mengurangi kemungkinan penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kebersihan diri santri di pondok pesantren di Bogor. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap 146 santri di dua pondok pesantren di Bogor dengan menggunakan metode total sampling dan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang memiliki pengetahuan baik dan pengetahuan kurang sama (50%), sikap siswa terhadap personal hygiene kurang (54,8%) dan perilaku personal hygiene siswa tergolong baik (51,4%). Rekomendasi dari hasil penelitian ini perlu dilakukan dalam penyuluhan kesehatan khususnya terkait personal hygiene di pesantren di Indonesia karena masih terdapat santri yang kurang pengetahuan, sikap dan perilaku terkait personal hygiene.

Infectious diseases in developing countries occur very rapidly due to the lack of adequate personal hygiene practices and sanitary conditions. Personal hygiene practices such as washing hands have been shown to reduce the chances of illnesses such as diarrhea and respiratory infections. This study aims to describe the level of knowledge, attitudes and personal hygiene behavior of students in Islamic boarding schools in Bogor. This study used a cross sectional descriptive research design. This research was conducted on 146 students in two Islamic boarding schools in Bogor using a total sampling method and using univariate analysis. The results showed that students who had good knowledge and less knowledge were the same (50%), students 'attitudes towards personal hygiene were less (54.8%) and students' personal hygiene behavior was classified as good (51.4%). Recommendations from the results of this study need to be carried out in health education, especially regarding personal hygiene in Islamic boarding schools in Indonesia because there are still students who lack knowledge, attitudes and behavior related to personal hygiene."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Fat-Han Fadhilah
"Esai ini membandingkan Pondok Pesantren Darussalam Darussalam Banyu dan Pondok Pesantren Darussalam Tanjung Rema. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan wawancara, observasi atau observasi lapangan langsung, dan studi literatur. Dalam esai ini, penulis menggunakan teori Mujammil Qomar tentang unsur-unsur pesantren yang membedakan antara Salafiah dan Khalafiah. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Darussalam Martapura Martapura memiliki dua konsep yang berbeda, yang terletak di pinggiran Banyu, mereka memiliki konsep Salafiah dan yang di Tanjung Rema memiliki konsep Khalafiah. Awalnya Pondok Pesantren Darussalam yang terletak di pinggiran Banyu hanya memberikan pelajaran awal, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya minat masyarakat terhadap ilmu agama, KH. Badruddin sebagai pemimpin VII mengambil inisiatif untuk mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam dengan menambahkan pembelajaran umum ke dalam kurikulum mereka. Namun, karena mandat pendiri untuk memisahkan antara pendidikan umum dan diniyah, Pondok Pesantren Darussalam, yang awalnya hanya di pinggiran Banyu, sekarang memiliki Pondok Pesantren lain di Tanjung Rema untuk pendidikan umum. Pondok Pesantren Darussalam di Tanjung Rema tidak hanya untuk pendidikan umum tetapi juga masih menyediakan pendidikan diniyah.

This essay compares the Darussalam Darussalam Banyu Islamic Boarding School and Darussalam Tanjung Rema Islamic Boarding School. The method used in this essay is a qualitative method with interviews, observations or direct field observations, and literature studies. In this essay, the author uses Mujammil Qomar's theory about the pesantren elements that distinguish between Salafiah and Khalafiah. The results of the study found that Darussalam Martapura Islamic Boarding School Martapura has two different concepts, the one that is located in the periphery of Banyu, they have a Salafiah concept and those in Tanjung Rema have a concept of Khalafiah. Initially the Darussalam Islamic Boarding School is located in the periphery of Banyu only providing early lessons, along with the development of the age and increasing public interest in the science of religion, KH. Badruddin as leader of VII took the initiative to develop Darussalam Islamic Boarding School by adding general learning into their curriculum. However, because of the mandate of the founder to separate between general and diniyah education, The Darussalam Islamic Boarding School, which originally was only in the periphery of Banyu, now has another Boarding School in Tanjung Rema for general education. Darussalam Islamic Boarding School in Tanjung Rema is not only for general education but also still provides diniyah education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Herlin Kusumaningsih
"Penelitian ini dilatarbelakangi berbagai permasalahan yang melibatkan remaja wanita. Diantaranya kasus kehamilan di usia remaja, aborsi yang tidak aman serta
penikahan dini. Sebagai langkah antisipasi mengatasi permasalahan remaja ini pemerintah mengembangkan program generasi berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Penelitian ini dilakukan
menggunakan konsep teori perkembangan kognitif Jean Piaget dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing remaja memiliki proses belajar tersendiri dalam pembentukan makna penyiapan kehidupan berkeluarga. Selain itu hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial budaya, buku bacaan dan ajaran agama yang diyakini serta keikutsertaan dalam
organisasi/kelompok/komunitas memiliki kontribusi besar pada proses belajar di masing-masing remaja.

This research was led by the problems involving adolescents young girls. Including cases of pregnancy in teens, unsafe abortion and early marriage. In anticipation of those problems, Indonesian Government develop a program called “Generasi Berencana” (Generation Planning Program) in order to prepare the adolescents as well as to rise their awareness of family life planning. This research was conducted using the concept of Jean Piaget’s theory of cognitive development
with qualitative approach. The result showed that each of the adolescent have their own learning process in constructing the meaning of family life planning. In addition, the result of this research also indicates that socio-cultural environment, reading books, their religious conviction, as well as participation in organisation/groups/communities become their media of information that has a great contribution in their learning process."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Puspa Riani
"Penelitian ini menganalisis secara kriminologis peran sosial pesantren. Objek studi penelitian adalah Pondok Remaja Inabah Pondok Pesantren Suryalaya dikarenakan sangat fokus terhadap proses pembinaan khusus penyintas narkotika dan pelaku pelanggaran sosial. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran sosial pesantren dalam upaya perbaikan perilaku. Analisis kriminologis menunjukan bahwa pembinaan dilakukan dengan Model 3R, Teori Pelabelan dan Containment Theory. Model 3R meliputi (1) tahap rehabilitasi secara karantina, (2) tahap reentry berupa transisi alamiah pasca karantina, dan (3) tahap reintegrasi dengan pembinaan di Fasilitas Bina Lanjut. Teori pelabelan berkorelasi dengan substansi nilai saat menjalani proses perbaikan perilaku. Anak bina dengan label pelanggar, didorong untuk melepaskan label tersebut (delabel) menuju label baru (relabel) dengan taubat, agar “terlahir kembali” (rebirth) dengan citra diri yang lebih positif dan termanifestasi dalam perilaku prososial. Containment Theory berkorelasi dengan penguatan faktor-faktor penahan diri seperti keinginan memperoleh masa depan lebih baik dan relasi yang baik dengan keluarga untuk mencegah anak bina melakukan perbuatan pelanggaran. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi literatur. Manfaat penelitian ini secara akademis mengembangkan khazanah studi mengenai analisis kriminologis pesantren dengan Model 3R, Teori Pelabelan dan Containment Theory. Manfaat secara praktis memberikan pandangan alternatif kepada pemangku kepentingan dalam menjalankan fungsi perbaikan perilaku.
pesantren from the perspective of Criminology. The object of this research is Pondok Remaja Inabah Pondok Pesantren Suryalaya because its concern on the narcotics survivors and social offenders. This study aims to examine the extent social role of pesantren regarding behavior improvement. Analyzes from the perspective of Criminology shows that the program was carried out using The Triple R Model, Labeling Theory and Containment Theory. The Triple R Model implemented through, (1) the rehabilitation stage by quarantine program, (2) the reentry stage by natural transition after quarantine, and (3) the reintegration stage by undergoing the Advanced Development Program. Labeling theory correlates with the value that internalized in behavioural improvement process. The student that labeled as offender encouraged to detach that label (delabel) into a new label (relabel) with repentance so they are "reborn" with a more positive self-image and manifested in prosocial behavior. Containment theory correlates heavily with strengthening self-control factor such as willingness to achieve better future and good relation with family which prevent student from committing offended behavior. This research uses the qualitative approach through participant observation, in-depth interviews and literature study. This research academically provides a wealth of knowledge in development analysis of pesantren with Triple R Model, Labeling Theory and Containment Theory. While in the practice, this research will provide an alternative view for the stakeholder in carrying out the behavior improvement program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
"Latar Belakang: Kebersihan gigi dan mulut pada santri di pondok pesantren masih tergolong rendah. Teknik perubahan perilaku mengacu pada strategi khusus yang digunakan dalam intervensi untuk mendorong perubahan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran intervensi pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap kebersihan gigi dengan menggunakan pendekatan teori model Capability, Opportunity, and Motivation for changing Behavior (COM-B) pada santri di pondok pesantren.
Metode: Sebanyak 88 santri dan santriwati pada pondok pesantren dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 mendapatkan intervensi pendidikan kesehatan gigi biasa dan Kelompok 2 mendapatkan intervensi pendekatan kesehatan gigi dengan pendekatan model COM-B. Komponen kapabilitas, kesempatan, dan motivasi terkait pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pengetahuan terkait perawatan kebersihan gigi dan mulut dievaluasi menggunakan kuisioner sebelum dan sesudah intervensi. Status kebersihan gigi dan mulut dievaluasi menggunakan Indeks OHI-S dan GI sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil: Terdapat perubahan signifikan perilaku dan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut santri pada seluruh kelompok intervensi. Komponen kapabilitas, kesempatan, dan motivasi menunjukkan hasil yang signifikan dan lebih efektif pada kelompok intervensi dengan model COM-B. Status kebersihan mulut dengan indeks OHI-S dan GI menunjukkan hasil yang signifikan pada intervensi dengan model COM-B.
Kesimpulan: Intervensi pendidikan kesehatan gigi dengan model COM-B dapat secara efektif meningkatkan kebersihan gigi dan mulut santri. Asesmen kapabilitas, kesempatan, dan motivasi pada santri terbukti dapat meningkatkan skor pengetahuan dan perilaku kebersihan gigi dan mulut dan meningkatkan skor OHIS dan GI sebelum dan sesudah intervensi pendidikan kesehatan gigi.

Background: Oral hygiene of students in Islamic boarding schools is still relatively low. Behavior change techniques refer to specific strategies used in interventions to promote behavior change. This study aims to investigate the role of dental and oral health education interventions on dental hygiene using the Capability, Opportunity, and Motivation for Behavior Change (COM-B) model theory approach among students in Islamic boarding schools.
Method: A total of 88 students in the boarding school were divided into two groups. Group 1 received standard dental health education interventions, and Group 2 received dental health interventions using the COM-B model approach. The components of capability, opportunity, and motivation related to maintaining dental and oral health, as well as knowledge related to dental and oral hygiene care, were evaluated using questionnaires before and after the intervention. Dental and oral hygiene status was assessed using the OHI-S and GI indexes before and after the intervention.
Results: There were significant changes in behavior and knowledge of dental and oral hygiene among students in all intervention groups. The components of capability, opportunity, and motivation showed significant and more effective results in the intervention group using the COM-B model. The oral hygiene status assessed by the OHI-S and GI indexes showed significant results in the intervention with the COM-B model.
Conclusion: Dental health education interventions using the COM-B model can effectively improve the dental and oral hygiene of students. Assessing the capability, opportunity, and motivation of students has proven to increase scores in knowledge and behavior regarding dental and oral hygiene and improve OHI-S and GI scores before and after dental health education interventions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Rahayu
"Masyarakat mulai menyadari pendidikan umum belum terlalu berhasil dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik dalam diri seorang anak. Hal tersebut selaras dengan gagasan Hasyim Muzadi untuk tidak memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Gagasan tersebut diwujudkan dengan berdirinya Pesantren Al Hikam. Pesantren Al-Hikam dikhususkan bagi mahasiswa yang sedang berkuliah di perguruan tinggi umum dan juga bagi hafidz 30 juz. Dalam penelitian ini difokuskan membahas peran pondok Pesantren Al-Hikam Depok. Penelitan ini didasarkan pada penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peran pesantren Al-Hikam terhadap pendidikan, dakwah, dan sosial. Penelitian ini menggunakan teori fungsi pondok pesantren yakni pesantren sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, serta lembaga sosial. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Pesantren Al-Hikam merupakan pesantren yang terbuka bagi masyarakat. Keterbukaan tersebut dapat dilihat dengan cara Al Hikam  menyediakan berbagai lembaga pendidikan bagi semua kalangan usia. Sebagai lembaga dakwah, Al-Hikam menyiarkan ajaran Islam secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai lembaga sosial, Al-Hikam melakukan santunan anak yatim dan juga bantuan sembako bagi masyarakat sekitar.

The society start to realize that formal education has not really succeed in developing cognitive, affective and psychomotor ability of a kid. This condition is in line with Hasyim Muzadi's idea to not separate science and theology. This idea is implemented by the built of Al Hikam Islamic Boarding school. This boarding school is devoted specifically to college students who are currently studying in general university and Hafiz 30 Juz or someone who is completely able to memorize the Quran.  This research is focused on the role of Al Hikam Islamic Boarding School Depok.  This research is conducted with qualitative method by gathering data technique through interview, direct observation and literature study. The research question of this research is how the role of Al Hikam Islamic Boarding school to education, dawah and social. The theory used in this research is functional theory that is Islamic Boarding School as educational,  dawah and social institution. From the discussions, can be concluded that Al Hikam Islamic Boarding School is open institution for society. This openness can be seen by the way Al Hikam Islamic Boarding School provides various educational institution for all ages. As dawah institution, Al Hikam Islamic Boarding School provides compensation for orphanages and foods aid for local communities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Schulz, Esther D.
New York: Harcourt Brece & World, 1969
301.417 SCH f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Istiqomah
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok, yang merupakan cabang dari Tarekat Qadiriyah di Sudan. Tarekat Qadiriyah Arakiyah dibawa ke Indonesia dan disebarkan oleh Syekh Muhammad Hilmi ash-Shiddiqi al-Araki. Tarekat Qadiriyah Arakiyah disebarkan di Indonesia salah satunya melalui Pesantren Al-Hikam Depok. Ajaran Tarekat Qadiriyah Arakiyah dipagari oleh Alquran dan hadis serta ijm ? ? ? dan qiy ? ? ? s. Zikir Tarekat Qadiriyah Arakiyah dilakukan secara jahr dan khafiy dengan menggunakan metode jardalan. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah, yang melalui empat jenis prosedur pengumpulan data yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah dan perkembangan Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Indonesia, ajaran dan praktik Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok, serta metode zikir yang digunakan Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tarekat Qadiriyah Arakiyah merupakan tarekat baru di Indonesia, sehingga belum dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas. Masuknya Tarekat Qadiriyah Arakiyah dari Sudan ke Indonesia menyebabkan adanya transmisi ilmu tasawuf dan tarekat. Tarekat Qadiriyah Arakiyah berbeda dengan Tarekat Qadiriyah maupun Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia. Perbedaan Tarekat Qadiriyah Arakiyah dengan Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia terdapat pada sanad atau silsilah tarekat, metode zikir, dan aur ? ? ? d tambahan setelah aur ? ? ? d asas.

ABSTRACT
This thesis discusses on Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok, which is a branch of Qadiriyah Order from Sudan. Qadiriyah Arakiyah Orderwas brought to Indonesia and spread by Sheikh Muhammad Hilmi ash Shiddiqi al Araki. Qadiriyah Arakiyah Order spread all over Indonesia, and one of the institutions is through Islamic Boarding Al Hikam Depok.The teachings of Qadiriyah Arakiyah Order enclosed by the Qur 39 an, hadith, ijm 39 , and qiy s. Zikir Qadiriyah Arakiyah Orderwas practiced by jahr and khafiy using jardalan method. This research was used a qualitative method through historical approach, which involved four document collection procedures, heuristics, verification, interpretation, and historiography.The purpose of this thesis is to explainthe history and development of Qadiriyah Arakiyah Order in Indonesia, the teachings and practices of Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok and method of dhikr Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok. The results of this thesis indicate that Qadiriyah Arakiyah Order is a new orderin Indonesia, it has not been known by the people of Indonesia widely. By Qadiriyah Arakiyah Ordercoming to Indonesia from Sudan causes the transmission of knowledge of sufism and order. Qadiriyah Arakiyah Order is different from Qadiriyah Order and Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Order in Indonesia. The differences among Qadiriyah Arakiyah Order with Qadiriyah Orderand Qadiriryah wa Naqsyabandiyah Order in Indonesia are in the sanad or tariqa genealogy, the method of dhikr, and additional aur d after the aur d principle."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Somerville, Rose M.
New Jersey: Prentice-Hall, 1972
301 SOM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>