Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karen Kusnadi
"Penyandang autisme dewasa memiliki berbagai kelebihan yang dapat membawa kontribusi positif bagi tempat kerja, seperti sifat detail, rapi, dan terstruktur. Meski demikian, penyandang autisme dewasa dapat memiliki keterbatasan dalam memproses pesan, sehingga memerlukan dukungan lawan bicara untuk melakukan sejumlah akomodasi komunikasi. Penelitian ini, yang mengambil studi kasus program mentorship kerja bagi penyandang autisme dewasa di Microsoft Indonesia, bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi strategi akomodasi komunikasi mentor Microsoft dengan mentee penyandang autisme, dan (2) Menganalisis motivasi di balik akomodasi komunikasi yang mentor Microsoft lakukan dalam berinteraksi dengan mentee penyandang autisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma post positivisme. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi strategi akomodasi komunikasi asymmetrical convergence, approximation, discourse management, interpretability, psychological accommodation, dan linguistic convergence yang para mentor gunakan mampu membuat proses komunikasi dengan mentee penyandang autisme lebih produktif. Beberapa bentuk akomodasi komunikasi nyata dari strategi-strategi tersebut antara lain (1) Mulai komunikasi dengan mengaitkan topik ke elemen emosional mentee, (2) Lempar pertanyaan terbuka dengan disertai contoh atau opsi, (3) Lakukan check-in dan panggil nama mentee secara berkala di tengah diskusi, (4) Ulangi pesan menggunakan diksi yang sama, dan (5) Berikan instruksi secara jelas dan runut – bisa berdasarkan prioritas, tenggat waktu, dan lain sebagainya.

Adults with autism have various strengths that can bring positive contributions to the workplace, such as being detailed, neat, and structured. However, adults with autism could have limitations in processing messages, so they need support from their conversation partners to make a number of communication accommodations. This study, which took the work mentorship program for adults with autism at Microsoft Indonesia as a case study, aims to (1) Identify the communication accommodation strategies of Microsoft mentors with mentees with autism, and (2) Analyze the motivation behind the communication accommodations that Microsoft mentors make in interacting with mentees with autism. This study is a descriptive qualitative study with a post-positivist paradigm. The results of the study revealed that the combination of communication accommodation strategies of asymmetrical convergence, approximation, discourse management, interpretability, psychological accommodation, and linguistic convergence that the mentors use can make the communication process with mentees with autism more productive. Some forms of real communication accommodation from these strategies include (1) Start communication by linking the topic to the mentee's emotional elements, (2) Throw open questions accompanied by examples or options, (3) Have periodical check in and call the mentee's name in the middle of the discussion, (4) Repeat messages using the same diction, and (5) Give clear and sequential instructions – can be based on priorities, deadlines, and so on."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peeters, Theo
Jakarta : Dian Rakyat, 2004
616.898 2 PEE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Dessabela Isnannisa
"Kesulitan menjalin komunikasi adalah salah satu fitur utama pada Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak dengan ASD cenderung memiliki gangguan pemrosesan sensori yang berdampak pada defisit kemampuan komunikasi. Hal tersebut membuat anak membutuhkan bantuan pengasuh untuk meregulasi diri sebelum dapat menjalin komunikasi dengan orang lain. Salah satu intervensi yang membantu meningkatkan kemampuan komunikasi adalah Developmental, Individual Differences, Relationship (DIR)/Floortime. Intervensi ini mempertimbangkan keunikan profil sensori dan perkembangan functional emotional partisipan sebagai landasan pembuatan program, serta melibatkan pengasuh secara aktif. Secara lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas DIR Floortime untuk meningkatkan komunikasi antar anak dengan autisme dan ibu dengan profil sensori yang berbeda.  Penelitian ini menggunakan single case design dan multiple baseline across situation untuk mengevaluasi penerapan DIR/Floortime pada situasi free play dan semi-structured play. Lembar Observasi Circle of Communication (CoC) digunakan untuk menghitung jumlah komunikasi dua arah yang terjalin antara anak dan ibu. Skor kapasitas perkembangan functional emotional anak dan ibu juga diukur menggunakan Functional Emotional Assesment Scale (FEAS) untuk mengetahui kapasitas perkembangan yang melandasi kemampuan komunikasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa DIR/Floortime efektif untuk meningkatkan jumlah dan kualitas komunikasi antara anak dan ibu. 

The deficit in communication is one of the main features of Autism Spectrum Disorder (ASD). Children with ASD tend to have sensory challenges that aggravates their deficit in their ability to communicate. They need caregivers to help them self-regulate to engage in communication with others.  One of the interventions that often used to increase communication skill in children with ASD is called Developmental, Individual Differences, Relationship (DIR)/Floortime. DIR/Floortime intervention focuses on childrens individual differences, functional emotional development and relationship. Thus, this study aims to evaluate the effectiveness of DIR/Floortime to increase communication between a child with ASD and a mother with different sensory profile. Single case design with multiple baselines across situation was used to evaluate the effectiveness of DIR/Floortime in two settings: free play and semi-structured play. In order to evaluate the effectiveness of the intervention to increase communication, Circle of Communication (CoC) Observation Form was used to measure the frequencies of communication between a child and a mother. The Functional Emotional Assesment Scale (FEAS) was used to assess and measure the child`s and the mother`s functional emotional development capacity. The results indicated that DIR/Floortime is effective to increase the frequency and quality of communication."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Kurnaini
"Penelitian ini ditujukan untuk menjawah pertanyaan mengenai apakah pelaksanaan program terapi perilaku dengan metoda /Ipplied Behavior- Analysis (ABA) efektif meningkatkan kemampuan anak yang menderita gangguan autisme. Autisme adalah sualu gangguan pervasif yang tcrjadi di dalam masa perkembangan yang ditandai dengan adanya hendaya dalam bidang komunikasi, intcraksi sosial, kognitif, motorik, dan poly perilaku stercotipik dimana gejala-gejala tersebut muncul sebelum anak berusia 3 tahun. Aspek perilaku pada anak penyandang autisme seringkali menghambat terealisasinya potensi anak. Karma itulah maka penanganan pada anak penyandang autisme seringkali dipusatkan pada terapi perilaku. Terapi perilaku bertujuan dasar membentuk perilaku yang lehih dapat diterima di lingkungan sosial dan mengurangi perilaku yang bermasalah (lovaas, 1981). Salah satu terapi perilaku yang sangal popular adalah Applied Behavior Analyisi (ABA) yang telah diteliti terbukti dapat membantu mcmbentuk perilaku yang dapat diterirna oleh Iingkungan sosial pada anak peyandang autisme. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang mcndalam mengenai efektivitas pclaksanaan program terapi perilaku dengan menggunakan metoda Applied Behcmiour Analysis (ABA) disertai panduan materi yang meugacu pada keterampilan dasar latihan pada anak penyandang autisme oleh Maurice (1996) yang disesuaikan pada kemampuan dan perkembangan subyck yang telah menjalani terapi perilaku dengan metoda ABA selama satu setengah tahun. Karma itu pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif. Metoda pengumpulan data yang digunakan dalam penclitian ini adalah metoda wawancara mendalam terhadap of ang ua dan terapis serta observasi terhadap anak. Dad hasil penelitian dipcroleh basil bahwa terdapat peningkatan antara kondisi sebelum subyck mendapatkan terapi perilaku dengan metoda ABA dan kondisi subyck setelah mendapatkan terapi perilaku dengan metoda ABA.
Selain itu didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pada 3 aspek kemampuan yang diobscrvasi sclama 12 sesi pertemuan. Hasilnya adalah pada kemampuan meniru/imilasi subyek dapat melakukan gerakan menuang, memotong, mengetuk, putar tangan, berdiri, berputar, tepuk tangan, dan buka mulut. Pada kemampuan pra akademik, subyek dapat menyusun tujuh potongan bentuk menjadi gambar Benda utuh, subyek dapat mengenal ukuran bcsar dan ukuran kecil pada bendabenda idcntik yang sudah dikenalnya, dan subyek dapat menyusun 6 balok dengan susunan yang bervariatif Pada kemampuan bahasa reseptif, subyek dapat mengidentifikasi kursi, meja, lemari, pintu, TV, dan jendela, subyek dapat mengenali mama, papa, dan kiki (kakak pertama) melalui foto, dan subyek dapat mengenali anggota tubuh seperti tangan, kaki, mata, dan mulut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iswary Lawanda
"Disertasi ini mendiskusikan proses sosial yang berlangsung dalam suatu organisasi menanggapi perubahan mendadak dijelaskan dengan interaksionisme simbolik. Interaksi sosial yang merupakan seperangkat aksi simbolik disebut resistensi dan akomodasi. Resistensi secara sembunyi-sembunyi sebagai transkripsi tersembunyi dan akomodasi dilakukan sebagai transkripsi publik oleh kelompok yang inferior dengan mengambil peran kelompok yang dominan. yang menyatakan dirinya modern. Gejala lain muncul di antara keduanya. Keberagaman refleksi resistensi dan akomodasi untuk meraih status terhormat, sumber daya dan melupakan asal mereka. Pernyataan tesis disertasi adalah interaksionisme simbolik yang berfokus pada simbol. Pendapat saya pembangunan bukanlah sekedar proses terencana yang direalisasikan menjadi seperangkat kegiatan untuk siapa saja dengan syarat-syarat tertentu. Pembangunan memerlukan sinergi antara program dan proyek yang belum bersinerg.

This thesis is to show that symbolic interactionism explains about resistance and accommodation by actors in social interaction focusing on symbols. Its methodology is focused on social action by actors and on groups and passes back and forth between two as unit of analysis within their social setting. Actor behavior including their reflection of organization is a positioning of actors as the product of interpretation by each of them about themselves and symbols within their social settings. By focusing on actor symbolic action in its interplay with social settings, which includes past and present, this thesis shows that resistance and accommodation is reflected variedly from one actor to another, and from one group and social organization to another. The case presented is that of librarians and library staff in Nagari Library. The librarians and library staff is variedly resistant but remain accommodative live side by side. In my opinion program of development is not merely well-planned process to be a set of activities applied generally to everyone. Development requires necessarily a synergy between program and project."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2283
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliana
"Pola asuh merupakan serangkaian interaksi intensif yang melibatkan orang tua dan anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik orang tua dengan jenis pola asuh dalam merawat anak penyandang autisme. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan melibatkan 49 orang tua yang mempunyai anak autisme (6-12 tahun) di wilayah Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan adalah Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Form (PSDQ). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (53,1%) menggunakan pola asuh permisif. Hasil uji Chi Square menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik orang tua dengan jenis pola asuh (p>0.05, α=0.05). Namun, karakteristik orang tua mungkin dapat mempengaruhi jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua. Perbedaan nilai-nilai budaya dan karakteristik orang tua menjadikan pola asuh dimasing-masing daerah berbeda. Penelitian ini merekomendasikan untuk diadakannya kerjasama antara pihak sekolah, klinik, dan orang tua dalam memberikan informasi terkait jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua dan dampaknya bagi perkembangan anak autisme.

Parenting is series of intensive interaction that involves parents and children. This study purposed to examine the relationship between parental characteristics with type of parenting style in caring for children with autism. This study used a correlation descriptive design and involved 49 samples of parents who have children with autism (6-12 years old) in South Jakarta. This study using the instruments used the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Form (PSDQ). The results of this study indicated that the majority of respondents (53.1%) using permissive parenting style. Based on Chi Square test, there was no significant relationship between parental characteristics with type of parenting style (p>0.05, α= 0.05). However, parental characteristics may influence the type of parenting style that used by parents. The difference of cultural and parental characteristics make parenting style in each of the different regions. This study recommends the holding of cooperation between the schools, clinics, and parents in providing information related to the type of parenting that used by parents and its impact on the development of children with autism."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbari A.R.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Praktik Kerja Industri dan menganalisis relevansi kompetensi siswa SMK Negerin 3 Banda Aceh Program Keahlian Akomodasi Perhotelan dengan kebutuhan Dunia Usaha/Industri Perhotelan di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan evaluasi Model Countenance Stake.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Banda Aceh dan dunia usaha/dunia industri perhotelan di kota BandaAceh. Informan penelitian adalah Kepaka Sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing prakerin, siswa, dan pengelola hotel. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumen. Perencanaan Prakerin dilakukan dengan baik dan terorganisir, mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi dan sertifikasi bagi siswa.
Pelaksanaan Prakerin pada Program Keahlian Akomodasi Perhotelan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya. Persentase lulusan yang bekerja sesuai dengan keahliannya relatif lebih sedikit yaitu 14,55%, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat relevansinya tergolong relatif rendah. Sementara dilihat dari kompetensi yang diajarkan di sekolah, relevan dengan kompetensi yang dibutukan duni perhotelan. Hal ini dapat dilihat dari kurikulum bersama yang disusun dengan melibatkan pihak sekolah dan dunia usaha/industri perhotelan.

This research focused to optimize industry work practice and increase students competence of SMK Negeri 3 Banda Aceh at expertise program of hospitality accommodation in relation to hospitality industry in Banda Aceh. This research used evaluation Stake's Countenance Model.
Methodology applied in this research is qualitative method with descriptive research design. The research has been conducted in SMK Negeri 3 Banda Aceh and hospitality industry in Banda Aceh. The informants of the research are headmaster, a vice of headmaster, guide teacher, students, and hotel manager. Data collecting technique through interview and document study. Industry practices planning has been conducted and organized well. It started from planning, implementing, evaluating, and certifying toward students.
The implementation of industry practice at hospitality accommodation expertise program has run well and suitable with the planning formulated before. The percentage of graduates who are employed according to their expertise relatively fewer that is 14, 55%. It could be concluded that its relevance level is relatively lower. Looking at from the competencies taught, it relevant to those needed in hospitality industry. It can be seen from the curriculum structured by involving vocational school and hospitality industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T36006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Primanovenda Wijayaptri
"ABSTRAK
Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam perkembangan penyandang autisme remaja. Informasi mengenai perkembangan kemampuan bahasa dan komunikasi pada penyandang autisme, serta riwayat intervensi komunikasi yang pernah diterima merupakan informasi yang penting sebelum menentukan dan melaksanakan intervensi lanjutan bagi para remaja autis. Penelitian mengenai hambatan komunikasi dan metode pembelajaran komunikasi pada penyandang autisme remaja belum banyak dilakukan. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kasus hambatan komunikasi pada penyandang autisme remaja. Selain itu, penelitian ini juga akan melihat usaha yang telah dilakukan oleh orangtua maupun sekolah dalam meningkatkan kemampuan komunikasi pada remaja autis. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisa dokumen. Proses pengambilan data dilakukan pada bulan September hingga Desember 2014. Subjek penelitian terdiri dari dua orang penyandang autisme remaja. Subjek pertama berusia 19 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Subjek kedua berusia 16 tahun dan berjenis kelamin laki laki. Keduanya merupakan siswa dari sebuah sekolah lanjutan autis di Yogyakarta. Selain kedua orang subjek, peneliti juga melibatkan significant others, yaitu orang tua dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Kemampuan komunikasi penyandang autisme remaja yang menjadi subjek penelitian berada jauh di bawah usia kronologisnya, dan 2. Intervensi yang diberikan kepada subjek sejak masa kanak kanak hingga remaja berperan dalam mengembangkan kemampuan komunikasi subjek, namun belum dapat menuntaskan hambatan komunikasi yang dialami subjek. Hasil penelitian didiskusikan lebih lanjut."
Yogyakarta: Pusat Layanan Difabel (PLD), 2015
370 JDSI 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhiah
"Jumlah anak penyandang autisme di Indonesia diperkirakan mencapai angka 623.700 jiwa dan akan terus meningkat sebanyak 500 jiwa per-tahunnya. Anak dengan autisme tidak mampu untuk mengutarakan kebutuhannya sehingga orang tua meluangkan seluruh waktunya dan mengharuskan diri merawat anaknya secara intensif dibandingkan dengan orang tua lain pada umumnya. Di sisi lain orang tua yang berada dalam tahapan usia dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang salah satunya adalah mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi bersosialisasi pada dewasa awal yang memiliki anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan menggunakan teknik accidentally sampling dengan sampel sebanyak 98 dewasa awal yang memiliki anak autisme. Hasil penelitian yang dianalisis dengan menggunakan analisis univariat menunjukkan bahwa 46,9% responden memiliki motivasi bersosialisasi sedang, 32,7% memiliki motivasi bersosialisasi rendah, dan 20,4% sisanya memiliki motivasi bersosialisasi yang tinggi . Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi orang tua dan tenaga kesehatan di Depok untuk memperhatikan kebutuhan sosialisasi yang penting untuk dipenuhi pada tahapan dewasa awal.

Autism prevalention in Indonesia count under 623.700 cases and estimated will be increase 500 cases in every year. Children with autism syndrome have a difficulties to tell their needs to parents. It makes parents take care of their children different from other parents. Whereas, parents which in young-adults phase have a development task that is looking for the comfortable social environment. This study aim to identified socialization motivation in young-adult which have an children with autism at Depok. The design of this study is descriptive which use 98 sample. The result shows that 46,9% respondens have a middle socialization motivation, 32,7% have a low socialization motivation, and the other 20,4% have a high socialization motivation. This study hopefully can give effect to medical team to pay attention about socialization which important for young-adults."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Retnaning Astri
"Dalam rangka memenuhi ketahanan energi nasional, Organisasi A sebagai representasi negara di sektor industri minyak dan gas bumi yang bertugas melaksanakan kegiatan pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia, membutuhkan karyawan yang memiliki keterikatan kerja tinggi, yaitu karyawan yang memiliki semangat, dedikasi dan ketekunan untuk berkontribusi penuh pada pekerjaaannya. Survey pengelolaan sumber daya manusia menunjukkan keterikatan kerja yang rendah di Organisasi A. Penelitian ini terdiri dari studi penelitian dan studi intervensi. Studi penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan prediktor modal psikologis (faktor internal individu), kepemimpinan transformasional (faktor eksternal individu), dan komunikasi internal (faktor organisasi) terhadap outcome keterikatan kerja dengan sampel 267 karyawan Organisasi A. Studi penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan modal psikologis individu, gaya kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal dalam organisasi dengan keterikatan kerja karyawan. Prediktor komunikasi internal memiliki nilai paling besar dalam memprediksi keterikatan kerja dan dipilih sebagai variabel intervensi. Studi intervensi dengan 23 partisipan bertujuan mengetahui efektivitas pengaruh pelaksanaan program intervensi - pelatihan strategi komunikasi internal - untuk meningkatkan keterikatan kerja. Hasil evaluasi program intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap nilai pre-test dan post-test partisipan sebelum dan sesudah mengikuti program intervensi.

Organization A, as a representative of the state which is tasked with carrying out oil and gas management activities in Indonesia in order to fulfill the national energy security, requires employees having high work engagement; those who have enthusiasm, dedication and perseverance to fully contribute to their job. However, the results of human resource management survey indicate that work engagement at Organization A is low. This research consists of research study and intervention study. The research study aims to analyze the relation of psychological capital (internal factor), transformational leadership (external factor), and internal communication (organizational factor) to work engagement using a sample of 267 employees. The research study uses a quantitative method with correlational approach supported by qualitative data. The research results that psychological capital, transformational leadership and internal communication have significant relations to work engagement. Internal communication predictor having the greatest relation to work engagement is chosen as intervention variable. Intervention study with 23 participants aims to determine the effectiveness of intervention program - internal communication strategy training - to increase work engagement. The evaluation of the intervention program indicates a significant increasing of the pre-test and post-test scores of participants before and after participating in the intervention program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>